Bahan ajar ini membahas tentang model pembelajaran terpadu tipe connected dengan materi fotosintesis. Fotosintesis melibatkan konsep-konsep biologi, fisika, dan kimia seperti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, konsep cahaya, dan reaksi kimia fotosintesis. Model ini menghubungkan berbagai konsep tersebut dalam pembelajaran fotosintesis."
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Bahan ajar ini berisi materi mengenai nutrisi yang terkandung dalam bahan beserta peran dan jenis-jenis bahan makanan yang mengandung nutrisi tersebut.
Semoga dapat digunakan bersama dan bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia
Bahan ajar ini berisi materi mengenai nutrisi yang terkandung dalam bahan beserta peran dan jenis-jenis bahan makanan yang mengandung nutrisi tersebut.
Semoga dapat digunakan bersama dan bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia
Fotosintesis adalah proses mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dan menyimpannya dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi pada tanaman dan beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tanaman hanya perlu energi cahaya, CO2, dan H2O untuk membuat glukosa. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih khususnya menggunakan klorofil yaitu pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis.
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Chilopoda atau Kaki seratus adalah Kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Myriapoda. Hewan ini tergolong hewan pemangsa, makanannya adalah cacing dan serangga.
Amorphophallus adalah nama marga tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Bunga dan tumbuhan vegetatifnya (daun) tumbuh bergantian. Bunganya pada waktu-waktu tertentu mengeluarkan bau bangkai yang keras, sehingga umum dinamai sebagai bunga bangkai. Beranggotakan sekitar 200 spesies, herba berumbi ini menyebar di wilayah tropika dan ugahari.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
France, officially known as the French Republic, is a sovereign state in Western Europe. The Republic also spans several territories overseas. The European area of France borders Belgium, Luxembourg, Germany, Switzerland, Italy, Monaco, Spain and Andorra. France is often referred to as l’Hexagon (The Hexagon) due to its shape.
As a responsible tourist, you should try to make sure that the people you meet enjoy your stay in their country as much as you do - or at least, that you do not offend your host.
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
2. 2
BAHAN AJAR
IPA TERPADU
(TIPE CONNECTED)
Materi Fotosintesis
embelajaran terpadu model connected dapat diartikan sebagai
model keterhubungan pembelajaran IPA Terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan
konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan
lain di dalam satu disiplin ilmu. Cara menentukan model keterpaduan untuk
penyajian suatu topik IPA. Ada sejumlah konsep yang saling bertautan dalam
suatu KD. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang utuh, maka
konsep-konsep tersebut harus dipertautkan (connected) dalam pembelajarannya.
Pada model connected ini konsep pokok menjadi materi pembelajaran inti,
sedangkan contoh atau terapan konsep
yang dikaitkan berfungsi untuk
memperkaya.
Pada model pembelajaran
connected ciri utamanya adalah adanya
upaya untuk menghubungkan beberapa
materi (bahan kajian) ke dalam satu
disiplin ilmu. Sebuah model penyajian
yang menghubungkan, materi satu dengan
materiyang lain. Menghubungkan tugas/keterampilan yang satu dengan
tugas/keterampilan yang lain.
P
Gambar 1. Diagram model keterhubungan (connected)
Keunggulan model ini, peserta
didik memperoleh gambaran
yang menyeluruh tentang
sebuah konsep, sehingga
transfer pengetahuan lebih
mudah dilakukan karena
konsep pokok dikembangkan
secara terus menerus.
3. 3
Salah satu konsep yang dipelajari oleh siswa dalam proses pembelajaran
IPA Fisika adalah konsep cahaya (KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs).
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi gelombang elektromagnetik yang
merambat secara transversal (Wasis, 2008). Sumber cahaya memancarkan energi
cahaya secara radiasi sehingga energi ini disebut energi radiasi.
Gambar 2. Proses fotosintesis
Pada proses pembelajaran IPA Biologi tumbuhan sangat membutuhkan
cahaya dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan (Saeful Karim,
dkk: 2008). Sebagian dari makanan ini digunakan oleh tumbuhan dan sisanya
dibawa ke bagian tubuh lain. Secara langsung ataupun tidak langsung, manusia
dan hewan juga bergantung pada tumbuhan hijau untuk memperoleh makanan.
Bagian dari tumbuhan yang digunakan sebagai sumber makanan bagi manusia dan
hewan antara lain daun, batang, buah, dan biji. Proses pembentukan glukosa dari
karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari disebut
proses fotosintesis (Wasis, 2008). Saat proses fotosintesis banyak reaksi kimia
4. 4
yang terlibat secara kompleks (Wasis, 2008). Reaksi kimia yang terjadi pada
proses fotosintesis secara sederhana dapat dituliskansebagai berikut.
H2O (air) + CO2 (karbondioksida) + cahaya → CH2O (glukosa) + O2 (oksigen)
(Rinie Pratiwi P, dkk : 2008).
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa cahaya memiliki keterpaduan
dengan konsep-konsep atau materi lain yang dapat dikaji secara Fisika, Kimia,dan
Biologi. Mengingat begitu pentingnya konsep-konsep ini, maka perlu dilakukan
sebuah pembelajaran tertentu yang bisa memadukan konsep-konsep tersebut ke
dalam suatu proses pembelajaran. Dalam hal model pembelajaran terpadu Tipe
Connected.
Alasan dipilihnya materi ini karena dalam materi ini terdapat konsep yang
saling berkaitan, yakni saat pembahasan tentang fotosintesis konsep ini beririsan
dengan cahaya sebagai salah satu kebutuhan pada proses fotosintesis. Selain itu
konsep ini juga beririsan dengan reaksi kimia pada proses fotosintesis. Sehingga,
saat pembahasan tentang fotosintesis, pembahasan dikaitkan dengan cahaya
sebagai bagian dari proses fotosintesis dan reaksi kimia yang terjadi pada saat
proses fotosintesis.
PETA KETERPADUAN CONNECTED
FOTOSINTESIS
Biologi
(faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan)
Fisika
(Konsep cahaya)
Kimia
(Reaksi kimia
Fotosintesis)
5. 5
Setelah mempelajari bahan ajar ini, diharapkan siswa dapat:
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua
faktor
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
menjelaskan proses fotosintesis pada tumbuhan dan
reaksi kimia yang terjadi
mendeskripsikan cahaya sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Faktor air
dan nutrisi
Faktor
cahaya
Faktor
genetik
Faktor
hormon
6. 6
A. Faktor Internal
1. Faktor Genetik
Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel.
Gen ini mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan
karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia
dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan tubuh tumbuhan.
2. Faktor Hormon
Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan
respons fisiologi pada tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada
lima hormon tumbuhan yang sangat penting, yaitu:
• Auksin adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan,
seperti ujung tunas, kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin
berfungsi merangsang pertumbuhan sel ujung batang, pertumbuhan
akar lateral dan akar serabut, dan merangsang pembentukan bunga
dan buah.
Auksin
• Sitokinin adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada
batang tembakau. Hormon ini memiliki beberapa fungsi, antara
lain: Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam
meristem dan menunda pengguguran dan penuaan daun.
Sitokinin
• Giberelin merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti
auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman, seperti
biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi,
antara lain: Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh
dan mempengaruhi perkembangan bunga dan buah.
Giberelin
7. 7
B. Faktor Eksternal
1. Faktor Air dan Nutrisi
Gambar 3. Perbedaan tumbuhan yang diberikan air dan nutrisi yang cukup dan
yang kekurangan air dan nutrisi.
Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang.
Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang
dibutuhkan tumbuhan dikelompok-kan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik
dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik,
seperti Fe, Mg, K, dan Ca.Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu
• Gas etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih
berwarna hijau yang disimpan dalam kantung tertutup agar cepat
masak. Gas etilen juga berfungsi memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda
pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Gas Etilen
• Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan
tumbuhan. Hormon ini sangat diperlukan tumbuhan pada saat
kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada saat musim kering
atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan
cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada
saat kekurangan air.
Asam Absisat
8. 8
unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan
fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan
magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun
berwarna pucat)
2. Faktor Cahaya
Gambar 4. Perbedaan pertumbuhan tanaman ditempat gelap dan di tempat
Terang (yang terkena sinar matahari)
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses
ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya
dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh
manusia dan hewan. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi
zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis,
intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
Gambar 5. Tumbuhan normal dan yang mengalami Etiolasi
9. 9
Tumbuhan hijau dan alga hijau mampu
melakukan proses fotosintesis dengan bantuan
sinar matahari. Proses fotosintesis ini
menghasilkan zat makanan yang diperlukan
tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Jika
telah mencukupi, bahan makanan ini disimpan
sebagai cadangan makanan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan
makhluk hidup lain, seperti hewan dan
tumbuhan. Produk lain dari proses fotosintesis
adalah oksigen yang digunakan untuk
pernapasan semua makhluk hidup.
Tumbuhan memerlukan air dan karbon dioksida untuk melakukan proses
fotosintesis. Air dan mineral diserap tumbuhan dari dalam tanah melalui akar,
kemudian diangkut oleh xilem menuju daun. Karbon dioksida diambil tumbuhan
dari udara melalui stomata. Stomata juga berperan sebagai tempat untuk
membuang uap air dan gas yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tumbuhan.
Setelah sampai di daun, air dan karbon dioksida di dalam kloroplas bereaksi
membentuk gula dengan bantuan sinar matahari. Bagian daun yang menyerap
sinar matahari adalah klorofil.
Reaksi kimia dalam proses fotosintesis adalah:
InFo:
Fotosintesis adalah proses
kimia yang terjadi pada
tumbuhan hijau dengan
bantuan energi sinar
matahari untuk
membentuk gula atau
karbohidrat dan oksigen
dari karbon dioksida dan
air.
10. 10
Gambar 6. Struktur anatomi daun
Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui floem. Hasil
fotosintesis ini digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Apabila kebutuhan glukosa sudah cukup, maka kelebihan glukosa yang ada akan
diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sebagai cadangan makanan di dalam
akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar misalnya kentang, dalam batang
misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan, dan pepaya, dalam biji
misalnya kacang hijau.
Secara langsung intensitas cahaya
mempengaruhi pertumbuhan melalui proses
fotosintesis, pembukaan stomata dan sintesis
klorofil, sedangkan pengaruhnya terhadap
pembesaran dan differensiasi sel terlihat pada
pertumbuhan tinggi tanaman dan ukuran serta
struktur daun dan batang (Kramer dan Kozlowsk
i 1960).
Menurut Bey dan Las (1991), mekanisme pengaruh radiasi surya pada
tanaman terdiri atas: fotoenergi (fotosintesis) dan foto stimuls yang terdiri
atas proses pergerakan dan proses pembentukan (klorofil, pigmen perluasan
daun, pertunasan dan pembungaan).
Spektrum cahaya tampak adalah spektrum yang dapat membangkitkan
proses fotosintesis yaitu pada spektrum PAR (Photosynthetic Active
Radiation) atau energi cahaya tampak. Di dalam proses fotosintesis radiasi
InFo:
Benda yang dapat
memancarkan cahaya
sendiri disebut sumber
cahaya. Sedangkan,
benda yang tidak dapat
memancarkan cahaya
disebut benda gelap.
11. 11
spektrum PAR diubah dari energi fisika menjadi energi kimia organik dan
disimpan ke dalam gugus (CH2O)n atau karbohidrat di dalam sel organ
(Nasir 2001). Spektrum ini biasa kita sebut dengan cahaya.
Gambar 7. PAR (Photosynthetic Active Radiation)
Reaksi cahaya dalam fotosintesis merupakan akibat langsung penyerapan
foton oleh molekulmolekul pigmen seperti klorofil. Tidak seluruh foton memiliki
tingkat energi yang cocok untuk menggiatkan pigmen daun. Pada kisaran di atas
760 nm foton tidak memiliki cukup energi dan dibawah 390 nm foton (bila
diserap oleh daun) memiliki terlalu banyak energi, menyebabkan ionisasi dan
kerusakan pigmen. Hanya foton yang mempunyai panjang gelombang antara 390
dan 760 nm (cahaya tampak) memiliki energi yang cocok untuk proses
fotosintesis (Gardner 1991 diacu dalam Rudiyana 2000).
Cahaya merah 600700nm (respon fitokrom) aktif untuk induksi
fotoperiodisitas pembungaan, perkembangan kloroplas (tidak termasuk sintesis
klorofil), penuaan (senescence) daun dan absisi daun. Sedangkan PAR dari
500600 nm, kelompok cahaya hijau, tergolong tidak aktif untuk fotosintesis.
12. 12
Cahaya merah jauh dengan panjang gelombang 700800 nm juga tidak aktif untuk
fotosintesis tetapi banyak mempengaruhi fotomorgenesis (Grant 1977).
Menurut Salibusry dan Ross (1992); Grant (1997), cahaya dengan panjang
gelombang lebih pendek akan menghasilkan energi foton yang lebih besar
daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang. Adanya naungan dapat
menyebabkan rendahnya foton yang dapat diserap (Neff, Frankhauser dan Chory
2000). Faktor radiasi surya yang berkolerasi dengan temperature berpengaruh
terhadap mekanisme stomata. Apabila cahaya dalam keadaan terang dan
temperature tinggi, akan mengakibatkan membukanya stomata, sebaliknya bila
keadaan gelap dan temperature rendah mengakibatkan menutupnya stomata
(Abidin, 1991).
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Bey A, Las I. 1991. Strategi Pendekatan Iklim dalam usaha tani. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gardner FP, Pearce RB, dan Mitchell RL. diterjemahkan oleh Susilo, H dan
Subiyanto. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: Universitas
Indonesia (UI Press).
Nasir AA. 2001. Kumpulan bahan bacaan klimatologi pertanian. Bogor: FMIPA
IPB. (tidak dipublikasikan).
Kozlowski TT, Kramer PJ, Pallardy SG. 1991. The physiologicalecology of woody
plants. San Diego: Academic Press, Inc
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs). Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Rinie Pratiwi P, dkk. (2008). Contextual Teaching and Learning Ilmu
Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Pusat Pembukuan
Depertemen PendidikanNasional.
Saeful Karim, dkk. (2008). Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta :
Pusat Pembukuan Depertemen Pendidikan Nasional.
Wasis dan Sugeng Yuli Iranto. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs
Kelas VIII. Jakarta: Pusat Pembukuan Depertemen Pendidikan Nasional.