Muntah pada Anak
Dipresentasikan oleh DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
DEVNET-1129 WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...Cisco DevNet
The Cisco WAN Automation Engine (WAE) is multivendor software designed to automate, plan, build and optimize your network. This session will introduce WAE and how to leverage its REST APIs.
Muntah pada Anak
Dipresentasikan oleh DR. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K), M.Kes
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK UNPAD/ RS Hasan Sadikin Bandung
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
DEVNET-1129 WAN Automation Engine - Develop Traffic Aware Applications Using ...Cisco DevNet
The Cisco WAN Automation Engine (WAE) is multivendor software designed to automate, plan, build and optimize your network. This session will introduce WAE and how to leverage its REST APIs.
DEVNET-1132 Create B2B Exchanges with Cisco Connected ProcessesCisco DevNet
The opportunity cost of business disruptions in the hyper-connected world can be very high. To ensure business continuity and optimization, organizations are automating many critical workflows and infrastructure operations throughout their enterprise and extended ecosystems. Cisco Connected Processes software enable architects, application developers and integration professionals to deliver business processes and automation as a service, while managing workflows and data more efficiently and effectively. Join this session to learn how scalable operational efficiencies can save you time and money while simplifying collaboration between all the members of your technical community.
DEVNET-1147 Energizing Your Career with Cloud TechnologiesCisco DevNet
In this session, we will discuss how to transform your career to align with one of the most dynamic parts of the industry. Speakers will cover topics including industry trends, emerging cloud technologies, and practical advice.
DEVNET-1164 Using OpenDaylight for Notification Driven WorkflowsCisco DevNet
Implementing Data-Driven Networking has significant challenges if we are going to successfully acquire the wealth of data available, and subsequently distribute this data to intelligent systems. During this presentation Andrew will discuss some of the challenges the network operating model has faced in the past and how he believes OpenDaylight can bring about changes in the way we think about managing networks. In the talk Andrew will present some additions to MD-SAL, through which OpenDaylight can be used to acquire data from devices and distribute it to multiple systems
Slides of the SEO workshop conducted at RiseUp 2016.
References included in the slides.
Special thanks to: Bernard Huang's programmatic SEO slides.
http://www.slideshare.net/bernardjhuang/programmatic-seo-bernard-huang-500-startups-distro-dojo
What is Tropo, how do you use it, and what can you use it for? In this session, you'll learn how Tropo works, see some real-life examples, and learn how to create your own voice and SMS applications in minutes.
Watch the DevNet 1023 replay from the Cisco Live On-Demand Library at:https://www.ciscolive.com/online/connect/sessionDetail.ww?SESSION_ID=91050&backBtn=true
Check out more and register for Cisco DevNet: http://ow.ly/jCNV3030OfS
1. HIPERTENSI
I. KONSEP DASAR MEDIS
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan dara antara resistant sistoliknya diatas
140mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi manula,
hipertensi didefenisikan sebagai tekana sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 93 mmHg (Brunner and Suddrat).
B. Etiologi
Menurut penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu :
1. hipertensi primer/ hipertensi esensial / hipertensi idiopati.
a. Kira-kira 70 – 90 % hipertensi yang ada dimasyarakat.
b. Diduga ada kaitannya dengan faktor :
· psikis/stress
· Genetik
· Obesitas
· Stress lingkungan
· Menurunnya elasitas pembuluh daah
· Merokok
· Peminum alkohol.
c.
2. Hipertensi Sekunder
a. penyebabnya diketahui
b. menunjukkan keluhan dan gejala yang jelas
c. penyakit yang merupakan penyebab antara lain :
· penyakit jantung
· penyakit endokrin
· penyakit ginjal, contoh : glomerulonefritis
2. · kehamilan contoh : tuksemia gravidarium
· otak contoh : trauma dan peningkatan TIK
· pengaruh sekunder obat-obatan seperti kontrasepsi oral.
· Dsb.
C. Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
1. tekanan darah normal, yaitu bila sistolik ≤140 mmHg dan diastolik
≤90 mmHg
2. tekanan darah berbatasan (border, line) yaitu bila tekanan darah
sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91- 94 mmHg.
3. tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik ≥ 160 mmHg
dan diastolik ≥ 93 mmHg.
D. Faktor Resiko
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
2. Pria 35 – 55 tahun dan wanita >50 tahun atau sesudah menopause
3. Kebanyakan mengkonsumsi garam/ natrium/ sodium
4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh
berbagai hal, seperti merokok, kadar lipid dan kolestrol serum
meningkat, capein, DM dan seabagainya
5. Faktor emosional
6. Gaya hidup yang monoton
7. Kegemukan
8. Pemakaian kontrasepsi oral, dan estrogen
E. Patofisiologi
Hipertensi Primer Penyebab multifaktorial natrium, aldosteron,
norephineprin, lingkungan genetik.
Meningkatnya resistensi pembuluh perifer sebagai akibat stimulasi
simpatis dan sekreni renin.
3. GFR Renin Angiotensinogen
Stimulasi
Simpatis Angiotensin I
Angiotensin II
Vasokonstriksi Sekresi Aldosteron
Resistensi perifer Retensi Na & Air
Edema
Tekanan Darah
F. Tanda dan Gejala
1. Awal : Hipertensi tidak memberikan manifestasi klinik
pada tahap awal.
2. Lebih lanjut Keluhan nyeri kepala terutama bagian
psipital yang sering terjadi pada pagi hari.
3. Nyeri kepala Spasme/oklusi pembuluh darah serebral.
4. Fatigue
5. Pusing
6. Palpitasi
7. Mata berkunang-kunang
8. Epistaksis
9. Gangguan retina
10. Pembesaran jantung
11. Perubahan neurologis gg. Pembuluh darah serebral.
12. Peningkatan berat badan.
4. G. Pemeriksaan Penunjang
1. Urinasis terutama untuk deteksi
adanya darah, protein dan gula.
2. Kimia darah untuk K,
Kreatinin, gula darah puasa, total kolesterol
3. EKG
4. Radiologi ; foto dada
5. Kolesterol : HDL, LDL,
trigleserida atau asam urat
6. USG pembuluh darah besar
7. USG ginjal bila diduga
kelainan pada ginjal
8. Plasma renin Activity (PRA)
clolosteron, katekolamin, urine.
H. Komplikasi
Sebagai akibat yang berkepanjangan adalah
1. Insufisiensi koroner dan pengambatan
2. Kegagalan jantung
3. Kegagalan ginjal
4. Gangguan pernafasan
I. Pelaksanaan
1. Non-farmakologis
Pembatasan natrium, penurunan BB/latihan, pembatasan
alcohol, penghentian merokok, menghilangkan stress
2. Farmakologik
Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat
kondisi pasien, sasarkan pertimbangan dan prisif sebagai berikut:
a. Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon belum
belum optimal, contoh agen beta bloker ACE.
5. b. Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu
obat dosis tinggi. Contoh: diuretic dengan beta bloker.
c. Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek
samping ganti DHA yang lain
d. Pili yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali yang akan
meningkatkan kepatuhan.
e. Pasien dengan DM dan insufistensi ginjal terapi mula lebih dini
yaitu pada tekanan darah normal tinggi.
6. II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Riwayat Keperawatan
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup otonom
Tanda : Frekuensi jantung monoton
Perubahan irama jantung
Takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi ,aterosklerosis, penyakit jantung
koroner/katup dan penyakit serebrovaskuler.
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postulih
Nadi, denyut jelas dari karotis, jugularis, radialis,
perbedaan
denyut seperti, denyut femoral melambat sebagai
konfensasi
denyutan radialis.
Denyut apika : PMI kemungkinan bergeser dan /menguat
Frekuensi/irama : takikardia, berganti distrimia
Bunyi jantung : Terdengar S2 pada dasar, S3 (CHF), S4
(pergeseran vemtrikel kiri)
Ekstensitas : Perubahan warna kulit, suhu dingin, pengisian
kapiler mungkin lambat, kulit pucat sianosis dan
diaforesisi, kerusakan.
3. Integritas ego
7. Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, factor
stress/multiple
Tanda : Letupan suasana hati, otot muka tegang, gerakan fisik
cepat,
peningkatan pola bicara, gelisa, tengisan yang meledak.
4. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini/yang lalu
5. Makanan/cairan
Gejala : makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan
tinggi
garam tinggi lemak, tinggi kolesterol, gula “yang
berwarna
hitam : kandungan tinggi kalori mual dan muntah.
Perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/turun)
Riwayat penggunaan diuretic
Tanda : BB normal atau obesitas
6. Neurosensori
Gejala : Keluhan pening/pusing
Berdenyut, sakit kepala sub obsipital
Episode kebas dan / atau kelemahan pada satu sisi tubuh
Gangguan penglihatan
Episode Epiteksisi
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina (penyakit arteri koroner / keterlibatab jantung)
Nyeri hilang timbul pada tungkai
Sakit kepala oksipital nyeri abdomen/massa
8. Pernafasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
Takipnea, ortopnea, dispnea proksimal
Batuk dengan/tenpa pembentukan sputum
Riwayat merokok
Tanda : Distres respirasi/penggunaan otot aksesoris pernafasan
8. Benyi nafas tambahan
9. Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi/cara berjalan
Hipotensi postural
10. Pembelajaran/penyuluhan
Gejala : Faktor-faktor resiko keluarga : hipertensi, Aterosklerosis,
penyakit jantung, DM, Penyakit cerebrovaskuler/ginjal
Faktor-faktor resiko Pil KB/ hormon lain, obat –obatan dan
alkohol
11. Pemeriksaan
a. Hb/Ht (Mengkaji hubungan dari peningkatan dan penurunan)
b. Bun/Kreatinin (Tentang fungsi ginjal)
c. Glukosa (Hipoglikemia dapat mengidentifikasi adanya aldosteron
utama sebagai penyebab)
d. Kolesterol dan trigkeserida (Resiko pembentukan ateromotor
serum)
e. Pemeriksaan tiroid hipertiroidisme (vasokontriksi intervensi)
f. Asam urat (Hiksurisemia telah menjadi implikasi sebagai fakta
resiko hipertensi)
g. IVP (mengidentifikasi penyebab hipertensi)
h. Foto dada (dapat menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area
katub pembesaran jantung)
i. CT scan 9Mengkaji tumor cerebral, ensepalopati)
j. EKG (Mengidentifikasi pembesaran jantung pola tegangan,
gangguan konduksi)
9. B. Diagnosa Keperawatan
Pendiagnosaan keperawatan berdasarkan NANDA (Nursing
Diagnosis)
1. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung,
stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung.
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi,
kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan
3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring
atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan
antara suplay oksigen dengan kebutuhan. Gaya hidup yang
dipertahankan.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis
( usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas,
depresi, kelelahan, takut, kesendirian), Lingkungan ( kelembaban,
kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan,
stimulan),kebisingan). Fisiologis : (Demam, mual, posisi, urgensi
urin)
C. Rencana Tidakan Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b/d gangguan irama jantung,
stroke volume, pre load dan afterload, kontraktilitas jantung.
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Penurunan curah
jantung b/d gangguan
irama jantung, stroke
volume, pre load dan
afterload,
kontraktilitas jantung.
NOC :
· Cardiac Pump
effectiveness
· Circulation Status
· Vital Sign Status
NIC :
Evaluasi adanya
nyeri dada
Catat adanya
disritmia jantung
Catat adanya tanda
10. DO/DS:
- Aritmia, takikardia,
bradikardia
- Palpitasi, oedem
- Kelelahan
- Peningkatan/penuru
nan JVP
- Distensi vena
jugularis
- Kulit dingin dan
lembab
- Penurunan denyut
nadi perifer
- Oliguria, kaplari
refill lambat
- Nafas pendek/ sesak
nafas
- Perubahan warna
kulit
- Batuk, bunyi
jantung S3/S4
- Kecemasan
· Tissue perfusion:
perifer
Setelah dilakukan asuhan
selama………penurunan
kardiak output klien
teratasi dengan kriteria
hasil:
Tanda Vital dalam
rentang normal
(Tekanan darah, Nadi,
respirasi)
Dapat mentoleransi
aktivitas, tidak ada
kelelahan
Tidak ada edema
paru, perifer, dan
tidak ada asites
Tidak ada penurunan
kesadaran
AGD dalam batas
normal
Tidak ada distensi
vena leher
Warna kulit normal
dan gejala penurunan
cardiac putput
Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
Monitor balance
cairan
Monitor respon
pasien terhadap efek
pengobatan
antiaritmia
Atur periode latihan
dan istirahat untuk
menghindari
kelelahan
Monitor toleransi
aktivitas pasien
Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
tekipneu dan
ortopneu
Anjurkan untuk
menurunkan stress
Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor TD, nadi,
RR, sebelum, selama,
dan setelah aktivitas
Monitor jumlah,
bunyi dan irama
jantung
Monitor frekuensi
dan irama pernapasan
Monitor pola
pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna,
dan kelembaban kulit
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
11. cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign
Jelaskan pada pasien
tujuan dari
pemberian oksigen
Sediakan informasi
untuk mengurangi
stress
Kelola pemberian
obat anti aritmia,
inotropik,
nitrogliserin dan
vasodilator untuk
mempertahankan
kontraktilitas jantung
Kelola pemberian
antikoagulan untuk
mencegah trombus
perifer
Minimalkan stress
lingkungan
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri (biologi,
kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Nyeri akut
berhubungan dengan:
Agen injuri (biologi,
kimia, fisik,
psikologis), kerusakan
jaringan
DS:
- Laporan secara
verbal
DO:
- Posisi untuk
menahan nyeri
NOC :
Pain Level,
pain control,
comfort level
Setelah dilakukan
tinfakan keperawatan
selama …. Pasien tidak
mengalami nyeri, dengan
kriteria hasil:
·Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
NIC :
Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
Bantu pasien dan
12. - Tingkah laku
berhati-hati
- Gangguan tidur
(mata sayu, tampak
capek, sulit atau
gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri
sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan
proses berpikir,
penurunan interaksi
dengan orang dan
lingkungan)
- Tingkah laku
distraksi, contoh :
jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan
darah, perubahan
nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
- Perubahan
autonomic dalam
tonus otot (mungkin
dalam rentang dari
lemah ke kaku)
- Tingkah laku
ekspresif (contoh :
gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh
kesah)
- Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
·Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
·Mampu mengenali
nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)
·Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
·Tanda vital dalam
rentang normal
·Tidak mengalami
gangguan tidur
keluarga untuk mencari
dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik
non farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri: ……...
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
13. 3. Intoleransi aktivitas Berhubungan dengan Tirah Baring
atau imobilisasi, Kelemahan menyeluruh, Ketidakseimbangan
antara suplay oksigen dengan kebutuhan. Gaya hidup yang
dipertahankan.
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Intoleransi aktivitas
Berhubungan dengan
Tirah Baring atau
imobilisasi,
Kelemahan
menyeluruh,
Ketidakseimbangan
antara suplei oksigen
dengan kebutuhan,
Gaya hidup yang
dipertahankan.
DS:
· Melaporkan
secara verbal
adanya kelelahan
atau kelemahan.
· Adanya dyspneu
atau
ketidaknyamanan
saat beraktivitas.
DO :
· Respon abnormal
dari tekanan
darah atau nadi
terhadap aktifitas
· Perubahan ECG :
aritmia, iskemia
NOC :
Self Care : ADLs
Toleransi aktivitas
Konservasi eneergi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama …. Pasien
bertoleransi terhadap
aktivitas dengan
Kriteria Hasil :
Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi
dan RR
Mampu melakukan
aktivitas sehari hari
(ADLs) secara
mandiri
Keseimbangan
aktivitas dan istirahat
NIC :
Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas
Kaji adanya faktor
yang menyebabkan
kelelahan
Monitor nutrisi dan
sumber energi yang
adekuat
Monitor pasien akan
adanya kelelahan fisik
dan emosi secara
berlebihan
Monitor respon
kardivaskuler
terhadap aktivitas
(takikardi, disritmia,
sesak nafas,
diaporesis, pucat,
perubahan
hemodinamik)
Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam
14. merencanakan
progran terapi yang
tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan
Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten
yang sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendpatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spiritual
15. 4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Psikologis
( usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas,
depresi, kelelahan, takut, kesendirian), Lingkungan ( kelembaban,
kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan,
stimulan),kebisingan). Fisiologis : (Demam, mual, posisi, urgensi
urin)
Diagnosa
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Gangguan pola tidur
berhubungan dengan:
- Psikologis : usia tua,
kecemasan, agen
biokimia, suhu
tubuh, pola
aktivitas, depresi,
kelelahan, takut,
kesendirian.
- Lingkungan :
kelembaban,
kurangnya
privacy/kontrol
tidur, pencahayaan,
medikasi (depresan,
stimulan),kebisinga
n.
Fisiologis : Demam,
mual, posisi, urgensi
urin.
DS:
- Bangun lebih
awal/lebih lambat
- Secara verbal
NOC:
Anxiety Control
Comfort Level
Pain Level
Rest : Extent and
Pattern
Sleep : Extent ang
Pattern
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama …. gangguan
pola tidur pasien teratasi
dengan kriteria hasil:
Jumlah jam tidur
dalam batas normal
Pola tidur,kualitas
dalam batas normal
Perasaan fresh
sesudah tidur/istirahat
Mampu
mengidentifikasi hal-hal
yang
meningkatkan tidur
NIC :
Sleep Enhancement
- Determinasi efek-efek
medikasi
terhadap pola tidur
- Jelaskan
pentingnya tidur
yang adekuat
- Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum
tidur (membaca)
- Ciptakan
lingkungan yang
nyaman
- Kolaburasi
pemberian obat
tidur
16. menyatakan tidak
fresh sesudah tidur
DO :
- Penurunan
kemempuan
fungsi
- Penurunan
proporsi tidur
REM
- Penurunan
proporsi pada
tahap 3 dan 4
tidur.
- Peningkatan
proporsi pada
tahap 1 tidur
- Jumlah tidur
kurang dari
normal sesuai usia
17. DAFTAR PUSTAKA
· Corwin Elisabeth J., 2000, Pathofisiologi, EGC, Jakarta.
· Doenges, Moorhouse & Geisser, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan,
EGC, Jakarta.
· Kapita selecta kedokteran /editor, Mansjoer arief....(et al) edisi.3, Jakarta :
Media Aeskulapius,2000
· Ahern Nancy R & Wilkinson Judith. M. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Edisi Revisi. EGC. Jakarta, 2002
· W Sudoyo Aru, dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid 2 Edisi 4.
Jakarta: FKUI 2007.