Dokumen tersebut membahas tentang teori kecerdasan majemuk yang diusulkan oleh Howard Gardner yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan, yaitu kecerdasan kinestetik, interpersonal, verbal/linguistik, logis/matematis, naturalis, intrapersonal, visual/spasial, dan musikal. Dokumen tersebut juga memberikan penjelasan singkat mengenai masing-masing jenis kecerdasan beserta contoh pekerjaan
Teori Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences)tbpck
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Teori Kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Teori Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences)tbpck
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Teori Kecerdasan jamak (Multiple Intelligences) dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence atau MI) merupakan istilah yang relatif baru yang dikenalkan oleh Howard Gardner. Jasmine (2007: 5) menjelaskan bahwa “Teori tentang Kecerdasan Majemuk (KM) adalah salah satu perkembangan paling penting dan paling menjanjikan dalam pendidikan dewasa ini”. Teori KM didasarkan atas karya Howard Gardner, pakar psikologi perkembangan, yang berupaya menciptakan teori baru tentang pengetahuan sebagai bagian dari karyanya di Universitas Harvard. Gardner berkenaan dengan teori tersebut, yaitu Frame of Mind (1983) menjelaskan ada delapan macam [sekarang sembilan] kecerdasan manusia yang meliputi bahasa (linguistic), musik (musical), logika-matematika (logical-mathematical), spasial (spatial), kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic), intrapersonal (intrapersonal), interpersonal (interpersonal), dan naturalis (naturalits). Berikut ini dijelaskan secara ringkas satu persatu dari bentuk-bentuk kecerdasan yang dimaksud oleh Gardner. Sejak buku Gardner diterbitkan tahun 1983, para pendidik telah mendiskusikan dengan antusias cara mempertimbangkan pengunaan berbagai KM di dalam kelas (Osburg, 1995). Dengan mengadopsi penggunaan dari KM di dalam kelas, dan guru memiliki perspektif KM pada materi pelajaran, maka guru dapat melihat adanya satu perbedaan dalam gaya mengajar mereka, kurikulum sebagai suatu keseluruhan, dan organisasi kelas (Shearer, 2004). Ketika guru dapat benar-benar memandang perbedaan dalam intelektual manusia, mereka akan mempunyai cara-cara efektif untuk mendidik para siswa di dalam kelas (Gardner, 2003). Menggunakan KM dalam pembelajaran merupakan satu alat efektif yang dapat membantu mencapai tujuan pendidikan (Hopper dan Hurray, 2000). Karena ada delapan kompetensi intelektual di dalam otak, maka guru dapat menyertakan beberapa cara baru dan berbeda tentang pendekatan tugas yang menggunakan satu atau lebih dari kombinasi KM.
Mengenal Potensi diri adalah salah satu module/ materi yang diberikan kepada peserta PKM-Program Kader Mandiri.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai PKM-Program Kader Mandiri, silahkan lihat di http://www.baliblindstips.com/pkm.htm
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )Janwari Farqi
Kelompok Ahmad Fadillah,Ayu sarah Kamilah,Dwi Yuliani Hartika dan Janwari Farqi Saptio.
materi ini membahas tentang multiple intelegence, pengertiannya,tokoh-tokoh,fungsi dan hal-hal yang mempengaruhi multiple intelegence
Teori kecerdasan majemuk (Multiple Intelligence atau MI) merupakan istilah yang relatif baru yang dikenalkan oleh Howard Gardner. Jasmine (2007: 5) menjelaskan bahwa “Teori tentang Kecerdasan Majemuk (KM) adalah salah satu perkembangan paling penting dan paling menjanjikan dalam pendidikan dewasa ini”. Teori KM didasarkan atas karya Howard Gardner, pakar psikologi perkembangan, yang berupaya menciptakan teori baru tentang pengetahuan sebagai bagian dari karyanya di Universitas Harvard. Gardner berkenaan dengan teori tersebut, yaitu Frame of Mind (1983) menjelaskan ada delapan macam [sekarang sembilan] kecerdasan manusia yang meliputi bahasa (linguistic), musik (musical), logika-matematika (logical-mathematical), spasial (spatial), kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic), intrapersonal (intrapersonal), interpersonal (interpersonal), dan naturalis (naturalits). Berikut ini dijelaskan secara ringkas satu persatu dari bentuk-bentuk kecerdasan yang dimaksud oleh Gardner. Sejak buku Gardner diterbitkan tahun 1983, para pendidik telah mendiskusikan dengan antusias cara mempertimbangkan pengunaan berbagai KM di dalam kelas (Osburg, 1995). Dengan mengadopsi penggunaan dari KM di dalam kelas, dan guru memiliki perspektif KM pada materi pelajaran, maka guru dapat melihat adanya satu perbedaan dalam gaya mengajar mereka, kurikulum sebagai suatu keseluruhan, dan organisasi kelas (Shearer, 2004). Ketika guru dapat benar-benar memandang perbedaan dalam intelektual manusia, mereka akan mempunyai cara-cara efektif untuk mendidik para siswa di dalam kelas (Gardner, 2003). Menggunakan KM dalam pembelajaran merupakan satu alat efektif yang dapat membantu mencapai tujuan pendidikan (Hopper dan Hurray, 2000). Karena ada delapan kompetensi intelektual di dalam otak, maka guru dapat menyertakan beberapa cara baru dan berbeda tentang pendekatan tugas yang menggunakan satu atau lebih dari kombinasi KM.
Mengenal Potensi diri adalah salah satu module/ materi yang diberikan kepada peserta PKM-Program Kader Mandiri.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai PKM-Program Kader Mandiri, silahkan lihat di http://www.baliblindstips.com/pkm.htm
Multiple intelligence ( Kecerdasan Majemuk )Janwari Farqi
Kelompok Ahmad Fadillah,Ayu sarah Kamilah,Dwi Yuliani Hartika dan Janwari Farqi Saptio.
materi ini membahas tentang multiple intelegence, pengertiannya,tokoh-tokoh,fungsi dan hal-hal yang mempengaruhi multiple intelegence
Materi yang mengulas tentang Gaya Belajar siswa, yang sangat bermamfaat baik bagi Guru maupun Siswa. Kunjungisaya di http://aguspurnomosite.blogspot.com/
gifted visual spasial , adalah salah satu gaya belajar yang unik di diri anak-anak. Sekitar 25 % dari populasi anak, memiliki gaya belajar ini. (sumber : Julia Maria Van Tiel
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligenceabdulkadirsiompu
teori multiple intelligences mulai diterima dalam dunia pendidikan karena dianggaplebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik lebiharif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep ini“menghapus” mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anakhakikatnya cerdas.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
5. POLA KERJA MULTIPLE INTELLIGENCE
GAYA BELAJAR
– cara mudah
masuknya
informasi
Kemampuan
Menemukan
Kondisi
Akhir
Terbaik
PROFESI –
Tempat
yang Tepat
aktivitas yang
mempunyai
benefit /
manfaat.
7. Kemampuan:
Kontrol gerak tubuh,
kemahiran mengola
objek, respon, dan
reflek.
Komponen inti:
Kepekaan kontrol
gerak motorik dan
keseimbangan
Kondisi akhir
terbaik:
Olahragawan,
penari, pematung,
aktor, dokter bedah.
Mereka mempunyai kecerdasan gerakan tubuh di atas rata-rata senang
bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki kontrol pada gerakan,
keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak, dan
mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya.
8. Kemampuan:
Bergaul, memimpin,
kepekaan sosial yang
tinggi, negosiasi, bekerja
sama, dan mempunyai
empati yang tinggi.
Kondisi akhir terbaik:
: Konselor, politikus,
pemimpin, motivator.
Komponen inti:
Kepekaan mencerna dan
merespon secara tepat
suasana hati,
temperamen, motivasi,
dan keinginan orang lain. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk bisa memahami dan
berkomunikasi dengan orang lain, serta mampu membentuk dan menjaga
hubungan, dan mengetahui berbagai peran yang terdapat dalam suatu
lingkungan sosial.
9. Kemampuan:
membaca, menulis,
berdiskusi,
berargumentasi,
berdebat.
Komponen inti:
kepekaan pada
bunyi, struktur,
makna, fungsi kata
dan bahasa.
Kondisi akhir terbaik:
penulis, wartawan,
orator, ahli politik,
penyiar radio,
presenter, guru,
pengacara.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata secara
efektif. Pandai berbicara, gemar bercerita dan dengan tekun
mendengarkan cerita atau membaca merupakan tanda anak yang memiliki
kecerdasan linguistik yang menonjol
10. Kemampuan:
berhitung, menalar dan
berfikir logis,
memecahkan masalah.
Kondisi akhir terbaik:
ilmuwan, ahli
matematika, ahli fisika,
pengacara, psikiater,
psikolog, akuntan,
programmer.
Komponen inti:
kepekaan pada
memahami pola-pola
logis atau numeris, dan
mengolah alur
pemikiran yang panjang. Anak dengan kecerdasan ini adalah anak yang selalu yakin bahwa semua
pertanyaaan memiliki suatu penjelasan rasional yang masuk akal sehingga
sering lebih merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang dapat
dikategorisasi, diukur, dianalisa dan ditilik kuantitasnya dalam berbagai
cara.
11. Kemampuan:
Kepekaan meneliti,
mengklasifikasi,
identifikasi gejalagejala alam.
Komponen inti:
Kepekaan meneliti,
mengklasifikasi,
identifikasi gejalagejala alam.
Kondisi akhir terbaik:
Peneliti alam, ahli
biologi, dokter
hewan, aktivis peduli
binatang dan
lingkungan.
Anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi pada usia sangat dini telah
memiliki daya tarik yang besar terhadap lingkungan alam sekitar termasuk
pada binatang. Di usia yang lebih besar, anak-anak tersebut sangat
berminat pada biologi, botani, ilmu hewan, geologi, meteorologi,
palentologi atau astronomi.
12. Komponen inti:
Kepekaan memahami
perasaan sendiri dan
membedakan emosi
Kemampuan:
Mengenali diri sendiri
secara mendalam,
kemampuan intuitif dan
motivasi diri,
penyendiri, sensitif
terhadap nilai diri dan
tujuan hidup.
Kondisi akhir terbaik:
Psikoterapis, pemimpin
agama, penasehat,
filosof.
Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang untuk
memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang dapat
dilakukan, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu
situasi dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya ia hindari serta
mengarahkan dan mengintrospeksi diri.2
13. Kemampuan:
Mengenali diri sendiri
secara mendalam,
kemampuan intuitif dan
motivasi diri,
penyendiri, sensitif
terhadap nilai diri dan
tujuan hidup.
Kondisi akhir terbaik:
Psikoterapis, pemimpin
agama, penasehat,
filosof.
Komponen inti:
Kepekaan memahami
perasaan sendiri dan Mereka ini tampaknya mengetahui letak semua barang di dalam rumah.
membedakan emosi Mereka berfikir dalam bentuk visualisasi dan gambar. Merekalah yang
paling pertama dapat menemukan barang-barang hilang atau salah taruh.
Mereka akan peka terhadap perubahan interior rumah dengan
memberikan reaksi suka atau tidak suka. Banyak diantara mereka
mengagumi aneka mesin dan peralatan aneh.
14. Kemampuan:
Menciptakan lagu,
membentuk irama,
mendengar nada dari
sumber bunyi atau alat-alat
musik.
Kondisi akhir terbaik:
Komposer, penyanyi,
pencipta lagu, pemain
musik.
Komponen inti:
Kepekaan menciptakan
dan mengapresiasikan
irama, pola titi nada, warna Anak dengan kecerdasan musikal mudah mengenali dan mengingat nadanada dan apresiasi bentuk- nada. Ia juga dapat mentrans formasi kata-kata menjadi lagu dan
bentuk ekspresi emosi
menciptakan berbagai permainan musik. Merekapun pintar melantunkan
musikal
bait lagu dengan baik dan benar, menggunakan kosa kata musikal, dan
peka terhadap ritme, ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah
potongan komposisi musik.
15. Tips mengembangkan kecerdasan
1. Temukan dahulu apa sebenarnya talenta hidup kita.
2. Teruslah belajar. (keep learning keep growing)
3. Mentoring.
4. Bangun impian berdasarkan talenta kita.
5. Miliki sikap yang benar terhadap kegagalan.
6. Masuk dalam Komunitas talenta.
7. Temukan tempat untuk mempraktekkan talenta Anda.