Teori kecerdasan majemuk menyatakan bahwa setiap individu memiliki delapan jenis kecerdasan yang berbeda, yaitu linguistik, logis-matematis, spasial, musikal, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalistik. Teori ini dikembangkan oleh Howard Gardner pada 1970-1980an berdasarkan bukti bahwa individu dapat menonjol dalam berbagai domain seperti catur, musik, olahraga, politik, dan kewiraus
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Teori Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences)tbpck
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Teori Kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Teori Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences)tbpck
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Teori Kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori konstruktivisme vygotsky
kelebihan dan kekurangan teori vygotsky
implikasi teori vygotsky dalam pembelajaran matematika
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Refleksi diri yang baik terdiri atas enam poin utama. (1)Deskripsi pengalaman belajar yang tidak ada kaitannya dengan isu,(2)Deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri,(3)Lesson learned yang telah diidentifikasi tanpa menunjukkan hubungan yang eksplisit melalui bukti pendukung lesson learned,(4)Mengandalkan penilaian diri seutuhnya tanpa memasukkan bukti eksternal pendukung,(5)Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isu dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh pada situasi saat ini,(6)Analisis, termasuk bukti eksternal pendukung lesson learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang.
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )Janwari Farqi
Kelompok Ahmad Fadillah,Ayu sarah Kamilah,Dwi Yuliani Hartika dan Janwari Farqi Saptio.
materi ini membahas tentang multiple intelegence, pengertiannya,tokoh-tokoh,fungsi dan hal-hal yang mempengaruhi multiple intelegence
Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori konstruktivisme vygotsky
kelebihan dan kekurangan teori vygotsky
implikasi teori vygotsky dalam pembelajaran matematika
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Semarang.
Follow saya di Instagram:
http://instagram.com/alvian.indonesia
SUBSCRIBE Youtube saya:
https://youtube.com/c/AlvianIndonesia
Refleksi diri yang baik terdiri atas enam poin utama. (1)Deskripsi pengalaman belajar yang tidak ada kaitannya dengan isu,(2)Deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri,(3)Lesson learned yang telah diidentifikasi tanpa menunjukkan hubungan yang eksplisit melalui bukti pendukung lesson learned,(4)Mengandalkan penilaian diri seutuhnya tanpa memasukkan bukti eksternal pendukung,(5)Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isu dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh pada situasi saat ini,(6)Analisis, termasuk bukti eksternal pendukung lesson learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang.
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )Janwari Farqi
Kelompok Ahmad Fadillah,Ayu sarah Kamilah,Dwi Yuliani Hartika dan Janwari Farqi Saptio.
materi ini membahas tentang multiple intelegence, pengertiannya,tokoh-tokoh,fungsi dan hal-hal yang mempengaruhi multiple intelegence
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
intelegensi terdiri dari 3 komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (autocriticism).
Teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence atau MI) merupakan istilah yang relatif baru yang dikenalkan oleh Howard Gardner. Jasmine (2007: 5) menjelaskan bahwa “Teori tentang Kecerdasan Majemuk (KM) adalah salah satu perkembangan paling penting dan paling menjanjikan dalam pendidikan dewasa ini”. Teori KM didasarkan atas karya Howard Gardner, pakar psikologi perkembangan, yang berupaya menciptakan teori baru tentang pengetahuan sebagai bagian dari karyanya di Universitas Harvard. Gardner berkenaan dengan teori tersebut, yaitu Frame of Mind (1983) menjelaskan ada delapan macam [sekarang sembilan] kecerdasan manusia yang meliputi bahasa (linguistic), musik (musical), logika-matematika (logical-mathematical), spasial (spatial), kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic), intrapersonal (intrapersonal), interpersonal (interpersonal), dan naturalis (naturalits). Berikut ini dijelaskan secara ringkas satu persatu dari bentuk-bentuk kecerdasan yang dimaksud oleh Gardner. Sejak buku Gardner diterbitkan tahun 1983, para pendidik telah mendiskusikan dengan antusias cara mempertimbangkan pengunaan berbagai KM di dalam kelas (Osburg, 1995). Dengan mengadopsi penggunaan dari KM di dalam kelas, dan guru memiliki perspektif KM pada materi pelajaran, maka guru dapat melihat adanya satu perbedaan dalam gaya mengajar mereka, kurikulum sebagai suatu keseluruhan, dan organisasi kelas (Shearer, 2004). Ketika guru dapat benar-benar memandang perbedaan dalam intelektual manusia, mereka akan mempunyai cara-cara efektif untuk mendidik para siswa di dalam kelas (Gardner, 2003). Menggunakan KM dalam pembelajaran merupakan satu alat efektif yang dapat membantu mencapai tujuan pendidikan (Hopper dan Hurray, 2000). Karena ada delapan kompetensi intelektual di dalam otak, maka guru dapat menyertakan beberapa cara baru dan berbeda tentang pendekatan tugas yang menggunakan satu atau lebih dari kombinasi KM.
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligenceabdulkadirsiompu
teori multiple intelligences mulai diterima dalam dunia pendidikan karena dianggaplebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik lebiharif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep ini“menghapus” mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anakhakikatnya cerdas.
2. Pengertian tentang kecerdasan
• Multiple Intelligences yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda
• Teori kecerdasan majemuk dikembangkan oleh seorang
psikolog, Howard Gardner pada akhir 1970 dan awal 1980
• Gardner mengemukakan bahwa individu memiliki delapan kecerdasan
• Kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu
kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang sanggup menangani
kandungan masalah yang spesifik di dunia
• Dikemukakan oleh Gardner, konsepsi kecerdasan majemuk dari adanya
pengamatan bahwa individu menunjukkan bakat besar dalam domain
yang beragam seperti catur, musik, atletik, politik dan kewirausahaan
yang memiliki kapasitas dalam domain yang harus diperhitungkan dalam
konseptualisasi kecerdasan.
4. Kriteria yang digunakan Gardner, untuk
mengidentifikasi kecerdasan unik yang
dimiliki setiap individu
1. Letak dalam otak
Gadner mengamati bahwa orang-orang yang pernah mengalami
kecelakaan atau penyakit tertentu mempengaruhi wilayah otak tertentu
pula. Orang yang mengalami cidera di wilayah Broca (lobus kiri
depan), misalnya, akan mengalamai kesulitan memproduksi
pelajaran, tetapi masih dapat mengerjakan soal
matematika, menari, mengekspresikan perasaan, dan menjalin hubungan
dengan orang lain.
5. Berikut ini merupakan sistem neurologis dalam otak yang
merupakan wilayah primer tiap jenis kecerdasan.
Jenis Kecerdasan
Wilayah Primer dalam otak
Jenis
Kecerdasan
Wilayah Primer dalam Otak
Linguistik
Lobus temporal kiri dan lobus bagian
depan
Musikal
Lobus temporal kanan
LogisMatematis
Lobus bagian depan kiri dan parietal
kanan
Interpersonal Lobus bagian depan, lobus temporal
(terutama hemisfer kanan), sistem
limbik
Spasial
Bagian belakang hemisfer kanan
Intrapersonal
Lobus bagian depan, lobus parietal,
sistem limbik
JasmaniKinestetik
Serebelum, basal ganglia, motor
korteks
Naturalis
Wilayah2 lobus parietal kiri yg penting
untuk membedakan “makhluk hidup”
dengan “benda mati”
6. 2. Adanya Bukti Personalitas
Gardner memberi contoh profil pada orang-orang tertentu yang
sangat menonjol pada satu jenis kecerdasan tertentu, tetapi
rendah dalam kecerdasan lain atau savant (seperti Raymond
dalam film Rain Man)
3. Tiap Kecerdasan Memiliki Waktu
Kemunculan dan Perkembangan
Kecerdasan terbentuk melalui keterlibatan yang bernilai budaya
dan seseorang (dalam kegiatan itu) mengikuti pola perkembangan
tertentu.
Musik berkembang lebih awal dan bertahan lama (sampai tua),
kecerdasan visual dalam wujud melukis dapat muncul pada usia
dewasa (seperti kasus nenek moses).
7. 4. Sejarah Evolusioner dan Kenyataan Logis
Evolusioner
Tiap jenis kecerdasan memiliki bukti hidtoris, seperti spasial dapat ditemukan
pada gambar-gua Lascaux, irama terbang serangga waktu mencari
bunga, musikal melalui instrumen musik purba dan sebagainya.
5. Dukungan Temuan
Psikometrik
Dapat memanfaatkan tes standar untuk menilai kecerdasan dengan cara
yang terkontekstualisasikan (memanfaatkan skala kecerdasan Wechsler
untuk linguistik, matematis logis, spasial, kinsetetik, dll
6. Tiap Kecerdasan memiliki Rangkaian
Cara Kerja Dasar
Setiap kecerdasan membutuhkan cara kerja tertentu dan dapat
berfungsi menggerakkan kegiatan yang khas pada setiap kecerdasan.
Kinestetik misalnya, bercara dasar kerja: mampu menirukan gerakan
fisik, mampu menguasai gerak rutin motorik halus dalam menyusun
bangunan.
8. 7. Kemudahan Menjandikannya ke
dalam Sistem Simbol
Jenis Kecerdasan
Sistem Simbol
Jenis Kecerdasan
Sistem Simbol
Linguistik
LogisMatematis
Simbol Fonetis
Simbol matematis
Musikal
Interpersonal
Notasi musik, kode morse
Simbol sosial, ekspresi, gerak isyarat
Spasial
S imbol Ideografi s
(tulisan cina),
Intrapersonal
Simbol diri (dalam mimpi & karya
seni)
JasmaniKinestetik
Bahasa Isyarat, Braille
Naturalis
Klasifikasi, peta habitat
Gardner menyimpulkan bahwa kedelapan kecerdasan dengan
menambahkan kecerdasan naturalistik. Kecerdasan naturalistik
memungkinkan individu untuk mengidentifikasi dan membedakan antara
produk-produk dari alam seperti binatang, tanaman, jenis batuan, dan
pola cuaca.
9. Kritik dari teori kecerdasan
majemuk
Beberapa kritikus teori kecerdasan berpendapat bahwa penelitian yang
dilakukan Gardner tidak didasarkan pada penelitian empiris.
Kritik lain terkait teori ini adalah relatif kurangnya studi empiris yang
khusus dirancang untuk menguji teori secara keseluruhan.
Teori kecerdasan majemuk tidak dapat dibuktikan atau dibantah hanya
dasar suatu tes tunggal atau percobaan.
Kritik teori kecerdasan majemuk berfokus pada tingkat analisis yang
digunakan untuk mengklasifikasikan kemampuan intelektual manusia.
Kritik yang lebih ekstrem terkait teori ini adalah para ahli yang
menyatakan bahwa teori kecerdasan majemuk memperluas definisi
kecerdasan sedemikian rupa sehingga tidak lagi terlalu berguna.
Gardner telah membantahnya, bahwa konsep
kecerdasan yang dicampuradukkan dengan kemampuan
linguistik dan logis-matematis terlalu sempit dan gagal
untuk menangkap berbagai fungsi kecerdasan manusia.
11. Menggambarkan
batas-batas
kecerdasan
o Kriteria yang mendasari dan tingkat analisis teori kecerdasan
majemuk dapat bermanfaat untuk menarik sejumlah perbedaan
utama.
o Pemahaman bahwa kecerdasan beroperasi pada konten tertentu juga
dapat membantu untuk membedakannya dengan sistem sensorik.
o Jenis dan kualitas informasi yang diterima oleh sistem sensorik
menentukan kecerdasan.
o Perbedaan antara kecerdasan dan keterampilan adalah sumber umum
lain yang menimbulkan kebingungan.
o Kecerdasan tidak menentukan pilihan profesi, seseorang dengan
kecerdasan interpersonal yang tinggi mungkin memilih untuk
mengajar, akting, public relations, sales, atau pelayanan.
12. Macam-macam kecerdasan
Kecerdasan
Linguistik
Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kepekaan
seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi
kata, dan bahasa.
Kecerdasan Logis
Matematis
Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan pada polapola logis dan memiliki kemampuan mencerna polapola tersebut, termasuk juga numerik serta mampu
mengolah alur pemikiran yang panjang.
Kecerdasan Visual
Spasial
Kecerdasan
Kinestetik
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan
seseorang untuk memahami secara lebih mendalam
hubungan antara objek dan ruang.
Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan
seseorang untuk secara aktif menggunakan bagianbagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi
dan memecahkan berbagai masalah.
13. Kecerdasan
Musikal
Kecerdasan
Interpersonal
Kecerdasan
Intrapersonal
Kecerdasan
Naturalis
Kecerdasan musikal menunjukkan kemampuan
seseorang untuk peka terhadap suara-suara
nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk
dalam hal ini adalah nada dan irama.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain,
menginterpretasi perilaku dan komunikasi,
memahami hubungan antara seseorang dan
situasinya.
Kecerdasan intrapersonal berhubungan
dengan kesadaran diri (self-awareness).
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan
untuk mengenali &
mengklasifikasikan, tanaman, hewan dan
benda-benda lainnya di alam
& kemampuan untuk
merawat, berinteraksi secara halus dengan
makhluk hidup,/dengan seluruh ekosistem