Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Gita Ardeny
Presentasi Kelompok
Pelajaran : Kimia kelas XI MIPA
Kurikulum : K-13
Bab : Sistem Koloid
Dalam presentasi berikut menjelaskan tentang :
- pengertian
- komponen-komponen sistem koloid
- macam-macam sistem koloid
- sifat-sifat sistem koloid
- proses pembuatan sistem koloid
- kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
Presentasi ini membahas tentang sistem koloid dan jenis-jenisnya. Sistem koloid terdiri dari fase terdispersi dan fase pendispersi. Ada beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih. Presentasi ini juga menjelaskan sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown.
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti efek Tyndall yang terlihat pada kabut dan asap rokok, gerak Brown pada susu, dialisis untuk pasien gagal ginjal, koagulasi untuk pengolahan air, elektroforesis untuk identifikasi DNA, dan adsorpsi yang digunakan pada masker gas.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 – 10-5 cm ).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Gita Ardeny
Presentasi Kelompok
Pelajaran : Kimia kelas XI MIPA
Kurikulum : K-13
Bab : Sistem Koloid
Dalam presentasi berikut menjelaskan tentang :
- pengertian
- komponen-komponen sistem koloid
- macam-macam sistem koloid
- sifat-sifat sistem koloid
- proses pembuatan sistem koloid
- kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
Presentasi ini membahas tentang sistem koloid dan jenis-jenisnya. Sistem koloid terdiri dari fase terdispersi dan fase pendispersi. Ada beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih. Presentasi ini juga menjelaskan sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown.
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep koloid dalam kehidupan sehari-hari, seperti efek Tyndall yang terlihat pada kabut dan asap rokok, gerak Brown pada susu, dialisis untuk pasien gagal ginjal, koagulasi untuk pengolahan air, elektroforesis untuk identifikasi DNA, dan adsorpsi yang digunakan pada masker gas.
Sistem koloid merupakan campuran homogen dua atau lebih zat yang memiliki ukuran partikel terdispersi antara 1-1000 nm. Dokumen ini menjelaskan komponen, jenis, dan sifat-sifat sistem koloid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk pengertian, jenis, sifat, dan pembuatan sistem koloid. Koloid adalah campuran heterogen dengan ukuran partikel 1-100 nm yang tersebar merata dalam zat lain. Terdapat tiga jenis koloid yaitu sol, emulsi, dan buih. Sistem koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, muatan koloid, dan koagulasi. Sistem koloid dap
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm yang terdispersi dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sistem koloid dapat berupa sol, emulsi, buih, gel, dan aerosol yang masing-masing memiliki fase terdispersi dan pendispersi berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis-jenisnya (seperti sol, emulsi, buih), sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, koagulasi), cara pembentukan dan pengolahan koloid, serta hubungannya dengan polusi udara seperti asap.
Percobaan mengamati koloid, larutan, dan suspensi dengan melihat jejak cahaya. Koloid dapat dibedakan dari larutan karena ukuran partikelnya lebih besar sehingga dapat menghamburkan cahaya, tetapi lebih kecil dari suspensi. Pembuatan agar-agar dan sol Fe(OH)3 merupakan contoh pembuatan koloid melalui dispersi dan kondensasi.
Bab 10 membahas tentang sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Koloid adalah sistem heterogen dua fase dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm terdispersi di dalam medium dispersi. Jenis-jenis koloid antara lain aerosol, sol, emulsi, buih, dan gel. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, muatan koloid, koagulasi, dan dialisis. Koloid dapat dibu
Sistem koloid adalah campuran yang terletak antara larutan dan suspensi. Sistem koloid memiliki ukuran partikel antara 1-100 nm dan sifat yang berbeda dari larutan maupun suspensi. Jenis-jenis sistem koloid meliputi sol, emulsi, aerosol, buih, dan gel. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesa, adsorpsi, dan koagulasi. Koloid dapat dibuat dengan berbagai cara seperti pept
Koloid merupakan campuran bukan larutan yang terdiri dari dua fase, yaitu fase zat terdispersi dan fase pendispersi. Ada tiga jenis koloid utama yaitu sol, emulsi, dan buih, yang dibedakan berdasarkan fase zat terdispersinya (padat, cair, atau gas). Koloid sangat penting dalam berbagai industri karena produk-produk industri sering dibuat dalam bentuk koloid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya, termasuk pengertian sistem koloid, komponen penyusunnya, jenis-jenis koloid, dan perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep koloid, perbedaan antara larutan, suspensi dan koloid, serta jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Dibahas pula mengenai jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, serta cara-cara pemisahan koloid.
Koloid merupakan salah satu topik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut. Dokumen ini membahas tentang definisi koloid, perbedaan koloid dengan larutan dan suspensi, macam-macam koloid beserta contohnya, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan Brown, proses pembuatan koloid, dan contoh penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Sistem koloid merupakan campuran homogen dua atau lebih zat yang memiliki ukuran partikel terdispersi antara 1-1000 nm. Dokumen ini menjelaskan komponen, jenis, dan sifat-sifat sistem koloid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk pengertian, jenis, sifat, dan pembuatan sistem koloid. Koloid adalah campuran heterogen dengan ukuran partikel 1-100 nm yang tersebar merata dalam zat lain. Terdapat tiga jenis koloid yaitu sol, emulsi, dan buih. Sistem koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, adsorpsi, muatan koloid, dan koagulasi. Sistem koloid dap
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm yang terdispersi dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sistem koloid dapat berupa sol, emulsi, buih, gel, dan aerosol yang masing-masing memiliki fase terdispersi dan pendispersi berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis-jenisnya (seperti sol, emulsi, buih), sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, koagulasi), cara pembentukan dan pengolahan koloid, serta hubungannya dengan polusi udara seperti asap.
Percobaan mengamati koloid, larutan, dan suspensi dengan melihat jejak cahaya. Koloid dapat dibedakan dari larutan karena ukuran partikelnya lebih besar sehingga dapat menghamburkan cahaya, tetapi lebih kecil dari suspensi. Pembuatan agar-agar dan sol Fe(OH)3 merupakan contoh pembuatan koloid melalui dispersi dan kondensasi.
Bab 10 membahas tentang sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Koloid adalah sistem heterogen dua fase dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm terdispersi di dalam medium dispersi. Jenis-jenis koloid antara lain aerosol, sol, emulsi, buih, dan gel. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, muatan koloid, koagulasi, dan dialisis. Koloid dapat dibu
Sistem koloid adalah campuran yang terletak antara larutan dan suspensi. Sistem koloid memiliki ukuran partikel antara 1-100 nm dan sifat yang berbeda dari larutan maupun suspensi. Jenis-jenis sistem koloid meliputi sol, emulsi, aerosol, buih, dan gel. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesa, adsorpsi, dan koagulasi. Koloid dapat dibuat dengan berbagai cara seperti pept
Koloid merupakan campuran bukan larutan yang terdiri dari dua fase, yaitu fase zat terdispersi dan fase pendispersi. Ada tiga jenis koloid utama yaitu sol, emulsi, dan buih, yang dibedakan berdasarkan fase zat terdispersinya (padat, cair, atau gas). Koloid sangat penting dalam berbagai industri karena produk-produk industri sering dibuat dalam bentuk koloid.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya, termasuk pengertian sistem koloid, komponen penyusunnya, jenis-jenis koloid, dan perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep koloid, perbedaan antara larutan, suspensi dan koloid, serta jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Dibahas pula mengenai jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, serta cara-cara pemisahan koloid.
Koloid merupakan salah satu topik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut. Dokumen ini membahas tentang definisi koloid, perbedaan koloid dengan larutan dan suspensi, macam-macam koloid beserta contohnya, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan Brown, proses pembuatan koloid, dan contoh penerapan koloid dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tiga cara pembuatan koloid yaitu cara kondensasi, dispersi, dan asosiasi. Cara kondensasi melibatkan reaksi redoks, hidrolisis, penggaraman, atau substitusi. Cara dispersi melibatkan mekanik, ceptisasi atau busur Bredig.
2. Dokumen juga menjelaskan delapan sifat koloid antara lain efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, adsorpsi, koagulasi
Koloid adalah campuran heterogen antara partikel zat yang terdispersi di dalam zat lain. Air bersih diproses berdasarkan sifat koloid seperti koagulasi dan adsorpsi untuk menghilangkan lumpur dan zat pencemar. Bahan yang dibutuhkan antara lain tawas, pasir, klorin dan kapur tohor."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Koloid adalah sistem heterogen dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm dan tercampur secara homogen di dalam medium dispersi. Terdapat beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih, dan gel yang berbeda berdasarkan fase terdispersi dan medium dispersinya. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown,
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Koloid adalah sistem heterogen dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm dan tercampur secara homogen di dalam medium dispersi. Terdapat beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih, dan gel yang berbeda berdasarkan fase terdispersi dan medium dispersinya. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown,
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Koloid adalah sistem heterogen dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm dan tercampur secara homogen di dalam medium dispersi. Terdapat beberapa jenis koloid seperti sol, emulsi, buih, dan gel yang berbeda berdasarkan fase terdispersi dan medium dispersinya. Sifat koloid meliputi efek Tyndall, gerak Brown,
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Koloid adalah sistem heterogen dimana zat terdispersi berukuran 1 nm hingga 100 nm dan tercampur secara homogen di dalam medium dispersi. Terdapat berbagai jenis koloid seperti emulsi, sol, buih, dan gel yang masing-masing memiliki contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Koloid adalah campuran homogen yang terdiri dari partikel-partikel kecil terdispersi dalam medium lain. Pembuatan es krim melibatkan koloid seperti emulsi dan sol liofil. Penambahan garam pada proses pembekuan es krim berperan menurunkan titik beku larutan agar es krim dapat membeku pada suhu di bawah 0 derajat Celcius.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai koloid, termasuk definisi, ukuran partikel, sifat, dan berbagai cara pembuatan koloid seperti dispersi langsung, homogenisasi, peptisasi, busur Bredig, reaksi rediksi, oksidasi, hidrolisis, dan penggantian pelarut.
Koloid adalah sistem dispersi heterogen yang tampak homogen. Terdiri dari dua fase, yaitu fase terdispersi berukuran 1-100 nm dan fase pendispersi. Terdapat delapan jenis koloid berdasarkan kombinasi fasenya, seperti sol (padat-cair), emulsi (cair-cair), dan aerosol (cair-gas). Koloid dapat berupa hidrofilik yang larut dalam air atau hidrofobik yang tidak larut dalam air.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid, termasuk definisi, jenis, sifat, dan cara pembuatan koloid. Juga dibahas tentang contoh pembuatan es krim yang melibatkan proses koloid emulsi cair dan buih cair.
This document presents information about the subjunctive mood in English. It discusses the goal of the subjunctive mood, which is to express events that are not certain, wanted, or imagined to happen. It identifies three types of subjunctive constructions: verbs, nouns, and adjectives. Examples are provided to illustrate the use and structure of each type. The document concludes by thanking the audience for their attention.
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleVanny Andriani Huang
Vanny Andriani and Veronita introduce places to visit in West Borneo, including the Kapuas Dharma Hotel, Equator Monument, Museum Province, and cultural ceremonies. They recommend experiencing local cuisine like Bubbor Paddas, visiting Pasir Panjang Beach in Singkawang known as Indonesia's "China Town", and tasting foods like sotong pangkong at the Hong Kong Night Market. The document provides an itinerary and overview of cultural, historical, and culinary attractions in West Borneo.
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptVanny Andriani Huang
This document discusses biogeochemical cycles and pollution. It defines biogeochemical cycles as natural processes driven by living organisms that circulate abiotic and biotic compounds in the biosphere, lithosphere, hydrosphere, and atmosphere. It then describes the water, carbon, nitrogen, phosphorus, and sulfur cycles. It also discusses different types of pollution including air, water, land, thermal, light, and sound pollution. Several major air pollutants are identified such as carbon dioxide, sulfur dioxide, nitrogen oxides, and carbon monoxide along with their sources and health effects.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Terdiri dari monosakarida, disakarida, polisakarida, dan karbohidrat buatan. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan, dan bahan pembentuk sel tubuh. Protein terdiri dari asam amino dan berperan sebagai pembentuk jaringan tubuh. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelindung organ vital. Ketiga zat gizi ini sangat penting untuk ke
Makalah ini membahas struktur, ciri, fungsi dari mata mulai dari organ luar seperti kelopak mata hingga organ dalam seperti retina. Juga dibahas penyakit mata dan teknologi pengobatan terkini."
1. Jepang menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, menewaskan ratusan ribu orang.
2. Pada Agustus 1945, Soekarno dan Hatta dipanggil ke Saigon oleh Jepang untuk diberi tahu rencana memberi kemerdekaan pada Indonesia.
3. Gerakan pemuda Indonesia didirikan untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat 3 poin penting mengenai latar belakang G30S PKI:
1. PKI merupakan partai komunis terbesar di Indonesia dengan anggota mencapai 20 juta orang
2. Soekarno mulai mendekatkan diri dengan PKI sejak membubarkan parlemen pada 1959
3. Perpecahan internal di Angkatan Darat dan kedekatan Soekarno-PKI menjadi faktor pemberontakan G30S PKI
Hugo Cabret is a 12-year-old orphan boy living alone in the walls of a busy Paris train station in 1931 where he works as a clock keeper. He discovers mysterious drawings in an abandoned automaton and sets out to uncover its secrets with his friend Isabelle. They discover the automaton's owner is Georges Méliès, an old toy booth owner who was once a famous filmmaker. Papa Georges takes Hugo in after learning his story.
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Vanny Andriani Huang
Berdasarkan dokumen tersebut, ringkasannya adalah:
1. Karya tulis ilmiah ini membahas pengaruh bahan penyedap Monosodium Glutamat terhadap emosi murid di SMA Xaverius 1 Palembang.
2. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan kuantitatif dengan sampel 451 murid dari 41 kelas.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa MSG tidak berpengaruh terhadap emosi siswa di sekolah tersebut berdas
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
5. Cara Kerja Pembuatan Koloid
SOL FE(OH)3
SOL BELERANG
SOL AGAR-AGAR
EMULSI MINYAK DAN AIR
6. Sol Fe(OH)3
1. Siapkan Bunsen, kaki
tiga, kawat kasa dan 50
cm3 air dalam gelas
kimia. Lalu panaskan.
2. Setelah air mendidih,
tambahkan 25 tetes
larutan FeCl3 jenuh dan
aduk sambil
meneruskan
pemanasan.
3. Setelah mendidih,
tuang larutan ke dalam
tabung reaksi dengan
tinggi sepertiganya.
Amati.
7. Sol Belerang
1. Siapkan lumpang dan
alu. Campurkan dua takar
gula dan dua takar belerang
didalamnya dan gerus
hingga halus.
2. Setelah halus, bagi
takaran campuran gula dan
belerang tadi menjadi dua.
Satu bagiannya kembali
masukkan ke dalam
lumpang. Tambahkan lagi
dua takar gula ke dalam
campuran gula dan
belerang. Lakukan hingga
penggerusan terjadi empat
kali.
3.Tuang campuran terakhir
dari penggerusan ke dalam
gelas kimia berisi 50 cm3
air. Aduk hingga rata.
Tuangkan larutan tadi ke
dalam tabung reaksi
setinggi sepertiganya dan
diamkan pada rak tabung
reaksi. Amati.
8. Sol Agar-agar
1. Ambil satu spatula
agar-agar dan larutkan
dalam air setinggi
sepertiga tabung reaksi.
2. Panaskan campuran
hingga mendidih.
Goyangkan tabung
reaksi ke atas dan ke
bawah untuk
mempercepat proses
pelarutan.
3. Angkat tabung
apabila sudah
mendidih, diamkan
pada rak tabung reaksi.
Amati.
9. Emulsi Minyak
dan Air
1. Masukkan 1 cm3 atau
20 tetes minyak tanah
dan 5 cm3 air ke dalam
tabung reaksi. Guncang
tabung dengan keras.
2. Letakkan tabung
pada rak tabung, amati.
10. Emulsi Minyak
dan Air
3. Tambahkan 15 tetes
larutan sabun, guncang
tabung dengan keras.
4. Letakkan kembali
tabung pada rak
tabung. Amati.
11. Hasil Pengamatan
No. Kegiatan Pengamatan
Pembuatan sol Fe(OH)3 Warna coklat kemerahan bening,
1.
tidak ada endapan.
Pembuatan sol belerang dalam air Agak keruh, ada sedikit endapan.
2a.
Pembuatan sol agar-agar dalam air Jernih dan tidak ada endapan.
2b.
Pencampuran air dan minyak Minyak berada di atas air tidak
bercampur, jernih.
Pencampuran air, minyak, dan Terdapat buih dari sabun, warna
2c.
sabun agak keruh, tinggi lapisan antara
minyak dan air agak sedikit
berkurang.
13. Sol Fe(OH)3
Cl-(aq) + H2O(l) →
Fe3+(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3H+(aq)
Kondensasi hidrolisis mengionisasikan Fe3+ dan Cl- .
bereaksi
tidak bereaksi
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
14. Sol Belerang
Dispersi mekanik mengubah partikel kasar menjadi partikel yang
lebih halus.
Penggerusan mengurangi sifat belerang yang sukar larut dalam
air sehingga dapat larut dengan gula dalam air.
Terbentuk koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi
cair.
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
15. Sol Agar-agar
Dispersi peptisasi menggunakan elektrolit yang mengandung
ion zat pemecah agar agar-agar dapat larut
dalam air.
Agar-agar dipeptisasi oleh air.
Butiran kasar agar-agar dipecah air.
Terbentuk koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi
cair.
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
16. Emulsi Minyak dan Air
Dispersi dengan penggunaan emulgator menyatukan air dan
minyak.
Penggunaan air sabun, punya dua kutub
kutub polar mengikat air yang juga bersifat polar.
kutub nonpolar mengikat minyak.
Air dan minyak bersatu.
Terbentuk koloid berfase terdispersi cair dan medium pendispersi cair.
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
17. Pertanyaan
APA PERBEDAAN ANTARA
PEMBUATAN SISTEM KOLOID CARA
DISPERSI DAN CARA KONDENSI?
BAGAIMANA PENGARUH LARUTAN
SABUN PADA CAMPURAN AIR DAN
MINYAK TANAH?
18. Apa perbedaan antara pembuatan sistem koloid
cara dispersi dan cara kondensi?
Jika kondensasi adalah partikel larutan sejati berupa
molekul atau ion yang bergabung hingga
membentuk partikel koloid. Cara kondensasi dapat
dilakukan dengan reaksi kimia seperti reaksi
redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rngkap
(penggaraman) atau dengan penggantian pelarut
(penjernihan larutan).
Sedangkan dispersi merupakan partikel kasar/
suspense yang dipecah menjadi partikel koloid. Cara
ini dapat dilakukan dengan peptisasi, busur
Bredig, san homogenisasi.
19. Bagaimana pengaruh larutan sabun pada
campuran air dan minyak tanah?
Larutan sabun memiliki efek Tyndall, sehingga dapat
dikatakan pula larutan sabun adalah koloid berupa
buih berfase terdispersi gas dan medium pendispersi
cair. Larutan sabun yang memiliki dua kutub yaitu
polar yang bersatu dengan air dan nonpolar yang
bersatu dengan minyak.
Dengan adanya dua kutub ini, membuat larutan sabun
mampu menjadi emulgator (pembentuk emulsi)
minyak dan air.
20. Kesimpulan
DARI PERCOBAAN DI ATAS MAKA
DAPAT DISIMPULKAN BAHWA
PEMBUATAN KOLOID DAPAT
DILAKUKAN DENGAN DUA CARA,
YAITU KONDENSASI DENGAN
MENGGABUNGKAN PARTIKEL DALAM
LARUTAN DAN DISPERSI DENGAN
MENGHALUSKAN PARTIKEL KASAR
(SUSPENSI).