SlideShare a Scribd company logo
DIKSI DAN
KALIMAT EFEKTIF
PERTEMUAN 3
Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
Sub Materi 1
DIKSI DALAM
BAHASA INDONESIA
Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
Mari…
Kekuatan…
 Mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai
untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat/
menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat dan gaya
mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
 Kemampuan membedakan secara tepat nuansa-
nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan,
dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
 Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya
dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar
kosakata/perbendaharaan kata bahasa itu.
•Diksi yang baik : Pilihan kata secara efektif dan tepat
di dalam makna serta sesuai bentuk
pokok masalah atau peristiwa
Mengungkapkan gagasan
Sesuai dengan konteks
1. Melambangkan gagasan secara verbal
2. Menciptakan komunikasi yang efektif
3. Menciptakan susasana yang tepat
4. Mencegah perbedaan penafsiran/salah Paham
5. Membentuk gaya ekspresi gagasan secara
tepat (formal, informal, atau nonformal)
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dicapai
apabila pilihan kata/diksi diperhatikan dengan baik.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu ketepatan
dan kesesuaian.
Ketepatan artinya kata-kata yang dipilih itu dapat
mengungkap-kan dengan tepat apa yang ingin
diungkapkan, sehingga tafsiran pembaca sesuai
dengan apa yang dimaksud penulis.
Kesesuaian artinya menuntut kecocokan antara
kata-kata yang dipakai dengan kesempatan dan
keadaan pembaca.
Persyaratan Diksi
 Membedakan secara cermat denotasi dan
konotasi.
 Membedakan dengan cermat kata-kata yang
hampir bersinonim.
 Membedakan kata-kata yang mirip dengan
ejaan.
 Menghindari pemakaian kata-kata ciptaan
sendiri (subjektif).
 Memperhatikan perubahan makna pada kata
yang sudah dikenal.
 Memakai kata penghubung yang berpasangan
dengan tepat
 Membedakan kata umum dan kata khusus.
 Selalu waspada terhadap penggunaan kata
asing.
 Menghindari jargon dalam tulisan untuk
pembaca umum.
 Menggunakan kata-kata ilmiah dalam situasi
khusus.
 Menghindari kata-kata slang.
 Tidak menggunakan kata percakapan dalam
tulisan.
 Menggunakan kata berpasangan (idiomatik)
dan berlawanan makna dengan cermat.
11
Insentif
- Legalisir diganti degan
legalisasi
- Standarisasi diganti
dengan standardisasi
MAKNA ASOSIATIF
KONOTATIF REFLEKTIF STILISTIK KOLOKATIF
Merupakan sikap emosi
pribadi, emosi lingkungan/
sikap sosial yang dikenakan
terhadap makna denotatif
sebuah kata.
Contoh : -
mati; meninggal; wafat -
bunting; hamil; duduk perut
Menghubungkan denotatif
suatu kata dengan makna
denotatif yang lain, biasanya
cenderung pada yang bersifat
tabu/kurang sopan.
Contoh : Kata “butuh”
(berasal dari Kalimantan);
kata “semangat” (berasal
dari Malaysia).
Berhubungan dengan gaya
mengarang, lingkungan
masyarakat pemakai bahasa.
Contoh : bahasa profesi (iklan,
manajemen, hukum); status
bahasa (bahasa per-cakapan,
bahasa sopan); modalitas
bahasa (bahasa memorandum,
bahasa kuliah); gaya pribadi
(gaya Soekarno, Suharto, Sutan
Takdir Alisyahbana, Taufik
Ismail)
Lebih banyak berhubungan
dengan makna dan frasa sebuah
bahasa.
Contoh :
1. indah, bagus, cantik, molek.
2. kencang, keras, deras,
cepat, lekas, laju.
3. dara, gadis, perawan.
4. penelitian, pemeriksaan,
pengawasan, penilaian.
5. medan, forum, gelanggang,
arena.
Gejala Semantis pada kata atau konstruksi yang
hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan
memperhatikan situasi pembicaraan.
Contoh : a. Kita harus berangkat sekarang.
b. Harga barang naik semua sekarang.
c. Sekarang pemalsuan barang terjadi di mana-mana.
PERUBAHAN MAKNA
KATA-KATA
ILMIAH
JARGON
Kata dan frasa khusus yang digunakan oleh
kelompok orang tertentu
Inflasi Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
OTW on the way yang artinya dalam perjalanan
Kep Kapten
Situasi dan kondisi yang
mempengaruhi pemilihan
kata-kata yang akan
digunakan.
Kata Ilmiah Kata Populer
Harmonis – Sesuai
Fraksi – Pecahan
Eksentrik – Aneh
Argumen – Bukti
Konklusi – Kesimpulan
Anjir Kepo Woles
SLANGKATA
• Ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman,
dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk
komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok
tidak mengerti (bahasa gaul).
Bokap Gokil Baper
BERPASANGANIDIOMATIK
• Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat
sesuai bagi
bukan hanya
bukan hanya
SALAH
sesuai dengan
Melainkan juga
tidak hanya
BENAR
PENERAPAN KATA
Kata Masing-
masing
SALAH • Masing-masing penduduk diwajibkan membayar pajak.
BENAR • Pajak wajib dibayarkan oleh penduduk masing-masing.
Kata
dan lain-lain
SALAH
• Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkong, dan
toge, dan lain-lain.
BENAR
• Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkong, toge,
dan lain-lain.
Kata
Pukul dan Jam
SALAH • Masuk sekolah mulai jam 07.30 hingga 13.00 wib.
BENAR • Masuk sekolah mulai pukul 07.30 hingga 13.00 wib.
Kata Sesuatu
dan Suatu
SALAH • Putri sedang mencari sesuatu benda.
BENAR • Putri sedang mencari sesuatu.
Kata
dari dan daripada
SALAH
• Gubernur yang terjerat kasus korupsi itu berasal
daripada Provinsi Banten.
BENAR
• Gubernur yang terjerat kasus korupsi itu berasal dari
Provinsi Banten.
Kata Di mana
dan bahwa
SALAH
• Merupakan kebahagiaan bagi kami di mana telah
lahir anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki.
BENAR
• Merupakan kebahagiaan bagi kami bahwa telah lahir
anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki.
Polisemi
Kepala Sekolah
Kepala Desa
Kepala Rusun
Hipernim
Burung
Transportasi
Warna
Beo, Merpati, pipit
Mobil, Motor, Becak
Merah, Putih, Biru
Hiponim
Bentuk dan
Konteks Kata
Homonim
Bisa=Bisa
Kali =Kali
Akar=Akar
Homograf
Apel=Apel
Teras=Teras
Sedan=Sedan
Homofon
Bank=Bang
Tank=Tang
Massa=masa
PENGGUNAAN
MAKNA KATA
: Berhubungan erat dengan masyarakat pemakai
bahasa. Makna kata berkembang sesuai dengan
keperluan pemakai bahasa.
Makna kata dapat menyempit dan meluas.
Makna
menyempit
Cakupan makna dahulu lebih luas dari
makna sekarang.
Contoh : Makna Dahulu Makna Sekarang
a. Sarjana - orang yang banyak - gelar lulusan
ilmu pengetahuan perguruan tinggi
(cendikiawan)
b. Madrasah - sekolah - sekolah Agama
Islam
Makna
meluas
Cakupan makna sekarang lebih luas dari
makna dahulu.
Contoh : - Bapak - Ibu
- saudara - Putra-putri
Kesalahan Pembentukan Kata
Penanggalan
Awalan/Imbuhan meng-
 Menpora umumkan pembekuan PSSI tadi malam. (SALAH)
 Presiden Joko Widodo hadiri pertandingan final Piala Jenderal Sudirman di Gelora Bung
Karno. (SALAH)
 Menpora mengumumkan pembekuan PSSI tadi malam. (BENAR)
 Presiden Joko Widodo menghadiri pertandingan final Piala Jenderal Sudirman di Gelora Bung
Karno. (BENAR)
KETERANGAN:
Penanggalan imbuhan meng- pada judul berita dalam surat kabar diperbolehkan. Namun, dalam
teks beritanya awalan meng- harus eksplisit. Di bawah ini diperlihatkan bentuk yang salah dan
bentuk yang benar.
Penanggalan Awalan/
Imbuhan ber-
 Sampai jumpa lagi. (SALAH)
 Pendapat saya beda dengan pendapat yang telah diungkapkan olehnya. (SALAH)
 Kami tidak keberatan untuk membantu Anda untuk belajar. (SALAH)
 Sampai berjumpa lagi. (BENAR)
 Pendapat saya berbeda dengan pendapat yang telah diungkapkan olehnya. (BENAR)
 Kami tidak berkeberatan untuk membantu Anda untuk belajar. (BENAR)
KETERANGAN:
Penanggalan imbuhan ber- kerap kali muncul dalam pemakaiannya, terutama dalam bahasa lisan.
Padahal, imbuhan atau awalan ber- harus dieksplisitkan secara jelas
 Ocid sedang menyuci sepeda. (SALAH)
 Munaroh menyubit Siti karena gemas akan keluguannya. (SALAH)
 Ocid sedang mencuci sepeda. (BENAR)
 Munaroh mencubit Siti karena gemas akan keluguannya. (BENAR)
Peluluhan Bunyi /c/
Penyengauan Kata Dasar
Sengau itu sendiri merupakan suara yang diucapkan melalui hidung, seperti yang dihasilkan oleh orang yang sedang
influenza. Gejala penyengauan ini terjadi pada awal kata dasar. Kita sering menemukan penggunaan kata-kata dengan
bentuk yang salah, seperti mandang, nyubit, nyolek, nyukur, nyesal, nyabut, nyuap, nyari, nyuri, nolak, nutup, notok,
nyusu, dan nyobek. Dalam bahasa Indonesia bentuk tulis, yaitu memandang, mencubit, mencolek, mencukur, menyesal,
menyabut, menyuap, mencari, mencuri, menolak, menutup, menotok, menyusu, dan menyobek.
Gejala tersebut pada dasar merupakan pengaruh kebiasaan ragam lisan yang diaplikasikan dalam penggunaan ragam tulis.
Akhirnya, pencampuradukan antara ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan suatu bentuk kata yang salah dalam
pemakaiannya.
Kesalahan Imbuhan ke-
Bentuk Salah
Pejalan kaki itu ketabrak bus Trans-Jakarta saat melintasi jalur Busway.
Bajunya ketukar dengan bajuku saat acara persami Minggu lalu.
Bentuk Benar
Pejalan kaki itu tertabrak bus Trans-Jakarta saat melintasi jalur Busway.
Bajunya tertukar dengan bajuku saat acara persami Minggu lalu.
Penggunaan akhiran –ir
Penggunaan akhiran –ir sangat sering kita temui dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini.
Padahal, dalam kaidah bahasa Indonesia baku, akhiran –ir tidak ada. Kata yang sepadan dengan
akhiran –ir adalah –asi atau –isasi yang artinya ‘proses’. Selain itu, akhiran ini hanya bisa digunakan
pada kata serapan dari bahasa asing.
Imbuhan meng- dan peng- terhadap Fonem /k/, /t/, /s/, dan /p/
(SALAH)
 Pak Sahrul sedang mengkoreksi hasil UTS siswanya.
 Polisi sedang mentelaah semua kesaksiannya.
 Rigfa merupakan pensuplai ayam terbesar di daerahnya.
 Puting beliung itu memporak-porandakan ribuan rumah warga. Menpora mengumumkan pembekuan PSSI tadi
malam.
(BENAR)
 Pak Sahrul sedang mengoreksi hasil UTS siswanya.
 Polisi sedang menelaah semua kesaksiannya.
 Rigfa merupakan penyuplai ayam terbesar di daerahnya.
 Puting beliung itu memorak-porandakan ribuan rumah warga.
Contoh:
Bentuk Salah Bentuk Benar
Legalisir
Koordinir
Proklamir
Netralisir
Akomodir
Intimidir
Realisir
Lokalisir
Blokir
Generalisir
legalisasi
koordinasi
proklamasi
netralisasi
akomodasi
intimidasi
realisasi
Lokalisasi
Blokdisasi
Generalisasi
Perlu kita ingat bahwa yang bisa ditambahkan unsur –asi atau –
isasi hanya kata serapan, artinya jika kata selain kata serapan
(bahasa Inggris) tidak bisa ditambahkan unsur tersebut. Sebagai
contoh, kata “hijau” bukan merupakan kata serapan. Walaupun
terdapat makna proses untuk mengijaukan sesuatu, tetap saja kata
“hijau” ini tidak bisa diubah menjadi “hijauisasi”.
Boros Hemat
sejak dari Sejak atau dari
agar supaya Agar atau supaya
Demi untuk Demi atau untuk
Adalah merupakan Adalah atau merupakan
Seperti … dan sebagainya seperti atau dan sebagainya
Misalnya … dan lai-lain Misalnya atau dan lain-lain
Antara lain … dan seterusnya Antara lain atau dan seterusnya
Tujuan daripada itu Tujuan itu
Membahas tentang pembagian Membahas pembagian
Berbagai faktor-faktor Berbagai faktor
Daftar nama-nama peserta Daftar nama peserta
Penggunaan Kata yang Hemat
Mengadakan penelitian Meneliti
Dalam rangka untuk mencapai
tujuan
untuk mencapai tujuan
Berusaha untuk memberikan
nafkah
Berusaha menafkahi
Mempunyai pendirian Berpendirian
Melakukan pembinaan Membina
Menyatakan pendapat Berpendapat
Apabila …, maka Apabila …, tanpa kata maka atau maka tanpa
apabila
Walaupun …, namun Walaupun …, tanpa kata namun atau namun tanpa
walaupun
Berdasarkan …, maka Berdasarkan …, tanpa kata maka
Karena … sehingga Karena … tanpa kata sehingga atau kata sehingga
tanpa kata karena
Namun demikian Namun, tanpa demikan atau walaupun demikian
Sangat … sekali Sangat tanpa sekali atau sekali tanpa sangat
Bentuk Jamak dalam Bahasa Indonesia
Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia dengan cara sebagai berikut:
 Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang bersangkutan, seperti nama-nama, buku-buku, dan meja-
meja.
 Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan, seperti beberapa meja, tamu sekalian, sepuluh pensil dan semua
bangku.
 Bentuk jamak dengan penambahan kata bantu jamak, seperti para tamu.
 Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang, seperti mereka, kami, kita, dan kalian.
Ungkapan Idiomatik
Ungkapan yang bersifat idiomatik terdiri atas dua atau tiga kata yang dapat memperkuat diksi di dalam bahasa Indonesia.
Ungkapan idiomatik yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
Contoh:
Salah Benar
Terdiri Terdiri atas/dari
Terbuat dari
Terhindar dari
Terlepas dari
Berasal dari
Terjadi atas Terjadi karena
Disebabkan karena Disebabkan oleh
Membicarakan tentang Berbicara tentang
Tergantung kepada Tergantung pada
Bergantung kepada
Berdasar pada
Baik … ataupun Baik … maupun
Antara … dengan Antara … dan
Bukan … tetapi Bukan … melainkan
Tidak … melainkan Tidak … tetapi
Menemui kesalahan Menemukan kesalahan
Menjalankan hukuman Menjalani hukuman
Sehubungan pada Sehubungan dengan
Berhubungan pada Berhubungan dengan
Sesuai pada Sesuai dengan
Bertepatan pada Bertepatan dengan
Sejalan pada Sejalan dengan
Bertemu pada Bertemu dengan
Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
Sub Materi 2
Mari…
KALIMAT DASAR
Kalimat dasar adalah kalimat yang sudah
mempunyai unsur sekurang-kurangnya
subjek (S) dan predikat (P). Dengan kata
lain, kalimat dasar adalah yang
mempunyai satu klausa, dan unsur-
unsurnya sudah lengkap.
CONTOH:
1. Dani datang.
S P
2. Anak itu pandai.
S P
3. Gina berasal dari Bandung.
S P K
4. Marisa Kehilangan jejak hidup.
S P O Pel
5. Agus membaca buku.
S P O
6. Tarwanto mengirim dokumen.
S P O
7. Inah menjahit baju di kamar.
S P O K
Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas
sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara
tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan)
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat
menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah
dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan
Wahyudi)
Kalimat efektif merupakan kalimat yang tersusun atas kaidah yang
berlaku, seperti unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek
dan predikat), memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan juga
cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
• Syarat Kalimat Efektif
Kesepadanan
Keparalelan
Kehematan Kata
Kecermatan
Kelogisan
• Kalimat memiliki subjek Tidak terdapat Predikat kalimat
Dan predikat yang jelas Subjek ganda tidak didahului
kata “yang”
– Di dalam buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik
dan profesinal.
– Bagi mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus
membaca dan memahami buku ini dengan seksama.
Perbaikannya:
• Buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan
profesinal.
• Mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca
dan memahami buku ini dengan seksama.
KESEPADANAN
Keparalelan : Kesamaan bentuk kata (bentuk pertama nomina,
seterusnya juga nomina)
Contoh : Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Perbaikan:
Kenaikan diganti dengan dinaikkan (kata kerja)
Kehematan yaitu mempergunakan kata,
frase, atau bentuk lain secara hemat.
Contoh:
1. Karena ia tidak diundang, ia tidak datang (salah)
Karena tidak diundang, ia tidak datang (benar)
2. Penonton serentak berdiri setelah mereka melihat
idolanya datang.
Penonton serentak berdiri setelah melihat idolanya
datang.
Kecermatan:kalimat itu tidak menafsirkan
tafsiran ganda.
Contoh:
1. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.(salah)
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribu. (benar)
2. Suntingan ini saya akan laporkan kepada redaksi.(salah)
Suntingan ini akan saya laporkan kepada redaksi. (benar)
Kelogisan:kalimat itu bisa diterima
akal sehat.
Contoh 1:
Waktu dan tempat kami persilakan
(salah)
Kepada bapak…kami persilahkan
(benar)
Contoh 2:
Orang yang membeli ayam
harus diikat kakinya. (salah)
Ayam yang dibeli seseorang
harus diikat kakinya. (benar)
Soal Diksi
Di bawah ini terdapat penggunaan diksi yang belum tepat. Temukan dan perbaikilah
kesalahan tersebut!
1. Masing-masing penduduk diwajibkan membayar pajak.
2. Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkung, dan tauge, dan lain-lain.
3. Masuk sekolah mulai jam 07.30 hingga 13.00 wib.
4. Putri sedang mencari sesuatu benda.
5. Telah terjadi pertikaian antara tentara India dengan tentara Tiongkok
6. Rapat itu tidak dilaksanakan di Ruang Nusantara, melainkan di Ruang Garuda
7. Baik mahasiswa lama ataupun mahasiswa baru, keduanya wajib mengikuti upacara Hari
Kebangkitan Nasional tahun 2020.
8. Banyak alumni yang meminta ijazahnya untuk dilegalisir
9. Kampus UPN Veteran Jakarta telah menerapkan standarisasi berpakaian bagi mahasiswa
10.Setiap keluhan mahasiswa telah diinventarisir oleh pihak rektorat.
Soal Kalimat Efektif
Perbaiki kalimat berikut menjadi lebih efektif!
1. Apabila anak bisa diibaratkan sebagai benih, maka kerja keras orang tua untuk mengemburkan lahan maupun
rajin memupuk dan menyiramnya.
2. Banyak orang-orang sukses berkat kecerdasan emosi yang dimilikinya.
3. Meskipun anak masih kecil dan egosentris, sedikit demi sedikit anak pun perlu diarahkan untuk meninggalkan
sifat egosentris tersebut.
4. Beras ini hanya dibagikan untuk keluarga miskin saja.
5. Dalam Undang-undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa
Indonesia.
6. Soal itu saya belum jelas, Pak.
7. Jembatan layang itu belum selesai seperti yang sudah direncanakan disebabkan karena dananya belum dapat
dicairkan semua.
8. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
9. Karena jarang mengikuti kuliah, soal-soal yang mudah tidak mampu diselesaikannya.
10. Bagi mereka yang tidak memiliki syarat yang cukup untuk terjundi bidang politik maka tidak perlu
memaksakan diri untuk coba-coba masuk partai politik.
Diksi dan Kalimat Efektif

More Related Content

What's hot

Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
andizckaactionscript
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Ijal Mustofa
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
taylorgreenville
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ripan Nugraha Harahap
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Septiana Farikha
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Rajaf Aratnasun
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
Uwes Chaeruman
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Nadia Eva
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
Nur Arifaizal Basri
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
AizulIstiqomah
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Ai Roudatul
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Akhul Syaifuddin D'oxide
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi Diksi
Ary Hidayat
 
Sejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaSejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaRahmatia Azzindani
 
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroRangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
SitiFatimatusJahroh
 

What's hot (20)

Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam IlmiahBhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
Bhs ind (4) Bahasa Ragam Ilmiah
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
 
Ragam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan TulisanRagam Lisan Dan Tulisan
Ragam Lisan Dan Tulisan
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi Diksi
 
Sejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaSejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesia
 
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroRangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
 

Similar to Diksi dan Kalimat Efektif

Diksi
DiksiDiksi
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
DerlyAlways
 
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptWawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
onelmumtaz
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
Chairunnisa Nisa
 
Bentuk dan jenis kesantunan
Bentuk dan jenis kesantunanBentuk dan jenis kesantunan
Bentuk dan jenis kesantunan
Demolish Wolf
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
qxxqfdqqxh
 
SASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYASASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYA
Momee Rain
 
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptxDIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
IzzatulJannah5
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulisDiba Mahanti
 
Diksi
DiksiDiksi
kata-dan-diksi.ppt
kata-dan-diksi.pptkata-dan-diksi.ppt
kata-dan-diksi.ppt
AsepMaulanaElhafidz
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisulSis Wasis
 
Gejala Bahasa Indonesia
Gejala Bahasa IndonesiaGejala Bahasa Indonesia
Gejala Bahasa Indonesia
Asti27
 
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...
Amin Upsi
 
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarFungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
AMAR MAHARDIKA
 
Kata dan-diksi
Kata dan-diksiKata dan-diksi
Kata dan-diksiIjank Gaul
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
YuliaDwi9
 
PPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptx
PPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptxPPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptx
PPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptx
SilmiJuliah
 

Similar to Diksi dan Kalimat Efektif (20)

Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
 
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptWawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
 
Wahyu Imam Prabowo_10410361_Seminar Bahasa_7H
Wahyu Imam Prabowo_10410361_Seminar Bahasa_7HWahyu Imam Prabowo_10410361_Seminar Bahasa_7H
Wahyu Imam Prabowo_10410361_Seminar Bahasa_7H
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
Bentuk dan jenis kesantunan
Bentuk dan jenis kesantunanBentuk dan jenis kesantunan
Bentuk dan jenis kesantunan
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
 
SASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYASASTERA DAN BUDAYA
SASTERA DAN BUDAYA
 
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptxDIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulis
 
seminar
seminar seminar
seminar
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
kata-dan-diksi.ppt
kata-dan-diksi.pptkata-dan-diksi.ppt
kata-dan-diksi.ppt
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisul
 
Gejala Bahasa Indonesia
Gejala Bahasa IndonesiaGejala Bahasa Indonesia
Gejala Bahasa Indonesia
 
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...
KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL Hubungan kait antara komunikasi verbal dan no...
 
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarFungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
 
Kata dan-diksi
Kata dan-diksiKata dan-diksi
Kata dan-diksi
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
 
PPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptx
PPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptxPPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptx
PPT Ragam Bahasa Kel. 1.pptx
 

More from Nini Ibrahim01

Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifPertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Nini Ibrahim01
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Nini Ibrahim01
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Nini Ibrahim01
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
Nini Ibrahim01
 
Teknik Evaluasi
Teknik EvaluasiTeknik Evaluasi
Teknik Evaluasi
Nini Ibrahim01
 
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan PembelajaranKonsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Program Pembelajaran
Program PembelajaranProgram Pembelajaran
Program Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola  Umum Kegiatan Belajar dan MengajarPola  Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranKonsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi Guru
Nini Ibrahim01
 
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarMemahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Nini Ibrahim01
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
Nini Ibrahim01
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Nini Ibrahim01
 
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Nini Ibrahim01
 
Strategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranStrategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel IlmiahPraktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
Nini Ibrahim01
 
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk JurnalMempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Nini Ibrahim01
 

More from Nini Ibrahim01 (20)

Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat EfektifPertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
Pertemuan 3 Diksi n Kalimat Efektif
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam BahasaSejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragam Bahasa
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Teknik Evaluasi
Teknik EvaluasiTeknik Evaluasi
Teknik Evaluasi
 
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan PembelajaranKonsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Konsep Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
 
Program Pembelajaran
Program PembelajaranProgram Pembelajaran
Program Pembelajaran
 
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola  Umum Kegiatan Belajar dan MengajarPola  Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
 
Konsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan PembelajaranKonsep Perencanaan Pembelajaran
Konsep Perencanaan Pembelajaran
 
Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
 
Memahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi GuruMemahami Kompetensi Guru
Memahami Kompetensi Guru
 
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi MengajarMemahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
Memahami Pembinaan Kompetensi Mengajar
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
 
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
Pertemuan 12 Menulis Ringkasan dalam Bentuk Abstrak dan Artikel, serta Publik...
 
Strategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi PembelajaranStrategi-Strategi Pembelajaran
Strategi-Strategi Pembelajaran
 
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel IlmiahPraktik Presentasi Artikel Ilmiah
Praktik Presentasi Artikel Ilmiah
 
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk JurnalMempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
Mempublikasi Artikel Ilmiah dalam Bentuk Jurnal
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

Diksi dan Kalimat Efektif

  • 1. DIKSI DAN KALIMAT EFEKTIF PERTEMUAN 3 Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
  • 2. Sub Materi 1 DIKSI DALAM BAHASA INDONESIA Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.
  • 5.
  • 6.  Mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat/ menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.  Kemampuan membedakan secara tepat nuansa- nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.  Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata/perbendaharaan kata bahasa itu.
  • 7. •Diksi yang baik : Pilihan kata secara efektif dan tepat di dalam makna serta sesuai bentuk pokok masalah atau peristiwa Mengungkapkan gagasan Sesuai dengan konteks
  • 8. 1. Melambangkan gagasan secara verbal 2. Menciptakan komunikasi yang efektif 3. Menciptakan susasana yang tepat 4. Mencegah perbedaan penafsiran/salah Paham 5. Membentuk gaya ekspresi gagasan secara tepat (formal, informal, atau nonformal)
  • 9. Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dicapai apabila pilihan kata/diksi diperhatikan dengan baik. Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkap-kan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan, sehingga tafsiran pembaca sesuai dengan apa yang dimaksud penulis. Kesesuaian artinya menuntut kecocokan antara kata-kata yang dipakai dengan kesempatan dan keadaan pembaca. Persyaratan Diksi
  • 10.  Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.  Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.  Membedakan kata-kata yang mirip dengan ejaan.  Menghindari pemakaian kata-kata ciptaan sendiri (subjektif).  Memperhatikan perubahan makna pada kata yang sudah dikenal.  Memakai kata penghubung yang berpasangan dengan tepat  Membedakan kata umum dan kata khusus.  Selalu waspada terhadap penggunaan kata asing.  Menghindari jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.  Menggunakan kata-kata ilmiah dalam situasi khusus.  Menghindari kata-kata slang.  Tidak menggunakan kata percakapan dalam tulisan.  Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat.
  • 11.
  • 13. - Legalisir diganti degan legalisasi - Standarisasi diganti dengan standardisasi
  • 14.
  • 15. MAKNA ASOSIATIF KONOTATIF REFLEKTIF STILISTIK KOLOKATIF Merupakan sikap emosi pribadi, emosi lingkungan/ sikap sosial yang dikenakan terhadap makna denotatif sebuah kata. Contoh : - mati; meninggal; wafat - bunting; hamil; duduk perut Menghubungkan denotatif suatu kata dengan makna denotatif yang lain, biasanya cenderung pada yang bersifat tabu/kurang sopan. Contoh : Kata “butuh” (berasal dari Kalimantan); kata “semangat” (berasal dari Malaysia). Berhubungan dengan gaya mengarang, lingkungan masyarakat pemakai bahasa. Contoh : bahasa profesi (iklan, manajemen, hukum); status bahasa (bahasa per-cakapan, bahasa sopan); modalitas bahasa (bahasa memorandum, bahasa kuliah); gaya pribadi (gaya Soekarno, Suharto, Sutan Takdir Alisyahbana, Taufik Ismail) Lebih banyak berhubungan dengan makna dan frasa sebuah bahasa. Contoh : 1. indah, bagus, cantik, molek. 2. kencang, keras, deras, cepat, lekas, laju. 3. dara, gadis, perawan. 4. penelitian, pemeriksaan, pengawasan, penilaian. 5. medan, forum, gelanggang, arena. Gejala Semantis pada kata atau konstruksi yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhatikan situasi pembicaraan. Contoh : a. Kita harus berangkat sekarang. b. Harga barang naik semua sekarang. c. Sekarang pemalsuan barang terjadi di mana-mana. PERUBAHAN MAKNA
  • 16. KATA-KATA ILMIAH JARGON Kata dan frasa khusus yang digunakan oleh kelompok orang tertentu Inflasi Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. OTW on the way yang artinya dalam perjalanan Kep Kapten Situasi dan kondisi yang mempengaruhi pemilihan kata-kata yang akan digunakan. Kata Ilmiah Kata Populer Harmonis – Sesuai Fraksi – Pecahan Eksentrik – Aneh Argumen – Bukti Konklusi – Kesimpulan
  • 17. Anjir Kepo Woles SLANGKATA • Ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti (bahasa gaul). Bokap Gokil Baper BERPASANGANIDIOMATIK • Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat sesuai bagi bukan hanya bukan hanya SALAH sesuai dengan Melainkan juga tidak hanya BENAR
  • 18. PENERAPAN KATA Kata Masing- masing SALAH • Masing-masing penduduk diwajibkan membayar pajak. BENAR • Pajak wajib dibayarkan oleh penduduk masing-masing. Kata dan lain-lain SALAH • Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkong, dan toge, dan lain-lain. BENAR • Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkong, toge, dan lain-lain. Kata Pukul dan Jam SALAH • Masuk sekolah mulai jam 07.30 hingga 13.00 wib. BENAR • Masuk sekolah mulai pukul 07.30 hingga 13.00 wib.
  • 19. Kata Sesuatu dan Suatu SALAH • Putri sedang mencari sesuatu benda. BENAR • Putri sedang mencari sesuatu. Kata dari dan daripada SALAH • Gubernur yang terjerat kasus korupsi itu berasal daripada Provinsi Banten. BENAR • Gubernur yang terjerat kasus korupsi itu berasal dari Provinsi Banten. Kata Di mana dan bahwa SALAH • Merupakan kebahagiaan bagi kami di mana telah lahir anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki. BENAR • Merupakan kebahagiaan bagi kami bahwa telah lahir anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki.
  • 20. Polisemi Kepala Sekolah Kepala Desa Kepala Rusun Hipernim Burung Transportasi Warna Beo, Merpati, pipit Mobil, Motor, Becak Merah, Putih, Biru Hiponim Bentuk dan Konteks Kata Homonim Bisa=Bisa Kali =Kali Akar=Akar Homograf Apel=Apel Teras=Teras Sedan=Sedan Homofon Bank=Bang Tank=Tang Massa=masa
  • 21. PENGGUNAAN MAKNA KATA : Berhubungan erat dengan masyarakat pemakai bahasa. Makna kata berkembang sesuai dengan keperluan pemakai bahasa. Makna kata dapat menyempit dan meluas. Makna menyempit Cakupan makna dahulu lebih luas dari makna sekarang. Contoh : Makna Dahulu Makna Sekarang a. Sarjana - orang yang banyak - gelar lulusan ilmu pengetahuan perguruan tinggi (cendikiawan) b. Madrasah - sekolah - sekolah Agama Islam Makna meluas Cakupan makna sekarang lebih luas dari makna dahulu. Contoh : - Bapak - Ibu - saudara - Putra-putri
  • 22. Kesalahan Pembentukan Kata Penanggalan Awalan/Imbuhan meng-  Menpora umumkan pembekuan PSSI tadi malam. (SALAH)  Presiden Joko Widodo hadiri pertandingan final Piala Jenderal Sudirman di Gelora Bung Karno. (SALAH)  Menpora mengumumkan pembekuan PSSI tadi malam. (BENAR)  Presiden Joko Widodo menghadiri pertandingan final Piala Jenderal Sudirman di Gelora Bung Karno. (BENAR) KETERANGAN: Penanggalan imbuhan meng- pada judul berita dalam surat kabar diperbolehkan. Namun, dalam teks beritanya awalan meng- harus eksplisit. Di bawah ini diperlihatkan bentuk yang salah dan bentuk yang benar.
  • 23. Penanggalan Awalan/ Imbuhan ber-  Sampai jumpa lagi. (SALAH)  Pendapat saya beda dengan pendapat yang telah diungkapkan olehnya. (SALAH)  Kami tidak keberatan untuk membantu Anda untuk belajar. (SALAH)  Sampai berjumpa lagi. (BENAR)  Pendapat saya berbeda dengan pendapat yang telah diungkapkan olehnya. (BENAR)  Kami tidak berkeberatan untuk membantu Anda untuk belajar. (BENAR) KETERANGAN: Penanggalan imbuhan ber- kerap kali muncul dalam pemakaiannya, terutama dalam bahasa lisan. Padahal, imbuhan atau awalan ber- harus dieksplisitkan secara jelas  Ocid sedang menyuci sepeda. (SALAH)  Munaroh menyubit Siti karena gemas akan keluguannya. (SALAH)  Ocid sedang mencuci sepeda. (BENAR)  Munaroh mencubit Siti karena gemas akan keluguannya. (BENAR) Peluluhan Bunyi /c/
  • 24. Penyengauan Kata Dasar Sengau itu sendiri merupakan suara yang diucapkan melalui hidung, seperti yang dihasilkan oleh orang yang sedang influenza. Gejala penyengauan ini terjadi pada awal kata dasar. Kita sering menemukan penggunaan kata-kata dengan bentuk yang salah, seperti mandang, nyubit, nyolek, nyukur, nyesal, nyabut, nyuap, nyari, nyuri, nolak, nutup, notok, nyusu, dan nyobek. Dalam bahasa Indonesia bentuk tulis, yaitu memandang, mencubit, mencolek, mencukur, menyesal, menyabut, menyuap, mencari, mencuri, menolak, menutup, menotok, menyusu, dan menyobek. Gejala tersebut pada dasar merupakan pengaruh kebiasaan ragam lisan yang diaplikasikan dalam penggunaan ragam tulis. Akhirnya, pencampuradukan antara ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan suatu bentuk kata yang salah dalam pemakaiannya.
  • 25. Kesalahan Imbuhan ke- Bentuk Salah Pejalan kaki itu ketabrak bus Trans-Jakarta saat melintasi jalur Busway. Bajunya ketukar dengan bajuku saat acara persami Minggu lalu. Bentuk Benar Pejalan kaki itu tertabrak bus Trans-Jakarta saat melintasi jalur Busway. Bajunya tertukar dengan bajuku saat acara persami Minggu lalu. Penggunaan akhiran –ir Penggunaan akhiran –ir sangat sering kita temui dalam penggunaan bahasa Indonesia saat ini. Padahal, dalam kaidah bahasa Indonesia baku, akhiran –ir tidak ada. Kata yang sepadan dengan akhiran –ir adalah –asi atau –isasi yang artinya ‘proses’. Selain itu, akhiran ini hanya bisa digunakan pada kata serapan dari bahasa asing.
  • 26. Imbuhan meng- dan peng- terhadap Fonem /k/, /t/, /s/, dan /p/ (SALAH)  Pak Sahrul sedang mengkoreksi hasil UTS siswanya.  Polisi sedang mentelaah semua kesaksiannya.  Rigfa merupakan pensuplai ayam terbesar di daerahnya.  Puting beliung itu memporak-porandakan ribuan rumah warga. Menpora mengumumkan pembekuan PSSI tadi malam. (BENAR)  Pak Sahrul sedang mengoreksi hasil UTS siswanya.  Polisi sedang menelaah semua kesaksiannya.  Rigfa merupakan penyuplai ayam terbesar di daerahnya.  Puting beliung itu memorak-porandakan ribuan rumah warga.
  • 27. Contoh: Bentuk Salah Bentuk Benar Legalisir Koordinir Proklamir Netralisir Akomodir Intimidir Realisir Lokalisir Blokir Generalisir legalisasi koordinasi proklamasi netralisasi akomodasi intimidasi realisasi Lokalisasi Blokdisasi Generalisasi Perlu kita ingat bahwa yang bisa ditambahkan unsur –asi atau – isasi hanya kata serapan, artinya jika kata selain kata serapan (bahasa Inggris) tidak bisa ditambahkan unsur tersebut. Sebagai contoh, kata “hijau” bukan merupakan kata serapan. Walaupun terdapat makna proses untuk mengijaukan sesuatu, tetap saja kata “hijau” ini tidak bisa diubah menjadi “hijauisasi”.
  • 28. Boros Hemat sejak dari Sejak atau dari agar supaya Agar atau supaya Demi untuk Demi atau untuk Adalah merupakan Adalah atau merupakan Seperti … dan sebagainya seperti atau dan sebagainya Misalnya … dan lai-lain Misalnya atau dan lain-lain Antara lain … dan seterusnya Antara lain atau dan seterusnya Tujuan daripada itu Tujuan itu Membahas tentang pembagian Membahas pembagian Berbagai faktor-faktor Berbagai faktor Daftar nama-nama peserta Daftar nama peserta Penggunaan Kata yang Hemat
  • 29. Mengadakan penelitian Meneliti Dalam rangka untuk mencapai tujuan untuk mencapai tujuan Berusaha untuk memberikan nafkah Berusaha menafkahi Mempunyai pendirian Berpendirian Melakukan pembinaan Membina Menyatakan pendapat Berpendapat Apabila …, maka Apabila …, tanpa kata maka atau maka tanpa apabila Walaupun …, namun Walaupun …, tanpa kata namun atau namun tanpa walaupun Berdasarkan …, maka Berdasarkan …, tanpa kata maka Karena … sehingga Karena … tanpa kata sehingga atau kata sehingga tanpa kata karena Namun demikian Namun, tanpa demikan atau walaupun demikian Sangat … sekali Sangat tanpa sekali atau sekali tanpa sangat
  • 30. Bentuk Jamak dalam Bahasa Indonesia Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia dengan cara sebagai berikut:  Bentuk jamak dengan melakukan pengulangan kata yang bersangkutan, seperti nama-nama, buku-buku, dan meja- meja.  Bentuk jamak dengan menambah kata bilangan, seperti beberapa meja, tamu sekalian, sepuluh pensil dan semua bangku.  Bentuk jamak dengan penambahan kata bantu jamak, seperti para tamu.  Bentuk jamak dengan menggunakan kata ganti orang, seperti mereka, kami, kita, dan kalian. Ungkapan Idiomatik Ungkapan yang bersifat idiomatik terdiri atas dua atau tiga kata yang dapat memperkuat diksi di dalam bahasa Indonesia. Ungkapan idiomatik yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • 31. Contoh: Salah Benar Terdiri Terdiri atas/dari Terbuat dari Terhindar dari Terlepas dari Berasal dari Terjadi atas Terjadi karena Disebabkan karena Disebabkan oleh Membicarakan tentang Berbicara tentang Tergantung kepada Tergantung pada Bergantung kepada Berdasar pada Baik … ataupun Baik … maupun Antara … dengan Antara … dan Bukan … tetapi Bukan … melainkan Tidak … melainkan Tidak … tetapi Menemui kesalahan Menemukan kesalahan Menjalankan hukuman Menjalani hukuman Sehubungan pada Sehubungan dengan Berhubungan pada Berhubungan dengan Sesuai pada Sesuai dengan Bertepatan pada Bertepatan dengan Sejalan pada Sejalan dengan Bertemu pada Bertemu dengan
  • 32. Dr. Nini Ibrahim, M.Pd. Sub Materi 2
  • 34. KALIMAT DASAR Kalimat dasar adalah kalimat yang sudah mempunyai unsur sekurang-kurangnya subjek (S) dan predikat (P). Dengan kata lain, kalimat dasar adalah yang mempunyai satu klausa, dan unsur- unsurnya sudah lengkap. CONTOH: 1. Dani datang. S P 2. Anak itu pandai. S P 3. Gina berasal dari Bandung. S P K 4. Marisa Kehilangan jejak hidup. S P O Pel 5. Agus membaca buku. S P O 6. Tarwanto mengirim dokumen. S P O 7. Inah menjahit baju di kamar. S P O K
  • 35. Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan) Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi) Kalimat efektif merupakan kalimat yang tersusun atas kaidah yang berlaku, seperti unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat), memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan juga cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
  • 36. • Syarat Kalimat Efektif Kesepadanan Keparalelan Kehematan Kata Kecermatan Kelogisan
  • 37. • Kalimat memiliki subjek Tidak terdapat Predikat kalimat Dan predikat yang jelas Subjek ganda tidak didahului kata “yang” – Di dalam buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan profesinal. – Bagi mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca dan memahami buku ini dengan seksama. Perbaikannya: • Buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan profesinal. • Mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca dan memahami buku ini dengan seksama. KESEPADANAN Keparalelan : Kesamaan bentuk kata (bentuk pertama nomina, seterusnya juga nomina) Contoh : Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes. Perbaikan: Kenaikan diganti dengan dinaikkan (kata kerja)
  • 38. Kehematan yaitu mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain secara hemat. Contoh: 1. Karena ia tidak diundang, ia tidak datang (salah) Karena tidak diundang, ia tidak datang (benar) 2. Penonton serentak berdiri setelah mereka melihat idolanya datang. Penonton serentak berdiri setelah melihat idolanya datang. Kecermatan:kalimat itu tidak menafsirkan tafsiran ganda. Contoh: 1. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.(salah) Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribu. (benar) 2. Suntingan ini saya akan laporkan kepada redaksi.(salah) Suntingan ini akan saya laporkan kepada redaksi. (benar)
  • 39. Kelogisan:kalimat itu bisa diterima akal sehat. Contoh 1: Waktu dan tempat kami persilakan (salah) Kepada bapak…kami persilahkan (benar) Contoh 2: Orang yang membeli ayam harus diikat kakinya. (salah) Ayam yang dibeli seseorang harus diikat kakinya. (benar)
  • 40. Soal Diksi Di bawah ini terdapat penggunaan diksi yang belum tepat. Temukan dan perbaikilah kesalahan tersebut! 1. Masing-masing penduduk diwajibkan membayar pajak. 2. Jenis-jenis sayuran seperti bayam, kangkung, dan tauge, dan lain-lain. 3. Masuk sekolah mulai jam 07.30 hingga 13.00 wib. 4. Putri sedang mencari sesuatu benda. 5. Telah terjadi pertikaian antara tentara India dengan tentara Tiongkok 6. Rapat itu tidak dilaksanakan di Ruang Nusantara, melainkan di Ruang Garuda 7. Baik mahasiswa lama ataupun mahasiswa baru, keduanya wajib mengikuti upacara Hari Kebangkitan Nasional tahun 2020. 8. Banyak alumni yang meminta ijazahnya untuk dilegalisir 9. Kampus UPN Veteran Jakarta telah menerapkan standarisasi berpakaian bagi mahasiswa 10.Setiap keluhan mahasiswa telah diinventarisir oleh pihak rektorat.
  • 41. Soal Kalimat Efektif Perbaiki kalimat berikut menjadi lebih efektif! 1. Apabila anak bisa diibaratkan sebagai benih, maka kerja keras orang tua untuk mengemburkan lahan maupun rajin memupuk dan menyiramnya. 2. Banyak orang-orang sukses berkat kecerdasan emosi yang dimilikinya. 3. Meskipun anak masih kecil dan egosentris, sedikit demi sedikit anak pun perlu diarahkan untuk meninggalkan sifat egosentris tersebut. 4. Beras ini hanya dibagikan untuk keluarga miskin saja. 5. Dalam Undang-undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36 menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. 6. Soal itu saya belum jelas, Pak. 7. Jembatan layang itu belum selesai seperti yang sudah direncanakan disebabkan karena dananya belum dapat dicairkan semua. 8. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. 9. Karena jarang mengikuti kuliah, soal-soal yang mudah tidak mampu diselesaikannya. 10. Bagi mereka yang tidak memiliki syarat yang cukup untuk terjundi bidang politik maka tidak perlu memaksakan diri untuk coba-coba masuk partai politik.