Pendidikan Bagi generasi Z membutuhkan keseimbangan antara peran otak kiri dan kanan, dan peran 5 kecerdasan yaitu intelektual, emosi, fisik, jiwa, dan spiritual.
Paper ini membahas mengenai karakteristik antar generasi, khususnya gen Y dan gen Z yang akan mendominasi (sekitar 77%) struktur angkatan kerja saat Indonesia berada pada bonus demografi 2025. Diperkirakan tahun 2025 dependency ratio mencapai 0,44 yang berarti 100 angkatan usia produktif menanggung 44 angkatan non produktif. Pemaparan pada paper ini lebih menitikberatkan mengenai deskripsi serta memahami karakteristik generasi, sehingga diharapkan sebagai angkatan kerja nantinya lebih siap untuk menghadapi perbedaan-perbedaan karakteristik antar generasi yang ada dan pada akhirnya tentu mampu mengelola perbedaan tersebut menjadi hal yang produktif.
Paper ini membahas mengenai karakteristik antar generasi, khususnya gen Y dan gen Z yang akan mendominasi (sekitar 77%) struktur angkatan kerja saat Indonesia berada pada bonus demografi 2025. Diperkirakan tahun 2025 dependency ratio mencapai 0,44 yang berarti 100 angkatan usia produktif menanggung 44 angkatan non produktif. Pemaparan pada paper ini lebih menitikberatkan mengenai deskripsi serta memahami karakteristik generasi, sehingga diharapkan sebagai angkatan kerja nantinya lebih siap untuk menghadapi perbedaan-perbedaan karakteristik antar generasi yang ada dan pada akhirnya tentu mampu mengelola perbedaan tersebut menjadi hal yang produktif.
Media Pembelajaran PLPG 2014 STAB Negeri SriwijayaHeriyanto Lim
Materi Media Pembelajaran disampaikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Pendidikan Agama Buddha (PAB) Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
4. Ciri Generasi Z
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
4
Fasih teknologi
Generasi digital yang mahir dan menyukai teknologi
informasi serta berbagai aplikasi komputer
Sosial
Intens berkomunikasi dan bersosialisasi dengan semua
kalangan melalui berbagai situs jejaring sosial seperti
facebook, twitter, path, dll
Multitasking
Terbiasa dengan berbagai aktivitas secara spontan.
Mereka bisa berbicara, membaca, menonton, atau
mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan
5. Detail Generasi Z
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
5
Sering menggunakan email dan suka berkomunikasi jarak jauh
(telepon, sms, chatting)
Berhubungan erat dengan smartphone, komputer, dan televisi
Mengekspresikan diri dan berkomunikasi melalui media sosial
(facebook, twitter, path, google+, bbm, whatsapp, line, wechat,
kakao talk, dll)
Berhubungan erat dengan internet
Menyukai permainan dunia maya dan beraktualisasi di dalamnya
Berbisnis dan berbelanja secara online
Menggunakan bahasa alay
Kecenderungan berpikir holistik
Tumbuh dewasa lebih awal baik secara fisik
Berpemikiran cepat dan bergerak cepat
7. Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran7
The illiterate of the 21st century will
not be those who cannot read and
write, but those who cannot learn,
unlearn, and relearn...
(Alvin Toffler)
8. Tantangan Pendidikan Modern
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
8
Bagaimana metode pembelajaran atas bidang-
bidang berikut?
Bahasa (Indonesia, Inggris)
Matematika
Logika
Sains (Fisika, Biologi, Kimia)
Ilmu sosial (Geografi, sosiologi, ekonomi, dll)
Komunikasi (presentasi, selling)
Entrepreneurship (kreativitas, kecerdasan finansial,
produksi karya)
9. Tantangan yang Dihadapi
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
9
Kreativitas dan keseragaman
Bagaimana menyeimbangkan kreativitas siswa dengan
tetap menjaga keutuhan materi (kurikulum/acuan)
pelajaran
Teknologi dan taraf ekonomi
Bagaimana menyeimbangkan penggunaan teknologi
semisal smartphone, laptop, tablet, dan alat-alat
peraga pendidikan dengan taraf ekonomi orang tua
siswa (kemampuan sekolah)
Koneksi internet yang cepat dan tersedia di seluruh
zona pendidikan dengan kendala biaya operasional
10. Ruang Lingkup Keseimbangan
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
10
Keseimbangan dalam proses pembelajaran meliputi:
Keseimbangan antara pikiran, emosi, dan jiwa
Keseimbangan antara kognisi, sikap, dan perilaku
Keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan
Keseimbangan antara berpikir sistematis dan berpikir kreatif
Keseimbangan antara sains, teknologi, bahasa, seni, agama, dan sosial budaya
Keseimbangan antara materi pelajaran dengan psikologi perkembangan siswa
Keseimbangan antara pelajaran wajib dan talenta siswa
Keseimbangan antara metode deduksi dan metode induksi
Keseimbangan antara pembelajaran teori dan praktek
Keseimbangan antara visual, auditori, dan kinestetik
Keseimbangan antara komunikasi guru dan komunikasi siswa
Kesesuaian antara metode pendidikan dengan generasi yang dihadapi
12. Pendidikan Bagi Generasi Z
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
12
Menggunakan sarana multimedia
Pelajaran berbasis internet
Menggunakan media sosial
Bobot praktek minimal 40%
Mengedepankan eksistensi siswa
Memperbanyak persentase komunikasi siswa
13. Bagaimana dengan Para Guru?
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
13
Seberapa sering Anda membuka email?
Seberapa sering Anda berkomunikasi melalui media sosial?
Seberapa sering Anda mengupdate status?
Seberapa sering Anda menginstall aplikasi-aplikasi pada
smartphone Anda?
Seberapa sering Anda online menggunakan komputer?
Seberapa sering Anda melakukan video call?
Seberapa paham Anda akan keterhubungan perangkat-
perangkat digital dan aplikasi-aplikasi di dalamnya?
Seberapa sering Anda belajar secara e-reading?
Seberapa sering Anda merekam/mendokumentasikan
peristiwa-peristiwa di dalam hidup Anda?
14. Sarana yang Diperlukan
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
14
Komputer dengan jaringan internet
Alat peraga multimedia (mikroskop multimedia,
Proyektor multimedia, kamera dan video kamera
digital, GPS, dll)
Software aplikasi – aplikasi pendidikan
Buku-buku modern
15. Generasi Z adalah Generasi Kreatif
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
15
Pembelajaran spasial yang terdiri dari mata
pelajaran kurang cocok diterapkan pada gen Z
Gen Z lebih berpikir dengan pola kausalitas dan
matriks
Perkenalkan setiap generasi Z dengan cara kerja
pikiran dan ajak untuk menyelami kedahsyatannya
Berikan ruang apresiasi yang tinggi terhadap soft
skill dan kemampuan seni siswa
20. Change + Learn = Grow
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
20
Change = Terjadi perambatan sinyal electrochemical pada neuron
Learn = Terjadi pembentukan hubungan asosiasi baru antar neuron
Grow = Proses keberlanjutan perambatan sinyal electrochemical
pada setiap pembentukan hubungan asosiasi baru dan pada
hubungan yang lama
21. Modalitas Belajar Siswa
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
21
Gunakan kelima Panca
Indera (VAKOG) +
Komunikasi Diri:
• Visual (penglihatan)
• Auditory (pendengaran)
• Kinesthetic (perabaan &
perasaan)
• Olfactory (penciuman)
• Gustatory (pengecapan)
• Self Talk (Auditory Digital)
23. Dominansi Kerja Otak
Menggunakan logika
Berorientasi secara detail
Melihat fakta
Kata-kata dan bahasa (mendengar)
Hari ini dan masa lalu
Matematika dan ilmu pengetahuan
Mengetahui
Mempersepsi urutan
Mengetahui nama objek
Berdasar pada realita
Menyusun strategi
Praktis
Bermain aman
Menggunakan perasaan
Berorientasi secara keseluruhan
Menggunakan simbol dan gambar
Hari ini dan masa depan
Filosofi dan religi
Memahami
Mempercayai
Mengapresiasi
Mempersepsi secara spasial
Mengetahui kegunaan objek
Berdasar pada fantasi (imajinasi)
Terburu-buru
Mengambil resiko
23
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
Otak Kiri Otak Kanan
26. Kerja Otak Ketika Terjadi Komunikasi
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
26
27. Dualisme Pikiran
Memori Jangka
Pendek
Mengidentifikasi
informasi yang masuk
(VAK-OG)
Membandingkan
Menganalisa
Memutuskan
Memori Jangka
Panjang
Emosi & Persepsi
Belief
Kebiasaan (baik,
buruk, refleks)
Konsep Diri
27
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
Pikiran Sadar Pikiran Bawah Sadar
28. Melatih Keseimbangan Otak
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
28
Senam otak
Sirkuit otak
Pernafasan sel
Afirmasi (self talk) yang membangun
Latihan imagery (future pacing, circle of excellence)
Pola hidup sehat
30. Menumbuhkan Ide
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
30
Menabrak barrier yang menghalangi
keluarnya ide-ide genuine
Berlatih Wildest Idea
Meyakini ide yang berasal dari dalam dirinya
Mampu berpikir analogi
Melatih kecerdasan rasio
31. Melatih Kemampuan Analisa
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
31
Banyak mencari informasi
Memperkaya wawasan
Berlatih dengan studi kasus
Perhatian terhadap detail yang tinggi
Berpikir holistik
Dalam menganalisis hal bersifat psikologis sedikit
banyak melibatkan kecerdasan emosi dengan
obyektivitas dari kecerdasan rasio
33. Melatih Komunikasi
Keseimbangan Dalam Proses Pembelajaran
33
Membuat bahan presentasi
Melakukan presentasi
Berlatih komunikasi selling
Berlatih komunikasi personal
Memasukkan etika
Dikaitkan dengan entrepreneurship