Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan instrumen kontrol, klasifikasi alat ukur kontrol, dan teknik pemeliharaan serta kalibrasi alat ukur kontrol pada pembangkit listrik."
1. MMENGGUNAKAN INSTRUMEN KONTROLENGGUNAKAN INSTRUMEN KONTROL
Mengklasifikasikan alat ukur kontrolMengklasifikasikan alat ukur kontrol
Teknik Pembangkit Listrik
1st
Class
Semester 2
2. Teknologi dan Rekayasa
Pengertian MengukurPengertian Mengukur
Mengukur adalahMengukur adalah membandingkan
suatu besaran dengan satuannya.
Pemilihan alat ukur listrik adalahPemilihan alat ukur listrik adalah upaya
untuk mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan
besaran - besaran listrik yang hendak diketahui
nilai besarannya.
3. Syarat pengukuranSyarat pengukuran
1. Memahami terlebih dahulu karakteristik
obyek yang akan diukur.
Teknologi dan Rekayasa
2. Memilih alat ukur yang tepat dan
menggunakan dengan metode yang benar,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak
terjadi kesalahan dan diperoleh hasil
pengukuran dengan akurasi dan optimasi
yang tinggi.
4. Jenis peralatan ukurJenis peralatan ukur
Beberapa alat ukur, berdasarkan arus
yang diukur:
Teknologi dan Rekayasa
5. Type Pembacaan Alat UkurType Pembacaan Alat Ukur
1. TIPE JARUM PETUNJUK
(Analog)
Teknologi dan Rekayasa
Harga yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum
petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada saat
meter tersebut dialiri arus listrik.
6. Teknologi dan Rekayasa
2. TIPE RECORDER.
Harga yang dibaca adalah harga yang
tertulis/tercatat pada kertas , pencatatan ini dilakukan
secara otomatis dan terus menerus selama meter tersebut
dialiri arus listrik.
Type Pembacaan Alat UkurType Pembacaan Alat Ukur
7. Teknologi dan Rekayasa
Type Pembacaan Alat UkurType Pembacaan Alat Ukur
3. TIPE INTEGRATOR (Counter)
Harga yang dibaca adalah harga dari hasil
penjumlahan yang dicatat pada selang waktu
tertentu selama alat tersebut digunakan misal :
KWH meter.
8. Teknologi dan Rekayasa
4. TIPE DIGITAL (Elektronic)
Penunjukan harga sesaat pada saat pengukuran
dilakukkan
Type Pembacaan Alat UkurType Pembacaan Alat Ukur
9. Prinsip kerja alat ukurPrinsip kerja alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
Arah arus
2 batang besi
berdampingan
Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar, disebut sistem elektromagnit,Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar, disebut sistem elektromagnit,
adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi putar.adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi putar.
Dua batang besi yang diletakkan di dalam tabung kumparan akan menjadi magnit
dengan kutub senama pada saat kumparan dialiri arus, oleh karena salah satu
batang besi terpasang permanen maka besi yang terpasang pada jarum akan
tertolak sehingga jarum ikut bergerak kearah skala maksimum sesuai besaran
listriknya.
10. Prinsip kerja alat ukurPrinsip kerja alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
+ -
-
S U
a
-+
-
S U
b
Alat ukur sistem kumparan ini adalah alat ukur yang mempunyai kutubAlat ukur sistem kumparan ini adalah alat ukur yang mempunyai kutub
magnit permanen berbentuk kaki kuda dan kumparan putar.magnit permanen berbentuk kaki kuda dan kumparan putar.
Pada saat arus melalui kumparan putar maka timbul magnet, kutub utara / selatan
yang berdekatan dengan utara dan selatan magnit permanen terjadi saling tarik –
menarik atau tolak – menolak sehingga menyebabkan jarum pada poros
kumparan bergerak.
11. Prinsip kerja alat ukurPrinsip kerja alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
Gambar - Azas alat ferraris atau alat induksi
Q
Q1
Q2
A
B
C
D
I1
I2
Tromol
Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal juga dengan sistem ferraris
ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Bila didalam medan magnit dengan garis gaya magnit arah yang
berputar, dipasang sebuah tromol berbentuk silinder, tromol tersebut
akan berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnit tadi, medan
magnit ini dinamakan alat ukur medan putar atau induksi, biasa disebut
alat ukur ferraris.
12. Prinsip kerja alat ukurPrinsip kerja alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
+ - -+
+
-
S U U SArah
gerakan
jarum
-
+ +
Arah
gerakan
jarum
Bila arah arus
terbalik
Tegangan
benar
Bila arah arus
terbalik
Tegangan
terbalik
S
U
Alat ukur electro dinamis yang mempunyai kumparan tetap dan
kumparan putar.
Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi
magnit tetap diganti dengan magnit listrik.
13. Prinsip kerja alat ukurPrinsip kerja alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
1. Bila media penghantar atau kawat panas dilalui arus akan memuai,
maka tali pengikat yang terlilit pada roller akan menarik kawat oleh
kekuatan pegas dan memutar roller sehingga jarum bergerak.
A B
X
D
P
a
m
n
0
14. Prinsip kerja alat ukurPrinsip kerja alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
2. Jika kita alirkan arus searah dari A – B sehingga kawat A – B
menjadi memuai dan lebih panjang, ternyata tidak menunjuk 0,
tetapi menyimpang kearah kanan ( sesuai gambar ) .
3. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan
ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum. Baik arus searah
tersebut mengalir dari A – B maupun dari B – A jarum tetap
menyimpang kearah kekanan .
18. Alat ukur menurut sifatAlat ukur menurut sifat
penggunaanpenggunaan
Menurut sifat penggunaan dibagi 2 yaitu :
Teknologi dan Rekayasa
1. Portable :
Alat ini mudah dipergunakan dan dapat dibawa
kemana - mana sesuai kebutuhan.
2. Papan penghubung / panel :
Alat ini dipasang pada panel atau tempat - tempat tertentu
secara permanen
19. BATAS UKUR PADA ALAT UKURBATAS UKUR PADA ALAT UKUR
LISTRIKLISTRIK
Batas ukur, artinya alat ukur tersebut
hanya mampu mengukur sampai harga max
tertentu dimana jarum penunjuk akan
menyimpang penuh sampai pada batas
maximal dari pada skala yang tersedia.
Teknologi dan Rekayasa
20. Beberapa macam alat ukurBeberapa macam alat ukur
Teknologi dan Rekayasa
Tabel macam – macam alat ukur listrik
No Nama Besaran listrik Satuan Simbol Arus
1 Ampere Meter Arus Ampere A AC / DC
2 Volt Meter Tegangan Volt E AC / DC
3 Watt Meter Daya Aktif Watt W AC / DC
4 Var Meter Daya Reaktif VAr Var AC / DC
5 Cos Phi Meter Faktor Daya - Cos φ AC
6 Frekeunsi Meter Getaran Hz f AC
7 Ohm meter Tahanan Listrik Ohm Ω AC / DC
8 Megger Tahanan Isolasi Mega Ohm MΩ AC / DC
9 Earth Tester Tahanan Tanah Ohm Ω AC / DC
10 KWh, MWh, GWh Energi Aktif K / M / G, Wh K/M/G.Wh AC / DC
11 Kvarh Meter Energi Reaktif KVarh Kvarh AC / DC
12 Drivel Urutan Fase Warna / R-S-T /1-2-3 AC
22. Teknologi dan Rekayasa
Apa pemeliharaan itu?Apa pemeliharaan itu?
Pemeliharaan adalahPemeliharaan adalah
Kegiatan untuk menjaga atau memelihara
fasilitas dan atau peralatan serta
mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan
atau mengganti yang diperlukan sehingga
terdapat suatu keadaan operasi produksi
yang memuaskan.
23. Jenis pemeliharaanJenis pemeliharaan
Dua macam Jenis pemeliharaan, yaitu:Dua macam Jenis pemeliharaan, yaitu:
Teknologi dan Rekayasa
1.1. Pemeliharaan pencegahanPemeliharaan pencegahan
(Preventive Maintenance)
Tujuan pemeliharaan
pencegahan untuk
membangun system yang
mengetahui kerusakan
potensial dan membuat
pergantian atau perbaikan
yang akan mencegah
kerusakan.
24. Teknologi dan Rekayasa
2. Pemeliharaan perbaikan2. Pemeliharaan perbaikan
(corrective atau breakdown maintenance)
Jenis pemeliharaanJenis pemeliharaan
Adalah perbaikan secara
remedial ketika terjadi
peralatan yang rusak dan
kemudian harus diperbaiki
atas dasar prioritas atau
kondisi darurat.
25. Ruang lingkup pemeliharaanRuang lingkup pemeliharaan
Ruang lingkup pemeliharaanRuang lingkup pemeliharaan
1.Penempatan penyimpanan alat-alat
2. Posisi letak penyimpanan
3. Menejemen penggunaan alat
4. Pembersihan alat perlindungan
peralatan dari pengaruh suhu dan
lingkungan
5. Pengecekan kondisi peralatan secara
berkala
Teknologi dan Rekayasa
26. Posisi letak penyimpananPosisi letak penyimpanan
alatalat
alat harus diletakkan tegak lurus,
mendatar, atau posisi lain sesuai dengan
petunjuk cara meletakkannya.
Apabila petunjuk cara meletakkan
penyimpanan alat dilanggar maka cepat
atau lambat akan berpengaruh pada
tingkat ketelitian hasil pengukuran.
Teknologi dan Rekayasa
Letak Alat
36. Pengelompokkan alat ukurPengelompokkan alat ukur
listriklistrik
Alat ukur listrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu :Alat ukur listrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Teknologi dan Rekayasa
1. Alat ukur absolut:
alat ukur yang menunjukkan besaran dari komponen listrik
yang diukur dengan batas-batas pada konstanta dan
penyimpangan pada alat itu sendiri
2. Alat ukur sekunder
semua alat ukur yang menunjukkan harga besaran listrik
yang diukur dan dapat ditentukan hanya dari simpangan
alat ukur tersebut. Sebelumnya alat ukur sudah dikalibrasi
dengan membandingkan pada alat ukur standar/absolut.
37. Unsur penting dalamUnsur penting dalam
pengukuranpengukuran
Tiga unsur penting yang perlu
diperhatikan :
Teknologi dan Rekayasa
38. Apa itu kalibrasi ?Apa itu kalibrasi ?
Kalibarasi pengukuran adalah
prosedur pembuktian ketepatan penujukan dan
kehandalan suatu pengukuran dengan
membandingkan dengan instrumen standar.
Teknologi dan Rekayasa
39. Contoh KalibrasiContoh Kalibrasi
AmpermeterAmpermeter
Kalibrasi ampermeter arus searahKalibrasi ampermeter arus searah
Pengukuran arus, ampermeter terhubung Seri dengan beban
Teknologi dan Rekayasa
+
-
Beban
IS
+
-
Beban
IA
Bahwa IS adalah arus yang terukur pada meter yang akan dikalibrasi
IA adalah arus standar yang dianggap sebagai harga arus sebenarnya
40. Contoh Kalibrasi
Ampermeter
Harga koreksiHarga koreksi
Perbandingan harga koreksi terhadap arus yang terukur (k / IA )
disebut rasio koreksi atau koreksi relatif dinyatakan dalam persen
Teknologi dan Rekayasa
41. Contoh Kalibrasi Voltmeter
Kalibrasi Volt Meter arus searahKalibrasi Volt Meter arus searah
Pengukuran tegangan, Voltmeter terhubung paralel dengan beban
Teknologi dan Rekayasa
+
-
Beban
vsv
V adalah tegangan yang terukur pada meter yang dikalibrasi,
sedangkan Vs adalah tegangan standar yang dianggap sebagai harga
tegangan sebenarnya.
44. Beberapa macam alat ukur listrikBeberapa macam alat ukur listrik
Teknologi dan Rekayasa
No Nama Besaran listrik Satuan Simbol Arus
1 Ampere Meter Arus Ampere A AC / DC
2 Volt Meter Tegangan Volt E AC / DC
3 Watt Meter Daya Aktif Watt W AC / DC
4 Var Meter Daya Reaktif VAr Var AC / DC
5 Cos Phi Meter Faktor Daya - Cos φ AC
6 Frekeunsi Meter Getaran Hz f AC
7 Ohm meter Tahanan Listrik Ohm Ω AC / DC
8 Megger Tahanan Isolasi Mega Ohm MΩ AC / DC
9 Earth Tester Tahanan Tanah Ohm Ω AC / DC
10 KWh, MWh, GWh Energi Aktif K / M / G, Wh K/M/G.Wh AC / DC
11 Kvarh Meter Energi Reaktif KVarh Kvarh AC / DC
12 Drivel Urutan Fase Warna / R-S-T /1-2-3 AC
Tabel macam – macam alat ukur listrik
45. Pengunaan dan rangkaian AmperePengunaan dan rangkaian Ampere
MeterMeter
Ampere MeterAmpere Meter
Pemasangan dihubungkan seri dengan beban
Teknologi dan Rekayasa
Ampermeter adalah alat untuk mengukur besarnya arus yang
mengalir pada rangkaian berbeban.
Ampermeter adalah alat untuk mengukur besarnya arus yang
mengalir pada rangkaian berbeban.
46. Pengunaan dan rangkaian AmperePengunaan dan rangkaian Ampere
MeterMeter
Teknologi dan Rekayasa
1.1. Pengukuran langsungPengukuran langsung
Besaran arus listrik yang akan diukur harus lebih kecil
dari batas standat kemampuan arus ampere meter (≤5A)
Pengukuran secara langsung apabila Amper meter rusak
atau putus maka suplai listrik ke beban akan terputus,
juga sangat membahayakan keselamatan manusia dan
peralatan.
47. Pengunaan dan rangkaian AmperePengunaan dan rangkaian Ampere
MeterMeter
Teknologi dan Rekayasa
2. Pengukuran tidak langsung2. Pengukuran tidak langsung
Pengukuran ini menggunakan trafo arus atau current
transformator (CT)
48. Pengunaan dan rangkaian AmperePengunaan dan rangkaian Ampere
MeterMeter
Fungsi current transformator (CT) :
Teknologi dan Rekayasa
1. Mentransformasikan dari arus yang besar ke arus yang kecil
2. Untuk unit pengukuran dan prateksi sebagai berikut :
CT untuk pengukuran (pelengkap unit alat ukur)
CT untuk Proteksi (Pengaman unit sistem)
3. Sebagai isolator sisi sekunder dari sisi primer (standar arus
pengenal peralatan pada sisi sekunder)
49. Pengunaan dan rangkaian Volt MeterPengunaan dan rangkaian Volt Meter
Teknologi dan Rekayasa
Volt MeterVolt Meter
Pemasangan dihubungkan paralel dengan beban
50. Pengunaan dan rangkaian Volt MeterPengunaan dan rangkaian Volt Meter
Teknologi dan Rekayasa
1. Pengukuran langsung
Pengukuran pada tegangan rendah yang terhubung
paralel dengan sumber.
51. Pengunaan dan rangkaian VoltPengunaan dan rangkaian Volt
MeterMeter
Teknologi dan Rekayasa
2. Pengukuran tidak langsung
Pengukuran tidak langsung dilakukan pada jaringan
tegangan tinggi 20 KV ke atas.
Untuk melakukan pengukuran tegangan tinggi digunakan
alat bantu transformator tegangan (PT).
52. Pengunaan dan rangkaian FrequensiPengunaan dan rangkaian Frequensi
MeterMeter
Frekuensi meterFrekuensi meter
Pemasangan dihubungkan paralel dengan beban
Teknologi dan Rekayasa
Digunakan untuk mengetahui banyaknya getaran listrik
dengan kesatuan Herzt dari sumber pembangkit tenaga
listrik.
53. Pengunaan dan rangkaian WattPengunaan dan rangkaian Watt
MeterMeter
Teknologi dan Rekayasa
Pengukuran Daya Listrik (Watt Meter)Pengukuran Daya Listrik (Watt Meter)
Pemasangan dihubungkan kombinasi paralel dan seri terhadap beban (kombinasi
dari Volt meter dan Ampere meter.
Untuk daya besarUntuk daya besar
Kilo watt meter
Mega watt Meter
Digunakan untuk mengetahui besaran daya nyata / aktif
54. Pengunaan dan rangkaian
Megger
MeggerMegger
Digunakan untuk mengukur tahanan isolasi pada sistem dan
peralatan listrik.
Teknologi dan Rekayasa
Tahanan Isolator Minimum = 1000 x Tegangan kerja peralatan
yang akan diuji
Tahanan Isolator Minimum = 1000 x Tegangan kerja peralatan
yang akan diuji
Contoh : E = 380 V
R isolasi = 1000 . 380
= 380.000 Ω
= 0.38 M Ω
Bila hasil pengukuran ≥ 0.38 M Ω maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik
Hasil pengukuran tahanan isolasi dalam satuan Mega Ohm (MΩ)
57. Pengunaan dan rangkaian EarthPengunaan dan rangkaian Earth
TesterTester
Earth Tester
Digunakan untuk mengukur tahanan tanah pada pentanahan sistem
Teknologi dan Rekayasa
Pelaksanaan pengoperasian Earth Tester sbb: Prop (A) di hubungkan
dengan electrode (di bak kontrol). Prop (B) dan (C) ditancapkan
ketanah dengan jarak antara 5 sd. 10 m. Maka alat ukur akan
menunjukan besar dari R-tanah.
58. Pengunaan dan rangkaian EarthPengunaan dan rangkaian Earth
TesterTester
Standar besar R-tanah untuk electrode pentanahan ±5
Ohm. apabila belum mencapai nilai 5 Ohm, maka
electrode bisa ditambah dan dipasang diparalel.
Pentanahan paling ideal apabila electrode bias
mencapai sumber air atau R-tanah = 0.
Teknologi dan Rekayasa
PUIL 2000-3.19.1.4 :PUIL 2000-3.19.1.4 :
Apabila hasil pengukurannya belum mencapai 5 Ω, Maka
Ground rood ditambah, dengan jarak 2 x panjangnya.
59. Pengunaan Phase Sequence Tester
Phase Sequence Tester / Drivel
Teknologi dan Rekayasa
Digunakan untuk mencari urutan fase pada sistem 3 fase
(R,S,T) suatu sumber listrik.