Kerajaan Islam di Nusa Tenggara seperti Kerajaan Selaparang di Lombok dan Kesultanan Bima di Sumbawa berkembang pada abad ke-16 hingga abad ke-17. Kerajaan Selaparang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Lombok sebelum akhirnya runtuh akibat serangan dari kerajaan lain, sementara Kesultanan Bima berkembang menjadi kerajaan Islam yang kuat di Sumbawa.
Sejarah Walisanga : Sunan kalijaga ( Sejarah Kelas x )Khansha Hanak
Sunan Kalijaga adalah salah satu walisanga yang terkenal dengan hasil karya seninya berupa wayang, lagu dandanggula, ilir-ilir dan lain-lain. Beliau dikenal mempunyai kharisma tersendiri diantara walisanga yang lain.
Sejarah Walisanga : Sunan kalijaga ( Sejarah Kelas x )Khansha Hanak
Sunan Kalijaga adalah salah satu walisanga yang terkenal dengan hasil karya seninya berupa wayang, lagu dandanggula, ilir-ilir dan lain-lain. Beliau dikenal mempunyai kharisma tersendiri diantara walisanga yang lain.
Powerpoint Sejarah Indonesia Kelas X "Ajaran Islam di Daerah Lombok"wisnuwms
Dibuat Oleh :
-Amanda Vania X MIA 5 / 02
-Khansa Humaira X MIA 5 / 19
-Lusiana Wilianti X MIA 5 / 20
-Maudy Stevania X MIA 5 / 22
-Raissa Samara X MIA 5 / 27
-Wisnu Murti X MIA 5 / 36
X MIA 5, SMAN 68 Jakarta, Tahun 2014-2015
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
Turbocharge your online presence with SlideShare. We provide the best tips and tricks for succeeding on SlideShare. Get ideas for what to upload, tips for designing your deck and more.
powerpoint kerajaan islam di pulau jawa terdiri atas demak,pajang,dll pelajaran kelas X sma menceritakan tentang sejarah dari kerajaan tersebut tentang sosial budaya,kehidupan ekonomi,faktor keruntuhan, raja raja yang memerintah ,dan lain lain. semua terangkum dengan rapi dan tersusun denganbaik mengnai isi isi atau kejadian kejadian kejadian penting dalam kerajaan tersebut.didalam slide sebanyak 47 telah terangkum dan tersusun rapi sebagaimana mestinya.
powerpoint tentang kerajaan islam yang berada di pulau sumatra menceritakan tentang kerajaan kerajaan yang terletak di pulau sumatra indonesia, menjeaskan tentang awal mula , perjalanan kerajaan, masa kejayaan kerajaan, faktor runtuhnya kerajaan, peninggalan peninggalannya dan raja raja yang memerintah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. SEJARAH INDONESIA
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Guru Pembimbing : Ibu Megawati Ambonita
Follow Me at :
@bigaldwyn
by : Aldwyn Hafidz
2. 1. Aldwyn Hafidz T
2. Ariyan Abdillah
3. Andhika Arya R
4. Eka Febriyanti
5. M. Nur Ali Said
6. Rizki Nur Rahman
7. Akmal Luthvi Novanto
X - Sosial -2
Semester Genap
SMA NEGERI 107 JAKARTA
Tahun Ajaran 2014/2015
3. LATAR BELAKANG
Diperkirakan sejak abad ke-16 Islam hadir di daerah Nusa
Tenggara (Lombok). Islam di Lombok diperkenalkan oleh
Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kemungkinan masuknya
Islam ke Sumbawa ini dengan melalui Sulawesi, yaitu dengan
dakwah para mubalig dari Makassar antara tahun 1540-1550.
5. LETAK KERAJAAN
SELAPARANG
Selaparang merupakan pusat kerajaan Islam di
Lombok dibawah pemerintahan Prabu Rangkesari.
Pada masa itulah Selaparang mengalami zaman
keemasan dan memegang hegemoni di seluruh
Lombok. Dari Lombok, Islam disebarkan ke Pejanggik,
Parwa, Sokong, Bayan, dan lain-lain. Konon Sunan
Perapen meneruskan dakwahnya dari Lombok menuju
Sumbawa.
6. PENJELASAN
Selaparang merupakan pusat kerajaan Islam di
Lombok dibawah pemerintahan Prabu Rangkesari.
Pada masa itulah Selaparang mengalami zaman
keemasan dan memegang hegemoni di seluruh
Lombok. Dari Lombok, Islam disebarkan ke Pejanggik,
Parwa, Sokong, Bayan, dan lain-lain. Konon Sunan
Perapen meneruskan dakwahnya dari Lombok menuju
Sumbawa.
7. MASA KEJAYAAN
Kerajaan Selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik di
darat maupun di laut. Laskar lautnya telah berhasil mengusir Belanda yang
hendak memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 1667-1668 Masehi.
Namun demikian, Kerajaan Selaparang harus rnerelakan salah satu
wilayahnya dikuasai Belanda, yakni Pulau Sumbawa, karena lebih dahulu
direbut sebelum terjadinya peperangan laut. Di samping itu, laskar lautnya
pernah pula mematahkan serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan
Gelgel (Bali) dari arah barat. Selaparang pernah dua kali terlibat dalam
pertempuran sengit melawan Kerajaan Gelgel, yakni sekitar tahun 1616
dan 1624 Masehi , akan tetapi kedua-duanya dapat ditumpas habis, dan
tentara Gelgel dapat ditawan dalam jumlah yang cukup besar pula.
8. Setelah pertempuran sengit tersebut, Kerajaan Selaparang mulai
menerapkan kebijaksanaan baru untuk membangun kerajaannya dengan
memperkuat sektor agraris. Maka, pusat pemerintahan kerajaan
kemudian dipindahkan agak ke pedalaman, di sebuah dataran perbukitan,
tepat di desa Selaparang sekarang ini. Dari wilayah kota yang baru ini,
panorama Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati dengan latar
belakang daratan Pulau Sumbawa dari ujung utara ke selatan dengan
sekali sapuan pandangan. Dengan demikian, semua gerakan yang
mencurigakan di tengah lautan akan segera dapat diketahui. Wilayah
ibukota Kerajaan Selaparang inipun memiliki daerah bagian belakang
berupa bukit-bukit persawahan yang dibangun dan ditata rapi, bertingkat-
tingkat hingga ke hutan Lemor yang memiliki sumber mata air yang
melimpah
9. Berbagai sumber menyebutkan, bahwa setelah
dipindahkan, Kerajaan Selaparang mengalami kemajuan pesat.
Sebuah sumber mengungkapkan, Kerajaan Selaparang dapat
mengembangkan kekuasaannya hingga ke Sumbawa Barat.
Disebutkan pula bahwa seorang raja muda bernama Sri
Dadelanatha, dilantik dengan gelar Dewa Meraja di Sumbawa
Barat karena saat itu (1630 Masehi) daerah ini juga masih
termasuk ke dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Selaparang.
Kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yaitu sekitar
tanggal 30 November 1648 Masehi, putera mahkota Selaparang
bernama Pangeran Pemayaman dengan gelar Pemban Aji
Komala, dilantik di Sumbawa menjadi Sulthan Selaparang yang
memerintah seluruh wilayah Pulau Lombok dan Sumbawa.
10. SEBAB KERUNTUHAN
Selaparang ditaklukan Kerajaan Gowa pada 1640
Tekanan dari VOC setelah terjadinya perjanjian Bongaya pada 18
November 1667
Serangan dari kerajaan Gelgel
Berdirinya Kerajaan Pagutan dan Pagesangan sekitar tahun 1622 Masehi
di kawasan Kota Mataram
Salah seorang tokoh penting di lingkungan pusat kerajaan bernama Arya
Banjar Getas, ditengarai berselisih paham dengan rajanya, raja Kerajaan
Selaparang, soal posisi pasti perbatasan antara wilayah Kerajaan
Selaparang dan Pejanggik.
Kerajaan Mataram Karang Asem menggempur Kerajaan Selaparang yang
pada akhirnya telah berhasil menaklukkan Kerajaan Selaparang.
Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1672 Masehi.
11. 2. KESULTANAN BIMAKerajaan Bima terletak di pantai timur pulau Sumbawa.
Wilayah kerajaan Bima mencakup Pulau Sumbawa bagian timur dan tanah-
tanah timur, Seperti Sawu, Alor, Sumba, Larantuka, Ende, Manggarai dan
Komodo.
Perluasan Kerajaan Bima
Pada suatu masa, ada keturunan Indra Zamrud yang memiliki 30 anak, dua
puluh lelaki dan sepuluh perempuan. Anak lelakinya dijadikan raja di beberapa
daerah Sumbawa, antara lain di Dompu, Bima, dan Sumbawa. Sehingga
banyak terdapat kerajaan-kerajaan di pulau Sumbawa seperti kerajaan
Pekat,Kerajaan Sanggar,Kerajaan Dompo (Dompu),Kerajaan Sanghyang
(Gunung sanghyang),dan Kerajaan Sumbawa.
Pada saat itu penduduk Kerajaan bima mencapai 100.000 ± jiwa se pulau
Sumbawa sebelum terjadi letusan gunung Tambora tahun 1815 yang
memakan korban 71.000 jiwa. Sehingga banyak terjadi perpindahan penduduk
yang merata sepulau Sumbawa tersebut.
12. MASUKNYA ISLAM KE BIMA
Mbojo (Bima) terletak di pulau Sumbawa bagian ujung timur , Indonesia.
Daerah Bima sekarang terdiri dari Kota Bima dan Kab.Bima setelah terjadi
pemekaran wilayah, kedua wilayah ini memiliki peninggalan budaya Mbojo,
rumah adat (Arsitektur lokal) berupa UMA LEME atau biasa disebut UMA
LENGGE oleh masyrakat setempat yang terletak didesa Padende- Donggo –
kabupaten Bima, sedangkan pada kota Bima terdapat Istana Kesultanan Bima
(ASI MBOJO) sebagai pusat pemerintahan kerajaan bima dulunya dan
sekarang menjadi museum.
Islam masuk ke Bima pada hari Kamis tanggal 5 Juli 1640 M, atau bertepatan
dengan tanggal 15 Rabiul Awal 1050 H. Islam pertama kali dibawa ke Bima
oleh dua orang datuk keturunan bangsawan Melayu dari Kerajaan
Pagaruyung yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Tanjung Emas
Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Dua datuk yang juga berprofesi
sebagai saudagar tersebut bernama Datuk Dibanda dan Datuk Ditiro.
Sebagian literatur menyebut keduanya dengan nama Datuk ri Bandang dan
Datuk ri Tiro.
13. KEHIDUPAN BUDAYA
Beragam tradisi dan budaya terlahir dan masih dipertahankan rakyatnya.
Salah satu yang hingga kini masih kekal bahkan terwarisi adalah budaya
rimpu, sebuah identitas kemusliman yang hingga kini nyaris kehilangan
makna. Rimpu merupakan busana adat harian tradisional yang
berkembang pada masa kesultanan, sebagai identitas bagi wanita
muslim di Bima. Rimpu mulai populer sejak berdirinya Negara Islam di
Bima pada 15 Rabiul awal 1050 H bertepatan dengan 5 Juli 1640.
Masuknya rimpu ke Bima amat kental dengan masuknya Islam ke
Kabupaten bermotokan Maja Labo Dahu ini. Pedagang Islam yang
datang ke Bima terutama wanita Arab menjadi ispirasi kuat bagi wanita
Bima untuk mengidentikkan pakaian mereka dengan menggunakan
rimpu.
Sebuah masjid tertua di Bima hingga kini masih bediri di Kelurahan
Melayu Kecamatan Asakota, Kota Bima. Hanya saja, kondisi cagar
budaya itu tak terurus dan hanya berfungsi sebagai Tempat Pendidikan
Qur’an (TPQ) oleh warga setempat. Bahkan sejumlah benda bernilai
sejarah tinggi raib. Pantauan Suara NTB, mesjid yang seluruh
bangunannya terbuat dari kayu dan beratap seng itu masih berdiri kokoh
diantara rumah penduduk. Konon masjid itu dibangun dua utusan Sultan
Goa Sulawesi Selatan untuk mensyi’arkan Agama Islam di Bima.
14. KEHIDUPAN POLITIKBima merupakan kerajaan Islam yang menonjol di Nusa
Tenggara.Rajanya yang pertama masuk Islam ialah Ruma Ma Bata
Wadu yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Khair(1611-
1640).
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, telah memerintah sekitar 60
orang raja atau sultan di Kerajaan Bima. Khusus pada periode Islam,
ada 14 orang sultan. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, yang
berkuasa di Kerajaan Bima adalah Sultan Muhammad Shalahuddin. Ia
meninggal dunia pada tahun 1951, dan kemudian digantikan oleh
anaknya, Abdul Khair II. Di masa Abdul Khair II ini, ia tidak banyak
berkecimpung untuk mengurus Kerajaan Bima, sebab ia lebih memilih
menjadi pegawai di Departemen Dalam Negeri dan anggota
Parlemen. Ketika meninggal dunia, ia digantikan oleh anak tertuanya,
Putra Feri Andi Zulkarnain.
16. Makam Selaparang berada di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, di Kecamatan Swela ± 65 Km dari
kota Mataram. Ada 3 makam yang banyak dikunjungi di kompleks Makam Selaparang yakni makam
Raja Selaparang, makam orang tua Raja Selaparang dan makam panglima Gajah Mada. Jejak-jejak
keislaman di makam ini adalah di nisan salah satu makam bertuliskan huruf Arab dan huruf yang
merupakan peralihan huruf Jawa kuno ke huruf Bali yang terdiri atas lima baris dan terpahat dalam
bentuk relief timbul yang berbunyi “La ilaha ilallah, Wa Muhammadun Radul, ulla, maesan,
gegawean, dan parayuga”.
Makam Selaparang
17. Masjid Bayan Beleq di Desa Bayan adalah masjid tertua di Lombok. Sudah berdiri
sejak abad ke-15, masjid ini punya banyak keunikan, termasuk filosofi Wetu Telu
atau Waktu Tiga, ajaran mengenai 3 tahapan dalam hidup.
Masjid Bayan Beleq