SlideShare a Scribd company logo
HIPERTENSI 
I. KONSEP DASAR MEDIS 
A. Pengertian 
Hipertensi adalah tekanan dara antara resistant sistoliknya diatas 
140mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, 
hipertensi didefenisikan sebagai tekana sistolik 160 mmHg dan tekanan 
diastolik 93 mmHg (Brunner and Suddrat). 
B. Etiologi 
Menurut penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu : 
1. hipertensi primer/ hipertensi esensial / hipertensi idiopati. 
a. Kira-kira 70 – 90 % hipertensi yang ada dimasyarakat. 
b. Diduga ada kaitannya dengan faktor : 
· psikis/stress 
· Genetik 
· Obesitas 
· Stress lingkungan 
· Menurunnya elasitas pembuluh daah 
· Merokok 
· Peminum alkohol. 
c. 
2. Hipertensi Sekunder 
a. penyebabnya diketahui 
b. menunjukkan keluhan dan gejala yang jelas 
c. penyakit yang merupakan penyebab antara lain : 
· penyakit jantung 
· penyakit endokrin 
· penyakit ginjal, contoh : glomerulonefritis
· kehamilan contoh : tuksemia gravidarium 
· otak contoh : trauma dan peningkatan TIK 
· pengaruh sekunder obat-obatan seperti kontrasepsi oral. 
· Dsb. 
C. Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO 
1. tekanan darah normal, yaitu bila sistolik ≤140 mmHg dan diastolik 
≤90 mmHg 
2. tekanan darah berbatasan (border, line) yaitu bila tekanan darah 
sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91- 94 mmHg. 
3. tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik ≥ 160 mmHg 
dan diastolik ≥ 93 mmHg. 
D. Faktor Resiko 
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi 
2. Pria 35 – 55 tahun dan wanita >50 tahun atau sesudah menopause 
3. Kebanyakan mengkonsumsi garam/ natrium/ sodium 
4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh 
berbagai hal, seperti merokok, kadar lipid dan kolestrol serum 
meningkat, capein, DM dan seabagainya 
5. Faktor emosional 
6. Gaya hidup yang monoton 
7. Kegemukan 
8. Pemakaian kontrasepsi oral, dan estrogen 
E. Patofisiologi 
Hipertensi Primer  Penyebab multifaktorial  natrium, aldosteron, 
norephineprin, lingkungan genetik. 
Meningkatnya resistensi pembuluh perifer sebagai akibat stimulasi 
simpatis dan sekreni renin.
GFR Renin Angiotensinogen 
Stimulasi 
Simpatis Angiotensin I 
Angiotensin II 
Vasokonstriksi Sekresi Aldosteron 
Resistensi perifer Retensi Na & Air 
Edema 
Tekanan Darah 
F. Tanda dan Gejala 
1. Awal : Hipertensi tidak memberikan manifestasi klinik 
pada tahap awal. 
2. Lebih lanjut  Keluhan nyeri kepala terutama bagian 
psipital yang sering terjadi pada pagi hari. 
3. Nyeri kepala  Spasme/oklusi pembuluh darah serebral. 
4. Fatigue 
5. Pusing 
6. Palpitasi 
7. Mata berkunang-kunang 
8. Epistaksis 
9. Gangguan retina 
10. Pembesaran jantung 
11. Perubahan neurologis  gg. Pembuluh darah serebral. 
12. Peningkatan berat badan.
G. Pemeriksaan Penunjang 
1. Urinasis terutama untuk deteksi 
adanya darah, protein dan gula. 
2. Kimia darah untuk K, 
Kreatinin, gula darah puasa, total kolesterol 
3. EKG 
4. Radiologi ; foto dada 
5. Kolesterol : HDL, LDL, 
trigleserida atau asam urat 
6. USG pembuluh darah besar 
7. USG ginjal bila diduga 
kelainan pada ginjal 
8. Plasma renin Activity (PRA) 
clolosteron, katekolamin, urine. 
H. Komplikasi 
Sebagai akibat yang berkepanjangan adalah 
1. Insufisiensi koroner dan pengambatan 
2. Kegagalan jantung 
3. Kegagalan ginjal 
4. Gangguan pernafasan 
I. Pelaksanaan 
1. Non-farmakologis 
Pembatasan natrium, penurunan BB/latihan, pembatasan 
alcohol, penghentian merokok, menghilangkan stress 
2. Farmakologik 
Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat 
kondisi pasien, sasarkan pertimbangan dan prisif sebagai berikut: 
a. Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon belum 
belum optimal, contoh agen beta bloker ACE.
b. Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu 
obat dosis tinggi. Contoh: diuretic dengan beta bloker. 
c. Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek 
samping ganti DHA yang lain 
d. Pili yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali yang akan 
meningkatkan kepatuhan. 
e. Pasien dengan DM dan insufistensi ginjal terapi mula lebih dini 
yaitu pada tekanan darah normal tinggi.
II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN 
A. Pengkajian 
Riwayat Keperawatan 
1. Aktivitas/Istirahat 
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup otonom 
Tanda : Frekuensi jantung monoton 
Perubahan irama jantung 
Takipnea 
2. Sirkulasi 
Gejala : Riwayat hipertensi ,aterosklerosis, penyakit jantung 
koroner/katup dan penyakit serebrovaskuler. 
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postulih 
Nadi, denyut jelas dari karotis, jugularis, radialis, 
perbedaan 
denyut seperti, denyut femoral melambat sebagai 
konfensasi 
denyutan radialis. 
Denyut apika : PMI kemungkinan bergeser dan /menguat 
Frekuensi/irama : takikardia, berganti distrimia 
Bunyi jantung : Terdengar S2 pada dasar, S3 (CHF), S4 
(pergeseran vemtrikel kiri) 
Ekstensitas : Perubahan warna kulit, suhu dingin, pengisian 
kapiler mungkin lambat, kulit pucat sianosis dan 
diaforesisi, kerusakan. 
3. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, factor 
stress/multiple 
Tanda : Letupan suasana hati, otot muka tegang, gerakan fisik 
cepat, 
peningkatan pola bicara, gelisa, tengisan yang meledak. 
4. Eliminasi 
Gejala : gangguan ginjal saat ini/yang lalu 
5. Makanan/cairan 
Gejala : makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan 
tinggi 
garam tinggi lemak, tinggi kolesterol, gula “yang 
berwarna 
hitam : kandungan tinggi kalori mual dan muntah. 
Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/turun) 
Riwayat penggunaan diuretic 
Tanda : BB normal atau obesitas 
6. Neurosensori 
Gejala : Keluhan pening/pusing 
Berdenyut, sakit kepala sub obsipital 
Episode kebas dan / atau kelemahan pada satu sisi tubuh 
Gangguan penglihatan 
Episode Epiteksisi 
7. Nyeri/ketidaknyamanan 
Gejala : Angina (penyakit arteri koroner / keterlibatab jantung) 
Nyeri hilang timbul pada tungkai 
Sakit kepala oksipital nyeri abdomen/massa 
8. Pernafasan 
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja 
Takipnea, ortopnea, dispnea proksimal 
Batuk dengan/tenpa pembentukan sputum 
Riwayat merokok 
Tanda : Distres respirasi/penggunaan otot aksesoris pernafasan
Benyi nafas tambahan 
9. Keamanan 
Gejala : gangguan koordinasi/cara berjalan 
Hipotensi postural 
10. Pembelajaran/penyuluhan 
Gejala : Faktor-faktor resiko keluarga : hipertensi, Aterosklerosis, 
penyakit jantung, DM, Penyakit cerebrovaskuler/ginjal 
Faktor-faktor resiko Pil KB/ hormon lain, obat –obatan dan 
alkohol 
11. Pemeriksaan 
a. Hb/Ht (Mengkaji hubungan dari peningkatan dan penurunan) 
b. Bun/Kreatinin (Tentang fungsi ginjal) 
c. Glukosa (Hipoglikemia dapat mengidentifikasi adanya aldosteron 
utama sebagai penyebab) 
d. Kolesterol dan trigkeserida (Resiko pembentukan ateromotor 
serum) 
e. Pemeriksaan tiroid hipertiroidisme (vasokontriksi intervensi) 
f. Asam urat (Hiksurisemia telah menjadi implikasi sebagai fakta 
resiko hipertensi) 
g. IVP (mengidentifikasi penyebab hipertensi) 
h. Foto dada (dapat menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area 
katub pembesaran jantung) 
i. CT scan 9Mengkaji tumor cerebral, ensepalopati) 
j. EKG (Mengidentifikasi pembesaran jantung pola tegangan, 
gangguan konduksi)
B. Diagnosa Keperawatan 
Pendiagnosaan keperawatan berdasarkan NANDA (Nursing 
Diagnosis) 
1. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung, 
stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung. 
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi, 
kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan 
3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring 
atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan 
antara suplay oksigen dengan kebutuhan. Gaya hidup yang 
dipertahankan. 
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis 
( usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, 
depresi, kelelahan, takut, kesendirian), Lingkungan ( kelembaban, 
kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, 
stimulan),kebisingan). Fisiologis : (Demam, mual, posisi, urgensi 
urin) 
C. Rencana Tidakan Keperawatan 
1. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung, 
stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung. 
Diagnosa 
Keperawatan/ 
Masalah Kolaborasi 
Rencana keperawatan 
Tujuan dan Kriteria 
Hasil 
Intervensi 
Penurunan curah 
jantung b/d gangguan 
irama jantung, stroke 
volume, pre load dan 
afterload, 
kontraktilitas jantung. 
NOC : 
· Cardiac Pump 
effectiveness 
· Circulation Status 
· Vital Sign Status 
NIC : 
Evaluasi adanya 
nyeri dada 
Catat adanya 
disritmia jantung 
Catat adanya tanda
DO/DS: 
- Aritmia, takikardia, 
bradikardia 
- Palpitasi, oedem 
- Kelelahan 
- Peningkatan/penuru 
nan JVP 
- Distensi vena 
jugularis 
- Kulit dingin dan 
lembab 
- Penurunan denyut 
nadi perifer 
- Oliguria, kaplari 
refill lambat 
- Nafas pendek/ sesak 
nafas 
- Perubahan warna 
kulit 
- Batuk, bunyi 
jantung S3/S4 
- Kecemasan 
· Tissue perfusion: 
perifer 
Setelah dilakukan asuhan 
selama………penurunan 
kardiak output klien 
teratasi dengan kriteria 
hasil: 
 Tanda Vital dalam 
rentang normal 
(Tekanan darah, Nadi, 
respirasi) 
 Dapat mentoleransi 
aktivitas, tidak ada 
kelelahan 
 Tidak ada edema 
paru, perifer, dan 
tidak ada asites 
 Tidak ada penurunan 
kesadaran 
 AGD dalam batas 
normal 
 Tidak ada distensi 
vena leher 
 Warna kulit normal 
dan gejala penurunan 
cardiac putput 
Monitor status 
pernafasan yang 
menandakan gagal 
jantung 
Monitor balance 
cairan 
Monitor respon 
pasien terhadap efek 
pengobatan 
antiaritmia 
Atur periode latihan 
dan istirahat untuk 
menghindari 
kelelahan 
Monitor toleransi 
aktivitas pasien 
Monitor adanya 
dyspneu, fatigue, 
tekipneu dan 
ortopneu 
Anjurkan untuk 
menurunkan stress 
 Monitor TD, nadi, 
suhu, dan RR 
 Monitor VS saat 
pasien berbaring, 
duduk, atau berdiri 
 Auskultasi TD pada 
kedua lengan dan 
bandingkan 
 Monitor TD, nadi, 
RR, sebelum, selama, 
dan setelah aktivitas 
 Monitor jumlah, 
bunyi dan irama 
jantung 
 Monitor frekuensi 
dan irama pernapasan 
 Monitor pola 
pernapasan abnormal 
 Monitor suhu, warna, 
dan kelembaban kulit 
 Monitor sianosis 
perifer 
 Monitor adanya
cushing triad 
(tekanan nadi yang 
melebar, bradikardi, 
peningkatan sistolik) 
 Identifikasi penyebab 
dari perubahan vital 
sign 
 Jelaskan pada pasien 
tujuan dari 
pemberian oksigen 
 Sediakan informasi 
untuk mengurangi 
stress 
 Kelola pemberian 
obat anti aritmia, 
inotropik, 
nitrogliserin dan 
vasodilator untuk 
mempertahankan 
kontraktilitas jantung 
 Kelola pemberian 
antikoagulan untuk 
mencegah trombus 
perifer 
 Minimalkan stress 
lingkungan 
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi, 
kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan 
Diagnosa 
Keperawatan/ 
Masalah Kolaborasi 
Rencana keperawatan 
Tujuan dan Kriteria 
Hasil 
Intervensi 
Nyeri akut 
berhubungan dengan: 
Agen injuri (biologi, 
kimia, fisik, 
psikologis), kerusakan 
jaringan 
DS: 
- Laporan secara 
verbal 
DO: 
- Posisi untuk 
menahan nyeri 
NOC : 
 Pain Level, 
 pain control, 
 comfort level 
Setelah dilakukan 
tinfakan keperawatan 
selama …. Pasien tidak 
mengalami nyeri, dengan 
kriteria hasil: 
·Mampu mengontrol 
nyeri (tahu penyebab 
nyeri, mampu 
NIC : 
 Lakukan pengkajian 
nyeri secara 
komprehensif termasuk 
lokasi, karakteristik, 
durasi, frekuensi, 
kualitas dan faktor 
presipitasi 
 Observasi reaksi 
nonverbal dari 
ketidaknyamanan 
 Bantu pasien dan
- Tingkah laku 
berhati-hati 
- Gangguan tidur 
(mata sayu, tampak 
capek, sulit atau 
gerakan kacau, 
menyeringai) 
- Terfokus pada diri 
sendiri 
- Fokus menyempit 
(penurunan persepsi 
waktu, kerusakan 
proses berpikir, 
penurunan interaksi 
dengan orang dan 
lingkungan) 
- Tingkah laku 
distraksi, contoh : 
jalan-jalan, 
menemui orang lain 
dan/atau aktivitas, 
aktivitas berulang-ulang) 
- Respon autonom 
(seperti diaphoresis, 
perubahan tekanan 
darah, perubahan 
nafas, nadi dan 
dilatasi pupil) 
- Perubahan 
autonomic dalam 
tonus otot (mungkin 
dalam rentang dari 
lemah ke kaku) 
- Tingkah laku 
ekspresif (contoh : 
gelisah, merintih, 
menangis, waspada, 
iritabel, nafas 
panjang/berkeluh 
kesah) 
- Perubahan dalam 
nafsu makan dan 
minum 
menggunakan tehnik 
nonfarmakologi untuk 
mengurangi nyeri, 
mencari bantuan) 
·Melaporkan bahwa 
nyeri berkurang dengan 
menggunakan 
manajemen nyeri 
·Mampu mengenali 
nyeri (skala, intensitas, 
frekuensi dan tanda 
nyeri) 
·Menyatakan rasa 
nyaman setelah nyeri 
berkurang 
·Tanda vital dalam 
rentang normal 
·Tidak mengalami 
gangguan tidur 
keluarga untuk mencari 
dan menemukan 
dukungan 
 Kontrol lingkungan 
yang dapat 
mempengaruhi nyeri 
seperti suhu ruangan, 
pencahayaan dan 
kebisingan 
 Kurangi faktor 
presipitasi nyeri 
 Kaji tipe dan sumber 
nyeri untuk 
menentukan intervensi 
 Ajarkan tentang teknik 
non farmakologi: napas 
dala, relaksasi, 
distraksi, kompres 
hangat/ dingin 
 Berikan analgetik 
untuk mengurangi 
nyeri: ……... 
 Tingkatkan istirahat 
 Berikan informasi 
tentang nyeri seperti 
penyebab nyeri, berapa 
lama nyeri akan 
berkurang dan 
antisipasi 
ketidaknyamanan dari 
prosedur 
 Monitor vital sign 
sebelum dan sesudah 
pemberian analgesik 
pertama kali
3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring 
atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan 
antara suplay oksigen dengan kebutuhan. Gaya hidup yang 
dipertahankan. 
Diagnosa 
Keperawatan/ 
Masalah Kolaborasi 
Rencana keperawatan 
Tujuan dan Kriteria 
Hasil 
Intervensi 
Intoleransi aktivitas 
Berhubungan dengan 
Tirah Baring atau 
imobilisasi, 
Kelemahan 
menyeluruh, 
Ketidakseimbangan 
antara suplei oksigen 
dengan kebutuhan, 
Gaya hidup yang 
dipertahankan. 
DS: 
· Melaporkan 
secara verbal 
adanya kelelahan 
atau kelemahan. 
· Adanya dyspneu 
atau 
ketidaknyamanan 
saat beraktivitas. 
DO : 
· Respon abnormal 
dari tekanan 
darah atau nadi 
terhadap aktifitas 
· Perubahan ECG : 
aritmia, iskemia 
NOC : 
 Self Care : ADLs 
 Toleransi aktivitas 
 Konservasi eneergi 
Setelah dilakukan 
tindakan keperawatan 
selama …. Pasien 
bertoleransi terhadap 
aktivitas dengan 
Kriteria Hasil : 
 Berpartisipasi dalam 
aktivitas fisik tanpa 
disertai peningkatan 
tekanan darah, nadi 
dan RR 
 Mampu melakukan 
aktivitas sehari hari 
(ADLs) secara 
mandiri 
 Keseimbangan 
aktivitas dan istirahat 
NIC : 
 Observasi adanya 
pembatasan klien 
dalam melakukan 
aktivitas 
 Kaji adanya faktor 
yang menyebabkan 
kelelahan 
 Monitor nutrisi dan 
sumber energi yang 
adekuat 
 Monitor pasien akan 
adanya kelelahan fisik 
dan emosi secara 
berlebihan 
 Monitor respon 
kardivaskuler 
terhadap aktivitas 
(takikardi, disritmia, 
sesak nafas, 
diaporesis, pucat, 
perubahan 
hemodinamik) 
 Monitor pola tidur dan 
lamanya tidur/istirahat 
pasien 
 Kolaborasikan dengan 
Tenaga Rehabilitasi 
Medik dalam
merencanakan 
progran terapi yang 
tepat. 
 Bantu klien untuk 
mengidentifikasi 
aktivitas yang mampu 
dilakukan 
 Bantu untuk memilih 
aktivitas konsisten 
yang sesuai dengan 
kemampuan fisik, 
psikologi dan sosial 
 Bantu untuk 
mengidentifikasi dan 
mendapatkan sumber 
yang diperlukan untuk 
aktivitas yang 
diinginkan 
 Bantu untuk 
mendpatkan alat 
bantuan aktivitas 
seperti kursi roda, 
krek 
 Bantu untuk 
mengidentifikasi 
aktivitas yang disukai 
 Bantu klien untuk 
membuat jadwal 
latihan diwaktu luang 
 Bantu pasien/keluarga 
untuk 
mengidentifikasi 
kekurangan dalam 
beraktivitas 
 Sediakan penguatan 
positif bagi yang aktif 
beraktivitas 
 Bantu pasien untuk 
mengembangkan 
motivasi diri dan 
penguatan 
 Monitor respon fisik, 
emosi, sosial dan 
spiritual
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis 
( usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, 
depresi, kelelahan, takut, kesendirian), Lingkungan ( kelembaban, 
kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, 
stimulan),kebisingan). Fisiologis : (Demam, mual, posisi, urgensi 
urin) 
Diagnosa 
Keperawatan/ 
Masalah Kolaborasi 
Rencana keperawatan 
Tujuan dan Kriteria 
Hasil 
Intervensi 
Gangguan pola tidur 
berhubungan dengan: 
- Psikologis : usia tua, 
kecemasan, agen 
biokimia, suhu 
tubuh, pola 
aktivitas, depresi, 
kelelahan, takut, 
kesendirian. 
- Lingkungan : 
kelembaban, 
kurangnya 
privacy/kontrol 
tidur, pencahayaan, 
medikasi (depresan, 
stimulan),kebisinga 
n. 
Fisiologis : Demam, 
mual, posisi, urgensi 
urin. 
DS: 
- Bangun lebih 
awal/lebih lambat 
- Secara verbal 
NOC: 
 Anxiety Control 
 Comfort Level 
 Pain Level 
 Rest : Extent and 
Pattern 
 Sleep : Extent ang 
Pattern 
Setelah dilakukan 
tindakan keperawatan 
selama …. gangguan 
pola tidur pasien teratasi 
dengan kriteria hasil: 
Jumlah jam tidur 
dalam batas normal 
Pola tidur,kualitas 
dalam batas normal 
Perasaan fresh 
sesudah tidur/istirahat 
Mampu 
mengidentifikasi hal-hal 
yang 
meningkatkan tidur 
NIC : 
Sleep Enhancement 
- Determinasi efek-efek 
medikasi 
terhadap pola tidur 
- Jelaskan 
pentingnya tidur 
yang adekuat 
- Fasilitasi untuk 
mempertahankan 
aktivitas sebelum 
tidur (membaca) 
- Ciptakan 
lingkungan yang 
nyaman 
- Kolaburasi 
pemberian obat 
tidur
menyatakan tidak 
fresh sesudah tidur 
DO : 
- Penurunan 
kemempuan 
fungsi 
- Penurunan 
proporsi tidur 
REM 
- Penurunan 
proporsi pada 
tahap 3 dan 4 
tidur. 
- Peningkatan 
proporsi pada 
tahap 1 tidur 
- Jumlah tidur 
kurang dari 
normal sesuai usia
DAFTAR PUSTAKA 
· Corwin Elisabeth J., 2000, Pathofisiologi, EGC, Jakarta. 
· Doenges, Moorhouse & Geisser, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, 
EGC, Jakarta. 
· Kapita selecta kedokteran /editor, Mansjoer arief....(et al) edisi.3, Jakarta : 
Media Aeskulapius,2000 
· Ahern Nancy R & Wilkinson Judith. M. Buku Saku Diagnosis 
Keperawatan. Edisi Revisi. EGC. Jakarta, 2002 
· W Sudoyo Aru, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid 2 Edisi 4. 
Jakarta: FKUI 2007.

More Related Content

What's hot

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
Baskoro Abdiansyah
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
205802122 case-asma
205802122 case-asma205802122 case-asma
205802122 case-asma
homeworkping7
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Danang Novandhori
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
Phil Adit R
 
Intervensi cor
Intervensi corIntervensi cor
Intervensi cor
rositaadl
 
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
aryana_imam
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
Sulistia Rini
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Aulia Amani
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Warnet Raha
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
Kampus-Sakinah
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
asyifa wiyarta
 
Askep
Askep Askep

What's hot (20)

Intervensi keperawatan anemia (recovered)
Intervensi keperawatan anemia (recovered)Intervensi keperawatan anemia (recovered)
Intervensi keperawatan anemia (recovered)
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
205802122 case-asma
205802122 case-asma205802122 case-asma
205802122 case-asma
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
 
Intervensi cor
Intervensi corIntervensi cor
Intervensi cor
 
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Intervensi dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Askep
Askep Askep
Askep
 

Viewers also liked

DEVNET-1129 WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...
DEVNET-1129	WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...DEVNET-1129	WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...
DEVNET-1129 WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...
Cisco DevNet
 
Fullah Sugah Franchise Book
Fullah Sugah Franchise BookFullah Sugah Franchise Book
Fullah Sugah Franchise Book
Fullah Sugah
 
DEVNET-1132 Create B2B Exchanges with Cisco Connected Processes
DEVNET-1132	Create B2B Exchanges with Cisco Connected ProcessesDEVNET-1132	Create B2B Exchanges with Cisco Connected Processes
DEVNET-1132 Create B2B Exchanges with Cisco Connected Processes
Cisco DevNet
 
DEVNET-1147 Energizing Your Career with Cloud Technologies
DEVNET-1147	Energizing Your Career with Cloud TechnologiesDEVNET-1147	Energizing Your Career with Cloud Technologies
DEVNET-1147 Energizing Your Career with Cloud Technologies
Cisco DevNet
 
DEVNET-1164 Using OpenDaylight for Notification Driven Workflows
DEVNET-1164	Using OpenDaylight for Notification Driven WorkflowsDEVNET-1164	Using OpenDaylight for Notification Driven Workflows
DEVNET-1164 Using OpenDaylight for Notification Driven Workflows
Cisco DevNet
 
SEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced Tactics
SEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced TacticsSEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced Tactics
SEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced Tactics
IslamAmeen
 
Getting Started: Developing Tropo Applications
Getting Started: Developing Tropo ApplicationsGetting Started: Developing Tropo Applications
Getting Started: Developing Tropo Applications
Cisco DevNet
 
Lookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October Issue
Lookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October IssueLookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October Issue
Lookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October Issue
Fullah Sugah
 

Viewers also liked (8)

DEVNET-1129 WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...
DEVNET-1129	WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...DEVNET-1129	WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...
DEVNET-1129 WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...
 
Fullah Sugah Franchise Book
Fullah Sugah Franchise BookFullah Sugah Franchise Book
Fullah Sugah Franchise Book
 
DEVNET-1132 Create B2B Exchanges with Cisco Connected Processes
DEVNET-1132	Create B2B Exchanges with Cisco Connected ProcessesDEVNET-1132	Create B2B Exchanges with Cisco Connected Processes
DEVNET-1132 Create B2B Exchanges with Cisco Connected Processes
 
DEVNET-1147 Energizing Your Career with Cloud Technologies
DEVNET-1147	Energizing Your Career with Cloud TechnologiesDEVNET-1147	Energizing Your Career with Cloud Technologies
DEVNET-1147 Energizing Your Career with Cloud Technologies
 
DEVNET-1164 Using OpenDaylight for Notification Driven Workflows
DEVNET-1164	Using OpenDaylight for Notification Driven WorkflowsDEVNET-1164	Using OpenDaylight for Notification Driven Workflows
DEVNET-1164 Using OpenDaylight for Notification Driven Workflows
 
SEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced Tactics
SEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced TacticsSEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced Tactics
SEO: Core Understanding, Solid Strategy & Advanced Tactics
 
Getting Started: Developing Tropo Applications
Getting Started: Developing Tropo ApplicationsGetting Started: Developing Tropo Applications
Getting Started: Developing Tropo Applications
 
Lookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October Issue
Lookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October IssueLookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October Issue
Lookbook Fullah Sugah AW 14/15 - The October Issue
 

Similar to Askep hipertensi

Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensi
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensi
Warnet Raha
 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
AlyLiah
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Warnet Raha
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
rinanurulazmi
 
Portofolio hipertensi
Portofolio hipertensiPortofolio hipertensi
Portofolio hipertensi
yaya jaya
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
arfian vhio
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
puskesmas sambaliung
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
Ocii'x Ocii'x
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Jeny Ayu
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 

Similar to Askep hipertensi (20)

Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensiAsuhan keperawatan pada penderita hipertensi
Asuhan keperawatan pada penderita hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Portofolio hipertensi
Portofolio hipertensiPortofolio hipertensi
Portofolio hipertensi
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Hipertensi fifi
Hipertensi fifiHipertensi fifi
Hipertensi fifi
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 

Askep hipertensi

  • 1. HIPERTENSI I. KONSEP DASAR MEDIS A. Pengertian Hipertensi adalah tekanan dara antara resistant sistoliknya diatas 140mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefenisikan sebagai tekana sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 93 mmHg (Brunner and Suddrat). B. Etiologi Menurut penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu : 1. hipertensi primer/ hipertensi esensial / hipertensi idiopati. a. Kira-kira 70 – 90 % hipertensi yang ada dimasyarakat. b. Diduga ada kaitannya dengan faktor : · psikis/stress · Genetik · Obesitas · Stress lingkungan · Menurunnya elasitas pembuluh daah · Merokok · Peminum alkohol. c. 2. Hipertensi Sekunder a. penyebabnya diketahui b. menunjukkan keluhan dan gejala yang jelas c. penyakit yang merupakan penyebab antara lain : · penyakit jantung · penyakit endokrin · penyakit ginjal, contoh : glomerulonefritis
  • 2. · kehamilan contoh : tuksemia gravidarium · otak contoh : trauma dan peningkatan TIK · pengaruh sekunder obat-obatan seperti kontrasepsi oral. · Dsb. C. Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO 1. tekanan darah normal, yaitu bila sistolik ≤140 mmHg dan diastolik ≤90 mmHg 2. tekanan darah berbatasan (border, line) yaitu bila tekanan darah sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91- 94 mmHg. 3. tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 93 mmHg. D. Faktor Resiko 1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi 2. Pria 35 – 55 tahun dan wanita >50 tahun atau sesudah menopause 3. Kebanyakan mengkonsumsi garam/ natrium/ sodium 4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh berbagai hal, seperti merokok, kadar lipid dan kolestrol serum meningkat, capein, DM dan seabagainya 5. Faktor emosional 6. Gaya hidup yang monoton 7. Kegemukan 8. Pemakaian kontrasepsi oral, dan estrogen E. Patofisiologi Hipertensi Primer  Penyebab multifaktorial  natrium, aldosteron, norephineprin, lingkungan genetik. Meningkatnya resistensi pembuluh perifer sebagai akibat stimulasi simpatis dan sekreni renin.
  • 3. GFR Renin Angiotensinogen Stimulasi Simpatis Angiotensin I Angiotensin II Vasokonstriksi Sekresi Aldosteron Resistensi perifer Retensi Na & Air Edema Tekanan Darah F. Tanda dan Gejala 1. Awal : Hipertensi tidak memberikan manifestasi klinik pada tahap awal. 2. Lebih lanjut  Keluhan nyeri kepala terutama bagian psipital yang sering terjadi pada pagi hari. 3. Nyeri kepala  Spasme/oklusi pembuluh darah serebral. 4. Fatigue 5. Pusing 6. Palpitasi 7. Mata berkunang-kunang 8. Epistaksis 9. Gangguan retina 10. Pembesaran jantung 11. Perubahan neurologis  gg. Pembuluh darah serebral. 12. Peningkatan berat badan.
  • 4. G. Pemeriksaan Penunjang 1. Urinasis terutama untuk deteksi adanya darah, protein dan gula. 2. Kimia darah untuk K, Kreatinin, gula darah puasa, total kolesterol 3. EKG 4. Radiologi ; foto dada 5. Kolesterol : HDL, LDL, trigleserida atau asam urat 6. USG pembuluh darah besar 7. USG ginjal bila diduga kelainan pada ginjal 8. Plasma renin Activity (PRA) clolosteron, katekolamin, urine. H. Komplikasi Sebagai akibat yang berkepanjangan adalah 1. Insufisiensi koroner dan pengambatan 2. Kegagalan jantung 3. Kegagalan ginjal 4. Gangguan pernafasan I. Pelaksanaan 1. Non-farmakologis Pembatasan natrium, penurunan BB/latihan, pembatasan alcohol, penghentian merokok, menghilangkan stress 2. Farmakologik Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat kondisi pasien, sasarkan pertimbangan dan prisif sebagai berikut: a. Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon belum belum optimal, contoh agen beta bloker ACE.
  • 5. b. Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu obat dosis tinggi. Contoh: diuretic dengan beta bloker. c. Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek samping ganti DHA yang lain d. Pili yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali yang akan meningkatkan kepatuhan. e. Pasien dengan DM dan insufistensi ginjal terapi mula lebih dini yaitu pada tekanan darah normal tinggi.
  • 6. II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN A. Pengkajian Riwayat Keperawatan 1. Aktivitas/Istirahat Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup otonom Tanda : Frekuensi jantung monoton Perubahan irama jantung Takipnea 2. Sirkulasi Gejala : Riwayat hipertensi ,aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit serebrovaskuler. Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postulih Nadi, denyut jelas dari karotis, jugularis, radialis, perbedaan denyut seperti, denyut femoral melambat sebagai konfensasi denyutan radialis. Denyut apika : PMI kemungkinan bergeser dan /menguat Frekuensi/irama : takikardia, berganti distrimia Bunyi jantung : Terdengar S2 pada dasar, S3 (CHF), S4 (pergeseran vemtrikel kiri) Ekstensitas : Perubahan warna kulit, suhu dingin, pengisian kapiler mungkin lambat, kulit pucat sianosis dan diaforesisi, kerusakan. 3. Integritas ego
  • 7. Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, factor stress/multiple Tanda : Letupan suasana hati, otot muka tegang, gerakan fisik cepat, peningkatan pola bicara, gelisa, tengisan yang meledak. 4. Eliminasi Gejala : gangguan ginjal saat ini/yang lalu 5. Makanan/cairan Gejala : makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi garam tinggi lemak, tinggi kolesterol, gula “yang berwarna hitam : kandungan tinggi kalori mual dan muntah. Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretic Tanda : BB normal atau obesitas 6. Neurosensori Gejala : Keluhan pening/pusing Berdenyut, sakit kepala sub obsipital Episode kebas dan / atau kelemahan pada satu sisi tubuh Gangguan penglihatan Episode Epiteksisi 7. Nyeri/ketidaknyamanan Gejala : Angina (penyakit arteri koroner / keterlibatab jantung) Nyeri hilang timbul pada tungkai Sakit kepala oksipital nyeri abdomen/massa 8. Pernafasan Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja Takipnea, ortopnea, dispnea proksimal Batuk dengan/tenpa pembentukan sputum Riwayat merokok Tanda : Distres respirasi/penggunaan otot aksesoris pernafasan
  • 8. Benyi nafas tambahan 9. Keamanan Gejala : gangguan koordinasi/cara berjalan Hipotensi postural 10. Pembelajaran/penyuluhan Gejala : Faktor-faktor resiko keluarga : hipertensi, Aterosklerosis, penyakit jantung, DM, Penyakit cerebrovaskuler/ginjal Faktor-faktor resiko Pil KB/ hormon lain, obat –obatan dan alkohol 11. Pemeriksaan a. Hb/Ht (Mengkaji hubungan dari peningkatan dan penurunan) b. Bun/Kreatinin (Tentang fungsi ginjal) c. Glukosa (Hipoglikemia dapat mengidentifikasi adanya aldosteron utama sebagai penyebab) d. Kolesterol dan trigkeserida (Resiko pembentukan ateromotor serum) e. Pemeriksaan tiroid hipertiroidisme (vasokontriksi intervensi) f. Asam urat (Hiksurisemia telah menjadi implikasi sebagai fakta resiko hipertensi) g. IVP (mengidentifikasi penyebab hipertensi) h. Foto dada (dapat menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area katub pembesaran jantung) i. CT scan 9Mengkaji tumor cerebral, ensepalopati) j. EKG (Mengidentifikasi pembesaran jantung pola tegangan, gangguan konduksi)
  • 9. B. Diagnosa Keperawatan Pendiagnosaan keperawatan berdasarkan NANDA (Nursing Diagnosis) 1. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung, stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung. 2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan 3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan antara suplay oksigen dengan kebutuhan. Gaya hidup yang dipertahankan. 4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis ( usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian), Lingkungan ( kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan). Fisiologis : (Demam, mual, posisi, urgensi urin) C. Rencana Tidakan Keperawatan 1. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung, stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung. Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung, stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung. NOC : · Cardiac Pump effectiveness · Circulation Status · Vital Sign Status NIC : Evaluasi adanya nyeri dada Catat adanya disritmia jantung Catat adanya tanda
  • 10. DO/DS: - Aritmia, takikardia, bradikardia - Palpitasi, oedem - Kelelahan - Peningkatan/penuru nan JVP - Distensi vena jugularis - Kulit dingin dan lembab - Penurunan denyut nadi perifer - Oliguria, kaplari refill lambat - Nafas pendek/ sesak nafas - Perubahan warna kulit - Batuk, bunyi jantung S3/S4 - Kecemasan · Tissue perfusion: perifer Setelah dilakukan asuhan selama………penurunan kardiak output klien teratasi dengan kriteria hasil:  Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi)  Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan  Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites  Tidak ada penurunan kesadaran  AGD dalam batas normal  Tidak ada distensi vena leher  Warna kulit normal dan gejala penurunan cardiac putput Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung Monitor balance cairan Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan Monitor toleransi aktivitas pasien Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Anjurkan untuk menurunkan stress  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri  Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan  Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas  Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung  Monitor frekuensi dan irama pernapasan  Monitor pola pernapasan abnormal  Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit  Monitor sianosis perifer  Monitor adanya
  • 11. cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)  Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign  Jelaskan pada pasien tujuan dari pemberian oksigen  Sediakan informasi untuk mengurangi stress  Kelola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontraktilitas jantung  Kelola pemberian antikoagulan untuk mencegah trombus perifer  Minimalkan stress lingkungan 2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan DS: - Laporan secara verbal DO: - Posisi untuk menahan nyeri NOC :  Pain Level,  pain control,  comfort level Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: ·Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu NIC :  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan  Bantu pasien dan
  • 12. - Tingkah laku berhati-hati - Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai) - Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) - Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) - Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) - Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) - Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) - Perubahan dalam nafsu makan dan minum menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) ·Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri ·Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) ·Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang ·Tanda vital dalam rentang normal ·Tidak mengalami gangguan tidur keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan  Kurangi faktor presipitasi nyeri  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi  Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...  Tingkatkan istirahat  Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
  • 13. 3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan antara suplay oksigen dengan kebutuhan. Gaya hidup yang dipertahankan. Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan, Gaya hidup yang dipertahankan. DS: · Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan. · Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas. DO : · Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas · Perubahan ECG : aritmia, iskemia NOC :  Self Care : ADLs  Toleransi aktivitas  Konservasi eneergi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan Kriteria Hasil :  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR  Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri  Keseimbangan aktivitas dan istirahat NIC :  Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas  Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan  Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat  Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan  Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)  Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien  Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam
  • 14. merencanakan progran terapi yang tepat.  Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan  Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial  Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan  Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek  Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai  Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang  Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas  Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas  Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan  Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
  • 15. 4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis ( usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian), Lingkungan ( kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan). Fisiologis : (Demam, mual, posisi, urgensi urin) Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan pola tidur berhubungan dengan: - Psikologis : usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian. - Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisinga n. Fisiologis : Demam, mual, posisi, urgensi urin. DS: - Bangun lebih awal/lebih lambat - Secara verbal NOC:  Anxiety Control  Comfort Level  Pain Level  Rest : Extent and Pattern  Sleep : Extent ang Pattern Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil: Jumlah jam tidur dalam batas normal Pola tidur,kualitas dalam batas normal Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat Mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur NIC : Sleep Enhancement - Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur - Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat - Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca) - Ciptakan lingkungan yang nyaman - Kolaburasi pemberian obat tidur
  • 16. menyatakan tidak fresh sesudah tidur DO : - Penurunan kemempuan fungsi - Penurunan proporsi tidur REM - Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidur. - Peningkatan proporsi pada tahap 1 tidur - Jumlah tidur kurang dari normal sesuai usia
  • 17. DAFTAR PUSTAKA · Corwin Elisabeth J., 2000, Pathofisiologi, EGC, Jakarta. · Doenges, Moorhouse & Geisser, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta. · Kapita selecta kedokteran /editor, Mansjoer arief....(et al) edisi.3, Jakarta : Media Aeskulapius,2000 · Ahern Nancy R & Wilkinson Judith. M. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi Revisi. EGC. Jakarta, 2002 · W Sudoyo Aru, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid 2 Edisi 4. Jakarta: FKUI 2007.