Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan tata nama senyawa kimia. Stoikiometri membahas hubungan massa antar unsur dalam senyawa dan reaksi kimia. Tata nama senyawa membedakan senyawa anorganik, organik, dan ion. Senyawa dinamai berdasarkan unsur dan jumlah yang terkandung didalamnya.
3. Stoikiometri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu kata
stoicheion yang berarti
unsur dan metron yang
berarti mengukur.
Stoikiometri membahas
tentang hubungan massa
antarunsur dalam suatu
senyawa (stokiometri
senyawa) dan antarzat
dalam suatu reaksi
(stoikiometri reaksi)
6. 1. Tata Nama Senyawa Anorganik
Tata Nama Senyawa Anorganik yang akan di
bahas meliputi :
• Senyawa molekul (senyawa kovalen ) biner
• Asam
• Basa
7. A. Senyawa Molekul
(Senyawa Kovalen) Biner
Senyawa biner. Bi artinya dua. Artinya,
Senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur,
misalnya air (H2O), terdiri dari dua unsur, yaitu :
unsur H (hidrogen) dan unsur O (oksigen).
8. 1. Rumus Senyawa
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan
berikut, ditulis di depan.
B - Si - C - Sb - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F
Trik menghafalnya : Besok Si Candra Sembara
Asal Palembang Naik Haji Sama Ibunya BaruClOF
Contoh : NH3 bukan H3N.
9. 2. Nama Senyawa
Namanya sesuai dengan rangkaian nama kedua
jenis unsur dengan akhiranida pada nama unsur
yang kedua. Jika bersenyawa membentuk lebih
dari sejenis senyawa, menyebutkan angka
indeksnya dalam bahasa yunani.
10. 1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Note :
• Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali
untuk karbon monoksida.
• Akhir nama senyawa biasanya ditambahkan
“ida”
11. Beberapa logam seperti unsur transisi mempunyai lebih dari satu macam ion
misalnya Fe2+ dan Fe3+. Senyawanya dengan Cl– membentuk FeCl2 dan FeCl3.
Pemberian nama untuk senyawa tersebut mengikuti aturan sebagai berikut:
Ion logam yang muatannya lebih tinggi diberi akhiran –i di belakang nama
logam itu dalam bahasa latin, sedangkan yang muatannya lebih rendah diberi
akhiran –o.
atau
Di belakang nama logam (dalam bahasa Indonesia) dituliskan muatan ion dalam
kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran –
ida.
Contoh:
FeCl2 dan FeCl3 diberi nama sebagai berikut.
FeCl2 diberi nama Ferro klorida atau besi(II) klorida
FeCl3 diberi nama Ferri klorida atau besi(III) klorida
12. 3. Senyawa yang sudah umum dikenal
tidak perlu mengikuti aturan di atas.
Contoh :
H2O = air
NH3 = amonia
CH4 = metana.
13.
14.
15. Basa adalah senywa ion dari suatu logam dengan ion hidroksida (OH-).
Larutan basa bersifat kaustik, jika terkena kulit terasa licin seperti sabun.
Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama kation/ion logam
terlebih dahulu lalu diikuti dengan “hidroksida”. Jika kation berupa logam
yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi, maka tuliskan bilangan oksidasi
setelah nama kation/logamnya.
Contoh penamaan senyawa basa
NaOH : natrium hidroksida (ion logam natrium Na+)
Ca(OH)2 : calsium hidroksida (ion logam calsium Ca2+)
Al(OH)3 : aluminium hidroksida (ion logam aluminium Al3+)
Fe(OH)2 : besi(II) hidroksida (ion logam besi Fe2+)
Fe(OH)3 : besi(III) hidroksida (ion logam besi Fe3+)
Contoh :
NaOH = Natrium hidroksida
Mg(OH)2 = magnesium hidroksida.
16. Tata Nama Senyawa Ion
Senyawa Ion terdiri atas suatu
kation dan suatu anion. Untuk
memahaminya lebih lengkap
perhatikan tabel berikut.
17.
18. Contoh : SnO. SnO terdiri dari dua ion : ion Sn
(timah) dan ion O (oksigen). Dari tabel anion
oksigen (O) bermuatan 2-, maka harus dipasangkan
dengan Sn yang bermuatan 2+ sehingga senyawa
bersifat netral.
Sehingga nama yang benar adalah SnO = Timah(II)
oksida. Timah(II) karena muatannya 2+. Tetapi jika
unsur logam tsb hanya memiliki sejenis bilangan
oksidasi, namanya ditulis sesuai dengan nama unsur
tsb tanpa menggunakan indeks.
Contoh : MgO = Magnesium Oksida.
19. 2. Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu.
Senyawa organik mempunyai tata nama khusus.
Pada awalnya, senyawa organik dipercaya tidak dapat dibuat di laboratorium
melainkan hanya dapat diperoleh dari makhluk hidup. Oleh karena itu,
dinamai senyawa organik. senyawa organik mempunyai tata nama khusus.
Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim
atau nama dagang (nama trvial). Beberapa diantaranya adalah:
20. • CH4 : metana (gas rawa, gas alam
atau gas tambang)
• CO(NH2)2 : urea (ureum)
• C6H12O6 : glukosa (gula darah)
• C12H22O11 : sukrosa (gula tebu)
• CHCl3 : kloroform (suatu bahan
pembius)
• CH3CH2OH : etanol
• CH3COCH3 : aseton (digunakan sebagai
pembersih kuteks)