2. Ilmu itu apa? Negara itu apa?
Apa itu kemudian “Ilmu
negara”
Kenapa harus belajar ilmu
negara
Mengapa negara harus
dipelajari
3. Staat (Belanda&Jerman)
State (ingris)
Etat (perancis)
Status/statum (tegak & tetap) abad 15 di
eropa barat
State kemudian diperkenalkan oleh Machiavelli
4. 1. Aristoteles, negara (polis) ialah persekutuan dari
keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan
yang sebaik-baiknya;
2. Jean Bodin, negara ialah suatu persekutuan dari
keluarga-keluarga dengan segala
kepentingannya yang dipimpin oleh suatu
kekuasaan yang berdaulat.
3. Hans Kelsen, negara ialah suatu susunan
pergaulan hidup bersama dengan tata paksa.
4. Logeman, negara adalah suatu organisasi
kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta
menyelenggarakan suatu masyarakat.
5. Thomas Hobbes menyatakan bahwa negara adalah
suatu organisasi yang terbentuk dari perjanjian
masyarakat dalam suatu wilayah dan dalam
perjanjian itu rakyat menyerahkan hak-haknya baik
sebagian maupun seluruhnya kepada pihak
penguasa;
John Locke menyatakan bahwa hak asasi manusia
tidak bisa diserahkan seluruhnya keada penguasa
karena rakyat sendiri membutuhnkannya untuk hidup
oleh sebab itu penguasa menerima kekuasaanya dari
masyarakat demi suatu tujuan tertentu, yaitu untuk
melindungi kehidupan dan milik para warga
masyarakat;
JJ Rousseau menyatakan bahwa hak asasi itu tetap
ada pada rakyat, dan jika ada penguasa itu hanya jadi
6. Negara prespektif ilmu politik
adalah agency (alat) dari
masayarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur
hubungan-hubungan manusia
dalam masyarakat menertibkan
gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat;
7. Istilah Ilmu Negara:
Bahasa belanda yaitu Staatsleer yg
diambil dari istilah jerman staatslehre
(George Jellinek);
Bahasa inggris disebut Theory Of
State atau The General Of state atau
Political Theory;
Bahasa perancis disebut Theorie
d’atat
8. Ilmu negara (Allgemeine Staatslehre)
adalah ilmu negara yang menyelidiki asas-
asas pokok dan pengertian-pengertian
pokok tentang negara dan hukum tata
negara (George Jellinek)
George Jellinek membagi ilmu
kenegaraan (Staatswissenschaft) menjadi
dua bagian:
1. Ilmu Negara dalam arti sempit
(staatswissenschaften);
9. Ilmu Negara dalam arti sempit dibagi menjadi
tiga bagian:
1. Beschreibende Staatswissenschaft: sifat
ilmu kenegaraan ini adalah deskripstif yg hanya
mengambarkan dan menceritakan peristiwa-
peristiwa yg terjadi yang berhubungan dg
negara;
2. Theoretische staatswissenschaft:
pengumpulan hasil penyelidikan dalam satu
kesatuan tentang negara secara teratur dan
sistematis;
3. Praktische Staatswissenschaft:
11. Algemeine Staatlehre (Ilmu Negara Umum)
dibagi menjadi dua yaitu:
1. Algemeine Soziale staatslehre; teori mengenai
sifat/hakekat negara, mengenai pembenaran
negara, mengenai asal-usul negara, mengenai
tujuan negara, mengenai penggolongan tipe-
tipe negara.
2. Algemeine Staatsrecht lehre; teori menegenai
bentuk negara dan pemerintahan, teori
kedaulatan, mengenai unsur-unsur negara,
fungsi negara, konstitusi, lembaga perwakilan,
alat perlengkapan negara, sendi-sendi
12. Besondere staatslehre (Ilmu Negara
Khusus) dibagi menjadi dua bagain yaitu:
1.Spezialle staatslehre; penyelidikan
negara dalam pengertian yang umum,
kemudian dari pengertian umum dipelajari
lebih lanjut ke suatu lembaga kenegaraan
yang khusus;
2. Individuelle staatslehre; penyelidikan
ditujukan kepada suatu negara tertentu
kemudian dari negara tertentu tersebut
13. 1. Ilmu negara adalah ilmu yang menyelidiki
pengertian pokok dan sendisendi pokok dari
negara dan hukum negara pada umumnya.
Maksud perkataan pengertian yaitu
menitikberatkan kepada suatu pengetahuan,
sedangkan maksud dari sendi adalah
menitikberatkan kepada suatu asas atau
kebenaran (Huda, 2010: 8);
2. Menurut Roelof Kranenburg, ilmu negara
adalah
ilmu tentang negara, dimana diadakan
penyelidikan tentang sifat hakikat, struktur,
14. 3. Lebih lanjut, Hermann Heller dalam
bukunya Staatslehre lebih
menitikberatkan pengertian ilmu negara
dari sesuatu negara yang lebih
menyesuaikan dirinya dengan
perkembangan dan mempunyai ciri ciri
khusus yang mungkin tidak dimiliki oleh
negara-negara lain (Koesnardi dan.
Saragih, 1995: 38);
4. Dalam pandangan Soehino, ilmu negara
adalah ilmu yang menyelidiki atau
15. 5. C.S.T Kansil lebih berfokus bahwa ilmu
negara adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki/mempelajari sendi (asas-
asas pokok) dan pengertian tentang
negara (Kansil dan Kansil, 2007: 2);
6. Hal tersebut senada dengan Moh.
Koesnardi yang menyebut sebagai ilmu
pengetahuan yang menyelidiki asas-
asas pokok dan pengertian pokok
tentang negara dan hukum tata negara
(Koesnardi, 1985: 7).
16. Ilmu Negara adalah suatu ilmu
pengetahuan yang bersifat
teoritis, mempelajari mengenai
pengertian-pengertian pokok dan
sendi-sendi pokok negara, serta
merupakan pengantar untuk
mempelajari ilmu hukum lain
yang obyeknya juga negara.
17. Negara :sebagai objek kajian
didalam ilmu negara maupun
HTN, HAN dengan perbedaan
HTN atau HAN Menitik beratkan
Negara dalam pengertian yang
kongrit (terikat tempat, keadaan
dan waktu)
18. Ilmu negara menitik beratkan kepada
sifat-sifat teoritis tentang asas-asas
pokok dan pengertian-pengertian
pokok tentang negara sedangkan
ilmu politik menitikberatkan kepada
faktor-faktor yg kongkrit berpusat
pada gejala-gejala kekuasaan baik
mengenai organisasi negara maupun
yang mempengaruhi tugas-tugas
19. Ilmu negara dapat memberikan
dasar-dasar teoritis untuk hukum
tata negara yg positif hukum tata
negara merupakan penerapan
didalam kenyataan-kenyataan
kongkrit dari teoritis yg dihasilkan
oleh ilmu negara.