Artikel ini membahas hubungan antara kecerdasan dominan siswa dengan strategi pembelajaran. Kecerdasan dominan adalah kecerdasan tertinggi yang dimiliki siswa. Strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kecerdasan dominan masing-masing siswa agar siswa dapat berkembang secara optimal. Guru perlu menggunakan berbagai strategi untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa.
Terdapat 9 kecerdasan yang diperkenalkan oleh Gardner. Kecerdasan itu ialah Kecerdasan verbal lingustik, logik matematik, visual ruang, kinestetik, muzik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan eksistensialisme.
Slide ini tertumpu kepada pendidikan iaitu sesuai untuk guru-guru aplikasikan dalam kelas...
Diharap dpt membantu.. ^_^
Human being is blessed with intelligence from his birth. Generally, there are 9 types of human intelligence. Each person has different types of intelligence. One type of intelligence is logic mathematic. This type related with someone’s ability to solve the problem. He/ She is able to think and construct solution with logical order and great interest in numbers, logic, order and seriation(regularity). This type of intelligence usually can be detected from one’s mastery of mathematic. Logic mathematic intelligence can be increase by using the appropriate learning model. One of learning model is Realistic Mathematic Education with has five characteristics, they are: using context, using model, student contribution, interactivity, and intertwining.
Terdapat 9 kecerdasan yang diperkenalkan oleh Gardner. Kecerdasan itu ialah Kecerdasan verbal lingustik, logik matematik, visual ruang, kinestetik, muzik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan eksistensialisme.
Slide ini tertumpu kepada pendidikan iaitu sesuai untuk guru-guru aplikasikan dalam kelas...
Diharap dpt membantu.. ^_^
Human being is blessed with intelligence from his birth. Generally, there are 9 types of human intelligence. Each person has different types of intelligence. One type of intelligence is logic mathematic. This type related with someone’s ability to solve the problem. He/ She is able to think and construct solution with logical order and great interest in numbers, logic, order and seriation(regularity). This type of intelligence usually can be detected from one’s mastery of mathematic. Logic mathematic intelligence can be increase by using the appropriate learning model. One of learning model is Realistic Mathematic Education with has five characteristics, they are: using context, using model, student contribution, interactivity, and intertwining.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Chapter 7
1. ARTIKEL INTERAKSI DAN STARATEGI BELAJAR MENGAJAR
“MULTIPLE INTELEGENCE DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA”
Hubungan Antara Kecerdasan Dominan dengan Strategi Pembelajarannya
Kelompok 9
Anggota Kelompok:
1. Ahmat Agus Salim (14601040035)
2. Indah Lestari (14601040016)
3. Indra Gormaks Pauba (14601040001)
4. Teguh Suryanto (14601040024)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2015
2. “Hubungan Antara Kecerdasan Dominan dengan Strategi Pembelajarannya”
1. Pengertian Kecerdasan
Setiap individu yang terlahir adalah insan cerdas yang kecerdasannya memiliki
makna masing-masing. Selanjutnya, setiap kita adalah manusia cerdas yang pernah ada
di muka bumi. Jika di sekolah, semua murid yang ada dalam kelas adalah manusia-
manusia cerdas dengan kecerdasan yang beragam dan luar biasa.
Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang bermakna sempurna perkembangan
akal budinya (untuk berpikir, mengerti, tangkas, cepat tanggap dalam menghadapi
masalah, cepat mengerti jika mendengar keterangan), tajam pikiran, dan bisa juga
bermakna sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat), sedangkan kecerdasan
adalah kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman
pikiran). Howard Gardner mendeskripsikan kecerdasan sebagai kecakapan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, kecakapan untuk
mengembangkan masalah untuk dipecahkan dan kecakapan untuk membuat sesuatu
atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya.
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecerdasan itu adalah
kemampuan memecahkan masaalah serta menciptakan kreatifitas serta peluang-
peluang luar biasa untuk menjalani kehidupan. Kata kemampuan sendiri berasal dari
kata mampu yang menurut akar katanya memiliki dua hal, yaitu:
1) Pembiasaan-pembiasaan yang disebabkan oleh perilaku fisik sang individu.
Pembiasaan ini dihasilkan oleh gerakan luar biasa kinetik tubuh kita. Gerakan
kinetik yang dimaksudkan adalah semua bentuk gerakan yang berhubungan dengan
kreatifitas fisik anggota tubuh kita dalam berkreasi dan beraktifitas dalam
kehidupan keseharian.
2) Pembiasaan-pembiasaan yang disebabkan oleh perilaku nonfisik sang individu.
Pembiasaan faktor non fisik dihasilkan melaui pemikiran yang terpola dalam
bentuk kebiasaankebiasaan yang diantaranya; kemampuan dan kecerdasan
individu dalam mengolah kata, kemampuan seseorang dalam memahami
penghitungan bilangan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan angka-angka.
Contoh lainnya dalah kecerdasan dalam mrefleksikan rasa cinta serta rasa
kepedulian terhadap lingkungan.
3. 2. Kecerdasan Majemuk dan Kecerdasan Dominan
Setiap orang memiliki kecerdasan yang majemuk. Kata majemuk memiliki arti
terjadi dari beberapa bagian yang merupakan kesatuan, atau bisa juga bermakna
berbagai ragam, berbagai rupa, atau bermacam-macam.
Tidak semua kecerdasan itu dapat menjadi aktual dalam pilihan studi maupun karir
seseorang. Hanya satu atau beberapa kecerdasan saja yang dapat diaktualisasikan
dalam mewarnai kehidupan seseorang. Satu atau dua kecerdasan seseorang dapat
menempati rangking pertama, kedua atau tiga, dan seterusnya dari kecerdasan yang
ada. Kecerdasan yang menempati rangking tertinggi cenderung mendominasi diri
seseorang dari pada kecerdasan-kecerdasan lain. Karena itu disebut kecerdasan
dominan.
Kecerdasan ini dapat menunjukkan potensi-potensi diri seseorang dalam
memilih studi dan karir. Cara ini membantu untuk melihat kompetensi-kompetensinya
dalam sebuah rentang karir yang menjadi peluang bagi dirinya. Kecerdasan dominan
pada diri seseorang, antara lain, apakah itu kecerdasan matematika, kecerdasan
naturalistik, atau kecerdasan spasial, selalu mencari jalan untuk mewujudkan diri
menjadi perilaku aktual. Ia mengarahkan orang memilih bidang studi dan kemudian
mendorongnya untuk menempuh karir di bidang tertentu. Kalaupun ia salah dalam
memilih pengembangkan diri, kecerdasan dominan akan selalu berusaha
mengarahkannya untuk kembali ke rel sesuai dominasi kecerdasannya.
Teori Howard Gardner menghilangkan anggapan bahwa kecerdasan manusia
hanya terbatas pada kemampuan linguistik dan matematis logis saja. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada satuan kegiatan manusia yang hanya
menggunakan satu macam kecerdasan, semua kecerdasan ini bekerja sama sebagai satu
kesatuan yang utuh dan terpadu. Kecerdasan yang paling menonjol akan mengontrol
kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah. Dengan mengembangkan
kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki siswa diharapkan dapat digunakan mereka untuk
menggenali dan memahami realitas kehidupan yang sesungguhnya.
Ada 10 aspek kecerdasan, yang terdiri dari :
1. kecerdasan linguistik (word smart),
2. kecerdasan logika matematika (number/reasoning smart),
3. kecerdasan fisik/kinestetik (body smart),
4. kecerdasan spasial (picture smart),
4. 5. kecerdasan musikal (musikal smart),
6. kecerdasan intrapersonal (self smart),
7. kecerdasan interpersonal (people smart),
8. kecerdasan naturalis (natural smart),
9. kecerdasan spiritual dan
10. kecerdasan eksistensial.
3. Strategi Pembelajaran
Dalam pembelajaran di sekolah, strategi pembelajaran pada umumnya
dirancang oleh guru sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran yang dikelolanya.
Pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efesien (Kemp dalam Situmorang 2004 : 66).
Sementara menurut Carey dalam Situmorang (2004) mendefinisikan strategi
pembelajaran sebagai suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang dipergunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa . Sedangkan
pendapat lain menyebutnya sebagai suatu pendekatan guru terhadap penggunaan
informasi , mulai dari pemilihan sumber belajar sampai kepada menetapkan peranan
siswa dalam pembelajaran (Ely dalam Situmorang, 1978) .
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu cara dalam mengorganisasikan dan mengatur komponen-
komponen pembelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Sesungguhnya strategi yang dirancang oleh guru sesuai dengan kebutuhan mata
pelajarannya sudah dikatakan baik, bila dilakukan secara benar dan
berkesinambungan. Namun adakalanya guru terjebak hanya pada upaya menghabiskan
materi pelajaran semata saja dan mereka lupa pada tujuan yang sebenarnya. Strategi
pembelajaran yang hanya berupaya menghabiskan materi pelajaran kurang
memberikan makna bagi siswa (Semiawan, 2002). Oleh karena itu pendekatan yang
sudah ada selama ini perlu dikembangkan lebih lanjut, agar peristiwa pembelajaran
mampu memberikan makna bagi siswa.
5. Berikut ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam mengembangkan
kecerdasan dominan yang terdiri dari beberapa kecerdasan yang menjadi satu
kesatuan, yaitu:
1) Strategi cooperatif learning, yaitu strategi pembelajaran dengan menggunakan
system pengelompokan tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku
yang berbeda, sistem penilaiam dilakukan terhadap kelompok, setiap kelompok
akan memperoleh penghargaan jika kelompok mampu menunjukkan prestasi
yang disyaratkan.1[20] Strategi ini dapat menjadi strategi berbasis Multiple
Intelegence manakala pembelajaran kelompok tersebut menggunakan media
dengan beragam kecerdasan. Strategi ini dapat mengembangkan kecerdasan
linguistik, matematis-logis, kinestetik dan interpersonal.
2) Strategi pembelajaran e-learning, yaitu strategi pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampain,
interaksi, dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar
lainnya. Strategi ini dapat mengembangkan kecerdasan matematis logis, visual-
spasial, intrapersonal, interpersonal dan musikal.
3) Strategi musical story merupakan strategi pembelajaran kelompok dengan
beragam tantangan kecerdasan dan tetap memperhatikan tujuan, metode,
aktivitas dan evaluasi pembelajaran yang mengacu pada kecerdasan Linguistik,
matematis, spasial-visual, kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal.
4) Strategi putar cerdas merupakan strategi pembelajaran kelompok dengan
beragam tantangan kecerdasan dan tetap memperhatikan tujuan, metode,
aktivitas dan evaluasi pembelajaran yang mengacu pada kecerdasan linguistik,
matematis-logis, spasial-visual, kinestetik, interpersonal, intrapersonal dan
spiritual.
5) Strategi tangan bergerak yaitu strategi yang mengandalkan aktivitas gerak
tangan dalam proses pembelajaran dan memperhatikan tujuan, metode, aktifitas,
dan evaluasi yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik, matematis-logis,
spasial-visual, kinestetik, interpersonal, intrapersonal dan spiritual.
6. 6) Strategi art exhibition merupakan strategi yang memanfaatkan kreatifitas siswa
sesuai dengan kecerdasan yang ada pada masing-masing siswa dengan
memperhatikan tujuan, metode, aktifitas, dan evaluasi yang dapat
mengembangkan kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial-visual, kinestetik,
interpersonal, intrapersonal dan spiritual.
Strategi-strategi tersebut merupakan sebagian kecil dari bermacam-macam
strategi berbasis Multiple Intelegence. Strategi pembelajaran berdasarkan Multiple
Intelegence sangat banyak jumlahnya. Seiring dengan kreativitas guru, database strategi
Multiple Intelegence juga terus berkembang.
4. Hubungan Antara Kecerdasan Dominan dengan Startegi Pembelajaranya
Setiap siswa memiliki perbedaan dalam kemampuan dan kecerdasan terutama
dalam memahami materi pelajaran. Kecerdasan dominan (kecerdasan yang menonjol)
pada siswa harus diimbangi dengan kecerdasan-kecerdasan lain agar siswa dapat
berkembang secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan strategi umum
maupun khusus dalam pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa
secara optimal. Masing-masing siswa mempunyai kecerdasan yang menonjol pada
bidang-bidang tertentu karena perbedaan kecenderungan inilah sebaiknya dalam setiap
pembelajaran, guru menggunakan strategi pengajaran yang berbeda-beda.
Pembelajaran dengan kecerdasan majemuk sangatlah penting untuk menjadi
benang merah terhadap perbedaan individual pada anak didik. Pengajar perlu
memperhatikan modalitas kecerdasan dengan cara menggunakan berbagai strategi dan
pendekatan sehingga anak akan dapat belajar sesuai dengan gaya belajar masing-
masing. Guru harus dapat merancang berbagai aktivitas yang menggabungkan sebanyak
mungkin jenis kecerdasan. Dengan memasukkan kecerdasan majemuk ke dalam isi dan
rancangan pengajaran, maka guru akan membantu siswa dalam mendapatkan lebih
banyak makna dan rangsangan otak dalam proses belajarnya, sekaligus memberinya
lebih banyak variasi dan kesenangan serta mengembangkan kecerdasan mereka.
Strategi pembelajaran adalah suatu upaya mencapai kompetensi tertentu dalam
pembelajaran. Dengan memperhatikan kesepuluh jenis kecerdasan yang dimiliki setiap
siswa, para guru dapat mengoptimalkan potensi siswanya secara efektif. Strategi
pembelajaran adalah suatu cara menyerap informasi melalui delapan jalur kecerdasan
yang ada pada masing-masing siswa, namun untuk mengeluarkannya kembali seluruh
7. kecerdasan bekerjasama dalam satu kesatuan yang unik sesuai dengan kebutuhan.
Sehingga selalu mampu memecahkan persoalan-persoalan pembelajaran dengan cara
yang luar biasa. Strategi pembelajaran juga menjadikan siswa sebagai sang juara pada
bidang-bidang tertentu sesuai dengan kecerdasan yang menonjol pada dirinya, karena
pada dasarnya dalam diri setiap siswa selalu ada satu atau lebih kecerdasan
menonjol yang dimilikinya.
Dan penerapan strategi pembelajaran mendorong para guru melakukan inovasi
dalam cara-cara mengajarnya. Oleh karena itu setiap guru dituntut agar lebih kreatif
untuk mencari terobosan baru untuk mengoptimalkan semua jenis kecerdasan yang
dimiliki siswa. Untuk itu melakukan pembelajaran yang menyenangkan adalah satu
syarat utama yang harus selalu diupayakan . Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita
mau mencobanya. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang diharapkan akan
tercapai.
Kesimpulan:
Dari penjelasan diatas kami simpulkan bahwa kecerdasan itu adalah
kemampuan memecahkan masaalah serta menciptakan kreatifitas serta peluang-
peluang luar biasa untuk menjalani kehidupan. Kecerdasan yang menempati rangking
tertinggi cenderung mendominasi diri seseorang dari pada kecerdasan-kecerdasan lain
disebut kecerdasan dominan.
Strategi pembelajaran adalah suatu cara dalam mengorganisasikan dan
mengatur komponen-komponen pembelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Setiap siswa memiliki perbedaan dalam kemampuan dan kecerdasan terutama
dalam memahami materi pelajaran. Kecerdasan yang menonjol pada siswa harus
diimbangi dengan kecerdasan-kecerdasan lain agar siswa dapat berkembang secara
optimal. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan strategi umum maupun khusus
dalam pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa secara optimal.
Masing-masing siswa mempunyai kecerdasan yang menonjol pada bidang-bidang
tertentu karena perbedaan kecenderungan inilah sebaiknya dalam setiap pembelajaran,
guru menggunakan strategi pengajaran yang berbeda-beda.
8. Sumber:
http://berita-apa-aja.blogspot.com/2010/09/9-jenis-kecerdasan-manusia.html
Diakses pada 13 Oktober 2015, Pukul 15.15 WITA.
Garner, Howard Multiple Intelligences (Kecerdasan majemuk teori dalam Praktik),
Tangerang: Interaksara, 2013.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2007.
Campbell, Linda dkk. 2004. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple
Intellegences.