SlideShare a Scribd company logo
PEDOMAN ANALISIS BUTIR TES 
MENGGUNAKAN PROGRAM ITEMAN 
Analisa Butir Soal 
Pada dasarnya ada dua macam karakteristik yang dapat ditinjau dari analisi butir soal secara empirik, 
yaitu tingkat kesukaran soal dan daya beda. Khusus untuk soal pilihan ganda diperlukan dua analisa 
lain yaitu peluang untuk menebak / menjawab soal dengan baik dan pilihan jawaban sudah berfungsi 
dengan baik ( jawaban dan distraktor-nya). 
Tingkat kesukaran soal, adalah peluang untuk menjawab benar pada suatu soal pada tingkat 
kemampuan tertentu. Secara teoritik dikatakan bahwa siswa yang memiliki kemampuan yang lebih 
tinggi atau yang lebih menguasai materi pelajaran, peluang untuk menjawab benar pada suatu soal 
juga tinggi dibandingkan dengan siswa yang kurang menguasai mata pelajaran tersebut. Jadi jika suatu 
soal dapat dijawab benar oleh semua tingkatan siswa, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut 
mudah. Demikian juga sebaliknya, jika soal tersebut tidak bisa dijawab oleh seluruh siswa maka 
dikatakan bahwa soal tersebut sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran atau tingkat kemudahan 
dapat menggunakan rumus 
K = Jumlah siswa yang menjawab betul 
Jumlah siswa yang mengikuti tes 
Untuk mengukur tingkat kesukaran soal dapat di gunakan ketentuan berikut (tim instruktur 
matematika, 1983) 
Jika K ≥ 0,71 berarti mudah 
Jika 0,30 ≤ K ≤ 0,70 berarti sedang 
Jika K ≤ 0,30 berarti sukar 
Sedangkan menurut aturan Nitko (1983) soal yang diterima adalah terletak pada rentang 0,30 sampai 
dengan 0,70. Sedangkan 0,10 s/d 0,29 atau 0,70 s/d 0,90 soal tersebut harus direvisi dan kurang dari 
0,10 dan lebih dari 0,90 soal harus ditolak. 
Daya beda, adalah kemampuan suatu soal atau butir soal untuk membedakan siswa yang berada pada 
tingkatan mampu menguasai materi pelajaran dengan siswa yang kurang mampu menguasai 
pelajaran. Artinya semakin baik soal tersebut mampu membedakan siswa yangmampu dengan yang 
tidak mampu menguasai pelajaran, maka semakin baik daya bedanya. Cara yang paling sederhana 
dalam menentukan daya beda suatu soal adalah dengan cara jumlah siswa golongan mampu/atas 
menjawab benar butir soal dikurangi dengan jumlah siswa yang kurang/bawah menjawab benar butir 
soal tersebut kemudian dibagi jumlah siswa tiap kelompok. Untuk menaksir daya beda dapat 
menggunakan petunjuk dibawah ini: 
Jika daya beda ≥ 0,71 berarti kuat 
Jika 0,30 ≤ daya beda ≤ 0,70 berarti sedang 
Jika daya beda ≤ 0,30 berarti lemah
Antara tingkat kesukaran dan daya beda item memiliki hubungan yaitu tingkat kesukaran 
berpengaruh langsung pada daya beda item. Jika semua peserta tes memilih benar pada jawaban 
( P=1), atau jika semua peserta tes menjawab salah pada suatu item tes (P=0) maka soal tidak dapat 
digunakan untuk membedakan kemampuan pesrta tes. Di bawah ini diberikan sebuah tabel hubungan 
tingkat kesukaran dan daya beda item. Tabel dibawah menunjukan bahwa dengan tingkat kesukaran P 
= 0,50 maka akan diperoleh daya beda maksimum D = 1,00. hal ini berarti soal dengan tingkat 
kesukaran 0,50 menjadi soal yang memiliki tingkat kesukaran yang terbaik. 
Tabel 
Nilai maksimum daya beda (D) sebagai fungsi kesukaran (P) 
Nilai P D maksimum 
1,00 0,00 
0,90 0,20 
0,80 0,40 
0,70 0,60 
0,60 0,80 
0,50 1,00 
0,40 0,80 
0,30 0,60 
0,20 0,40 
0,10 0,20 
0,00 0,00 
1,00 
0,80 
0,60 
0,40 
0,20 
0,00 
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0,1 
Tambahan untuk soal pilihan ganda, ada kemungkinan peluang untuk menebak jawaban, juga dapat 
dideteksi. Misalnya untuk lima pilihan jawaban, peluang untuk menebak pilihan jawaban adalah 0,20 
atau 20% sedangkan untuk empat pilihan jawaban adalah 25%. Jadi, peluang anak yang tidak 
menguasai pelajaran untuk menjawab benar adalah 20% untuk lima pilihan dan 25% untuk empat 
pilihan alternatif jawaban. 
Pilihan jawaban berfungsi ( kunci jawaban dan distraktor-nya) adalah apabila kunci jawaban lebih 
banyak dipilih oleh siswa yang mampu menguasai pelajaran dibandngkan oleh siswa yang kurang,
maka kunci jawaban sudah berfungsi dengan baik. Sebaliknya jika kunci jawaban lebih banyak di pilih 
oleh siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran dibandingkan oleh siswa yang mampu, maka 
kunci jawaban dikatakan tidak berfungsi dengan baik. Sebagian ahli mengatakan bahwa, distraktoe 
atau pengecoh dikatakan baik apabila dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. 
Program ITEMAN 
Untuk menganalisa butir soal diatas diperlukan hitungan statistik dengan alternatif rumus. Akan tetapi 
untuk mempermudah maka dilakukan dengan analisa komputer menggunakan program Item and Tes 
Analysis (ITEMAN). ITEMAN adalah perangkat lunak komputer (soft ware) yang dibuat khusus untuk 
menganalisa butir soal atau suatu tes yang dilakukan. Program ini dibuat dengan pendekatan analisi 
statistik butir soal secara klasikal atau kelompok yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal 
atau sebuah tes. Hasil dari analisi butir soal meliputi tingkat kesukaran, daya beda, dan statistik 
penyebaran jawaban. Selain menghasilkan statistik butir soal/tes, program ini juga menghasilkan 
statistik tes yang meliputi realibilitas tes, kesalahan pengukuran atau standard error dan distribusi 
skor. 
ITEMAN hanya dapat menganalisa file data dengan format ASCII. File data tersebut dapat dibuat 
dengan menggunakan text editor atau word processing editor yang dapat menghasilkan file ASCII 
atau DOS Text. Seluruh data yang akan dijadikan input dalam analisis berada dalam satu file. ITEMAN 
mampu menganalisa maksimal 250 butir soal dalam satu file dengan kapasitas 3.000 responden 
dengan lebar karakter maksimal satu file data adalah 255 karakter termasuk identitas responden atau 
peserta tes. 
Analisa butir dengan ITEMAN 
Sebelum menganalisa butir soal, diperlukan memahami beberapa istilah dalam tabel ITEMAN. Kolom 
pertama item statistics yang memuat seq.no (nomor analisis), scala item (nomor urut soal), 
Prop.Correct ( tingkat kesukaran atau proporsi menjawab benar), point biserial dan biserial (validitas 
soal). Sedangkan pada kolom kedua, Alternative statistics memuat Alt (alternatif jawaban), 
prop.endorsing (distribusi jawaban), point biserial dan biserial ( validitas alternatif jawaban ) dan key 
(kunci jawaban) 
Berikut diberikan contoh analisa butir soal dengan menggunakan ITEMAN, soal telah di ujikan pada 20 
responden. Tetapi penulis hanya memberikan contoh analisa 4 soal saja yang diambil secara acak. 
Seq Scale 
Item statistics 
Alt 
Alternative Statistics 
Prop Point Biserial Prop Point Biserial Key 
No Item correct Biserial Endorsing Biserial 
1 0-1 1,000 -0,900 -0,900 A 1,000 -9,000 -9,000 * 
B 0,000 -9,000 -9,000 
C 0,000 -9,000 -9,000 
D 0,000 -9,000 -9,000 
Other 0,000 -9,000 -9,000 
2 0-2 0,552 -0,448 -0,356 A 0,150 0,570 0,372 ?
B 0,550 -0,448 -0,356 * 
Check the key C 0,125 0,403 0,251 
B was specified, A works 
better D 0,175 -0,150 -0,102 
Other 0,000 -9,000 -9,000 
3 0-3 0,700 0,975 0,716 A 0,100 0,475 -0,369 
Nomor 
soal 
Prop. 
Benar Biser 
Point. 
Bis. Status 
Nomor 
soal 
Prop. 
Benar Biser 
Point. 
Bis. Status 
1 0,645 0,759 0,590 lolos 31 0.774 1.000 0.776 Lolos 
2 0.774 1.000 0.809 lolos 32 0.758 1.000 0.829 Lolos 
20 0.516 0.625 0.498 lolos 50 0.242 0.224 0.163 Gugur 
21 0.387 0.234 0.184 gugur 51 0.613 0.653 0.513 Lolos 
Untuk item-item yang lolos, contohnya item no.1, tingkat kesukaran 
soal cukup bagus yaitu 0,645 artinya 64,5% peserta tes dapat menjawab soal ini 
dengan benar. Kunci jawaban adalah B, sudah berfungsi dengan baik dengan 
ditunjukan pada validitas biesr 0,590. Sedangkan, ditinjau dari distribusi 
jawaban semuanya berfungsi dengan baik, yaitu ditunjukan sebanyak 9,7% 
peserta merespon alternatif jawaban A, 11,3% merespon alternatif jawaban C 
dan 11,3% merespon alternatif jawaban D. Ditinjau dari validitas alternatif 
jawaban, masing-masing distractor A = -0.166, C = -0.286 dan D = -0.182 sudah 
berfungsi dengan baik. Tanda negatif pada distractor menunjukan bahwa 
pengecoh sudah berfungsi, artinya peserta tes berkemampuan rendah memilih 
pengecoh sebagai alternatif jawaban yang benar. 
a). Kriteria penolakan item 
Item-item yang ditolak diakibatkan tidak terpenuhinya persyaratan 
yang meliputi: 
· Daya beda soal ini sangat tidak bagus yaitu ditujukan oleh rpbis yang 
negatif, berarti soal ini tidak dapat membedakan kemampuan peserta 
tes. 
· Tingkat kesukaran soal ini adalah yang terlalu sukar sebab sangat 
sedikit peserta tes menjawab benar soal ini. 
· Daya beda soal, baik rpbis maupun rbis keduanya bernilai negatif. Hal 
ini menunjukan bahwa peserta tes yang berkemampuan/pintar yaitu 
peserta tes dengan skor total tinggi menjawab salah pada soal ini. 
Sedangkan peserta tes berkemampuan rendah menjawab benar soal ini. 
· Kunci jawaban berindikasi salah, contohnya program komputer 
memberikan tanda dengan Check the key, B was specified, A works 
better padahal jawabannya B. Hasil analisa menunjukan bahwa
alternatif jawaban A dan C berfungsi lebih baik membedakan 
kemampuan peserta tes dibandingkan kunci jawaban B, meskipun 
hanya 15% peserta tes merespon jawaban A tetapi val;iditasnya 0,376 
dan validitas alternatif jawaban C = 0,251 lebih baik dibandingkan 
dengan validitas kunci jawaban B = -0,356. apabila ditemukan masalah 
seperti ini, langkah yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali 
kunci jawaban, atau memeriksa kandungan pokok soal.
alternatif jawaban A dan C berfungsi lebih baik membedakan 
kemampuan peserta tes dibandingkan kunci jawaban B, meskipun 
hanya 15% peserta tes merespon jawaban A tetapi val;iditasnya 0,376 
dan validitas alternatif jawaban C = 0,251 lebih baik dibandingkan 
dengan validitas kunci jawaban B = -0,356. apabila ditemukan masalah 
seperti ini, langkah yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali 
kunci jawaban, atau memeriksa kandungan pokok soal.

More Related Content

What's hot

Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
kasmuddin nanang
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Wulan Sobichin
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
Abu Abdirrahman
 
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah TesAnalisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
verminusver
 
Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf Sriie Indriani
 
Pengukuran dan Penilaian
Pengukuran dan PenilaianPengukuran dan Penilaian
Pengukuran dan Penilaian
Budak Baik
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
wantemas
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
Siti Romlah
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Hirwanto Iwan
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Hirwanto Iwan
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
Ferry Tuil
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
Hariyatunnisa Ahmad
 

What's hot (19)

Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah TesAnalisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
 
Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf
 
Pengukuran dan Penilaian
Pengukuran dan PenilaianPengukuran dan Penilaian
Pengukuran dan Penilaian
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
2b diagnostik
2b diagnostik2b diagnostik
2b diagnostik
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 
Analisis item
Analisis itemAnalisis item
Analisis item
 
Kelompok 9
Kelompok 9Kelompok 9
Kelompok 9
 

Similar to program iteman

PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
ChrodtianTian
 
PPT MODUL 5.ppt
PPT MODUL 5.pptPPT MODUL 5.ppt
PPT MODUL 5.ppt
Ferianto17
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
SetiyaAndriyani
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
Hariyatunnisa Ahmad
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Naita Novia Sari
 
EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
WiwitApriliyani
 
EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
WiwitApriliyani
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalEka Nuryani
 
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptxKelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
AzkaAzaliaAzzam
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Savitri Wanabuliandari
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
tawakal17
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
esilraja
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
smpn binsus
 
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
Miyamizu1
 
Analisis+btr+soal
Analisis+btr+soalAnalisis+btr+soal
Analisis+btr+soal
sugiarti35
 
analisis butir soal
analisis butir soalanalisis butir soal
analisis butir soal
Ujang Lukman
 
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptxBismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
SitiFathonahsitifath1
 
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematikaDaya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
MuhaiminDafa
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
yuliartiramli
 

Similar to program iteman (20)

PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
PPT MODUL 5.ppt
PPT MODUL 5.pptPPT MODUL 5.ppt
PPT MODUL 5.ppt
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
 
EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptxKelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
Kelompok 6_Analisis Butir Soal Kuantitatif.pptx
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
Analisis item ik
Analisis item ikAnalisis item ik
Analisis item ik
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
 
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
8. Analisis Butir Soal CTT.pptx
 
Analisis+btr+soal
Analisis+btr+soalAnalisis+btr+soal
Analisis+btr+soal
 
analisis butir soal
analisis butir soalanalisis butir soal
analisis butir soal
 
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptxBismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
 
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematikaDaya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 

program iteman

  • 1. PEDOMAN ANALISIS BUTIR TES MENGGUNAKAN PROGRAM ITEMAN Analisa Butir Soal Pada dasarnya ada dua macam karakteristik yang dapat ditinjau dari analisi butir soal secara empirik, yaitu tingkat kesukaran soal dan daya beda. Khusus untuk soal pilihan ganda diperlukan dua analisa lain yaitu peluang untuk menebak / menjawab soal dengan baik dan pilihan jawaban sudah berfungsi dengan baik ( jawaban dan distraktor-nya). Tingkat kesukaran soal, adalah peluang untuk menjawab benar pada suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu. Secara teoritik dikatakan bahwa siswa yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi atau yang lebih menguasai materi pelajaran, peluang untuk menjawab benar pada suatu soal juga tinggi dibandingkan dengan siswa yang kurang menguasai mata pelajaran tersebut. Jadi jika suatu soal dapat dijawab benar oleh semua tingkatan siswa, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut mudah. Demikian juga sebaliknya, jika soal tersebut tidak bisa dijawab oleh seluruh siswa maka dikatakan bahwa soal tersebut sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran atau tingkat kemudahan dapat menggunakan rumus K = Jumlah siswa yang menjawab betul Jumlah siswa yang mengikuti tes Untuk mengukur tingkat kesukaran soal dapat di gunakan ketentuan berikut (tim instruktur matematika, 1983) Jika K ≥ 0,71 berarti mudah Jika 0,30 ≤ K ≤ 0,70 berarti sedang Jika K ≤ 0,30 berarti sukar Sedangkan menurut aturan Nitko (1983) soal yang diterima adalah terletak pada rentang 0,30 sampai dengan 0,70. Sedangkan 0,10 s/d 0,29 atau 0,70 s/d 0,90 soal tersebut harus direvisi dan kurang dari 0,10 dan lebih dari 0,90 soal harus ditolak. Daya beda, adalah kemampuan suatu soal atau butir soal untuk membedakan siswa yang berada pada tingkatan mampu menguasai materi pelajaran dengan siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran. Artinya semakin baik soal tersebut mampu membedakan siswa yangmampu dengan yang tidak mampu menguasai pelajaran, maka semakin baik daya bedanya. Cara yang paling sederhana dalam menentukan daya beda suatu soal adalah dengan cara jumlah siswa golongan mampu/atas menjawab benar butir soal dikurangi dengan jumlah siswa yang kurang/bawah menjawab benar butir soal tersebut kemudian dibagi jumlah siswa tiap kelompok. Untuk menaksir daya beda dapat menggunakan petunjuk dibawah ini: Jika daya beda ≥ 0,71 berarti kuat Jika 0,30 ≤ daya beda ≤ 0,70 berarti sedang Jika daya beda ≤ 0,30 berarti lemah
  • 2. Antara tingkat kesukaran dan daya beda item memiliki hubungan yaitu tingkat kesukaran berpengaruh langsung pada daya beda item. Jika semua peserta tes memilih benar pada jawaban ( P=1), atau jika semua peserta tes menjawab salah pada suatu item tes (P=0) maka soal tidak dapat digunakan untuk membedakan kemampuan pesrta tes. Di bawah ini diberikan sebuah tabel hubungan tingkat kesukaran dan daya beda item. Tabel dibawah menunjukan bahwa dengan tingkat kesukaran P = 0,50 maka akan diperoleh daya beda maksimum D = 1,00. hal ini berarti soal dengan tingkat kesukaran 0,50 menjadi soal yang memiliki tingkat kesukaran yang terbaik. Tabel Nilai maksimum daya beda (D) sebagai fungsi kesukaran (P) Nilai P D maksimum 1,00 0,00 0,90 0,20 0,80 0,40 0,70 0,60 0,60 0,80 0,50 1,00 0,40 0,80 0,30 0,60 0,20 0,40 0,10 0,20 0,00 0,00 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0,1 Tambahan untuk soal pilihan ganda, ada kemungkinan peluang untuk menebak jawaban, juga dapat dideteksi. Misalnya untuk lima pilihan jawaban, peluang untuk menebak pilihan jawaban adalah 0,20 atau 20% sedangkan untuk empat pilihan jawaban adalah 25%. Jadi, peluang anak yang tidak menguasai pelajaran untuk menjawab benar adalah 20% untuk lima pilihan dan 25% untuk empat pilihan alternatif jawaban. Pilihan jawaban berfungsi ( kunci jawaban dan distraktor-nya) adalah apabila kunci jawaban lebih banyak dipilih oleh siswa yang mampu menguasai pelajaran dibandngkan oleh siswa yang kurang,
  • 3. maka kunci jawaban sudah berfungsi dengan baik. Sebaliknya jika kunci jawaban lebih banyak di pilih oleh siswa yang kurang mampu menguasai pelajaran dibandingkan oleh siswa yang mampu, maka kunci jawaban dikatakan tidak berfungsi dengan baik. Sebagian ahli mengatakan bahwa, distraktoe atau pengecoh dikatakan baik apabila dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Program ITEMAN Untuk menganalisa butir soal diatas diperlukan hitungan statistik dengan alternatif rumus. Akan tetapi untuk mempermudah maka dilakukan dengan analisa komputer menggunakan program Item and Tes Analysis (ITEMAN). ITEMAN adalah perangkat lunak komputer (soft ware) yang dibuat khusus untuk menganalisa butir soal atau suatu tes yang dilakukan. Program ini dibuat dengan pendekatan analisi statistik butir soal secara klasikal atau kelompok yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal atau sebuah tes. Hasil dari analisi butir soal meliputi tingkat kesukaran, daya beda, dan statistik penyebaran jawaban. Selain menghasilkan statistik butir soal/tes, program ini juga menghasilkan statistik tes yang meliputi realibilitas tes, kesalahan pengukuran atau standard error dan distribusi skor. ITEMAN hanya dapat menganalisa file data dengan format ASCII. File data tersebut dapat dibuat dengan menggunakan text editor atau word processing editor yang dapat menghasilkan file ASCII atau DOS Text. Seluruh data yang akan dijadikan input dalam analisis berada dalam satu file. ITEMAN mampu menganalisa maksimal 250 butir soal dalam satu file dengan kapasitas 3.000 responden dengan lebar karakter maksimal satu file data adalah 255 karakter termasuk identitas responden atau peserta tes. Analisa butir dengan ITEMAN Sebelum menganalisa butir soal, diperlukan memahami beberapa istilah dalam tabel ITEMAN. Kolom pertama item statistics yang memuat seq.no (nomor analisis), scala item (nomor urut soal), Prop.Correct ( tingkat kesukaran atau proporsi menjawab benar), point biserial dan biserial (validitas soal). Sedangkan pada kolom kedua, Alternative statistics memuat Alt (alternatif jawaban), prop.endorsing (distribusi jawaban), point biserial dan biserial ( validitas alternatif jawaban ) dan key (kunci jawaban) Berikut diberikan contoh analisa butir soal dengan menggunakan ITEMAN, soal telah di ujikan pada 20 responden. Tetapi penulis hanya memberikan contoh analisa 4 soal saja yang diambil secara acak. Seq Scale Item statistics Alt Alternative Statistics Prop Point Biserial Prop Point Biserial Key No Item correct Biserial Endorsing Biserial 1 0-1 1,000 -0,900 -0,900 A 1,000 -9,000 -9,000 * B 0,000 -9,000 -9,000 C 0,000 -9,000 -9,000 D 0,000 -9,000 -9,000 Other 0,000 -9,000 -9,000 2 0-2 0,552 -0,448 -0,356 A 0,150 0,570 0,372 ?
  • 4. B 0,550 -0,448 -0,356 * Check the key C 0,125 0,403 0,251 B was specified, A works better D 0,175 -0,150 -0,102 Other 0,000 -9,000 -9,000 3 0-3 0,700 0,975 0,716 A 0,100 0,475 -0,369 Nomor soal Prop. Benar Biser Point. Bis. Status Nomor soal Prop. Benar Biser Point. Bis. Status 1 0,645 0,759 0,590 lolos 31 0.774 1.000 0.776 Lolos 2 0.774 1.000 0.809 lolos 32 0.758 1.000 0.829 Lolos 20 0.516 0.625 0.498 lolos 50 0.242 0.224 0.163 Gugur 21 0.387 0.234 0.184 gugur 51 0.613 0.653 0.513 Lolos Untuk item-item yang lolos, contohnya item no.1, tingkat kesukaran soal cukup bagus yaitu 0,645 artinya 64,5% peserta tes dapat menjawab soal ini dengan benar. Kunci jawaban adalah B, sudah berfungsi dengan baik dengan ditunjukan pada validitas biesr 0,590. Sedangkan, ditinjau dari distribusi jawaban semuanya berfungsi dengan baik, yaitu ditunjukan sebanyak 9,7% peserta merespon alternatif jawaban A, 11,3% merespon alternatif jawaban C dan 11,3% merespon alternatif jawaban D. Ditinjau dari validitas alternatif jawaban, masing-masing distractor A = -0.166, C = -0.286 dan D = -0.182 sudah berfungsi dengan baik. Tanda negatif pada distractor menunjukan bahwa pengecoh sudah berfungsi, artinya peserta tes berkemampuan rendah memilih pengecoh sebagai alternatif jawaban yang benar. a). Kriteria penolakan item Item-item yang ditolak diakibatkan tidak terpenuhinya persyaratan yang meliputi: · Daya beda soal ini sangat tidak bagus yaitu ditujukan oleh rpbis yang negatif, berarti soal ini tidak dapat membedakan kemampuan peserta tes. · Tingkat kesukaran soal ini adalah yang terlalu sukar sebab sangat sedikit peserta tes menjawab benar soal ini. · Daya beda soal, baik rpbis maupun rbis keduanya bernilai negatif. Hal ini menunjukan bahwa peserta tes yang berkemampuan/pintar yaitu peserta tes dengan skor total tinggi menjawab salah pada soal ini. Sedangkan peserta tes berkemampuan rendah menjawab benar soal ini. · Kunci jawaban berindikasi salah, contohnya program komputer memberikan tanda dengan Check the key, B was specified, A works better padahal jawabannya B. Hasil analisa menunjukan bahwa
  • 5. alternatif jawaban A dan C berfungsi lebih baik membedakan kemampuan peserta tes dibandingkan kunci jawaban B, meskipun hanya 15% peserta tes merespon jawaban A tetapi val;iditasnya 0,376 dan validitas alternatif jawaban C = 0,251 lebih baik dibandingkan dengan validitas kunci jawaban B = -0,356. apabila ditemukan masalah seperti ini, langkah yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali kunci jawaban, atau memeriksa kandungan pokok soal.
  • 6. alternatif jawaban A dan C berfungsi lebih baik membedakan kemampuan peserta tes dibandingkan kunci jawaban B, meskipun hanya 15% peserta tes merespon jawaban A tetapi val;iditasnya 0,376 dan validitas alternatif jawaban C = 0,251 lebih baik dibandingkan dengan validitas kunci jawaban B = -0,356. apabila ditemukan masalah seperti ini, langkah yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali kunci jawaban, atau memeriksa kandungan pokok soal.