Ringkasan dokumen:
1. Dokumen ini membahas analisis butir soal kuantitatif menggunakan model Rasch dan program Ministep.
2. Beberapa teknik analisis yang dijelaskan meliputi item fit order, Wright map, item measure, person measure, dan scalogram.
3. Hasil analisis menunjukkan butir soal nomor 9 adalah yang paling sulit, sedangkan siswa nomor 1,2,6,8,13 dan 30 memiliki kemampuan tertinggi.
- Definisi persamaan parametrik;
- Kurva parametrik;
- Mengubah persamaan parametrik ke persamaan aljabar dengan eliminasi parameter;
- Turunan pertama persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Turunan kedua persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Luas area di bawah kurva parametrik;
- Panjang busur kurva parametrik;
- Luas permukaan dari kurva parametrik yang diputar terhadap sumbu tertentu.
- Definisi persamaan parametrik;
- Kurva parametrik;
- Mengubah persamaan parametrik ke persamaan aljabar dengan eliminasi parameter;
- Turunan pertama persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Turunan kedua persamaan parametrik dan aplikasinya;
- Luas area di bawah kurva parametrik;
- Panjang busur kurva parametrik;
- Luas permukaan dari kurva parametrik yang diputar terhadap sumbu tertentu.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAHirwanto Iwan
Â
Analisis butir soal pilihan ganda matematika wajib kelas XII IPA Penilaian Tengah Semester T.A. 2019-2020 dibuat dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics 23 berdasarkan pada uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan ujian daya pembeda.
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangHirwanto Iwan
Â
File document ini berisi analisis butir soal berbentuk Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS Tabun Ajaran 2020-2021. Sistem Penilaian via Google Form dengan jumlah sebanyak 20 soal Pilihan Ganda terdiri dari :
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Tingkat Kesukaran
4. Uji Daya Pembeda
Analisis menggunakan Perangkat Lunak SPSS v23
Untuk menganalisa butir soal diatas diperlukan hitungan statistik dengan alternatif rumus. Akan tetapi untuk mempermudah maka dilakukan dengan analisa komputer menggunakan program Item and Tes Analysis (ITEMAN). ITEMAN adalah perangkat lunak komputer (soft ware) yang dibuat khusus untuk menganalisa butir soal atau suatu tes yang dilakukan. Program ini dibuat dengan pendekatan analisi statistik butir soal secara klasikal atau kelompok yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal atau sebuah tes. Hasil dari analisi butir soal meliputi tingkat kesukaran, daya beda, dan statistik penyebaran jawaban. Selain menghasilkan statistik butir soal/tes, program ini juga menghasilkan statistik tes yang meliputi realibilitas tes, kesalahan pengukuran atau standard error dan distribusi skor.
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasnoussevarenna
Â
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
5. Analisis butir soal secara kuantitatif maksudnya adalah penelaahan butir soal didasarkan pada
data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah
diujikan.
Pengertian
Tujuan
Agar hasil pengukuran baik, tes yang digunakan harus baik pula. Tes yang
berkualitas tinggi apabila tes itu mampu mengukur secara tepat dan hasil pengukurannya
dapat diandalkan. Dengan kata lain, tes perlu memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
Suatu tes mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut dapat menjalankan fungsi
ukurnya
6. Teknik klasik Teknik modern
Definisi Penelaahan butir soal melalui
informasi dari jawaban siswa
dengan metode yang klasik
Penelaahan butir soal denagn
menggunakan Ithem Respon Theory
(IRT) atau teori jawaban butir soal
Teknik
penelaahan
Menggunakan perhitungan
manual
Contohnya: daya pembeda,
tingkat pengecoh, efektivitas
pengecoh, validitas, realibilitas
Menggunakan fungsi matematika
untuk menghubungakan antara
peluang menjawab benar dengan
kemampuan peserta didik
8. George Rasch: seorang ahli Matematika dari Denmark
mengemukakan pendapat yaitu 'kesempatan untuk dapat
menyelesaikan satu soal dengan benar bergantung pada rasio
antara kemampuan individu dan tingkat kesulitan soal
(Sumintono dan Widhiarso, 2015). Atas dasar ini, pemodelan
Rasch mengestimasi skor murni (true score) yang menunjukkan
tingkat kemampuan individu serta tingkat kesulitan butir.
Ministep adalah program komputer khusus untuk analisis
pemodelan Rasch yang bisa bekerja di bawah sistem Microsoft
Windows yang dibuat oleh John Linacre. Ministep merupakan
versi terbatas dari program Winsteps (Sumintono dan
Widhiarso, 2015). Kemampuan maksimum untuk pengolahan
data Ministep adalah 25 butir dan 75 responden.
16. Analisis validitas butir soal
Analisis Validitas adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk
diukur. Validitas alat ukur tidak terganggu
Ada 4 kategori dalam mengukur analisis butir soal
1. Validitas tampilan
lebih berhubungan dengan bagaimana tanggapan dari pihak awam mengenai alat
ukur tersebut. Contohnya adalah format penyusunan pilihan-pilihan dalam soal
pilihan ganda
1. Validitas isi
Validitas isi digunakan untuk mengukur sejauh mana tes mencerminkan apa yang
akan diukur dari kemampuan siswa sehubungan dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Cara peniliaian validitas isi dapat dilakukan oleh beberapa judges
kalau bias 3 atau 5 orang, usahakan jangan meminta judges dalam jumlah genap
agar tidak sulit menarik kesimpulan jika ada dua pendapat yang berlainan bias ada
penengah
17. ITEM FIT ORDER
Tingkat ketersesuaian butir soal (validitas) yang digunakan untuk
menjelaskan apakah butir soal berfungsi normal melakukan pengukuran
atau ridak.
Menurut Boone et al (2014), kriteria yang digunakan untuk memeriksa
kesesuaian butir soal yang tidak sesuai (outliers atau misfis) adalah:
a. Nilai Outfit mean square (MNSQ) yang diterima: 0,5 < MNSQ < 1,5
b. Nilai Outfit Z-standar (ZSTD) yang diterima: -2,0 < ZSTD < +2,0
c. Nilai point measure correlation (Pt Measure Corr) yang diterima 0,4 <
Pt Measure Corr < 0,85
Jika ditemukan satu butir soal dimana nilai MNSQ dan PT MEASURE
CORR tidak memenuhi kriteria akan tetapi nilai ZSTD memenuhi kriteria
maka butir tersebut masih dianggap fit, artinya butir tersebut tetap
dipertahankan.
18. ITEM FIT
ORDER
Butir soal nomor 10
tidak fit, karena butir
tersebut tidak
memenuhi ketiga
kriteria nilai MNSQ,
ZSTD dan PT
MEASURE CORR.
Sedangkan butir soal
nomor 8, 4, 6, 7, 9, 1, 3
dan 5 tergolong fit,
karena nilai ZSTD
masih memenuhi.
20. Bagian kanan peta wright di atas merupakan sebaran
tingkat kesulitan butir soal sedangkan bagian kiri
merupakan sebaran abilitas siswa atau kemampuan
siswa.
Soal nomor 9 adalah soal yang paling sulit dan soal
nomor 8 adalah yang paling rendah.
Butir soal nomor 8 berada di luar batas dua deviasi
standar (T). Artinya, probabilitas semua siswa untuk
mengerjakan soal nomor 8 dengan benar besar
sekali.
Siswa dengan abilitas yang paling tinggi yaitu 01P,
02P, 03P, 08P, 13P dan30P → dapat menjawab
dengan benar butir soal yang paling sulit yaitu butir
soal nomor 9.
Sedangkan siswa dengan abilitas paling rendah
adalah 22P dan 23P.
WRIGHT MAP
22. Untuk mengetahui tingkat kesulitan butir soal (item measure) dilihat dari nilai logit
tiap butir soal yang dapat dilihat pada kolom measure. Nilai logit yang tinggi
menunjukkan tingkat kesulitan soal yang paling tinggi.
Sebelum dilakukan analisis tingkat kesukaran butir item, terlebih dahulu harus
mengetahui standar deviasi (SD).
23. Tabel berikut ini menunjukkan kategori kelompok soal
berdasarkan tingkat kesulitannya. Nilai Standar Deviasi
(SD) pada uji ini adalah 0,39.
Nilai Logit Kategori
Lebih besar dari +0,39 Sangat Sulit
Lebih dari 0,0 logit dan
kurang dari +0,39 SD
Sulit
Kurang dari 0,0 logit - dan
Lebih dari -0,39 SD
Sedang
Kurang dari -0,39 Mudah
-0,39 0,0 +0,39
Mudah Sedang Sulit Sangat Sulit
24. Sangat Sulit
Sangat Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sulit
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Item measure disini berkaitan dengan
wright map yang sebelumnya dibahas.
Tingkat kesulitan butir soal (item
measure), diurutkan dari tingkat
kesukaran tinggi hingga rendah, dari
yang sangat sulit sampai mudah.
Butir soal nomor 9 adalah butir soal yang
paling sulit dikerjakan oleh responden.
Dibuktikan dari jumlah responden yang
menjawab.
Nilai logit yang sama pada setiap butir
menunjukkan tingkat kesulitan yang tidak
jauh berbeda.
26. Tingkat abilitas siswa digunakan untuk mengidentifikasikan tingkat kemampuan
siswa dalam menjawab soal. Tingkat abilitas siswa telah diurutkan dari yang
tertinggi hingga terendah berdasarkan nilai logit tiap person.
Nilai Standar Deviasi (SD) pada uji ini adalah 1,37. Selanjutnya titik tolak
penentuan abilitas siswa ini adalah dari nilai rata-rata logit person, nilai rata-rata
logit person pada uji ini adalah sebesar 1,92.
27. Tabel Kriteria Pengelompokan Abilitas Siswa
Nilai Logit Abilitas Siswa Kriteria
Lebih besar dari +1,37 Tinggi
Lebih kecil dari +1,37 Sedang
Lebih kecil dari -1,92 Rendah
-1,92 0,0 +1,37
Rendah Sedang Tinggi
30. PERSON FIT ORDER
Pemodelan Rsch juga bisa mendeteksi jika didapati adanya
individu yang pola responnya tidak sesuai (berbeda).
Menurut Boone et al (2014), kriteria yang digunakan untuk melihat
tingkat kesesuaian individu (person fit) sama seperti yang
digunnakan pada item fit yaitu:
a. Nilai Outfit mean square (MNSQ) yang diterima: 0,5 < MNSQ <
1,5
b. Nilai Outfit Z-standar (ZSTD) yang diterima: -2,0 < ZSTD <
+2,0
c. Nilai point measure correlation (Pt Measure Corr) yang
diterima 0,4 < Pt Measure Corr < 0,85
31. PERSON FIT
ORDER
Kriteria pemeriksaan person
fit hampir sama dengan
kriteria pemeriksaan item fit
order. Perbedaannya adalah
pada person fit walaupun nilai
outfit ZSTD memenuhi akan
tetapi nilai outfit MNSQ dan
PT MEASURE CORR tidak
memenuhi, maka siswa
tergolong memiliki pola
respon yang tidak fit dan akan
diperiksa lenih lanjut pada
scalogram.
33. Scalogram
â—Ź Informasi pola respon yang tidak biasa dari person measure bisa
diketahui lebih jauh dengan melihat pada skalogram.
â—Ź Melalui matrik Guitmann ini akan diketahui penyebab secara
langsung kenapa pola responnya tidak sesuai dengan model.
â—Ź Keutaman lain dari scalogram adalah bisa mendeteksi adanya
kecurangan, yaitu siswa saling menyontek. Indikasi awal adalah
dengan melihat nilai person logit yang sama.
â—Ź Nilai logit yang tinggi menunjukkan kemampuan dalam
menyelesaikan soal yang tinggi. Hal ini berkorespondensi dengan
kolom total score.
â—Ź Informasi person measure berkaitan dengan item measure yang
digambarkan dalam peta wright map yaitu seberapa besar
kemampuan siswa untuk menjawab butir soal yang tersedia.
34. SCALOGRAM
â—Ź Siswa nomor 1,2,6,8,13 dan 30
memiliki nilai logit 4,21 berada di atas
nilai logit butir soal sulit nomor 9
dengan nilai logit 0,76 sehingga hal ini
sesuai/fit.
â—Ź Siswa nomor 9 dengan nilai logit 3,01
tidak dapat menjawab dengan benar
soal nomor 10 dengan nilai logit 0,37.
Kemungkinan diindikasikan siswa
tersebut tidak cermat (careless)
dalam menjawab.
â—Ź Siswa nomor 32 dengan nilai logit 0,00
dapat menjawab soal nomor 10
dengan nilai logit 0,37. Dalam
menjawab soal tersebut terdapat
tebakan (lucky guess).
â—Ź Inilah yang menyebabkan pola respon
siswa 09P dan 32L tidak fit atau tidak
35. Credits: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
- Kelompok 6 -
Please keep this slide for attribution