Makalah ini membahas tentang kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah. Terdapat 5 poin utama yang diangkat, yaitu: (1) pengertian kepemimpinan, (2) tipe-tipe kepemimpinan, (3) peran kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah, (4) kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep kepemimpinan dalam
Kepemimpinan dalam manajemen mutu berbasis sekolah
1. KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN MUTU BERBASIS
SEKOLAH
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Oleh :
Iski Fidian Putri (037117151)
Fauziah Adni (037117155)
Mustika Rahmalia (037117156)
Afiyah Ratri Daliilah (037117159)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2017/2018
2. i | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu yang telah ditentukan. Meskipun masih banyak kekurangan didalam
makalah ini.
Solawat serta salam semoga dilimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu
Berbasis Sekolah yang diberikan oleh dosen pengajar Dr. Yuyun Elizabeth M. Pd.
Dengan dibuatnya makalah ini semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, dan
memperluas wawasan mengenai Kepemimpinan dalam Manajeman Mutu
Berbasis Sekolah kepada para pembaca.
Penulis
Oktober 2017
3. ii | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3. Tujuan Pembuatan Makalah ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Pengertian Kepemimpinan ........................................................................... 3
2.2. Tipe-tipe Kepemimpinan .............................................................................. 4
2.3. Peran Kepemimpinan dalam Manejemen Mutu Berbasis Sekolah................ 7
2.4. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif .............................................. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 11
3.2. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii
4. 1 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kementrian pendidikan nasional dalam era globalisasi saat ini
dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam penyelenggaraan
sistem pendidikan ditengah arus reformasi dan pelaksanaan otonomi
daerah. Hal ini mengingat betapa rendahnya mutu pendidikan nasional
baik akademik maupun non akademik, khususnya pendidikan dasar dan
menengah.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa otonomi pendidikan berazaskan desentralisasi dengan pendekatan
MBS. Pendekatan MBS dimaksudkan untuk menumbuhkan kemandirian dan
kreativitas kepemimpinan kepala sekolah yang kuat dan efektif. Kepemimpinan
dalam melaksanakan MBS adalah salah satu bentuk alternatif sebagai kebijakan
desentralisasi pendidikan.
Kepemimpinan kepala sekolah berpotensi untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat, efisiensi serta melahirkan manajemen yang bertumpu di tingkat sekolah.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan otonomi sekolah, dalam mengelola
sekolah dan menciptakan kepala sekolah, guru dan administrator profesional.
Kesuksesan untuk memperoleh mutu pendidikan yang baik tergantung kepada
kepemimpinan yang kuat dari masing-masing kepala sekolah.
Oleh karena itu kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong sekolah untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui
program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Maka dari itu,
penulis berusaha mengkaji tentang ”Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Sekolah”.
5. 2 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang tersebut, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud kepemimpinan?
2. Apa sajakah tipe tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Mutu Berbasis
Sekolah?
3. Bagaimana peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Mutu Berbasis
Sekolah?
4. Bagaimanakah kepemimpinan Kepala Sekolah yang efektif?
1.3. Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
2. Mengetahui apa saja tipe-tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Mutu
Berbasis Sekolah
3. Mengetahui peran Kepemimpinan Dalam Manajeman Mutu Berbasis
Sekolah
4. Mengetahui kepemimpinan kepala sekolah yang efektif.
6. 3 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kepemimpinan
Sebelum mempelajari dan memahami tentang kepemimpinan dalam
manejemen mutu berbasis sekolah, terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu
kepemimpinan. Kepemimpinan adalah terjemahan dari bahasa Inggris leadership
yang berasal dari kata leader yang berarti pemimpin. Menurut Sutisna, kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah
pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
Menurut Soepardi, kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan,
mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing,
menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu) serta
membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam
rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien. 1
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam
mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari bukan
dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang. Masalah yang selalu terdapat
dalam membahas fungsi kepemimpinan adalah hubungan yang melembaga antara
pemimpin dengan yang dipimpin menurut rules of the game yang telah disepakati
bersama.
Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk
mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan lebih dahulu. Seseorang pemimpin selalu melayani bawahannya lebih baik
dari bawahannya tersebut melayani dia. Pemimpin memadukan kebutuhan dari
bawahannya dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara
1 Kutipan dari (Mulyasa,2009:107)
7. 4 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
keseluruhannya. Seorang pemimpin mempunyai keterampilan manajemen
(managerial skill) maupun keterampilan tekhnis (technical skill). Semakin rendah
8. 4 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
kedudukan seorang tekhnis pemimpin dalam organisasi maka keterampilan lebih menonjol dibandingkan dengan
keterampilan manajemen.
Hal ini disebabkan karena aktivitas yang bersifat operasional. Bertambah tinggi kedudukan seorang pemimpin
dalam organisasi maka semakin menonjol keterampilan manajemen dan aktivitas yang dijalankan adalah aktivitas bersifat
konsepsional. Dengan perkataan lain semakin tinggi kedudukan seorang pamimpin dalam organisasi maka semakin
dituntut dari padanya kemampuan berfikir secara konsepsional strategis dan makro
2.2. Tipe-tipe Kepemimpinan Dalam Manajemen Mutu Berbasis Sekolah
NO Nama Tipe Kepemimpinan Ciri – Ciri
1 Tipe pemimpin otokratis a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain
karena dia menganggap dialah yang paling benar.
e. Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan
pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan
ancaman.
2. Tipe pemimpin militoristis a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan,
9. 5 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan
pangkat dan jabatannya.
c. Senang kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe pemimpin paternalistis a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b. Bersikap terlalu melindungi bawahan
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan
wewenang.
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk
mengembangkan inisyatif daya kreasi.
e. Sering menganggap dirinya maha tau.
4. Tipe pemimpin karismatis a. mampunyai daya tarik yang amat besar
b. mempunyai pengikut yang sangat besar
c. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor
penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis,
10. 6 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian
diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu
dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan
dan sebagainya.
5. Tipe pemimpin demokratis a. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di
dunia.
b. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi
dengan kepentingan organisasi.
c. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik
bawahannya.
d. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan
pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan
tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari
bawahan.
e. Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan. Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri.
11. 7 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
2.3. Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Mutu Berbasis Sekolah
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen
berbasis sekolah. Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam
meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para
guru dalam situasi yang kondusif. Prilaku kepala sekolah harus dapat mendorong
kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan penuh
pertimbangan terhadap guru baik secara individu maupun sebagai kelompok 2
Kepala sekolah sebagai pimpinan di lingkungan sekolah tidak hanya wajib
melaksanakan tugas administratif. Namun juga menyangkut tugas bagaimana
mengatur seluruh program sekolah. Dia harus mampu memimpin dan mengarahkan
aspek-aspek baik administratif maupun proses kependidikan di sekolahnya. Sehingga
kepemimpinan di sekolah harus digerakkan sedemikian rupa sehingga pengaruh
prilakunya sebagai orang yang memegang kunci dalam perbaikan administratif dan
pengajaran harus mampu menggerakkan kegiatan-kegiatan dalam rangka inovasi di
bidang pengajaran.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong sekolah dapat mewujudkan misi dan visi, tujuan dan sasaran sekolah
melalui program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Maka dari itu
kepala sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan
yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan
mutu sekolah.
Fungsi utama pemimpin adalah sebagai berikut:
Memiliki visi mutu terpadu bagi institusi
Memiliki komitmen yang jelas terhadap proses peningkatan mutu
Mengkominukasikan pesan mutu
Memastikan kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan praktek
institusi
2 Kutipan dari (Mulyasa, 2003: 107).
12. 8 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
Mengarahkan perkembangan karyawan
Berhati hati dengan tidak menyalahkan orang lain saat persoalan muncul
tanpa bukti bukti yang nyata. Kebanyakan persoalan yang muncul adalah hasil
dari kebijakan institusi dan bukan kesalahan staff
Memimpin inovasi dalam institusi
Mampu memastikan bahwa struktur organisasi secara jelas telah
mendefinifsikan tanggung jawab dan mampu mempersiapkan delegasi yang
tepat
Memiliki komitmen menghilangkan rintangan, baik yang bersifat
organisasional maupun kultural
Membangun tim yang efektif
Membangun mekanisme yang tepat untuk mengawasi dan mengevaluasi
kesuksesan.
Komitmen terhadap mutu harus menjadi peran utama bagi pemimpin pendidikan
mutu. Menurut peters dan Austin, pemimpin pendidikan mutu harus memiliki
perspektif dibawah ini:
1. Kepala sekolah harus mengkomunikasikan nilai-nilai institusi kepada para
staf, pelajar dan komunitas yang lebih luas. Manajer harus memberi arahan,
visi dan inspirasi. Mentalitas yang menganggap dirinya bos harus dirubah
menjadi pendukung dan pemimpin staf.
2. Dekat dan untuk pelanggan pendidikan, yakni pelajar. Hal ini mencerminkan
bahwa institusi memiliki focus yang jelas terhada pelanggan utamanya.
3. Pemimpin harus melakukan inovasi diantara stafnya dan bersiap
mengantisipasi kegagalan yang merintangi inovasi tersebut.
4. Menciptakan rasa kekeluargaan
5. Memiliki sifat-sifat personal yang dibutuhkan, yaitu ketulusan, kesabaran,
semangat, intensitas, dan antusiasme.
13. 9 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
2.4. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif
Kepala sekolah (Kasek) merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan
sekolah, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan
pada umumnya direalisasikan. Sehubungan dengan MBS, Kasek dituntut untuk
senantiasa meningkatkan efektivitas kinerja. Dengan demikian, MBS sebagai
paradigma baru pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Kinerja Kepala Sekolah dalam kaitannya dengan MBS adalah segala upaya
yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh Kepala Sekolah dalam
mengimplementasikan MBS di sekolahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu, kepemimpinan Kepala Sekolah
yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut ini:
1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik, lancar dan produktif.
2. Dapat melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat
melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan
tujuan pendidikan.
4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat
kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.
5. Bekerja dengan tim manajemen.
6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
Pidarta (1988, dalam Mulyasa, 2002:126) mengemukakan tiga macam
keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk menyukseskan
kepemimpinannya. Ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual,
yaitu keterampilan untuk memhami dan mengoperasikan organisasi; keterampilan
14. 10 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
munusiawi yaitu keterampilan untuk bekerjasama, memotivasi dan memimpin; serta
keterampilan teknik ialah keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode,
teknik, serta pelengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa untuk memiliki kemampuan, terutama keterampilan konsep,
para kepala sekolah diharapkan melalui kegiatan-kegiaatan berikut:
1. senantiasa belajar dari pekerjaan sehari-hari terutama dari cara kerja para guru
dan pegawai sekolah lainnya.
2. melakukan observasi kegiatan manajemen secara terencana
3. membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang sedang
dilaksanakan
4. memanfaatkan hasil penelitian orang lain.
5. berpikir untuk masa yang akan datang.
6. merumuskan ide-ide yang dapat diujicobakan. Selain itu, kepala sekolah harus
dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang efekfif sesuai dengan situasi dan
kebutuhan serta motivasi para guru dan pekerja lain.
15. 11 | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu sistem
dalam rangka pemberian kewenangan kepada kepala sekolah. Kepemimpinan kepala
sekolah merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan implementasi
MBS. Kepemimpinan adalah terjemahan dari bahasa Inggris leadership yang berasal
dari kata leader. Definisi kepemimpinan itu bervariasi sebanyak orang yang mencoba
mendefinisikan konsep kepemimpinan itu sendiri.
Kepemimpinan kepala sekolah memegang peranan kunci dalam keberhasilan
aplikasi MBS. Koordinasi kepemimpinan Kepala sekolah dalam menerapkan
manajemen berbasis sekolah akan menentukan keberhasilan efektifitas, efisiensi dan
produktifitas pendidikan. Perilaku dan sikap kepala sekolah atau pemimpin yang
positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotivasi individu
untuk bekerjasama dalam kelompok untuk mewujudkan tujuan lembaga atau
organisasi. Modernitas organisasi sekolah termasuk pelembagaan MBS telah
membangkitkan kesadaran akan esensi dan eksistensi kepemimpinan kepala sekolah.
3.2. Saran
Peranan kepala sekolah sangat dalam aplikasi MBS, jadi perlu peningkatan
perilaku dan sikap kepala sekolah yangsss harus diperbaiki agar berkembangnya
mutu sekolah. Perlu ditanamkan sikap kepemimpinan sejak dini karena pada dasarnya
setiap manusia diciptakan sebagai pemimpin
16. iii | K E P E M I M P I N A N D A L A M M M B S
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Moeljono, Djokosantoso, (2003). 12 Konsep Kepemimpinan, Elex Media
Komputindo Gramedia, Jakarta.
Senge, Peter M .(1996). Fifth Discipline. Binarupa Aksara. Edisi Bahasa Indonesia
Suyanto. (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Biggraf. Yogyakarta
Bill Creech, (1996). Lima Pilar (Manajemen Mutu Terpadu) TQM, Alih Bahasa oleh:
Drs. Alexander Sindoro, Binarupa Aksara, Jakarta.
Gunawan Indra. (2015).
https://imtaqsangpendidik.blogspot.co.id/2015/02/kepemimpinan-dalam-perspektif-
manajemen.html
Sallis,Edward. (2012). Total quality management in education. Yogyakarta.
IRCiSoD.