Sebagai makhluk sosial, komunikasi menjadi begitu penting bagi kita untuk mempermudah kehidupan sosial kita dengan orang lain. Melalui komunikasi, kita mampu menyampaikan pesan hingga mencapai tujuan hidup kita. Berikut adalah beberapa macam fungsi komunikasi menurut beberapa pakar komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai makhluk sosial, komunikasi menjadi begitu penting bagi kita untuk mempermudah kehidupan sosial kita dengan orang lain. Melalui komunikasi, kita mampu menyampaikan pesan hingga mencapai tujuan hidup kita. Berikut adalah beberapa macam fungsi komunikasi menurut beberapa pakar komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tindak ujaran merupakan satuan terkecil dari bahasa untuk mengespresikan makna, suatu perkataan yang mengekspresikan suatu tujuan. Tujuan tindak ujaran adalah 1) Representatif, 2) Direktif, 3) Komisif, 4) Ekspresif, dan 5) Deklarasi. Pelaksanaan tindak ujaran dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pemerolehan bahasa adalah proses manusia mendapatkan kemampuan untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi. Perkembangan bahasa manusia dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1) Perkembangan Prasekolah, 2) Perkembangan Ujaran Kambinatori, dan 3) Perkembangan masa sekolah.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
3. Suatu kata mewakili realitas, bukan realitas itu
sendiri. Karena itu, kata terkadang melenceng
jauh dari realitas yang ada.
Contoh:
Ketika kita melihat bangunan yang memiliki
kubah, lalu kita katakan “itu adalah masjid”.
Apakah setiap bangunan yang memiliki kubah
sebagai disebut masjid? Padahal ada juga
bangunan yang memiliki kubah tetapi
bukanlah masjid.
4. Kata-kata bersifat ambigu dan
kontekstual
Contoh : kata gedang, menurut orang sunda
kata itu memiliki arti pepaya sedang menurut
orang jawa, kata itu memiliki arti pisang.
6. Perbedaan bahasa mempengaruhi pemakainya
untuk berfikir, melihat lingkungan dan alam
semesta
Hipotesis Benjamin Lee
1.Tanpa bahasa kita tidak dapat berfikir
2.Bahasa mempengaruhi persepsi
3.Bahasa mempengaruhi pola berfikir
Tapi hipotesis ini sulit di uji, karena
1. Kesulitan mendefinisikan berpikir
2. Tidak adanya cara menafsirkan realitas tanpa
bahasa
7. Tapi Point ke dua ada benarnya
Contoh:
Beberapa bahasa tidak memiliki kata-kata untuk
warna tertentu
Orang Arab memiliki banyak kata untuk
melukiskan nasi, misal nasi belum matang,
nasi yang telah menjadi bubur dll.
8. Pencampuradukan Fakta, Penafsiran
dan Penilaian
Komunikasi akan lebih efektif jika kita memisahkan
pernyataan fakta dengan dugaan
Contoh:
saat melihat seoran wanita sedang menggunting tangkaitangkai bunga. Mungkin seseorang mengatkan bahwa
wanita tersebut sedang bersantai sementara orang lain
mungkin menyatakan bahwa wanita tersebut sedang
bekerja. Pernyataan pertama bisa saja benar bila wanita
tesebut adalah seorang yang bkerja di bidang lain, seperti
ibu rumah tangga atau profesi lain yang memang sedang
bersantai mengisi waktu lungnya dengan cara ,erawat
bunga. Pernyataan kedua bila wanita tersebut memang
bekerja dalam bisnis bunga.
9. Pertanyaan
• Sejauh mana kata dalam bahasa itu dapat
memberikan makna atau mewakili suatu realitas?
• Kata dalam bahasa memiliki keterbatasan dalam
mewakili suatu realitas seperti dalam sains
terbaru ada 20 juta warna, teapi kita hanya
memakai 7 kata untuk mewakilinya. Karena
kesulitan itu terkadang kita menggunakan kata
tambahan seperti agak, kurang, sangat, dll.
10. KATA-KATA
• Kita membutuhkan kata untuk berbahasa,
akan tetapi kata bukanlah segalanya untuk
merepresentasikan realitas yang ada.
“PERSPEKTIF DAN KONTEKSTUAL ADALAH
PRINSIPNYA”