Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Terdiri dari elemen-elemen yang membentuk kompetensi inti mata pelajaran dan dicapai secara bertahap sesuai dengan perkembangan peserta didik. Pemerintah menetapkan capaian akhir per fase dan satuan pendidikan menentukan strategi pencapaiannya.
4. Pertanyaan Esensial
• Apakah yang Bapak/Ibu pahami tentang capaian
pembelajaran?
• Apakah perbedaan CP dengan KD?
• Bagaimana menggunakan capaian pembelajaran untuk
menyusun alur tujuan pembelajaran dan modul ajar?
• Bagaimana memanfaatkan platform merdeka
mengajar dalam penyusunan alur tujuan pembelajaran
dan modul ajar?
6. Sumber: OECD (2018)
T
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
kecepatan masing-masing.
Dalam mencapai CP
, kita perlu membangun kompetensi
untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP
,
sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
M
T
W
Sumber gambar:
https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me
F
7. Sumber: OECD (2018)
finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape
kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran
dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat,
mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis
yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu
yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan
siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran
konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The
Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat
memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan
mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.
M
T
W
sumber gambar:
https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-speedometer-mobil/
T
F
8. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan
Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum,
Capaian Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
9. Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur
untuk mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Pengertian Capaian Pembelajaran
11. dipelajari dalam mata pelajaran
domain mata pelajaran serta
Capaian setiap fase menurut elemen
Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
dipetakan menurut perkembangan siswa
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan
K
ompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
● Deskripsi umum tentang apa yang
● Elemen-elemen (strands) atau
deskripsinya
Tujuan Mata Pelajaran
Kemampuan yang perlu
dicapai pelajar setelah
mempelajari mata
pelajaran tersebut
Rasional Mata Pelajaran
● Alasan mempelajari mapel
tersebut
● keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau lebih)
Profil Pelajar Pancasila
Karakteristik Mata Pelajaran
Komponen
CP
1
2
3
4
13. Taksonomi Bloom dianjurkan untuk digunakan ketika guru merancang
pembelajaran harian dan asesmen kelas sesuai dengan tujuan
pengembangan taksonomi.
Taksonomi Bloom berguna untuk “menerjemahkan standar” ke dalam
istilah dan bahasa yang lebih konkrit dan operasional untuk digunakan
sehari-hari.
Capaian Pembelajaran
14. M
ya
Bentuk Pemahaman dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme
yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata
dan kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist
learning theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam
konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui
pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi
dan berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan
pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
T
W
T
F
15. Bagaimana penggunaan CP pada satuan
pendidikan?
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP, dan ATP
16. Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK
Fase Fondasi (Usia
5-6 tahun)
• Fase A (Kelas 1-2 SD)
• Fase B (Kelas 3-4 SD)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase F (Kelas 11-12 SMA)
Capaian Pembelajaran
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi
17. Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus
(Diksus)
Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami
hambatan intelektual dapat menggunakan CP
pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami
hambatan intelektual dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa
berdasarkan pada hasil Asesmen Diagnostik. Sangat
mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan
CP yang digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase
mengingat kondisi siswa berkebutuhan khusus sangat
beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata
pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di
mata pelajaran lainnya berada di fase B.
18. • Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia
mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
19. narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
pembelajaran dalam bentuk
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
sah-pisah.
secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
29
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan
mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Menyimak
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Membaca & Memirsa
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara &
Mempresentasikan
Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
Capaian
KI KD sanga
terpi
t banyak dan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di Kurikulum 2013
Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
21. Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen
atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk
semua fase pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya
sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman
yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau
berbeda dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar Literasi, Matematika,
Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.
Sumber: OECD (2018)
Elemen Dalam
CP
M
T
W
T
F
22. Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan
pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif
secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan
penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada
akhir
didik
alat,
fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta
telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan,
teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili
perasaan dan empati peserta didik.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa
23. 2
3
4
dengan
menggabungkan
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Berpikir dan
Bekerja Artistik
Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri
dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja
Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan
berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya
dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar.
Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten
mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja
Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
faktor keselamatan dalam bekerja.
Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali
prosedur dasar dalam berkarya
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara
visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi
walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri.
Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur
dasar dalam berkarya.
Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
pemahaman warna, keseimbangan (balance) dan
irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa
berupa garis, bentuk dan warna
Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa
berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna.
Siswa mampu menciptakan karya
mengeksplorasi, menggunakan dan
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa mulai
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
24. 2
3
4
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut.
Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain atau era atau budaya
tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut
Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain atau era atau budaya
tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau
minatnya
Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan,minat atau
konteks lingkungannya
Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan,minat atau
konteks lingkungannya
26. acet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi
siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
kan merupakan siklus.
melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
.
acet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan
an (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP),
an instruksi yang tepat.
menentukan
eka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman
6 Aspek/F
pemahaman
hirarkis/bu
Jika siswa
(mampu
berempati,
berarti mer
6 Aspek/F
Pembelajar
asesmen, d
Sumber: OECD (2018)
M
T
W
T
F
27. menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
yang W
Sumber: OECD
berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
ses
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
M
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
T
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik. T
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pe(
n
20
g
1
e
8)
nalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta pro
F
28. Matematika Fase B
elemen
Bilanga
n
Peserta didik menunjukkan pemahaman
dan intuisi bilangan (number sense)
untuk bilangan cacah sampai dengan
10.000.
menulis,
Mereka dapat membaca,
menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan
komposisi dan dekomposisi bilangan.
Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang
mSu
em
nbe
gr:
gO
uEC
nD
a(
k20
a1
n8)
ribuan
sebagai satuan.
Perspective nilai 10.000
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP M
Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000 dengan
Explanation kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai tempat,
T
mengurutkan dan membandingkan bilangan 10.000
dengan bilangan lain
Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan gambar W
Interpretation
Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk memecahkan
Application masalah dalam dunia nyata (misalnya berbelanja di
kantin dengan uang Rp.10.000,00 atau soal cerita/ T
simulasi jual-beli)
Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk mendapatkan
F
29. Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia
Fase D
elemen
Menyimak
Interpretasi
Interpretation
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang
ditangkap dari puisi tersebut
Peserta
informasi
didik
berupa
memahami
gagasan,
arahan atau
Aplikasi
Application
Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya
untuk merespons puisi
pikiran, pandangan,
pesan dari teks deskripsi, narasi, Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut
Perspective pandang yang berbeda.
puisi, eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
merasakan emosi yang dirasakan penulis dan
dituangkan dalam media yang berbeda.
30. Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen
Menyimak
Peserta didik mampu menyimak dengan Penjelasan
Explanation
Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita
pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
saksama, memahami dan memaknai
bentuk lisan atau isyarat
instruksi, mengidentifikasi informasi berupa
fakta atau proses kejadian dari teks Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis
Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi
petunjuk/arahan sederhana, teks cerita
teks
surat
yang
sebuah
sederhana
peristiwa berdasarkan arahan
pendek, surat pribadi, teks puisi,
drama, dan surat resmi seperti
Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
undangan dan surat pemberitahuan
Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat,
teks aural (teks yang dibacakan) dan teks
audiovisual.
Interpretasi
Interpretation
Bermain peran berdasarkan sebuah teks
cerita pendek, puisi, atau drama
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
31. Seni Tari Fase F
elemen
Menciptaka
n
Pengenalan Diri
Self Knowledge
Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak tubuhnya
dalam membawakan tarian tradisi. Memilih teknik, pola
gerak tertentu, makna atau simbol untuk menciptakan tari
kreasi pribadi.
Peserta didik mampu
kreasi
menciptakan tari
yang terinspirasi dari hasil
membandingkan berbagai Aplikasi
Application
Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu, makna atau
simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi.
pertunjukkan tari tradisi
Perspektif
Perspective
Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan memahami
perbedaan dan persamaan budaya dari dua atau lebih
daerah melalui tari tradisinya.
dan kreasi berdasarkan
makna,
estetis
simbol,
dari
dan nilai
perspektif Empati
Empathy
Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam sebuah
karya tari tradisi yang menginspirasinya untuk kemudian
berbagai aspek seni. mengekspresikannya emosi tersebut dengan gayanya
sendiri ke dalam tari kreasinya
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
32. PAUD (Fase Fondasi) elemen Nilai Agama dan Budi
Pekerti
Pengenalan Diri
Self Knowledge
Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup lainnya
sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota keluarga intinya
Peserta didik mengenali
nilai
dan
dan
mempraktikkan
kewajiban ajaran agamanya.
nilai-nilai
Aplikasi
Application
Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri (cara
Anak mengamalkan mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll), adab makan
dan minum, menggunakan kata “Terima Kasih”, “Tolong”
dan “Permisi”, terbiasa berdoa.
ajaran agamanya dalam interaksi
dengan sesama dan
(tumbuhan, hewan,
lingkungan
lingkungan
mengenal Perspektif
Perspective
Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari sikap
hidup). Anak
orang lain terhadap dirinya, berdoa menggunakan
keberagaman dan menunjukkan bahasanya sendiri
sikap menghargai agama
lain.
dan
Empati
Empathy
Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah
sesuatu,
memberi
kepercayaan orang
permainan, mengantri, bergantian
membantu orang lain, menyiram
menggunakan
tanaman atau
makan atau bermain dengan hewan
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
33. • CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran,
selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
• Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar
yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan
pendidikan.
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di
kelas?
34. • Satuan pendidikan dan pendidik dapat
mengembangkan modul ajar sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi,
dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah,
satuan pendidik, dan peserta didik.
• Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul
ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi
menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul
ajar.
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di
kelas?
36. pembelajaran, jabaran kompetensi
pembelajaran dan alur tujuan
acuan untuk mengembangkan
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
• mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
• menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
• Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa
komponen
• Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Untuk menyusun rencana
pada Capaian Pembelajaran perlu
dipetakan ke dalam tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai
perangkat ajar.
37. Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa
komponen
sebagai berikut:
• Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang
menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
• Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
• Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik
berkebutuhan khusus *)
Kriteria alur tujuan Pembelajaran:
• Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik
• ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
• ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi
antar fase dan jenjang
39. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN BISA MENGGUNAKAN 3
PILIHAN:
1. TAKSONOMI BLOOM REVISI
2. TEORI YANG DIKEMBANGKAN OLEH WIGGINS DAN TIGHE
3. TAKSONOMI YG DIKEMBANGKAN OLEH MARZANO
41. TEORI YANG DIKEMBANGKAN OLEH WIGGINS DAN TIGHE
1. PENJELASAN
2. INTERPRESTASI
3. APLIKASI
4. PERSPEKTIF
5. EMPATI
6. PENGENALAN DIRI/REFLEKSI DIRI
42. TAKSONOMI YANG DIKEMBANGKAN OLEH MARZANO
1. MENGENALI DAN MENGINGAT KEMBALI
2. PEMAHAMAN
3. ANALISIS
4. PEMANFAATAN PENGETAHUAN
5. METAKOGNISI
6. SISTEM DIRI
43.
44. Contoh Alternatif 1
Menganalisis capaian pembelajaran Merumuskan tujuan
pembelajaran
Elemen
bilangan
BILANGAN
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan cacah sampai 10.000.
mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan nilai tempat,
melakukan komposisi dan dekomposisi
bilangan tersebut. Mereka dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan
uang menggunakan ribuan sebagai satuan.
Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bilangan cacah sampai 1.000 (dst)
B.1.1 menyajikan nilai tempat dan
urutan pada bilangan cacah sampai
1000
B.1.2 melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai dengan 1000
B.1.3 menghubungkan gambar
dengan nilai pecahan
Dst
45. Contoh alternatif 2
ELEMEN KOMPETENSI LINGKUP MATERI
BILANGAN
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense)
pada bilangan cacah sampai 10.000. mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai
tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi
bilangan tersebut. Mereka dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang menggunakan
ribuan sebagai satuan. Peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bilangan cacah sampai 1.000 (dst)
B.1.1 menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1000
B1.2 melakukan operasihitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1000
B.1.3 menghubungkan gambar dengan nilai pecahan
Dst…….
46. Contoh Alternatif 2
ELEMEN KOMPETENSI LINGKUP MATERI
BILANGAN
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense)
pada bilangan cacah sampai 10.000. mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai
tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi
bilangan tersebut. Mereka dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang menggunakan
ribuan sebagai satuan. Peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bilangan cacah sampai 1.000 (dst)
1. Memahami
2. Menentukan
3. Membandingkan
4. Mengurutkan
5. Mengidentifikasi
6. Melakukan
7. Menyelesaikan
masalah
1. Bilangan cacah sampai
10.000
2. Nilai temapt
3. Komposisi dan
dekomposisi bilangan
4. Menggunakan ribuan
sebagai satuan
5. Operasi penjumlahan dan
pengurangan bilanagn
cacah sampai 1000
B.1.1 menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilanagn cacah sampai 1000
B1.2 melakukan operasihitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1000
B.1.3 menghubungkan gambar dengan nilai pecahan
Dst…….
47. CONTOH PEMETAAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase A, Anak dapat mengenali
atribut atribut benda yang terukur
seperti panjang, berat, luas, dan volume.
Peserta didik dapat membandingkan dan
mengurutkan panjang, berat, luas, dan
volume menggunakan satuan tidak
baku. Peserta didik dapat menggunakan
satuan baku untuk mengukur,
membandingkan dan mengurutkan panjang,
berat, dan durasi waktu.
Note
Merah : Kompetensi
Biru : konten
Fase A
Elemen : Pengukuran
48. KELAS 1 KELAS 2
1.1 memahami atribut2 benda yang terukur
(pangjang, berat, luas, dan volume)
2.1 mengukur Panjang dengan menggunakan
satuan baku
1.2 menjelaskan satuan baku 2.2 mengukur massa dengan menggunakan
satuan baku
1.3 menjelaskan satuan tidak baku 2.3 mengukur durasi waktu dengan
menggunakan satuan baku
1.4 menyebutkan satuan baku 2.4 membandingkan atribut benda yang
terukur dengan menggunakan satuan tidak
baku
1.5 mengurutkan atribut benda terukur
dengan satuan tidak baku
2.5 membandingkan atribut benda yang
terukur dengan satuan baku
1.6 mengurutkan atribut benda terukur
dengan satuan baku
2.6 dst……….
1.7 dst….
52. MENENTUKAN KRITERIA KETUNTASAN
TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)
•Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria
•Pendekatan 2: menggunakan rubrik
•Pendekatan 3: menggunakan interval nilai
53. Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria
• Tujuan
Pembelajaran
mata pelajaran
Bahasa Indonesia
Fase C: “peserta
didik mampu
menulis laporan
hasil pengamatan
dan wawancara
55. Pendekatan 3: menggunakan interval nilai
Contoh a. Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian,
pendidik menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes,
pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan
menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.
• 0 - 40% belum mencapai, remedial di seluruh bagian
• 41 - 65 % belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang
diperlukan
• 66 - 85 % sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial
• 86 - 100% sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau
tantangan lebih
56. LK. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Petunjuk pengerjakan LK.
1.Pilih satu fase (A, B, atau C) untuk SD, fase (D) untuk SMP,
fase (E atau F) untuk SMA
2.Analisis CP sesuai dengan fase yang telah dipilih
3.Susun Tujuan Pembelajaran dari CP yang telah di pilih
4.Susun TP yang telah disusun menjadi Alur tujuan
pembelajaran