SlideShare a Scribd company logo
Dinamika Rotasi dan
Keseimbangan Benda Tegar
“Benda tegar dikatakan berada
dalam kesetimbangan statik jika
jumlah gaya yang bekerja pada
benda itu sama dengan nol dan
jumlah torsi terhadap sembarang
titik pada benda tegar itu sama
dengan nol.”
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar yaitu benda yang jika
dikenai gaya dan kemudian gayanya
dihilangkan bentuk dan ukurannya
tidak berubah. Tentu saja gaya yang
bekerja pada benda tersebut besarnya
dalam batas kewajaran sehingga
pengaruh gaya tersebut tidak
mengakibatkan kerusakan pada benda
yang dikenainya, dan perlu untuk
diingat bahwa benda itu sendiri
tersusun atas partikel-partikel kecil.
Partikel yaitu ukuran atau bentuk
kecil dari benda, misalkan saja
partikel itu kita gambarkan berupa
benda titik.
Partikel dikatakan setimbang jika
jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol, dan jika
ditulis dalam bentuk persamaan
akan didapat seperti di bawah.
( Hkm I Newton )
0
F 

Jika jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol maka
partikel itu kemungkinan yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus beraturan
(glb)
Persamaan di atas dapat diuraikan
menjadi tiga komponen gaya yaitu
terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu
z , dimana komponen terhadap masing-
masing sumbu yaitu :
1.Terhadap sumbu x ditulis menjadi
2.Terhadap sumbu y ditulis menjadi
3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi
0
F x 

0
F y 

0
F z 

Momen Gaya/Torsi
Pegangan pintu dibuat jauh dari
engsel untuk alasan tertentu. Pada
kasus tersebut, engsel bekerja
sebagai poros rotasi, dorongan kita
pada pintu adalah gaya yang
menyebabkan torsi. Torsi
didefinisikan:
 τ = r x F = r F sinθ
r
F
θ
r
F
θ
τ =r (F sinθ)
r
F
θ
θ
τ =(r sinθ) F
Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momen gaya
yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yang
menyebabkan putaran benda berlawanan arah dengan putaran
jarum jam disebut momen gaya negatif.
Besarnya momen gaya (Torsi) bergantung pada gaya yang
dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya.
Apabila Kita ingin membuat sebuah benda berotasi, Kita harus
memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi atau
disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor.
Konsep Torsi dalam fisika, juga disebut momen, dimulai dari
kerja Archimedes dalam lever. Contohn, gaya dari tiga newton
bekerja sepanjang dua meter dari titik tengah mengeluarkan
Torsi yang sama dengan satu newton bekerja sepanjang enam
meter dari titik tengah.
Momen Inersia
◦ Menghitung Momen Inersia:
 Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2)
Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel
berikut jika sistem diputar dengan sumbu y
sebagai poros.
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
Momen Inersia
Rotational Inertia
◦ Menghitung Momen Inersia:
 Sistem massa kontinu.
Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang tipis
bermassa M sepanjang L jika
a) Poros putaran berada di pusat batang
b) Poros putaran berada di ujung batang
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
Hukum Newton pada Dinamika
Rotasi
 Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa
 F=m at
 Karena percepatan tangesial at = α r, maka:
 F=m α r
 Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita
kalikan dengan r maka:
 F r = m r2 α
 Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap
poros, dan mr2 adalah momen inersia benda,
maka:
 τ = I α
 Yang mana merupakan hukum II Newton untuk
gerak rotasi.
KETIDAK SEIMBANGAN
 F  0
KE SETIMBANGAN
 F = 0
 Fx = 0
 Fy = 0
DIAM
Syarat seimbang
F
Terjadi pada benda apabila akibat
gaya-gaya yang bekerja padanya
benda bergerak
F
Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja
padanya benda tidak bergerak (diam)
Keseimbangan Titik
T1
T2
w
T1 sin  1
T1 cos  1
T2 cos  2
 2  1
T2 sin  2
Fx = 0
T1 cos  1 - T2 cos  2 =
0
Fy = 0
T1 sin  1 +T2 sin  2 - W =
0
T1 cos  1 = T2 cos  2
T1 sin  1 + T2 sin  2 = W
 1
 2
T1
T2
w
T1 sin 60
T1 cos 60
T2 cos 30
30
0
60
0
T2 sin 30
Fx = 0
T1 cos 60 - T2 cos 30 =
0
Fy = 0
T1 sin 60 +T2 sin 30 - W =
0
T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0
T1 = 3 T2
T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400
T1. ½ 3+T2. ½ = 400 T1 =
3T2
1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400
1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200
T1 = 3 T2  T1 = 200  3
Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali,
sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut
30
0
dan 60
0
terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya
tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s
2
)
Diketahui:
m = 40 kg ; g = 10
m/s
2
W = m.g = 400 N
 1 = 60
0
;  2 = 30
0
Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2
Jawab :
Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N
Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing-
masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar
titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar
gaya tersebut
F2= 2
N
F4
F1= 3 N
45
45
45
Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi
kesetimbangan.
Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N
1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45
Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 )
No F  Fx = F cos  Fy= F sin 
1 3 45
2 -2 45
3 -4 45
4 F 4
F3= 4 N
F1cos1
F1sin1
F2sin2
F2cos
2
F3sin3
F4cos4
F3cos3
F4sin4 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52
-2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2
-4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2
-F4 cos 4 -F4 sin 4
F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52
Fx = 0
F4cos4- 1,52
F4cos4= 1,52
Fy = 0
F4sin4+ 0,52
F4sin4= -0,52
(I)
(II)
F4cos4= 1,52
(I)
F4sin4= 0,52
(II)
F4cos4= 1,52
F4cos341,57= 1,52
F4 .0,95 = 1,52
tg4= 1/3
 4 = 341,570
 4 = 161,570
F4 = 2,233 N
Syarat Kesetimbangan
Benda
 F = 0   = 0
Jumlah momen gaya
() yang bekerja
pada benda
besarnya nol
w
w1
w2
N1 N2
+ + - - = 0
Jumlah gaya-gaya
(F) yang bekerja
pada benda
besarnya nol
F

F
d
F
Momen positif (+)
Arah putar searah
jarum jam
Momen negatif (-)
Arah putar berlawanan
arah jarum jam
 = F.d  = F.d  = F.d.sin 
F.sin 
Sumbu putar
d
d
F
F
d
Momen Kopel (M)
Terjadi jika pada benda
bekerja gaya sama besar
berlawanan arah. Benda
bergerak rotasi (berputar)
M = F.d
MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda
-Besarnya momen gaya bergantung
dari gaya (F) dan lengan gaya (d)
yang saling tegak lurus

More Related Content

What's hot

ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)andeifan
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
jajakustija
 
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
materipptgc
 
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
materipptgc
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
Gressi Dwiretno
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Nesha Mutiara
 
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda TegarDinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Rizka A. Hutami
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungMunadi14
 
fluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMAfluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMA
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
jajakustija
 
Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013
Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013
Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013
shovi fatimah
 
Ppt gerak lurus
Ppt gerak lurusPpt gerak lurus
Ppt gerak lurus
anisa dwita fitri
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
Kartika Suryaningati
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
materipptgc
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
Ramipratama
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
universitas negri yogyakarta
 

What's hot (20)

ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
ARUS LISTRIK (Hukum Ohm dan Hukum Joule)
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
 
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10USAHA DAN ENERGI KELAS 10
USAHA DAN ENERGI KELAS 10
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian cMateri olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
 
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxPPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptx
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
Energi kinetik
Energi kinetikEnergi kinetik
Energi kinetik
 
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda TegarDinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
 
fluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMAfluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMA
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013
Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013
Energi dalam sistem kehidupan kurikulum 2013
 
Ppt gerak lurus
Ppt gerak lurusPpt gerak lurus
Ppt gerak lurus
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 

Similar to momen inersia.ppt

Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
triya3
 
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
xoylyn
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
-
 
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by SakriPENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
rezarahadiaan1
 
P3. dinamika
P3. dinamikaP3. dinamika
P3. dinamika
Ahmad Akbar
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarBayulibels
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasirizki arya
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
ayikputri1
 
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxKesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
LambokHutahaean1
 
HUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptHUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.ppt
sertina1
 
Hukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- DinamikaHukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- Dinamika
khairunnisak880
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaauliarika
 
FISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab KesetimbanganFISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab Kesetimbangan
Maharani Kinanti
 
HUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptxHUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptx
CitraMayangSatriyani
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
rahmadfath
 
Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12
materipptgc
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
RizalFitrianto
 

Similar to momen inersia.ppt (20)

Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
 
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by SakriPENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
 
Dinamika rotasi
Dinamika rotasiDinamika rotasi
Dinamika rotasi
 
P3. dinamika
P3. dinamikaP3. dinamika
P3. dinamika
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptxKesetimbangan Benda Tegar.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
 
HUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptHUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.ppt
 
Hukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- DinamikaHukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- Dinamika
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
 
FISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab KesetimbanganFISIKA bab Kesetimbangan
FISIKA bab Kesetimbangan
 
HUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptxHUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptx
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
 
Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

momen inersia.ppt

  • 2. “Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhadap sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol.” KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
  • 3. Benda tegar yaitu benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gayanya dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah. Tentu saja gaya yang bekerja pada benda tersebut besarnya dalam batas kewajaran sehingga pengaruh gaya tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada benda yang dikenainya, dan perlu untuk diingat bahwa benda itu sendiri tersusun atas partikel-partikel kecil.
  • 4. Partikel yaitu ukuran atau bentuk kecil dari benda, misalkan saja partikel itu kita gambarkan berupa benda titik. Partikel dikatakan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol, dan jika ditulis dalam bentuk persamaan akan didapat seperti di bawah. ( Hkm I Newton ) 0 F  
  • 5. Jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol maka partikel itu kemungkinan yaitu : 1. Benda dalam keadaan diam. 2. Benda bergerak lurus beraturan (glb)
  • 6. Persamaan di atas dapat diuraikan menjadi tiga komponen gaya yaitu terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z , dimana komponen terhadap masing- masing sumbu yaitu : 1.Terhadap sumbu x ditulis menjadi 2.Terhadap sumbu y ditulis menjadi 3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi 0 F x   0 F y   0 F z  
  • 7. Momen Gaya/Torsi Pegangan pintu dibuat jauh dari engsel untuk alasan tertentu. Pada kasus tersebut, engsel bekerja sebagai poros rotasi, dorongan kita pada pintu adalah gaya yang menyebabkan torsi. Torsi didefinisikan:  τ = r x F = r F sinθ r F θ r F θ τ =r (F sinθ) r F θ θ τ =(r sinθ) F
  • 8. Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yang menyebabkan putaran benda berlawanan arah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif. Besarnya momen gaya (Torsi) bergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Apabila Kita ingin membuat sebuah benda berotasi, Kita harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi atau disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Konsep Torsi dalam fisika, juga disebut momen, dimulai dari kerja Archimedes dalam lever. Contohn, gaya dari tiga newton bekerja sepanjang dua meter dari titik tengah mengeluarkan Torsi yang sama dengan satu newton bekerja sepanjang enam meter dari titik tengah.
  • 9. Momen Inersia ◦ Menghitung Momen Inersia:  Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2) Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel berikut jika sistem diputar dengan sumbu y sebagai poros. I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
  • 10. Momen Inersia Rotational Inertia ◦ Menghitung Momen Inersia:  Sistem massa kontinu. Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang tipis bermassa M sepanjang L jika a) Poros putaran berada di pusat batang b) Poros putaran berada di ujung batang I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
  • 11. Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
  • 12. Hukum Newton pada Dinamika Rotasi  Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa  F=m at  Karena percepatan tangesial at = α r, maka:  F=m α r  Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita kalikan dengan r maka:  F r = m r2 α  Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap poros, dan mr2 adalah momen inersia benda, maka:  τ = I α  Yang mana merupakan hukum II Newton untuk gerak rotasi.
  • 13. KETIDAK SEIMBANGAN  F  0 KE SETIMBANGAN  F = 0  Fx = 0  Fy = 0 DIAM Syarat seimbang F Terjadi pada benda apabila akibat gaya-gaya yang bekerja padanya benda bergerak F Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja padanya benda tidak bergerak (diam)
  • 14. Keseimbangan Titik T1 T2 w T1 sin  1 T1 cos  1 T2 cos  2  2  1 T2 sin  2 Fx = 0 T1 cos  1 - T2 cos  2 = 0 Fy = 0 T1 sin  1 +T2 sin  2 - W = 0 T1 cos  1 = T2 cos  2 T1 sin  1 + T2 sin  2 = W  1  2
  • 15. T1 T2 w T1 sin 60 T1 cos 60 T2 cos 30 30 0 60 0 T2 sin 30 Fx = 0 T1 cos 60 - T2 cos 30 = 0 Fy = 0 T1 sin 60 +T2 sin 30 - W = 0 T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0 T1 = 3 T2 T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400 T1. ½ 3+T2. ½ = 400 T1 = 3T2 1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400 1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200 T1 = 3 T2  T1 = 200  3 Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali, sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut 30 0 dan 60 0 terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s 2 ) Diketahui: m = 40 kg ; g = 10 m/s 2 W = m.g = 400 N  1 = 60 0 ;  2 = 30 0 Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2 Jawab : Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N
  • 16. Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing- masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar gaya tersebut F2= 2 N F4 F1= 3 N 45 45 45 Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi kesetimbangan. Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N 1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45 Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 ) No F  Fx = F cos  Fy= F sin  1 3 45 2 -2 45 3 -4 45 4 F 4 F3= 4 N F1cos1 F1sin1 F2sin2 F2cos 2 F3sin3 F4cos4 F3cos3 F4sin4 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52 -2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2 -4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2 -F4 cos 4 -F4 sin 4 F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52 Fx = 0 F4cos4- 1,52 F4cos4= 1,52 Fy = 0 F4sin4+ 0,52 F4sin4= -0,52 (I) (II) F4cos4= 1,52 (I) F4sin4= 0,52 (II) F4cos4= 1,52 F4cos341,57= 1,52 F4 .0,95 = 1,52 tg4= 1/3  4 = 341,570  4 = 161,570 F4 = 2,233 N
  • 17. Syarat Kesetimbangan Benda  F = 0   = 0 Jumlah momen gaya () yang bekerja pada benda besarnya nol w w1 w2 N1 N2 + + - - = 0 Jumlah gaya-gaya (F) yang bekerja pada benda besarnya nol
  • 18. F  F d F Momen positif (+) Arah putar searah jarum jam Momen negatif (-) Arah putar berlawanan arah jarum jam  = F.d  = F.d  = F.d.sin  F.sin  Sumbu putar d d F F d Momen Kopel (M) Terjadi jika pada benda bekerja gaya sama besar berlawanan arah. Benda bergerak rotasi (berputar) M = F.d MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda -Besarnya momen gaya bergantung dari gaya (F) dan lengan gaya (d) yang saling tegak lurus