Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya.
Presentasi mengenai sistem koloid untuk kelas XI, dibuat dalam rangka memenuhi tugas kimia.
Berisi mengenai pengertian, cara pembuatan, sifat-sifat, penggunaan dan lain halnya yang berhubungan mengenai koloid termasuk dispersi dan yang terdispersi.
Tipikal pergerakan tanah, pencatatan, investigasi tanah, dan pengujianHasanuddin University
Dalam presentasi ini akan dijelaskan mengenai dinamika tanah khususnya tipe gelombang, metode pencatatan serta instrumen yang digunakan, penyelidikan tanah maupun pengujian di laboratorium secara singkat.
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat ke dalam medium pendispersi. Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi menjadi koloid atau dengan mengubah larutan menjadi koloid. Jika ditinjau dari pengubahan ukuran partikel zat terdispersi, cara pembuatan koloid dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu pembuatan koloid secara dispersi dan pembuatan koloid secara kondensasi.
Materi kuliah kimdas tentang konsep larutan dan koloid cari lebih banyak lai mata kuliah di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. P
A
T
E
Larutan merupakan campuran homogen
yang memiliki dimensi berupa molekul
kecil atau ion yang berdiri sendiri
berukuran ≤ 1 nm dan partikel ini
tersebar merata dalam komponen
lainnya.
Contoh : * larutan gula
* larutan garam
LARUTAN SEJATI
(Dispersi Molekuler)
4. P
A
T
E
Suspensi yaitu campuran heterogen yang
terdapat sekurang-kurangnya terdapat
satu komponen partikel yang relatif besar
berukuran ≥ 100 nm dan merata dalam
komponen lainnya.
Contoh : - tepung terigu dengan air
- pasir dengan air
SUSPENSI
(Dispersi Kasar)
5. P
A
T
E
Koloid adalah campuran zat heterogen
antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel zat yang berukuran
antara 1-100 nm tersebar merata dalam
zat lain.
Contoh : - Mayones
- Susu
KOLOID
(Dispersi Halus)
6. P
A
T
E
Dispersi : penyebaran merata 2 fase (fase
terdispersi dan medium terdispersi)
Dalam sistem koloid terdiri dari 2 fase
yaitu:
1. Fase terdispersi: Zat yang terdispersikan.
Misal : Susu
2. Medium terdispersi : Medium yang
digunakan untuk mendispersi.
Misal : Air
KOLOID
(Dispersi Halus)
7. Cara kondensasi adalah penggabungan dari
molekul-molekul kecil berukuran larutan menjadi
berukuran koloid. Dengan kata lain, larutan sejati
diubah menjadi dispersi koloid.
Ada 4 cara kimia yang dapat menghasilkan
kondensasi adalah
1. Dekomposisi rangkap
2. Reaksi hidrolisis
3. Reaksi redoks, dan
4. Penggantian pelarut
PEMBUATAN KOLOID
a. Cara Kondensasi
P
E
A
T
8. Cara kondensasi adalah penggabungan dari
molekul-molekul kecil berukuran larutan menjadi
berukuran koloid. Dengan kata lain, larutan sejati
diubah menjadi dispersi koloid.
Ada 4 cara kimia yang dapat menghasilkan
kondensasi adalah
1. Dekomposisi rangkap
2. Reaksi hidrolisis
3. Reaksi redoks, dan
4. Penggantian pelarut
a. Cara Kondensasi
1. Dekomposisi Rangkap
P
E
T
A
9. Reaksi hidrolisis adalah reaksi kimia antara
air dengan zat lain yang menghasilkan zat
baru.
Contoh : hidrolisis larutan FeCl3 dengan air
yang mendidih akan dihasilkansol Fe(OH)3.
Persamaan Reaksi:
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) Fe(OH)3(s) + 3
HCl(aq)
a. Cara Kondensasi
2. Reaksi Hidrolisis
P
E
T
A
10. P
Reaksi redoks(reduksi-oksidasi) adalah
reaksi yang melibatkan perubahan
bilangan oksidasi.
Contoh : reduksi SO2 terlarut dalam air
dialiri gas H2S dapat menghasilkan sol
belerang.
Persamaan Reaksi:
2 H2S(g) + SO2(aq) 3 S(s) + 2 H2O(l)
a. Cara Kondensasi
3. Reaksi Redoks
E
T
A
11. P
Penggantian Pelarut adalah cara dengan
mengganti medium pendispersi sehingga
fase terdispersi yang semula larut setelah
diganti pelarutnya menjadi partikel yang
berukuran koloid.
Contoh : Larutan jenuh kalsium asetat
dicampur dengan alkhohol akan terjadi
kondensasi dan terbentuk koloid kalsium
asetat yang berupa gel.
a. Cara Kondensasi
4. Penggantian Pelarut
E
T
PA
12. P
Cara disintegrasi adalah memecah partikel
kasar menjadi partikel koloid.
Ada 3 cara dalam metode ini yaitu:
1. Cara mekanik
2. Cara peptisasi
3. Cara busur bredig
PEMBUATAN KOLOID
b. Cara Disintegrasi
E
T
A
13. Zat-zat yang berukuran besar dapat
direduksi menjadi partikel berukuran
koloid melalui penggilingan, pengadukan,
penumbukan, dan penggerusan. Zat-zat
yang sudah berukuran koloid selanjutnya
didispersikan ke dalam medium
pendispersi.
Contoh :
Pembuatan cat di industri
Pembuatan jus buah
b. Cara Disintegrasi
1. Cara Mekanik
P
E
T
A
14. Cara peptisasi adalah Endapan dipecah
dengan zat pemeptisasi (pemecah)
menjadi partikel koloid.
Contoh :
Agar-agar dipeptisasi dengan air
Tanah liat pecah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid jika ditambah NaOH dan
akan menjadi koloid jika didispersikanke
dalam air.
b. Cara Disintegrasi
2. Cara Peptisasi
P
E
T
A
15. Digunakan untuk membuat sol-sol logam
Contoh proses :
Logam dicelupkan ke dalam medium
dispersi
Kedua ujung elekroda dialiri listri
Sehingga uap logam yang timbul akan
terdispersi ke medium dan mengalami
kondensasi menjadi koloid
b. Cara Disintegrasi
3. Cara Busur Bredig
P
E
T
A
16. Dialisis adalah proses pemurnian partikel
koloid dari muatan-muatan yang
menempel pada permukaannya.
Contoh : proses pemisahan hasil
metabolisme dari darah oleh ginjal
PEMURNIAN KOLOID
P
E
T
A
1. Dialisis
17. Elektrodialisis adalah metode dialisis
dengan bantuan pengaruh medan listrik.
Elektrodialisis berguna untuk pengganggu
berupa elektrolit.
PEMURNIAN KOLOID
P
E
T
A
2. Elektrodialisis
18. Penyaringan dengan penyaring ultra
membutuhkan waktu yang lama tetapi
dengan mengubah tekanan maka waktu
yang diperlukan untuk penyaringan
menjadi singkat.
PEMURNIAN KOLOID
P
E
T
A
3. Penyaring
Ultra
19. Perbandingan Sifat Larutan
Sejati, Koloid, dan Suspensi
No Larutan Koloid Suspensi
1 Satu fase 2 fase 2 fase
2 Stabil Sukar mengendap Mudah mengendap
3 Tdk dapat disaring Dapat disaring dng
penyaring ultra
Dapat disaring
4 Homogen Tampak homogen Heterogen
5 Ukuran partikel < 1 nm Ukuran partikel 1 –
100 nm
Ukuran partikel
>100 nm
6 Sistem dispersi molekuler Sistem dispersi
padatan halus
Sistem dispersi
padatan kasar
Ex Larutan gula, air laut Sabun, susu Campuran air dan
pasir