2. OUTLINE
ꓸ Tantangan keseharian generasi muda
ꓸ Pentingnya sehat mental
ꓸStress dalam kehidupan sehari-hari
ꓸ Tips meningkatkan Kesehatan Mental
ꓸ Penutup
3.
4.
5.
6. TAHAP PERKEMBANGAN
REMAJA
(Martin & Pataki, 2017)
• Remaja Awal (12 – 14 tahun)
Menarik diri dari aktivitas keluarga dan lebih tertarik menghabiskan waktu bersama teman
sebaya, lebih memperhatikan gaya dan penampilan, ingin lebih mandiri, dan
menginginkan lebih sedikit keterlibatan orangtua.
• Remaja Pertengahan (14 – 16 tahun)
Tanda adanya otonomi yang lebih besar mulai ditunjukkan, misalnya belajar mengemudi,
tanggungjawab juga meningkat, terutama dalam hal penilaian sosial. Pada fase ini
perilaku seksual semakin intensif, mulai terjadi hubungan romantis yang kompleks.
• Remaja Akhir (17 – 19 tahun)
Fase ini merupakan masa perkembangan yang menyempurnakan hubungan antara
kemampuan kognitif, keterampilan sosial, dan hubungan yang langgeng
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15. • Stres reaksi seseorang baik secara fisik maupun secara psikis
apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan
seseorang menyesuaikan diri.
• Reaksi positif dari stres bisa memotivasi orang untuk berusaha
• Stres yang terlalu berat atau berlangsung lama menimbulkan
reaksi negatif dan keluhan pada seseorang.
• Sistem fight or flight
• Stress dibagi menjadi 2 :
A. Eustress (stress yang membangun ke arah lebih baik,
B. Distress(stress yang menekan yang membuat seseorang bila tidak
ditangani dengan baik akan menimbulkan masalah psikologis dan
fisik)
Apa yang dimaksud dengan stres
16.
17. STRESS BISA MENYEBABKAN :
• Sulit tidur atau mimpi buruk
• Memburuknya masalah kesehatan fisik
kronis
• Memburuknya kondisi kesehatan
mental
• Peningkatan
penggunaan tembakau, alkohol, dan
zat lainnya
20. Depresi : ketika kita tidak bisa mengendalikan pikiran dan
perasaan.
Semua kejadian pahit yang pernah kita alami tiba-tiba muncul.
Segala konflik/kata-kata negatif yang pernah kita terima muncul
begitu saja.
Suasana hati sangat negatif,
Tanpa sadar mencari-cari berbagai penyebab dengan
mengakses kembali memori memori pahit yang pernah terjadi
Definisi
22. Gejala Depresi
Dijumpai 5 atau lebih dari gejala-
gejala di atas secara terus
menerus selama dua minggu
berturut-turut
23. Self Harm
Self harm atau self injury
adalah mencederai diri
sendiri secara sengaja,
dilakukan sendiri, dengan
tingkat luka di tubuh yang
rendah dan dilakukan
untuk mengurangi
tekanan psikologis
Self harm sering juga
disebut body marking, NSSI
(non-suicidal self-injury)
atau istilah kerennya “nge-
barcode
2
25. Mengapa seseorang melakukan self-harm?
Melakukan self harm bisa jadi merupakan cara seseorang untuk:
✓ Mengatasi atau mengurangi distress atau kecemasan dan
memberikan rasa lega yang semu/palsu.
✓ Memberikan pengalihan dari rasa sakit emosional melalui rasa
sakit fisik
✓ Menghadirkan rasa memiliki kontrol atas tubuh, perasaan dan
situasi hidupnya
✓ Untuk menghadirkan rasa apapun, sekalipun rasa sakit fisik, saat
secara emosional merasa kosong
✓ Mengekspresikan perasaan yang ada di dalam diri dalam bentuk
fisik
✓Cara mengkomunikasikan depresi dan distress yang dirasakan ke
dunia luar
✓ Untuk menghukum diri atas sesuatu
26. Self harm bisa dipicu oleh:
✓ Masalah keluarga,seperti memburuknya
hubungan dalam keluarga
✓ Masalah dengan teman sebaya
✓ Bullying
✓ Trauma
✓ Tekanan saat menghadapi ujian
✓ Masalah di sekolah atau kriminalitas
remaja
✓ Perubahan dalam hidup,misalnya orang
tua bercerai, pindah ke sekolah baru, dll)
28. Penyebab Remaja Merokok
1. Tekanan Teman Sebaya
Remaja sering merasa tertekan untuk menyesuaikan diri
dengan kelompok mereka dan merokok menjadi salah satu
cara untuk memperoleh sifat inklusif.
2. Rasa Peningkatan Percaya
Diri
Beberapa remaja merokok karena mereka berpikir bahwa merokok akan
meningkatkan rasa percaya diri dan membuat mereka terlihat lebih keren atau
dewasa.
3. Pengaruh Media
Media sosial dan iklan tembakau dapat mempengaruhi
remaja untuk merokok. Beberapa iklan dapat menampilkan
merokok sebagai tindakan yang menarik dan seksi.
29. Dampak Rokok bagi Perkembangan
Remaja
Remaja yang terbiasa merokok memiliki risiko lebih tinggi
mengalami berbagai gangguan kesehatan dibandingkan
dengan remaja yang tidak merokok.
Beberapa risiko kesehatan yang dihadapi oleh remaja yang merokok di
antaranya adalah:
• Kerusakan pada organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan
otak.
Kanker paru-paru, bronkitis kronis, dan penyakit jantung adalah
beberapa
penyakit yang sering terjadi pada perokok remaja.
• Pengaruh negatif pada kemampuan belajar dan
konsentrasi.
Perokok remaja memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah
30. • Gangguan mental dan perilaku.
Remaja yang merokok berisiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan
perilaku
menyimpang, seperti kecanduan obat-obatan terlarang.
• Ketergantungan pada nikotin.
Remaja yang merokok berisiko lebih besar mengalami ketergantungan
nikotin, yang
dapat memicu kecanduan pada obat-obatan terlarang dan alkohol di masa
depan.
31. Gangguan Kesehatan Akibat Merokok pada
Remaja
Gangguan Kesehatan Deskripsi
Kanker paru-paru
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena kanker
paru-paru hingga 10 kali lipat dibanding yang tidak
merokok.
Penyakit jantung
Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan
meningkatkan risiko serangan jantung pada remaja.
Asma
Asma adalah kondisi paru-paru yang membuat
saluran napas menyempit dan bengkak. Merokok
dapat memperburuk kondisi ini dan memperparah
gejalanya.
Infeksi saluran pernapasan
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena infeksi
saluran pernapasan, seperti bronkitis dan
pneumonia.
Gangguan mental
Merokok juga dapat mempengaruhi kesehatan
mental remaja, meningkatkan risiko depresi,
kecemasan, dan masalah perilaku lainnya.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41. SKRINING KESEHATAN JIWA REMAJA
SDQ
(Strengths and Difficulties Questionnaire)
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA REMAJA
• Wawancara
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan status psikiatri
• Pemeriksaan laboratorium temasuk urine NAPZA
42. PELAYANAN KESEHATAN JIWA MELIPUTI :
PROMOTIF Penyuluhan
PREVENTIF SKRINING
KURATIF / TATALAKSANA intervensi dini berupa
konseling, pembinaan, hingga merujuk ke Puskesmas /
Rumah Sakit untuk mendapat terapi psikofarmaka
maupun nonpsikofarmaka
43. Penutup
❖ Masalah kesehatan jiwa dapat mempengaruhi seluruh
kelompok usia termasuk remaja yang merupakan bonus
demografi di masa yang akan mendatang.
Remaja menjadi kelompok usia yang cukup rentan
mengalami masalah kesehatan jiwa karena masih dalam
proses tumbuh kembang untuk mencapai kematangan
termasuk dalam pemikiran, emosi, serta perilaku.
Masalah kesehatan jiwa dan NAPZA khususnya bagi anak &
remaja bukan hanya masalah sektor kesehatan semata,
namun melibatkan berbagai sektor
Perlu dilakukan upaya-upaya yang terintegrasi dengan
lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan
kesehatan jiwa remaja, mencegah hingga menangani
Dengan pikiran, perasaan dan perilaku yang baik remaja
dapat melangkah maju kedepan dan menghadapi masalah
untuk mencapai cita2
❖
❖
❖
❖