SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KESADARAN
BERBANGSA DAN
BERNEGARA
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Pengertian kesadaran
Pengertian bangsa dan negara
Dasar hukum kesadaran berbangsa dan
bernegara
Pentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia serta sejarahnya
Kesadaran berbangsa dan bernegara dalam
konteks Geopolitik (pulau-pulau di
perbatasan dan contoh perjanjian batas
wilayah dengan negara lain)
Semangat Kebangsaan (Nasionalisme dan
patriotisme)
PENGERTIAN KESADARAN
 Dari kata sadar yang berarti insaf, merasa,
tahu dan mengerti. Dengan demikian,
kesadaran dapat diartikan keinsafan atau
keadaan mengerti.
 Contoh: kesadaran hukum adalah kesadaran
seseorang akan nilai-nilai yang terdapat
dalam diri manusia mengenaihukum yang
ada atau kesadaran seseorang akan
pengetahuan bahwa suatu perilaku tertentu
diatur oleh hukum. Kesadaran politik adalah
kesadaran dan pengetahuan orang mengenai
kekuatan politik dalam masyarakat.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
4
Hakikat Bangsa (Nation)
Ernest Renan (Perancis): bangsa terbentuk karena
adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk
bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung
Otto Bauer (Jerman): bangsa adalah sekelompok
manusia yang mempunyai persamaan karakter karena
adanya persamaan nasib
F. Ratzel (Jerman): bangsa terbentuk karena adanya
hasrat bersatu
Hans Kohn (Jerman): bangsa buah hasil tenaga hidup
manusia dalam sejarah
Jalobsen dan Lipman: bangsa adalah kesatuan budaya
(cultural unity) dan kesatuan politik (political unity)
Kesimpulan: Bangsa adalah rakyat yang telah
mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa
depan bersama.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
5
Unsur-unsur Terbentuknya
Bangsa
Friedrich Hertz dalam buku Nationality in History
and Politics mengemukakan empat unsur
aspirasi:
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional
meliputi sosial, ekonomi, politik, agama,
kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan
kebebasan nasional sepenuhnya
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan,
individualitas, keaslian atau kekhasan
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara
bangsa-bangsa untuk mengejar kehormatan,
pengaruh, dan prestise.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
6
Faktor-faktor pembentukan identitas
bangsa
Ramlan Surbakti menyatakan sebagai
berikut:
Primordial
Sakral
Tokoh
Sejarah
Bhinneka Tunggal Ika
Perkembangan ekonomi
Kelembagaan
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
7
Konsepsi Negara
Secara etimologis, istilah negara merupakan
terjemahan dari: Staat (Belanda), State
(Inggris), Lo stato (Italia), Der Staat
(Jerman), L’Etat (Perancis), Status atau
Statum (Latin) yang berarti menempatkan
dalam keadaan berdiri, membuat berdiri,
dan menempatkan. Nagari atau nagara
(Sanskerta) berarti wilayah, kota atau
penguasa.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
8
Tinjauan Negara
 Organisasi Kekuasaan
Logemann: organisasi kekuasaan yang menyatukan
kelompok manusia yang disebut bangsa
Kranenburg: organisasi yang timbul karena
kehendak dari suatu bangsa
George Jellineck: organisasi kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah menetap di
wilayah tertentu
 Organisasi Politik
Roger H. Soltau: alat atau wewenang yang
mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat
Mac Iver: asosiasi yang berfungsi memelihara
ketertiban dalam masyarakat
Max Weber: suatu masyarakat yang mempunyai
monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik
secara sah
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
9
Tinjauan Negara
 Organisasi Kesusilaan
Hegel: organisasi kesusilaan yang timbul sebagai
sintesis antara kemerdekaan individu dengan
kemerdekaan universal
J.J. Rousseau: berkewajiban memelihara
kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban
kehidupan manusia
 Integrasi antara pemerintah dan rakyat
Teori integralistik (Soepomo, Adam Muller,
Spinoza): susunan masyarakat yang erat antara
semua bagian sehingga bersifat organis
Kesimpulan: negara adalah organisasi yang
didalamnya harus ada rakyat, wilayah
tertentu,dan pemerintahan yang berdaulat baik
ke dalam maupun keluar.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
10
Unsur-unsur Negara
 Unsur Konstitutif (mutlak) meliputi: rakyat,
wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat
Rakyat: semua orang yang pada suatu saat berada
di dalam wilayah hukum suatu negara.
Wilayah: batas wilayah dimana kekuasaan negara
berlaku meliputi daratan, lautan, udara, dan
ekstrateritorial
Pemerintahan yang berdaulat: dalam arti luas
meliputi legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dalam arti sempit meliputi presiden, wakil
presiden, dan kabinetnya
 Unsur Deklaratif (tambahan): pengakuan
negara lain meliputi de facto (kenyataan) dan
de jure (hukum internasional).
Teori Fungsi Negara
 Teori Dwi Praja:
Goodnow & Donner: policy making
(menetapkan tujuan yang hendak
dicapai) dan policy executing
(menetapkan cara untuk mencapai
tujuan).
 Teori Tri Praja/ Trias Politika:
Montesqiueu: legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. John Locke: legislatif,
eksekutif, dan federatif (mengurusi
hubungan luar negeri, perang, dan
kedamaian)
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
11
Lanjutan ....
Teori Catur Praja: Van Vollenhouven:
bestuur (pemerintahan), rechtpraacht
(mengadili), regeling (membuat peraturan),
dan politie (ketertiban dan keamanan)
Teori Panca Praja: dikembangkan di
Perancis pada abad XVI: diplomatic
(mengadakan diplomasi dengan negara
lain), defencie (pertahanan untuk menjamin
kedaulatan negara), financie (penyediaan
segala kepentingan warga negara), justicie
(mewujudkan keadilan), dan policie
(pengawasan terhadap kemungkinan
pelanggaran hukum)
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
12
DASAR HUKUM KESADARAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
 Sila ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia
 Pasal 1 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 18 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 25A UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 27 ayat 3 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 30 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945
 Pasal 37 ayat 5 UUDNRI Tahun 1945
 UU N0. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara
 twidyana62@yahoo.co.id atau
trisna25@gmail.com
Pentingnya Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara
Alasan yang mendasari pentingnya kesadaran
berbangsa dan bernegara antara lain:
1. Menjadikan manusia sebagai manusia yang
bermartabat dan berkarakter
2. Menyejahterakan hidup
3. Menjadikan kehidupan yang aman dan adil
4. Memperoleh perlindungan
5. Pembangunan bisa dilaksanakan
Sejarah Perkembangan Kesadaran
Berbangsa dan Bernegara Indonesia
 20 Mei 1908: berdiri Boedi Oetomo yang merintis
adanya pergerakan nasional untuk mencapai
kemerdekaan (angkatan Perintis)
 28 Oktober 1928: adanya Sumpah Pemuda yang
menegaskan tekad bangsa Indonesia mencapai
kemerdekaan (angkatan Penegas)
 17 Agustus 1945: bangsa Indonesia menyatakan
proklamasi Kemerdekaan yang berarti mulai
berlakunya hukum nasional menggantikan hukum
kolonial (angkatan Pendobrak)
 11 Maret 1966: bertekad melaksanakan pembanguna
nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen (angkatan Pelaksana)
 20 Mei 1998: menata ulang penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (Goood Governance) yang
didukung Good Citizen (angkatan Pembaharu)
2. Geopolitik dan Geostrategi
a. Geopolitik
1) Pengertian Geopolitik. Istilah geopolitik semula
diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904)
sebagai ilmu politik bumi (Political
Geography). Kemudian dikembangkan oleh
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer
(1869-1964) menjadi Geographical Politic yang
disingkat menjadi geopolitik. Kedua istilah ini
bedanya terletak pada titik perhatiannya. Ilmu
Bumi politik mempelajari fenomena geografi
dari aspek politik. Sedangkan, geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek
geografi.
2) Pandangan Ratzel dan Kjellen
Ratzel memandang, negara adalah mirip
organisme (dari sudur konsep ruang).
Kjellen memandang, negara adalah
organisme yang harus memiliki
intelektual. Keduanya mengajukan paham
ekspansionisme yang melahirkan ajaran
adu kekuatan (power Politic).
3) Pandangan Haushofer. Tokoh ini
mengakui ekspansionisme dan
mengembangkan rasialisme. Oleh karena
itu, dia menyatakan bahwa ras Jerman
adalah ras paling unggul yang harus
menguasai dunia.
4) Geopolitik Indonesia
Didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan
Kemanusiaan yang luhur sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
b.Geostrategi.
Pertimbangan geostrategis untuk negara
dan bangsa Indonesia adalah kenyataan
posisi silang Indonesia dari berbagai
aspek.
Semangat nasionalisme dan
patriotisme
 Nasionalisme adalah paham yang menekankan
cintanya terhadap bangsa.
 Patriotisme adalah paham yang menekankan
cintanya terhadap tanah air tempat berpijak dan
tempat hidup serta mencari penghidupan.
Semangat nasionalisme dapat ditunjukkan dengan
menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan
sebagainya
Semangat patriotisme dapat ditunjukkan dengan rela
berkorban demi tanah air, mempertahankan
kedaulatan negara dan sebagainya.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
19
Penerapan Semangat Kebangsaan
Semangat kebangsaan dapat diterapkan dengan cara:
 Keteladanan: merupakan sikap dan perilaku yang
patut dicontoh atau ditiru karena perkataan dan
perbuatannya. Contoh: belajar dengan tekun dalam
mengejar prestasi, tidak melakukan korupsi dan
sebagainya
 Pewarisan: merupakan cara atau proses menurunkan
nilai-nilai, sikap, dan perilaku terpuji kepada generasi
berikutnya. Contoh: berlaku jujur dan bertanggung
jawab dalam mengemban amanah dan sebagainya
 Ketokohan: merupakan sosok seseorang yang
terkenal dan disegani karena pengaruhnya sangat
besar di dalam masyarakat. Contoh: memberi
sedekah pada orang yang membutuhkan.
8/27/2023
SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA
WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.)
20

More Related Content

Similar to Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt

DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraAldi Aldinar
 
Ekpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptx
Ekpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptxEkpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptx
Ekpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptxbali59
 
Paham-Paham Baru
Paham-Paham BaruPaham-Paham Baru
Paham-Paham Baruleohggi
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xTita Ruby
 
Konsep Negara Hukum 2.ppt
Konsep Negara Hukum 2.pptKonsep Negara Hukum 2.ppt
Konsep Negara Hukum 2.pptRirisMeimondang
 
PENGANTAR ILMU NEGARA.pptx
PENGANTAR ILMU NEGARA.pptxPENGANTAR ILMU NEGARA.pptx
PENGANTAR ILMU NEGARA.pptxAIBPMCommittee
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Hakikat Bangsa dan Negara.ppt
Hakikat Bangsa dan Negara.pptHakikat Bangsa dan Negara.ppt
Hakikat Bangsa dan Negara.pptssuser80b999
 
Hakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraHakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraGhina Maudy
 
Pertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa Unsur Pembentuk Negara (1).pptx
Pertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa  Unsur Pembentuk Negara (1).pptxPertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa  Unsur Pembentuk Negara (1).pptx
Pertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa Unsur Pembentuk Negara (1).pptxLugaspragnya
 
Teori hakikat negara
Teori hakikat negaraTeori hakikat negara
Teori hakikat negaraRiasNara
 
Bab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negaraBab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negaranafisa Kim M
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanFarida Lukmi
 

Similar to Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt (20)

DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Ekpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptx
Ekpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptxEkpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptx
Ekpol FEUI Gasal 2122-KonsepDasarPolitik.pptx
 
Paham-Paham Baru
Paham-Paham BaruPaham-Paham Baru
Paham-Paham Baru
 
BANGSADANNEGARA.ppt
BANGSADANNEGARA.pptBANGSADANNEGARA.ppt
BANGSADANNEGARA.ppt
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn x
 
Konsep Negara Hukum 2.ppt
Konsep Negara Hukum 2.pptKonsep Negara Hukum 2.ppt
Konsep Negara Hukum 2.ppt
 
PENGANTAR ILMU NEGARA.pptx
PENGANTAR ILMU NEGARA.pptxPENGANTAR ILMU NEGARA.pptx
PENGANTAR ILMU NEGARA.pptx
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 1
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
bentuk-negara.ppt
bentuk-negara.pptbentuk-negara.ppt
bentuk-negara.ppt
 
Hakikat Bangsa dan Negara.ppt
Hakikat Bangsa dan Negara.pptHakikat Bangsa dan Negara.ppt
Hakikat Bangsa dan Negara.ppt
 
Hakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraHakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegara
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
Pertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa Unsur Pembentuk Negara (1).pptx
Pertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa  Unsur Pembentuk Negara (1).pptxPertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa  Unsur Pembentuk Negara (1).pptx
Pertemuan 3 - revisi Hakikat Bangsa Unsur Pembentuk Negara (1).pptx
 
Teori hakikat negara
Teori hakikat negaraTeori hakikat negara
Teori hakikat negara
 
Bab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negaraBab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negara
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 

More from BudiHermono1

1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptxBudiHermono1
 
2.2.1 Project Based Learning.ppt
2.2.1 Project Based Learning.ppt2.2.1 Project Based Learning.ppt
2.2.1 Project Based Learning.pptBudiHermono1
 
Merdeka Belajar.pdf
Merdeka Belajar.pdfMerdeka Belajar.pdf
Merdeka Belajar.pdfBudiHermono1
 
pengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.pptpengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.pptBudiHermono1
 
OPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptx
OPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptxOPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptx
OPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptxBudiHermono1
 
MEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptx
MEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptxMEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptx
MEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptxBudiHermono1
 
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxBudiHermono1
 
Aksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdfBudiHermono1
 
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxLampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxBudiHermono1
 
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxBudiHermono1
 
3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx
3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx
3. Capaian Pembelajaran New AL.pptxBudiHermono1
 
Gaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptx
Gaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptxGaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptx
Gaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptxBudiHermono1
 

More from BudiHermono1 (19)

1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
 
2.2.1 Project Based Learning.ppt
2.2.1 Project Based Learning.ppt2.2.1 Project Based Learning.ppt
2.2.1 Project Based Learning.ppt
 
ANYAM.pptx
ANYAM.pptxANYAM.pptx
ANYAM.pptx
 
Merdeka Belajar.pdf
Merdeka Belajar.pdfMerdeka Belajar.pdf
Merdeka Belajar.pdf
 
pengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.pptpengaturan asupan gizi atlet.ppt
pengaturan asupan gizi atlet.ppt
 
OPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptx
OPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptxOPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptx
OPTIMALISASI OTAK PPs MM UM 2015.pptx
 
MEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptx
MEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptxMEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptx
MEMBANGUN CITRA PRIBADI YANG MENAWAN SEPERTI PERJUANGAN IBU.pptx
 
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN PJOK SAI.pptx
 
Seks Bebas.ppt
Seks Bebas.pptSeks Bebas.ppt
Seks Bebas.ppt
 
Kesenian.ppt
Kesenian.pptKesenian.ppt
Kesenian.ppt
 
Aksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata 1 Kurikulum Merdeka.pdf
 
MATH rekreasi.ppt
MATH rekreasi.pptMATH rekreasi.ppt
MATH rekreasi.ppt
 
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptxLampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
Lampiran F.1 Bahan Presentasi OJL.pptx
 
3140241.ppt
3140241.ppt3140241.ppt
3140241.ppt
 
17592947.ppt
17592947.ppt17592947.ppt
17592947.ppt
 
Seni Grafis.ppt
Seni Grafis.pptSeni Grafis.ppt
Seni Grafis.ppt
 
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
 
3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx
3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx
3. Capaian Pembelajaran New AL.pptx
 
Gaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptx
Gaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptxGaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptx
Gaya Hidup_Fase D_Puti Hamid_280421.pptx
 

Recently uploaded

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

Kesadaran Berbangsa & Bernegara.ppt

  • 2. KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Pengertian kesadaran Pengertian bangsa dan negara Dasar hukum kesadaran berbangsa dan bernegara Pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta sejarahnya Kesadaran berbangsa dan bernegara dalam konteks Geopolitik (pulau-pulau di perbatasan dan contoh perjanjian batas wilayah dengan negara lain) Semangat Kebangsaan (Nasionalisme dan patriotisme)
  • 3. PENGERTIAN KESADARAN  Dari kata sadar yang berarti insaf, merasa, tahu dan mengerti. Dengan demikian, kesadaran dapat diartikan keinsafan atau keadaan mengerti.  Contoh: kesadaran hukum adalah kesadaran seseorang akan nilai-nilai yang terdapat dalam diri manusia mengenaihukum yang ada atau kesadaran seseorang akan pengetahuan bahwa suatu perilaku tertentu diatur oleh hukum. Kesadaran politik adalah kesadaran dan pengetahuan orang mengenai kekuatan politik dalam masyarakat.
  • 4. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 4 Hakikat Bangsa (Nation) Ernest Renan (Perancis): bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat untuk bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung Otto Bauer (Jerman): bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter karena adanya persamaan nasib F. Ratzel (Jerman): bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu Hans Kohn (Jerman): bangsa buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah Jalobsen dan Lipman: bangsa adalah kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan politik (political unity) Kesimpulan: Bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama.
  • 5. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 5 Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa Friedrich Hertz dalam buku Nationality in History and Politics mengemukakan empat unsur aspirasi: 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional meliputi sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas 2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya 3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan 4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa untuk mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
  • 6. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 6 Faktor-faktor pembentukan identitas bangsa Ramlan Surbakti menyatakan sebagai berikut: Primordial Sakral Tokoh Sejarah Bhinneka Tunggal Ika Perkembangan ekonomi Kelembagaan
  • 7. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 7 Konsepsi Negara Secara etimologis, istilah negara merupakan terjemahan dari: Staat (Belanda), State (Inggris), Lo stato (Italia), Der Staat (Jerman), L’Etat (Perancis), Status atau Statum (Latin) yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan. Nagari atau nagara (Sanskerta) berarti wilayah, kota atau penguasa.
  • 8. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 8 Tinjauan Negara  Organisasi Kekuasaan Logemann: organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang disebut bangsa Kranenburg: organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu bangsa George Jellineck: organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah menetap di wilayah tertentu  Organisasi Politik Roger H. Soltau: alat atau wewenang yang mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat Mac Iver: asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat Max Weber: suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah
  • 9. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 9 Tinjauan Negara  Organisasi Kesusilaan Hegel: organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal J.J. Rousseau: berkewajiban memelihara kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban kehidupan manusia  Integrasi antara pemerintah dan rakyat Teori integralistik (Soepomo, Adam Muller, Spinoza): susunan masyarakat yang erat antara semua bagian sehingga bersifat organis Kesimpulan: negara adalah organisasi yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah tertentu,dan pemerintahan yang berdaulat baik ke dalam maupun keluar.
  • 10. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 10 Unsur-unsur Negara  Unsur Konstitutif (mutlak) meliputi: rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat Rakyat: semua orang yang pada suatu saat berada di dalam wilayah hukum suatu negara. Wilayah: batas wilayah dimana kekuasaan negara berlaku meliputi daratan, lautan, udara, dan ekstrateritorial Pemerintahan yang berdaulat: dalam arti luas meliputi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam arti sempit meliputi presiden, wakil presiden, dan kabinetnya  Unsur Deklaratif (tambahan): pengakuan negara lain meliputi de facto (kenyataan) dan de jure (hukum internasional).
  • 11. Teori Fungsi Negara  Teori Dwi Praja: Goodnow & Donner: policy making (menetapkan tujuan yang hendak dicapai) dan policy executing (menetapkan cara untuk mencapai tujuan).  Teori Tri Praja/ Trias Politika: Montesqiueu: legislatif, eksekutif, dan yudikatif. John Locke: legislatif, eksekutif, dan federatif (mengurusi hubungan luar negeri, perang, dan kedamaian) 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 11
  • 12. Lanjutan .... Teori Catur Praja: Van Vollenhouven: bestuur (pemerintahan), rechtpraacht (mengadili), regeling (membuat peraturan), dan politie (ketertiban dan keamanan) Teori Panca Praja: dikembangkan di Perancis pada abad XVI: diplomatic (mengadakan diplomasi dengan negara lain), defencie (pertahanan untuk menjamin kedaulatan negara), financie (penyediaan segala kepentingan warga negara), justicie (mewujudkan keadilan), dan policie (pengawasan terhadap kemungkinan pelanggaran hukum) 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 12
  • 13. DASAR HUKUM KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA  Sila ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia  Pasal 1 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945  Pasal 18 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945  Pasal 25A UUDNRI Tahun 1945  Pasal 27 ayat 3 UUDNRI Tahun 1945  Pasal 30 ayat 1 UUDNRI Tahun 1945  Pasal 37 ayat 5 UUDNRI Tahun 1945  UU N0. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara  twidyana62@yahoo.co.id atau trisna25@gmail.com
  • 14. Pentingnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Alasan yang mendasari pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara antara lain: 1. Menjadikan manusia sebagai manusia yang bermartabat dan berkarakter 2. Menyejahterakan hidup 3. Menjadikan kehidupan yang aman dan adil 4. Memperoleh perlindungan 5. Pembangunan bisa dilaksanakan
  • 15. Sejarah Perkembangan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia  20 Mei 1908: berdiri Boedi Oetomo yang merintis adanya pergerakan nasional untuk mencapai kemerdekaan (angkatan Perintis)  28 Oktober 1928: adanya Sumpah Pemuda yang menegaskan tekad bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan (angkatan Penegas)  17 Agustus 1945: bangsa Indonesia menyatakan proklamasi Kemerdekaan yang berarti mulai berlakunya hukum nasional menggantikan hukum kolonial (angkatan Pendobrak)  11 Maret 1966: bertekad melaksanakan pembanguna nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen (angkatan Pelaksana)  20 Mei 1998: menata ulang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Goood Governance) yang didukung Good Citizen (angkatan Pembaharu)
  • 16. 2. Geopolitik dan Geostrategi a. Geopolitik 1) Pengertian Geopolitik. Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu politik bumi (Political Geography). Kemudian dikembangkan oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964) menjadi Geographical Politic yang disingkat menjadi geopolitik. Kedua istilah ini bedanya terletak pada titik perhatiannya. Ilmu Bumi politik mempelajari fenomena geografi dari aspek politik. Sedangkan, geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.
  • 17. 2) Pandangan Ratzel dan Kjellen Ratzel memandang, negara adalah mirip organisme (dari sudur konsep ruang). Kjellen memandang, negara adalah organisme yang harus memiliki intelektual. Keduanya mengajukan paham ekspansionisme yang melahirkan ajaran adu kekuatan (power Politic). 3) Pandangan Haushofer. Tokoh ini mengakui ekspansionisme dan mengembangkan rasialisme. Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus menguasai dunia.
  • 18. 4) Geopolitik Indonesia Didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. b.Geostrategi. Pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek.
  • 19. Semangat nasionalisme dan patriotisme  Nasionalisme adalah paham yang menekankan cintanya terhadap bangsa.  Patriotisme adalah paham yang menekankan cintanya terhadap tanah air tempat berpijak dan tempat hidup serta mencari penghidupan. Semangat nasionalisme dapat ditunjukkan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan sebagainya Semangat patriotisme dapat ditunjukkan dengan rela berkorban demi tanah air, mempertahankan kedaulatan negara dan sebagainya. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 19
  • 20. Penerapan Semangat Kebangsaan Semangat kebangsaan dapat diterapkan dengan cara:  Keteladanan: merupakan sikap dan perilaku yang patut dicontoh atau ditiru karena perkataan dan perbuatannya. Contoh: belajar dengan tekun dalam mengejar prestasi, tidak melakukan korupsi dan sebagainya  Pewarisan: merupakan cara atau proses menurunkan nilai-nilai, sikap, dan perilaku terpuji kepada generasi berikutnya. Contoh: berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah dan sebagainya  Ketokohan: merupakan sosok seseorang yang terkenal dan disegani karena pengaruhnya sangat besar di dalam masyarakat. Contoh: memberi sedekah pada orang yang membutuhkan. 8/27/2023 SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA (TRISNA WIDYANA, S.Pd.,M.Pd.) 20