SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
ONTAX/PJ/001/2020
KewajibanPerpajakan
BendaharaPemerintah
ON -TAX
BENDAHARA PENGELUARAN
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan,
dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada
kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah
“
73,6%-nya
adalah Penerimaan Pajak
(PPh, PPN, PBB, Pajak Lainnya)
Pendapatan Negara Pada APBN 2020
Rp2.233,2 T
Belanja Pemerintah Pada APBN 2020
Rp2.540,4 T
#APBN2020
Termasuk untuk
Belanja Pegawai
berupa pembayaran gaji ASN
dan anggota TNI/POLRI
#APBN2020
SUBSIDI
FASILITAS UMUM
KESEHATAN
LAYANAN PUBLIK
PERTAHANAN-KEAMANAN
PENDIDIKAN
KEWAJIBAN PEMOTONGAN/
PEMUNGUTAN PAJAK
Setiap PA/KPA dan/atau Bendahara yang melakukan pembayaran atas
beban APBN ditetapkan sebagai wajib pungut pajak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN
Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan
(PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan
potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara
pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan
sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai
ketentuan perundang-undangan.
Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
APBD
KEWAJIBAN PEMOTONGAN/
PEMUNGUTAN PAJAK
Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak pemerintah Desa.
Pasal 8 Ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
APB
Desa
Setiap pengeluaran kas Desa yang menyebabkan beban atas anggaran
Belanja Desa dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan mengenai perpajakan yang berlaku.
Pasal 58 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
Kaur Keuangan sebagai wajib pungut pajak melakukan pemotongan
pajak terhadap pengeluaran kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
Pasal 58 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
KEWAJIBAN
BENDAHARA
DAFTAR/UPDATE
DATA
POTONG/PUNGUT
PAJAK
LAPOR SPT MASA
SETOR KE KAS
NEGARA
BELUM MEMILIKI
NPWP?
Segera daftarkan Bendahara
Satker/Instansi anda pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama terdekat
SUDAH MEMILIKI
NPWP
Jangan lupa melakukan update data,
terutama bila terjadi perubahan pegawai
yang menjabat sebagai bendahara!
JENIS PAJAK YANG
DIPOTONG/DIPUNGUT
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan kegiatan
PPh Pasal 21
Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan
pembelian barang
PPh Pasal 22
Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
dividen, sewa, royalti, dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Pasal 21
PPh Pasal 23
Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan jasa
tertentu dan sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,
pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian, dan lainnya)
PPh Pasal 4(2)
Pemungutan atas pajak konsumsi yang dibayar sendiri sehubungan
penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
PPN
Pembayaran atas pemanfaatan dokumen-dokumen tertentu (kuitansi,
kontrak)
Bea Meterai
JENIS PAJAK YANG
DIPOTONG/DIPUNGUT
OBJEK PAJAK DAN TARIF PAJAK
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
OBJEK
Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh Pegawai, seperti
gaji dan tunjangan
Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh Pegawai, Bukan
Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor kegiatan, honor narasumber, dan
sebagainya
TARIF
Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar
Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final)
Tarif Final x Jumlah Bruto
(untuk PPh bersifat final)
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
TARIF PASAL 17 UU PAJAK PENGHASILAN
LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF
Sampai dengan Rp50.000.000 5%
Di atas Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000 15%
Di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000 25%
Di atas Rp500.000.000 30%
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
STATUS PTKP PTKP TAHUNAN PTKP BULANAN
TK/0 54.000.000 4.500.000
TK/1 58.500.000 4.875.000
TK/2 63.000.000 5.250.000
TK/3 67.500.000 5.625.000
K/0 58.500.000 4.875.000
K/1 63.000.000 5.250.000
K/2 67.500.000 5.625.000
K/3 72.000.000 6.000.000
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
OBJEK
Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh Pegawai, seperti
gaji dan tunjangan
Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh Pegawai, Bukan
Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor kegiatan, honor narasumber, dan
sebagainya
TARIF
Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar
Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final)
Tarif Final x Jumlah Bruto
(untuk PPh bersifat final)
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
TARIF FINAL PENGHASILAN ATAS HONORARIUM YANG BERSUMBER DARI APBN/APBD
PENERIMA PENGHASILAN
TARIF
FINAL
PNS Golongan I dan II,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan
Bintara, dan Pensiunannya
0%
PNS Golongan III,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama,
dan Pensiunannya
5%
Pejabat Negara, PNS Golongan IV,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah
dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya
15%
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 22
OBJEK
pembelian barang, seperti: komputer, mebel, mobil dinas, ATK, dan barang
lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak rekanan penjual barang
TARIF 1,5% x Harga Beli(tidak termasuk PPN)
KECUALI
pembelian barang dengan nilai pembelian paling banyak Rp2.000.000,00 (dua
juta rupiah) dengan tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur
pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda-
benda pos
pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 23
OBJEK
penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (selain
tanah/bangunan), seperti sewa kendaraan atau sewa sound system
penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa imbalan
sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa
lain (seperti: jasa perbaikan, jasa kebersihan, jasa katering, dan sebagainya)
TARIF 2% x Jumlah Bruto(tidak termasuk PPN)
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 4(2)
OBJEK
sewa tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,
kondominium, gedung perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan termasuk
bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang, bangunan industri
TARIF 10% x Jumlah Bruto(Nilai Persewaan)
PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 4(2)
OBJEK
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan meliputi
penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan
hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati
TARIF 2,5% x Jumlah Bruto(Nilai Pengalihan)
PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta
perubahannya
0% atas pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 4(2)
OBJEK penghasilan dari pelaksanaan konstruksi (kontraktor)
TARIF 2% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN)
Rekanan memiliki kualifikasi usaha kecil
JASA PELAKSANA KONSTRUKSI
3% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN)
Rekanan memiliki kualifikasi usaha menengah/besar
4% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN)
Rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 4(2)
OBJEK penghasilan dari perencanaan/pengawasan konstruksi (konsultan)
TARIF 4% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN)
Rekanan memiliki kualifikasi usaha
JASA PERENCANA/PENGAWAS KONSTRUKSI
6% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN)
Rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PPN
OBJEK
penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak oleh rekanan (Pengusaha
Kena Pajak)
TARIF 10% x Dasar Pengenaan Pajak
KECUALI
pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah
pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali pembayaran atas penyerahan
tanah oleh real estate atau industrial estate
pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN
tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan PPN
pembayaran atas penyerahan BBM dan Bukan BBM oleh Pertamina, rekening
telepon, jasa angkutan udara oleh perusahaan penerbangan
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PPN
Pengusaha Kena Pajak
rekanan bendahara WAJIB
membuat Faktur Pajak
Kode Transaksi pada
nomor seri Faktur Pajak
adalah 02
Untuk memastikan e-Faktur
valid dilakukan dengan cara
memindai QR Code menggunakan
aplikasi QR Scanner pada
smartphone anda
BEA METERAI
BM
OBJEK
Surat perjanjian dan surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang
bersifat perdata (seperti kontrak atau surat pernyataan)
Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing statement, dan lain-lain
TARIF Rp6.000,00
Rp3.000,00
khusus surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00
Bendahara Pemerintah
melakukan pemotongan
atau pemungutan PPh
Final sebesar 0,5%
apabila TELAH menerima
fotokopi Surat Keterangan
untuk setiap transaksi
penjualan atau penyerahan
jasa yang merupakan objek
pemotongan atau
pemungutan PPh
SURAT KETERANGAN
Bendahara Pemerintah
melakukan pemotongan
atau pemungutan PPh
Final sebesar 0,5%
apabila TELAH menerima
fotokopi Surat Keterangan
untuk setiap transaksi
penjualan atau penyerahan
jasa yang merupakan objek
pemotongan atau
pemungutan PPh
SURAT KETERANGAN
Bendahara Pemerintah
TIDAK melakukan
pemotongan atau
pemungutan PPh
Pasal 22
apabila TELAH menerima
fotokopi Surat Keterangan
untuk transaksi impor atau
pembelian barang
Tips 1: Alur Pemikiran Pemotongan/Pemungutan
Belanja dari
APBN/APBD
Ada PPh dan PPN
setor ke kas
negara
Laporkan ke KPP
PENYETORAN PAJAK KE KAS NEGARA
3 LANGKAH
PENYETORAN PAJAK
Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP)1.
Membuat kode Billing berdasarkan data SSP2.
Menyetorkan pajak ke bank persepsi/pos persepsi3.
Pemotongan PPh Pasal 21 Non Final411121 - 100
KETERANGANKODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN
Pemotongan PPh Pasal 21 Final atas honorarium/imbalan lain
yg diterima Pejabat Negara, PNS, TNI/POLRI, dan pensiunannya
411121 - 402
Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBN*
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411122 - 910
Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan Dana Desa*
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411122 - 930
Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBD*
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411122 - 920
Pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa411124 - 100
KETERANGANKODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN
Pemotongan PPh Pasal 23 atas jasa411124 - 104
Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas pengalihan hak atas
tanah / bangunan
411128 - 402
Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas jasa konstruksi411128 - 409
Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas sewa tanah /
bangunan
411128 - 403
Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBN*
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411211 - 910
KETERANGANKODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN
Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBD*
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411211 - 920
Pemungutan PPN oleh Bendaharawan Dana Desa*
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411211 - 930
*) Mengacu pada jabatan bendaharawan pada tingkat administrasi pemerintahan, dan
TIDAK didasarkan pada sumber dana pengelolaan keuangan
Pemotongan PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018
(SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara)
411128 - 420
SALURAN PEMBUATAN
KODE BILLING
❑ billing-djp pada KPP /
KP2KP
❑ billing-batch DJP untuk
pembuatan kode billing
massal berdasarkan kebijakan
Kantor Wilayah DJP setempat
❑ https://sse3.pajak.go.id
❑ Petugas Bank/Pos Persepsi
(Customer Service/Teller)
tertentu
❑ Internet Banking (bank tertentu)
❑ Application Service Provider
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK (DJP)
NON-DJP & INTERNET
MAU SETOR PAJAK?
PEMBAYARAN BILLING PAJAK DILAKUKAN KE REKENING KAS NEGARA
DENGAN ATM, INTERNET BANKING, EDC, MOBILE
BANKING, ATAU PADA LOKET BANK/POS PERSEPSI
Pastikan kode
BILLING
telah dibuat
Bayar
BILLING
(setor pajak)
SSP DAN BUKTI POTONG
❑ SSP lembar ke-1
Arsip Bendahara
❑ SSP lembar ke-2
Arsip KPPN
❑ SSP lembar ke-3
Dilaporkan ke KPP oleh Bendahara
❑ SSP lembar ke-4
Arsip Bank/Pos Persepsi
❑ Bukti Potong untuk penerima
penghasilan/pegawai/rekanan
❑ SSP lembar ke-1
Arsip Rekanan
❑ SSP lembar ke-2
Arsip KPPN
❑ SSP lembar ke-3
Dilaporkan ke KPP oleh Rekanan
❑ SSP lembar ke-4
Arsip Bank/Pos Persepsi
❑ SSP lembar ke-5
Arsip Bendahara
PEMOTONGAN
PPh Pasal 21, 23, 4(2)
PEMUNGUTAN
PPh Pasal 22 dan PPN
BUKTI POTONG PPh
PASAL 21
Sebagai bukti pemotongan pajak
atas gaji dan tunjangan
yang diterima oleh pegawai
secara tetap dan teratur setiap
bulan selama satu tahun
Sebagai bukti pemotongan pajak
atas honorarium yang
bersumber dari APBN/APBD
BUKTI POTONG PPh
PASAL 23
Sebagai bukti
pemotongan pajak atas
penghasilan yang
dibayarkan kepada
pihak lain/rekanan
berupa sewa atau
imbalan
sehubungan
dengan jasa
BUKTI POTONG PPh
PASAL 4(2)
Sebagai bukti pemotongan pajak
atas penghasilan rekanan dari
persewaan tanah dan/atau
bangunan
Sebagai bukti pemotongan pajak
atas penghasilan rekanan dari
usaha jasa konstruksi
Tips 2: Segera setorkan ke kas negara
“Lebih baik
menyetorkan
pajak sebelum
jatuh tempo
daripada
terkena sanksi
administrasi
terlambat setor
berupa bunga
2% per-bulan”
PELAPORAN SPT MASA
POIN PENTING
PENGISIAN SPT MASA
Mengisi kolom identitas dengan lengkap dan benar1.
Mengisi masa pajak sesuai dengan bulan pemotongan/
pemungutan pajak dilakukan
2.
Mengisi jumlah dasar pengenaan pajak dan pajak yang
telah dipotong/dipungut
3.
Melampirkan SSP lembar ke-3 bukti pajak telah disetorkan
ke kas negara
4.
Menandatangani SPT Masa secara lengkap dengan nama
jelas, jabatan, dan cap instansi/kantor
5.
SPT MASA PPh
PASAL 21
WAJIB lapor dengan e-SPT :
- satker/instansi dengan
pegawai >20 orang
- dokumen yang dilaporkan
(BuPot/SSP) >20
SPT Masa terdiri dari
2 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
Kondisi dimana kewajiban melapor tetap berlaku atas SPT Masa
PPh Pasal 21 NIHIL: - bila terdapat pemotongan PPh Pasal 21 Final;
- khusus untuk SPT Masa Desember.
SPT MASA PPh
PASAL 22
SPT Masa terdiri dari
1 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
SPT MASA PPh
PASAL 23
SPT Masa terdiri dari
1 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
SPT MASA PPh
PASAL 4(2)
SPT Masa terdiri dari
1 halaman induk
+ lampiran
Batas pelaporan
tanggal 20 bulan
berikutnya
SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN
SPT Masa terdiri dari 1
halaman induk (1107
PUT) + lampiran (1107
PUT 1 & copy SSP)
Batas pelaporan
akhir bulan masa
pajak berikutnya
KEWAJIBAN
BENDAHARA
DAFTAR/UPDATE
DATA
POTONG/PUNGUT
PAJAK
LAPOR SPT MASA
SETOR KE KAS
NEGARA
Tips 3: Informasi lebih lanjut…
KPP Pratama / KP2KP
ON- TAX SOLUTIONS
Call Center (021) 1500200
Pada Jam dan Hari Kerja
MARI BERSAMA-SAMA MENGAMANKAN
PENERIMAAN NEGARA
AGAR DAPAT MEMBERI
MANFAAT BAGI NEGARA DAN
MASYARAKAT INDONESIA
#PajakKitaUntukKita
djp Terima Kasih
PAJAK KUAT
IN�NES__
� www.pajak.go.id f DitjenPajakRI @DitjenPajakRI D DitjenPajakRI . 1500-200

More Related Content

What's hot

Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Kartika Lukitasari
 
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21PELANGI ANGGITA
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Icha Icha
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriCatatan Ekstens
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalYABES HULU
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiKppkp Bangil
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Maiya Maiya
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanjamuddin
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakBbe Mee
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaARIEF DJUNAEDI
 
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNResume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNNeea Niio
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copysusanti daly
 
Kredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniKredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniRiki Ardoni
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIONeea Niio
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Myla Rezietha
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Sidik Abdullah
 

What's hot (20)

PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
PPH Pasal 21
PPH Pasal 21PPH Pasal 21
PPH Pasal 21
 
Pajak jasa konstruksi
Pajak jasa konstruksiPajak jasa konstruksi
Pajak jasa konstruksi
 
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
 
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
MAKALAH AKUNTANSI PERPAJAKAN - PPH 21
 
Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26Pph 21 dan atau 26
Pph 21 dan atau 26
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
 
PPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soalPPh Pasal 21 + soal
PPh Pasal 21 + soal
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas UsahaPeraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang PPh atas Usaha
 
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNResume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
Kredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniKredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoni
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
 
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
Pajak Penghasilan Pasl 21. 22, 24, 25 dan 26
 
Tata cara pemotongan pph pasal 21
Tata cara pemotongan pph pasal 21Tata cara pemotongan pph pasal 21
Tata cara pemotongan pph pasal 21
 
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
Bab 4 pajak penghasilan pasal 21
 

Similar to BendaharaPajak

akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMInoval dwi ridzkiana
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasineoxyline
 
Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4
Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4
Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4tondok
 
3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt
3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt
3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).pptIputuEka
 
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxPAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxnovasaeptian
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganNeea Niio
 
(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121BagiyoCondro
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerangAkt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerangromi romi
 
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANGHabibie Reza
 
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGromi romi
 
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGromi romi
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiamiromi romi
 
Sekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P Ph
Sekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P PhSekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P Ph
Sekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P Phagus.suwarjono
 

Similar to BendaharaPajak (20)

akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMIakutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
akutansi pajak, Noval Dwi Ridzkiana, Suryanih, Institut STIAMI
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4
Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4
Bendahara pemerintah-p ph-222342-ppn_4
 
3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt
3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt
3.-PPh-Pasal-23-4-2-dan-26 (2).ppt
 
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptxPAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
PAPARAN-BENDAHARA-BOS-DINDIKBUD-2019.pptx
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
 
P ph pasal 21 26
P ph pasal 21 26P ph pasal 21 26
P ph pasal 21 26
 
(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121(4) perpajakan 181121
(4) perpajakan 181121
 
Paparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan UnairPaparan perpajakan Unair
Paparan perpajakan Unair
 
Spt op
Spt opSpt op
Spt op
 
PAJAK KOPERASI.pptx
PAJAK KOPERASI.pptxPAJAK KOPERASI.pptx
PAJAK KOPERASI.pptx
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerangAkt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
Akt_Pajak,romi pulampaz,suryanih,stiami tangerang
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
 
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,MUHTAROMI,SURYANIH,STIAMI TANGERANG
 
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akutansi_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
 
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANGAkt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
Akt_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,STIAMI TANGERANG
 
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,StiamiAkt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
Akt_Pajak,PPH Pasal 23 dan PPH Pasal 4 (2),Romi,Suryanih,Stiami
 
00 petunjuk 1770 s 2009
00 petunjuk 1770 s 200900 petunjuk 1770 s 2009
00 petunjuk 1770 s 2009
 
Sekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P Ph
Sekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P PhSekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P Ph
Sekilas Tentang Pajak & Perubhn Uu P Ph
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

BendaharaPajak

  • 2. BENDAHARA PENGELUARAN Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah “
  • 3. 73,6%-nya adalah Penerimaan Pajak (PPh, PPN, PBB, Pajak Lainnya) Pendapatan Negara Pada APBN 2020 Rp2.233,2 T
  • 4. Belanja Pemerintah Pada APBN 2020 Rp2.540,4 T #APBN2020 Termasuk untuk Belanja Pegawai berupa pembayaran gaji ASN dan anggota TNI/POLRI
  • 6. KEWAJIBAN PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK Setiap PA/KPA dan/atau Bendahara yang melakukan pembayaran atas beban APBN ditetapkan sebagai wajib pungut pajak sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 47 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai ketentuan perundang-undangan. Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah APBD
  • 7. KEWAJIBAN PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kebendaharaan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak pemerintah Desa. Pasal 8 Ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa APB Desa Setiap pengeluaran kas Desa yang menyebabkan beban atas anggaran Belanja Desa dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan mengenai perpajakan yang berlaku. Pasal 58 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Kaur Keuangan sebagai wajib pungut pajak melakukan pemotongan pajak terhadap pengeluaran kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 58 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
  • 9. BELUM MEMILIKI NPWP? Segera daftarkan Bendahara Satker/Instansi anda pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama terdekat
  • 10. SUDAH MEMILIKI NPWP Jangan lupa melakukan update data, terutama bila terjadi perubahan pegawai yang menjabat sebagai bendahara!
  • 11. JENIS PAJAK YANG DIPOTONG/DIPUNGUT Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan kegiatan PPh Pasal 21 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian barang PPh Pasal 22 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, dividen, sewa, royalti, dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan jasa tertentu dan sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan, pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian, dan lainnya) PPh Pasal 4(2)
  • 12. Pemungutan atas pajak konsumsi yang dibayar sendiri sehubungan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak PPN Pembayaran atas pemanfaatan dokumen-dokumen tertentu (kuitansi, kontrak) Bea Meterai JENIS PAJAK YANG DIPOTONG/DIPUNGUT
  • 13. OBJEK PAJAK DAN TARIF PAJAK
  • 14. PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 OBJEK Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh Pegawai, seperti gaji dan tunjangan Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh Pegawai, Bukan Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor kegiatan, honor narasumber, dan sebagainya TARIF Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final) Tarif Final x Jumlah Bruto (untuk PPh bersifat final)
  • 15. PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TARIF PASAL 17 UU PAJAK PENGHASILAN LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF Sampai dengan Rp50.000.000 5% Di atas Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000 15% Di atas Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000 25% Di atas Rp500.000.000 30%
  • 16. PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) STATUS PTKP PTKP TAHUNAN PTKP BULANAN TK/0 54.000.000 4.500.000 TK/1 58.500.000 4.875.000 TK/2 63.000.000 5.250.000 TK/3 67.500.000 5.625.000 K/0 58.500.000 4.875.000 K/1 63.000.000 5.250.000 K/2 67.500.000 5.625.000 K/3 72.000.000 6.000.000
  • 17. PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 OBJEK Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh Pegawai, seperti gaji dan tunjangan Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh Pegawai, Bukan Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor kegiatan, honor narasumber, dan sebagainya TARIF Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final) Tarif Final x Jumlah Bruto (untuk PPh bersifat final)
  • 18. PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TARIF FINAL PENGHASILAN ATAS HONORARIUM YANG BERSUMBER DARI APBN/APBD PENERIMA PENGHASILAN TARIF FINAL PNS Golongan I dan II, Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya 0% PNS Golongan III, Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya 5% Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya 15%
  • 19. PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 OBJEK pembelian barang, seperti: komputer, mebel, mobil dinas, ATK, dan barang lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak rekanan penjual barang TARIF 1,5% x Harga Beli(tidak termasuk PPN) KECUALI pembelian barang dengan nilai pembelian paling banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dengan tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda- benda pos pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
  • 20. PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 OBJEK penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (selain tanah/bangunan), seperti sewa kendaraan atau sewa sound system penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa lain (seperti: jasa perbaikan, jasa kebersihan, jasa katering, dan sebagainya) TARIF 2% x Jumlah Bruto(tidak termasuk PPN)
  • 21. PAJAK PENGHASILAN PASAL 4(2) OBJEK sewa tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen, kondominium, gedung perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan termasuk bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang, bangunan industri TARIF 10% x Jumlah Bruto(Nilai Persewaan) PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
  • 22. PAJAK PENGHASILAN PASAL 4(2) OBJEK penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan meliputi penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati TARIF 2,5% x Jumlah Bruto(Nilai Pengalihan) PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya 0% atas pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
  • 23. PAJAK PENGHASILAN PASAL 4(2) OBJEK penghasilan dari pelaksanaan konstruksi (kontraktor) TARIF 2% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN) Rekanan memiliki kualifikasi usaha kecil JASA PELAKSANA KONSTRUKSI 3% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN) Rekanan memiliki kualifikasi usaha menengah/besar 4% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN) Rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha
  • 24. PAJAK PENGHASILAN PASAL 4(2) OBJEK penghasilan dari perencanaan/pengawasan konstruksi (konsultan) TARIF 4% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN) Rekanan memiliki kualifikasi usaha JASA PERENCANA/PENGAWAS KONSTRUKSI 6% x Nilai Kontrak(tidak termasuk PPN) Rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha
  • 25. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN OBJEK penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak oleh rekanan (Pengusaha Kena Pajak) TARIF 10% x Dasar Pengenaan Pajak KECUALI pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali pembayaran atas penyerahan tanah oleh real estate atau industrial estate pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan PPN pembayaran atas penyerahan BBM dan Bukan BBM oleh Pertamina, rekening telepon, jasa angkutan udara oleh perusahaan penerbangan
  • 26. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN Pengusaha Kena Pajak rekanan bendahara WAJIB membuat Faktur Pajak Kode Transaksi pada nomor seri Faktur Pajak adalah 02 Untuk memastikan e-Faktur valid dilakukan dengan cara memindai QR Code menggunakan aplikasi QR Scanner pada smartphone anda
  • 27. BEA METERAI BM OBJEK Surat perjanjian dan surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata (seperti kontrak atau surat pernyataan) Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing statement, dan lain-lain TARIF Rp6.000,00 Rp3.000,00 khusus surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00
  • 28. Bendahara Pemerintah melakukan pemotongan atau pemungutan PPh Final sebesar 0,5% apabila TELAH menerima fotokopi Surat Keterangan untuk setiap transaksi penjualan atau penyerahan jasa yang merupakan objek pemotongan atau pemungutan PPh SURAT KETERANGAN
  • 29. Bendahara Pemerintah melakukan pemotongan atau pemungutan PPh Final sebesar 0,5% apabila TELAH menerima fotokopi Surat Keterangan untuk setiap transaksi penjualan atau penyerahan jasa yang merupakan objek pemotongan atau pemungutan PPh SURAT KETERANGAN Bendahara Pemerintah TIDAK melakukan pemotongan atau pemungutan PPh Pasal 22 apabila TELAH menerima fotokopi Surat Keterangan untuk transaksi impor atau pembelian barang
  • 30. Tips 1: Alur Pemikiran Pemotongan/Pemungutan Belanja dari APBN/APBD Ada PPh dan PPN setor ke kas negara Laporkan ke KPP
  • 31. PENYETORAN PAJAK KE KAS NEGARA
  • 32. 3 LANGKAH PENYETORAN PAJAK Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP)1. Membuat kode Billing berdasarkan data SSP2. Menyetorkan pajak ke bank persepsi/pos persepsi3.
  • 33. Pemotongan PPh Pasal 21 Non Final411121 - 100 KETERANGANKODE AKUN PAJAK – KODE JENIS SETORAN Pemotongan PPh Pasal 21 Final atas honorarium/imbalan lain yg diterima Pejabat Negara, PNS, TNI/POLRI, dan pensiunannya 411121 - 402 Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBN* (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411122 - 910 Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan Dana Desa* (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411122 - 930 Pemungutan PPh Pasal 22 oleh Bendaharawan APBD* (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411122 - 920
  • 34. Pemotongan PPh Pasal 23 atas sewa411124 - 100 KETERANGANKODE AKUN PAJAK – KODE JENIS SETORAN Pemotongan PPh Pasal 23 atas jasa411124 - 104 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas pengalihan hak atas tanah / bangunan 411128 - 402 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas jasa konstruksi411128 - 409 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas sewa tanah / bangunan 411128 - 403
  • 35. Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBN* (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411211 - 910 KETERANGANKODE AKUN PAJAK – KODE JENIS SETORAN Pemungutan PPN oleh Bendaharawan APBD* (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411211 - 920 Pemungutan PPN oleh Bendaharawan Dana Desa* (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411211 - 930 *) Mengacu pada jabatan bendaharawan pada tingkat administrasi pemerintahan, dan TIDAK didasarkan pada sumber dana pengelolaan keuangan Pemotongan PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018 (SSP atas nama Rekanan dan ditandatangani oleh Bendahara) 411128 - 420
  • 36. SALURAN PEMBUATAN KODE BILLING ❑ billing-djp pada KPP / KP2KP ❑ billing-batch DJP untuk pembuatan kode billing massal berdasarkan kebijakan Kantor Wilayah DJP setempat ❑ https://sse3.pajak.go.id ❑ Petugas Bank/Pos Persepsi (Customer Service/Teller) tertentu ❑ Internet Banking (bank tertentu) ❑ Application Service Provider DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (DJP) NON-DJP & INTERNET
  • 37. MAU SETOR PAJAK? PEMBAYARAN BILLING PAJAK DILAKUKAN KE REKENING KAS NEGARA DENGAN ATM, INTERNET BANKING, EDC, MOBILE BANKING, ATAU PADA LOKET BANK/POS PERSEPSI Pastikan kode BILLING telah dibuat Bayar BILLING (setor pajak)
  • 38. SSP DAN BUKTI POTONG ❑ SSP lembar ke-1 Arsip Bendahara ❑ SSP lembar ke-2 Arsip KPPN ❑ SSP lembar ke-3 Dilaporkan ke KPP oleh Bendahara ❑ SSP lembar ke-4 Arsip Bank/Pos Persepsi ❑ Bukti Potong untuk penerima penghasilan/pegawai/rekanan ❑ SSP lembar ke-1 Arsip Rekanan ❑ SSP lembar ke-2 Arsip KPPN ❑ SSP lembar ke-3 Dilaporkan ke KPP oleh Rekanan ❑ SSP lembar ke-4 Arsip Bank/Pos Persepsi ❑ SSP lembar ke-5 Arsip Bendahara PEMOTONGAN PPh Pasal 21, 23, 4(2) PEMUNGUTAN PPh Pasal 22 dan PPN
  • 39. BUKTI POTONG PPh PASAL 21 Sebagai bukti pemotongan pajak atas gaji dan tunjangan yang diterima oleh pegawai secara tetap dan teratur setiap bulan selama satu tahun Sebagai bukti pemotongan pajak atas honorarium yang bersumber dari APBN/APBD
  • 40. BUKTI POTONG PPh PASAL 23 Sebagai bukti pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa sewa atau imbalan sehubungan dengan jasa
  • 41. BUKTI POTONG PPh PASAL 4(2) Sebagai bukti pemotongan pajak atas penghasilan rekanan dari persewaan tanah dan/atau bangunan Sebagai bukti pemotongan pajak atas penghasilan rekanan dari usaha jasa konstruksi
  • 42. Tips 2: Segera setorkan ke kas negara “Lebih baik menyetorkan pajak sebelum jatuh tempo daripada terkena sanksi administrasi terlambat setor berupa bunga 2% per-bulan”
  • 44. POIN PENTING PENGISIAN SPT MASA Mengisi kolom identitas dengan lengkap dan benar1. Mengisi masa pajak sesuai dengan bulan pemotongan/ pemungutan pajak dilakukan 2. Mengisi jumlah dasar pengenaan pajak dan pajak yang telah dipotong/dipungut 3. Melampirkan SSP lembar ke-3 bukti pajak telah disetorkan ke kas negara 4. Menandatangani SPT Masa secara lengkap dengan nama jelas, jabatan, dan cap instansi/kantor 5.
  • 45. SPT MASA PPh PASAL 21 WAJIB lapor dengan e-SPT : - satker/instansi dengan pegawai >20 orang - dokumen yang dilaporkan (BuPot/SSP) >20 SPT Masa terdiri dari 2 halaman induk + lampiran Batas pelaporan tanggal 20 bulan berikutnya Kondisi dimana kewajiban melapor tetap berlaku atas SPT Masa PPh Pasal 21 NIHIL: - bila terdapat pemotongan PPh Pasal 21 Final; - khusus untuk SPT Masa Desember.
  • 46. SPT MASA PPh PASAL 22 SPT Masa terdiri dari 1 halaman induk + lampiran Batas pelaporan tanggal 20 bulan berikutnya
  • 47. SPT MASA PPh PASAL 23 SPT Masa terdiri dari 1 halaman induk + lampiran Batas pelaporan tanggal 20 bulan berikutnya
  • 48. SPT MASA PPh PASAL 4(2) SPT Masa terdiri dari 1 halaman induk + lampiran Batas pelaporan tanggal 20 bulan berikutnya
  • 49. SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN SPT Masa terdiri dari 1 halaman induk (1107 PUT) + lampiran (1107 PUT 1 & copy SSP) Batas pelaporan akhir bulan masa pajak berikutnya
  • 51. Tips 3: Informasi lebih lanjut… KPP Pratama / KP2KP ON- TAX SOLUTIONS Call Center (021) 1500200 Pada Jam dan Hari Kerja
  • 52. MARI BERSAMA-SAMA MENGAMANKAN PENERIMAAN NEGARA AGAR DAPAT MEMBERI MANFAAT BAGI NEGARA DAN MASYARAKAT INDONESIA #PajakKitaUntukKita
  • 53. djp Terima Kasih PAJAK KUAT IN�NES__ � www.pajak.go.id f DitjenPajakRI @DitjenPajakRI D DitjenPajakRI . 1500-200