Dokumen tersebut membahas sistem tanda dan penerangan pada sepeda motor, termasuk komponen-komponennya seperti alternator, regulator, saklar lampu, dan prosedur perawatan dan pemeriksaannya."
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
SEPEDA MOTOR SISTEM TANDA
1. 33
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: SISTEM TANDA
DAN SISTEM PENERANGAN
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini peserta diklat dapat :
1. Menjelaskan sistem tanda pada sepeda motor
2. Menjelaskan konstruksi sistem tanda dan sistem peenrangan pada sepeda
motor
3. Menjelaskan komponen sistem tanda dan sistem penerangan pada sepeda
motor
4. Merawat sistem tanda dan sistem penerangan sepeda motor
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi pada kegiatan pembelajaran 2 ini adalah
peserta diklat dapat merawat dan memeriksa sistem lampu penerangan dan
sistem tanda pada sepeda motor.
C. Uraian Materi.
Lampu Penerangan
Lampu penerangan pada sepeda motor dapat berfungsi sesuai peruntukannya
terdiri dari rangkaian kelistrikan yang saling berhubungan satu sama lain,
komponen penunjang tersebut antara lain : alternator, regulator, kabel
penghubung, saklar lampu, bola lampu dan lain sebagainya.
1. Alternator.
Alternator pada sepeda motor terdiri dari magnet yang berputar bersama poros
engkol dan kumparan pembangkit arus yang berada disisi dalam magnet. Letak
dari alternator ini kebanyakan berada di bagian kiri mesin, tetapi pada sepeda
motor jenis transmisi otomatis / skutic pada umumnya berada disebelah kanan.
2. 34
Gambar 2. 1 Komponen Alternator
Ujung kumparan biasanya berupa soket yang dirangkaikan dengan kabel body
dan dihubungkan dengan regulator rectifier serta disambung secara parallel
terhadap saklar lampu kepala/ saklar dimmer.
Gambar 2. 2 Rangkaian Kumparan Pembangkit Listrik Sepeda Motor
Keterangan warna kabel :
Kabel berwarna putih : pembangkit tegangan sistem pengisian
Kabel berwarna kuning : Pembangkit tegangan sistem penerangan.
3. 35
Prosedur cara pemeriksaan kumparan pembangkit tegangan sistem
penerangan.
Periksa tahanan kumparan sistem pengisian
Besar tahanan = 1,1 Ohm
Periksa tahanan kumparan sistem penerangan
Besar tahanan = 1.0 Ohm.
Gambar 2. 3 Memeriksa Kumparan Sistem Penerangan
2. Regulator Rectifier.
Komponen ini merupakan penjamin kestabilan tegangan pada keseluruhan
sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor, sedangkan rectifier berguna
untuk menyearahkan arus bolak balik (AC) dari generator agar dapat
dimanfaatkan untuk sistem kelistrikan yang memerlukan listrik DC, misal
baterai, sistem pengapian dll.
Gambar 2. 4 Regulator Rectifier
4. 36
Tegangan yang dibangkitkan akibat perubahan putaran generator akan
berakibat tegangan turun dan naik terlalu tinggi, jika ini terjadi maka komponen
sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor akan rusak. Agar tegangan
konstan /stabil pada tegangan 14,5 volt maka diperlukan komponen pengatur
tegangan yang dinamakan Voltage Regulator. Karena penyearah arus dan
penstabil tegangan dikonstruksi menyatu maka komponen tersebut dinamakan
Regulator Rectifier.
Prosedur pengukuran tegangan regulasi pada sepeda motor menggunakan Volt
meter adalah :
a) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna putih
b) Probe volt meter hitam pada kabel regulator berwarna hijau (massa).
c) Probe voltmeter merah pada kabel regulator berwarna kuning.
3. Saklar lampu kepala.
Saklar ini berfungsi untuk menyalakan atau mematikan lampu kepala dan
lampu kota.
Gambar 2. 5 Holder Kiri Honda GL Pro
Prosedur pemeriksaan :
Dengan menyalakan mesin periksa fungsi saklar lampu kepala, posisikan saklar
sesuai dengan posisi pada symbol pada holder. Periksa apakah lampu lampu
menyala dan bisa mati sesuai dengan posisi saklar. Juga periksa saklar
Dimmer ( Pemindah posisi lampu jauh/dekat).
5. 37
Tabel 2. 1 Tabel Hasil Pemeriksaan
Saklar yang dioperasikan Kondisi Pengujian
Saklar lampu Kepala Lampu kota belakang : menyala/tidak
Lampu penerangan dashboard :
Menyala/tidak
Saklar Dimmer Lampu kepala jarak dekat :
Menyala/tidak
Lampu kepala dekat : menyala/tidak
4. Pemeriksaan Lampu Kepala.
Lampu kepala merupakan kelengkapan standard yang ada pada sepeda motor
yang berfungsi untuk menerangi jalan pada saat malam hari , tetapi sinar lampu
tidak diperbolehkan menyilaukan pengendara lain ketika sedang berpapasan.
Prosedur pemeriksaan lampu kepala :
4.1 Kondisi bola lampu.
a) Periksa apakah bola lampu masih jernih (tidak berwarna hitam).
b) Periksa apakah kedua filamen masih sempurna.
c) Periksa terminal penghubung/tonjolan dibelakang bola lampu dari keausan.
6. 38
4.2 Pemeriksaan arah penyinaran lampu kepala.
Nyalakan lampu kepala dan posisikan pada lampu dekat. Arahkan penyinaran
pada dinding/papan, Perhatikan arah sinar jatuh pada papan/dinding tidak
diperbolehkan sejajar ketinggiannya dibandingkan tinggi lampu kepala atau
lebih tinggi dari ketinggian lampu kepala hal ini dapat menyebabkan silau dan
membahayakan bagi pengendara lainnya. Posisi sinar jatuh harus sedikit lebih
rendah dari ketinggian lampu kepala agar penyinaran optimal mencapai jalan
raya yang jarak jatuhnya sinar kurang lebih 50 meter kedepan.
Gambar 2. 7 Arah Penyinaran Lampu Kepala
Dengan menggunakan papan penyetel periksa apakah terjadi penurunan arah
sinar lampu dengan jarak 1m dari lampu kepala, Penurunan arah sinar lampu
pada jarak 1m dari lampu kepala ke papan maka akan terjadi penurunan berkas
cahaya pada papan penyetel sebesar 0,5 cm.
Gambar 2. 6 Cara Memeriksa Bola Lampu
7. 39
5. Sistem tanda.
Sistem tanda pada sepeda motor merupakan kelengkapan standar yang
berfungsi untuk memberi tanda bagi pengendara itu sendiri atau pengendara
lain agar terhindar dari kecelakaan.
Sistem tanda pada sepeda motor terdiri dari sistem:
5.1 Lampu tanda belok
Lampu tanda belok pada sepedamotor berfungsi sebagai tanda bagi
pengendara lain bahwa kita sedang/akan belok atau merubah arah.
Lampu tanda belok ini berupa lampu berwarna kuning yang ditempatkan pada
sisi kiri dan kanan bodi sepedamotor pada bagian depan dan belakang.
Lampu ini menyala secara berkedip 60 kali dalam 1 menit agar pengendara lain
dapat melihat dengan jelas bahwa kendaraan yang berada didepan/belakang
akan berbelok/merubah arah.
Frekuensi kedipan yang demikian menjamin pengendara lain agar dapat
melihat dengan jelas pada tanda yang diberikan pada kendaraan yang akan
merubah arah. Jika ada salah satu bola lampu yang tidak sesuai daya bola
lampu yang semestinya atau bahkan mati salah satu bola lampunya, maka
frekuensi kedipan akan semakin cepat dan hal ini akan tidak lagi terlihat jelas
oleh pengendara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan pada sistem
lampu tanda belok secara berkala.
Gambar 2. 8 Holder Bagian Kiri
8. 40
Pengoperasian saklar ini dengan cara menggeser posisi saklar kekiri atau
kanan.
Prosedur pemeriksaan / perawatan:
a. On kan kunci kontak
b. Geser saklar lampu tanda belok ke kiri
c. Periksa ketiga bola lampu (depan kiri , belakang kiri dan dash board )
d. Geser saklar lampu tanda belok ke kanan.
e. Periksa ketiga lampu ( depan kanan, belakang kanan dan dash board)
f. Perhatikan frekuensi kedipan dan bandingkan frekuensi kedipan antara
lampu kiri dan kanan apakah sama/berbeda.
Bila terjadi perbedaan frekuensi kedipan lakukan langkah berikutnya yaitu
membuka cover lampu tanda belok dan perhatikan daya yang tertera pada bola
lampu.
Gambar 2. 9 Lampu Tanda Belok
9. 41
Bola lampu tanda Bola lampu kontrol
Belok 12 V / 8 W tanda belok 12 V / 3 W
Gambar 2. 11 Jenis Bola Lampu Tanda Belok
Bila ditemukan daya yang berbeda dari yang semestinya gantilah dengan bola
lampu yang baru dengan spesifikasi yang sama
6. Lampu Kota belakang/lampu posisi.
Lampu kota bagian belakang merangkap fungsi, selain untuk penerangan plat
nomor berfungsi juga untuk diketahui posisi oleh pengendara lain dari belakang
agar dapat mengetahui jarak pengendaraan. Bola lampu kota berikut covernya
selalu disatukan dengan lampu rem. Karena konstruksi yang menyatu maka
bola lampu yang terpasang menggunakan dobel filamen. Filament dengan daya
kecil diperuntukkan lampu kota sedangkan yang berdaya besar diperuntukkan
sebagai lampu rem.
Gambar 2. 10 . Lampu kontrol tanda belok
10. 42
Pada pemegang kaca bola lampu biasanya tertulis data 12 V 8 / 18 W artinya
bahwa filamen bola lampu kota = 8 watt dan bola lampu rem = 18 watt.
7. Lampu rem
Lampu rem pada sepeda motor berfungsi untuk memberi tanda pada
pengendara dibelakang bahwa kendaraan didepan sedang mengurangi
kecepatan atau akan berhenti.
Lampu rem merupakan perlengkapan standard untuk keselamatan pengemudi
sendiri maupun pengendara lain yang berada dibelakangnya. Warna lampu rem
harus berwarna merah . Agar terlihat dari jauh ketika menyala maka daya bola
lampu rem dibuat lebih besar dibanding sistem tanda lainnya, yaitu 18 Watt.
Pada saat malam hari ketika lampu kota belakang/ lampu plat nomor menyala
dan pengendara melakukan pengereman maka nyala lampu harus ada
perubahan menjadi lebih terang.
Gambar 2. 12 Bola lampu dobel filamen
11. 43
Gambar 2. 13 Saklar Lampu Rem Kaki/Rem Belakang
Rangkaian lampu rem pada umumnya dirangkai seperti urutan berikut ini :
Baterai Sekring Kunci kontak Saklar lampu rem
Perhatikan gambar 2.13 saklar lampu rem belakang :
Bila pedal rem diinjak maka kawat penarik akan tertarik ke bawah untuk
menghubungkan kedua terminal penghubung arus.
Gangguan yang sering terjadi pada lampu rem jika kabel penghubung pada
soket lampu rem terbalik maka ketika dilakukan pengereman tidak terjadi
perubahan cahaya lampu ini dikarenakan bola lampu yang sedang menyala 18
Watt sedang lampu rem hanya 8 watt.
8. Klakson.
Klakson adalah kelengkapan sistem tanda berupa suara.
Fungsi klakson adalah sebagai tanda pada pengendara lain bahwa kita akan
mendahului atau meminta prioritas jalan pada saat siang hari.
Pada saat mengendarai sepeda motor di malam hari dilarang membunyikan
klakson ini dikarenakan akan membingungkan pengendara lain karena pada
saat malam hari tidak dapat ditentukan arah sumber suara, sehingga dapat
membahayakan pengendara maupun pengendara lain. Sumber daya yang
dipergunakan klakson pada sepeda motor adalah DC sehingga rangkaian
12. 44
klakson biasanya dirangkai secara seri dari baterai sampai dengan
klakson.seperti gambar bagan dibawah ini:
9. Menyetel arah penyinaran Lampu kepala.
Bila ditemukan arah penyinaran lampu kepala yang tidak benar ( terlalu tinggi)
maka lakukan penyetelan agar sinar lampu tidak menyilaukan pengendara lain
atau kalau terlalu rendah tidak didapatkan penyinaran jalan yang optimal. Cara
menyetel dengan memposisikan kendaraan pada tempat yang rata dan dan
distandard. Setel lampu dengan cara melonggarkan baut penyetel serta
menggerakkan arah sinar secara vertikal dengan menggerakkan lampu kepala
sampai didapatkan arah penyinaran yang tepat, keraskan kembali baut
penyetel lampu kepala agar tidak berubah dengan sendirinya.
Gambar 2. 14 Bagan Rangkaian Klakson
Gambar 2. 15 Skrup Penyetel Lampu Kepala
13. 45
10. Penggantian bola lampu sein (tanda belok).
Sebelum mengendarai sepedamotor sebaiknya mengontrol fungsi lampu tanda
belok, bila ditemukan frekuensi kedipan yang cepat dari kedipan lampu tanda
belok yang normal maka periksalah apakah ada salah satu bola lampu tanda
belok yang mati/tidak berfungsi ( bisa bagian depan atau bagian belakang).
Pastikan sebelum melakukan pembongkaran apakah bola lampu tanda belok
atau lampu tanda belok belakang. Cara membuka cover lampu tanda belok
diperlihatkan seberti gambar dibawah ini.
Gambar 2. 16 Baut pengikat lensa lampu sein depan
14. 46
Gambar 2. 19 Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang
Gambar 2. 17 Cara Mengganti Bola Lampu Sein Depan
Gambar 2. 18 Cara Membuka Lensa Lampu Sein Belakang
15. 47
Gambar 2. 20 Cara Mengganti Bola Lampu Sein Belakang
11. Penggantian bola lampu rem.
Lampu rem merupakan sistem tanda yang tidak kalah penting yaitu sistem
tanda yang berfungsi untuk member tanda pada pengendara lain bahwa
pengendara didepan sedang mengurangi laju sepeda motor. Sebelum
berkendara lakukan pengecekan fungsi lampu rem dengan cara kunci kontak di
nyalakan dan injak rem belakang dan atau tekan tuas rem depan. Bila kedua
duanya tidak menyala maka ada kemungkinan bola lampu rem putus. Berikut
cara mengganti bola lampu rem.
Gambar 2. 21 Cara Membuka Lensa Lampu Rem
16. 48
Gambar 2. 22 Cara Mengganti Bola Lampu Rem
12. Penggantian pengedip lampu sein.
Bila lampu sein tidak bisa berkedip baik belok kiri maupun kanan maka
kemungkinan unit pengedip tidak berfungsi. Maka gantilah unit pengedip ( relai
pengedip ) dengan yang baru.
Gambar 2. 23 Letak Unit Pengedip Lampu Sein
17. 49
13. Penggantian Klakson.
Ujilah fungsi klakson dengan cara ON kan kunci kontak kemudian tekan
tombol klakson bila kalkson tidak berbunyi ada kemungkinan klakson
mati. Gantilah klakson dengan yang baru dengan cara seperti gambar.
Gambar 2. 24 Posisi Klakson (Dibawah Rangka)
D. Aktifitas Pembelajaran.
1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem
yang menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan
bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat
perlu merencanakan belajarnya kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
2. Persiapan/perencanaan
2.1 Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
2.2 Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
2.3 Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
2.4 Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah
diperoleh.