Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang Adversity Quotient (AQ) atau kemampuan untuk menghadapi kesulitan. AQ dapat mengukur seberapa jauh seseorang mampu bertahan menghadapi kesulitan dan meramalkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan. Dokumen tersebut juga memberikan contoh tentang tiga jenis pendaki gunung dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, s
Resume Buku: "Terapi Berpikir Positif" karangan: Dr. Ibrahim Elfiky.
http://www.goodreads.com/book/show/6565366-terapi-berpikir-positif?auto_login_attempted=true
Resume Buku: "Terapi Berpikir Positif" karangan: Dr. Ibrahim Elfiky.
http://www.goodreads.com/book/show/6565366-terapi-berpikir-positif?auto_login_attempted=true
Disampaikan Oleh Abah Rama, alumni Teknik Fisika 64 menemukan passion-nya di umur 59 tahun setelah menjadi direktur utama di 5 korporasi selama 30 tahun. Ternyata "memimpin" bukanlah passion-nya. Dia ingin berbagi kepada sebanyak mungkin orang Indonesia "cara termudah" untuk menemukan "passion" kita masing-masing.
Merubah pandangan terhadap diri sendiri akan merubah pandang terhadap orang lain dan dunia. Sukses tidak semata ditentukan oleh diri kita sendiri tetapi oleh rahmad Allah.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Disampaikan Oleh Abah Rama, alumni Teknik Fisika 64 menemukan passion-nya di umur 59 tahun setelah menjadi direktur utama di 5 korporasi selama 30 tahun. Ternyata "memimpin" bukanlah passion-nya. Dia ingin berbagi kepada sebanyak mungkin orang Indonesia "cara termudah" untuk menemukan "passion" kita masing-masing.
Merubah pandangan terhadap diri sendiri akan merubah pandang terhadap orang lain dan dunia. Sukses tidak semata ditentukan oleh diri kita sendiri tetapi oleh rahmad Allah.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
The Game of Adversity: 8 Principles to Turn Life's Toughest Moments into You...Nick DiNardo
We’re too comfortable. Growing up, we’re all taught that the best situation is the one where everything goes according to plan. Adversity is something to be avoided or, at the very least, tolerated.
This book is here to tell you the opposite.
Adversity is the ultimate opportunity to learn and grow. In fact, it’s the key to unlocking success, if only we can learn to embrace it and apply its lessons constructively. By diving into the stories of some of the greatest athletes, coaches, and sports figures of all time, this book will explore the common thread that brings them all together: using hardship as fuel to unlock opportunity.
By breaking down the eight characteristics that we need to cultivate to make the most of adversity, this book will be your guide in leveraging your challenges into the critical life skills necessary to thrive.
www.thegameofadversity.com
Role Accountability is good. Personal Responsibility is great.
Accountability is about managing roles. Personal Responsibility is about leading change.
When you focus on Accountability > Responsibility you get unhappy people and low performance.
When Responsibility > Accountability you get happy people and amazing performance.
Sebuah Ringkasan Buku Memetik Matahari dari Pak Agung Adi Prasetyo, untuk motivasi diri. Terima kasih untuk pak agung yang sudah berbagi pada sesi beda bukunya beberapa tahun yang lalu, sangat memotivasi
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
1. ADVERSITY
QUOTIENT
Mengubah Hambatan menjadi Peluang
Prepared by Luluina K Singarimbun
Silahkan Hubungi T&D Coordinator Anda untuk informasi training lebih lanjut
3. Jauh di dalam diri manusia terdapat kekuatan
kekuatan yang masih tertidur nyenyak;
kekuatan yang akan membuat mereka takjub,
dan yang tidak pernah mereka bayangkan
bahwa mereka memilikinya; kekuatan yang
apabila digugah dan ditindaklanjuti akan
mengubah kehidupan mereka dengan cepat
(Orison Marden)
7. Adversity Quotient
• Memberi tahu anda seberapa jauh anda
mampu bertahan menghadapi kesulitan
• Meramalkan siapa yang mampu mengatasi
kesulitan dan siapa yang akan hancur
• Meramalkan siapa yang akan menyerah
dan siapa yang akan bertahan
9. TIPE 1. QUITTERS
Keluar dari rencana untuk mendaki
Merasa mereka tidak akan mampu
untuk mencapai puncak gunung
Mereka menolak untuk merasakan
pesona keindahan yang diberikan
ketika mereka tiba di puncak gunung
10. TIPE 2. CAMPERS
Mulai Mendaki
Tidak berapa lama mereka
berkata “ SAMPAI SINI SAJA”
Mereka turun dan
beristirahat di camp
11. TIPE 3. CLIMBERS
Mereka selalu mendaki
Mereka tidak memikirkan
kemungkinan lain selain mencapai
puncak
Mereka tidak membiarkan angin,
batu, debu dan lainnya
menghambat mereka mencapai
puncak
12. JANGAN PERNAH MENGUKUR TINGGI SEBUAH
GUNUNG SEBELUM ANDA MENCAPAI
PUNCAKNYA. KARENA ANDA KEMUDIAN AKAN
MELIHAT BETAPA RENDAHNYA GUNUNG ITU
(Dag Hammars Kjold)
13. BAGAIMANA TIPE PENDAKI DI DALAM
KEHIDUPAN ?
QUITTERS
Kehidupan datar, tanpa antusiasme
Selalu memilih yang mudah diraih
Selalu menoleh kebelakang dan berkata
“SEANDAINYA DULU…..”
14. BAGAIMANA TIPE PENDAKI DI DALAM
KEHIDUPAN ?
CAMPERS
Menjalani hidup tidak lengkap, karena mereka
tidak pernah mencapai tujuan
Selalu berkata “INI SUDAH CUKUP …”
Sudah senang dengan pencapaiannya saat ini
Menciptakan “penjara yang nyaman” (rumah, gaji,
tapi menyadari mimpi mereka tidak tercapai)
15. BAGAIMANA TIPE PENDAKI DI DALAM
KEHIDUPAN ?
CLIMBERS
Menjalani hidupnya secara lengkap, karena
mereka mencapai apa yang mereka mimpikan
Mereka tahu mencapai puncak tidak mudah, oleh
karena itu mereka tidak pernah lupa “KEKUATAN”
dari setiap perjalanan yang dilalui
Selalu menerima tantangan yang diberikan
17. BELAJAR DARI LONE PINE TREE
Lone Pine tetap bertahan dalam cuaca dingin
LONE PINE sebagai simbol harapan warga Jepang sewaktu Tsunami
18. BELAJAR DARI LONE PINE TREE
KINERJA
KETERAMPILAN,
KOMPETENSI, PENGALAMAN,
PENGETAHUAN
KECERDASAN, KESEHATAN,
KARAKTER
GENETIKA, PENDIDIKAN,
KEYAKINAN
20. CONTOH SEORANG CLIMBERS
THOMAS ALVA EDISON
9998 KALI GAGAL
sampai akhirnya percobaan ke
9999 berhasil menemukan lampu
pijar yang benar benar terang
21. CONTOH SEORANG CLIMBERS
ERIK WEIHENMAYER
Buta dari usia 13 tahun
Kapten Gulat cadangan
Mendaki Gunung Mc Kinley
setinggi 20.320 kaki
1996, merupakan orang buta
pertama yang mendaki granit
monolit setinggi 3000 kaki
Seorang Guru di Phoenix
IA BELAJAR MENERIMA KESULITAN YANG ADA DALAM DIRINYA DAN MEMBUATNYA
SEPERTI BAGIAN DIRINYA
22. 4 SIMPANG BERBAHAYA MENUJU PUNCAK
RASA TAKUT
MIM PI
AN
KEGAGALAN
PA SK
BERKALI KALI
DA
ME LE UP AN
ID
TEBARAN BATU
NH
KARENA BADAI
DA
TIUPAN ANGIN TANPA
HENTI
23. 3 HAMBATAN TERBESAR ANDA
• Sekarang Tuliskan 3 (tiga) Hambatan terbesar
yang Anda hadapi selama 1 (Satu) tahun
terakhir ini. Baik hambatan dalam Keluarga
atau Pekerjaan
• Kenapa itu menjadi kesulitan terbesar ?
• Apakah Anda berhasil melewatinya ?
– Jika Ya, Jelaskan bagaimana Anda berhasil
melewatinya
– JIka Tidak, Jelaskan kenapa Anda tidak berhasil
melewatinya
25. HAL YANG MENYEBABKAN AQ RENDAH
1. KETIDAKBERDAYAAN YANG DIPELAJARI
- Mereka yang selalu merasa tidak bisa di saat
pertama kali diminta melakukan sesuatu yang
mudah akan cenderung untuk tidak bisa atau
menyerah ketika diberikan tugas yang sama
kembali
- Mereka yang selalu mencoba untuk mengerjakan
sesuatu sampai tuntas akan cenderung lebih
mudah untuk menyelesaikan hal lainnya yang
lebih berat
- Ketidakmampuan kita terjadi karena kita Pelajari
26. HAL YANG MENYEBABKAN AQ RENDAH
2. MEMUPUK RASA TIDAK BERDAYA DALAM DIRI ORANG LAIN
Penelitian dilakukan oleh Seligman :
Rasa tidak berdaya diajarkan di fase awal anak
anak
Seorang ayah yang tidak pernah membiarkan
anaknya melakukan sesuatu, akan mengajarkan
anaknya untuk tidak bisa menghadapi tantangan
seorang diri
Seorang boss yang menolak ide ide
karyawannya, akan mematikan kreatifitas dari
karyawannya
27. HAL YANG MENYEBABKAN AQ RENDAH
3. IMUN DARI RASA TIDAK BERDAYA
Penelitian Dr.Seligman,
Bagi mereka yang semasa kecil sudah ditanamkan daya juang
dan senantiasa diingatkan bahwa daya juang akan membawa
suatu perbedaan maka mereka akan bertumbuh menjadi
manusia yang selalu berusaha.
Berbeda dengan mereka yang tidak ditanamkan daya juang
semasa kecilnya
29. D = Dengarkan respon diri terhadap kesulitan
• Anda harus memahami penyebab masalah sebenarnya ketika sedang
menghadapi tantangan/kesulitan terhadap beragam kesulitan.
Anda harus lebih sensitif mendengarkan diri Anda. Anda tidak boleh
menyalahkan lingkungan Anda atau apapun sampai Anda sadari apa
penyebab masalah Anda sesungguhnya.
• Buat bunyi Alarm untuk diri Anda sendiri ketika sedang menghadapi
masalah. Misalnya berteriak dalam hati : OH MY GOD! Sekuat kuatnya
dalam hati. Atau buat alarm yang aneh yang membuat Anda tertawa
sendiri, dan Anda bisa nambahkan gerakan sendiri (misal dengan jari
jari tangan melebar, dsb)
30. E= Mencari penyebab dan bertanggung jawab terhadap hasil
KETIKA KITA DISALAHKAN/DIKRITIK DENGAN CARA
YANG MEMBANGUN ATAU TIDAK MEMBANGUN..
Mengakui kesalahan Anda, dan penyebab terjadinya kesalahan tersebut
Jangan menyakiti diri Anda dengan memikirkan kritik yang tidak
jelas/tidak membangun
Kemurnian hati Anda untuk menerima kesalahan, kritik dari orang lain.
Menerima kesalahan akan meningkatkan integritas dan kredibilitas
Rasa memiliki akan pekerjaan yang Anda lakukan. Artinya Anda
bertanggung jawab terhadap permasalahan yang juga ada di dalamnya.
31. TI = Analisa Bukti
KEPALA SAYA SAKIT SEKALI…PASTI
SAYA TERKENA TUMOR
BUKTI
OTAK..UMUR SAYA TIDAK
PANJANG LAGI
Tanyakan pada diri Anda : APA BUKTINYA!!
TIDAK PERLU BERPIKIRAN BURUK TENTANG APA YANG BELUM
TERJADI
BELAJAR MEMBEDAKAN ANTARA FAKTA DAN ASUMSI NEGATIF
32. K = Kontrol dalam bertindak
LAK
UKA
N
SES
UAT
U!
TIDAK
ADA
KONTROL
33. K = Kontrol dalam bertindak
LA
KU
SE KA
SU N
AT
U!
!
Editor's Notes
Meminta peserta untuk menuliskan perbedaan antara ke dua gambar yang sudah ditampilkan.. Masing masing berdiskusi dan menuliskan minimal 3 perbedaan mendasar dari kedua gambar diatas.
Menurut Dr.Stoltz (2000), Hidup ini seperti pendakian gunung (dalam bukunya Adversity Quotient) dan manusia dilahirkan dengan satu dorongan inti Yang manusiawi yaitu untuk terus mendaki. Mendaki dalam hal ini adalaah menggerakkan tujuan hidup kedepan apapun tujuan hidup itu. Sehingga dari sini kita bisa tahu, bahwa ada faktor dalam diri manusia yang akan membuat manusia terus berjuang, terus maju kedepan. Yang membedakan Adalah apakah manusia mempergunakan faktor yang ada di dalam dirinya itu atau tidak??
Ketiga tipe tersebut dapat kita coba andaikan seperti Pohon.. Mari sekarang kita belajar dari Lone Pine Tree atau Pohon Pinus..
Pohon kesuksesan ini diambil berdasarkan refleksi dari Pohon Lone Pine atau Pinus. Pohon ini dilambangkan sebagai simbol harapan warga Jepang sewaktu terkena tsunami. Seperti di gambar, di wilayah pusat tsunami semua bangunan hancur lebur tetapi pohon pinus tersebut tetap bertahan. Kemudian Pohon pinus juga pohon dapat tumbuh di daerah dingin, berangin, dan di Panas matahari yang sangat terik. Pertanyaannya, apa yang membuat Pohon Pinus ini memilki kekuatan untuk menerima beragam kesulitan? Sama seperti manusia kita diberikan oleh Tuhan beragam bahan untuk mencapai kesuksesan. Nah, tetapi ada manusia yang rendah ketahanan terhadp masalah (AQ), dan itulah yang akan menyebabkan mereka terhenti pertumbuhannya mencapai kesuksesan. Dibandingkan dengan mereka dengan AQ yang baik, mereka akan dapat bertumbuh di atas puncak gunung sekalipun. Kemudian, mari kita lihat diri kita dalam gambaran pohon..
Daun Daun melambangkan performa/kinerja, sebagai bagian yang paling mudah untuk dilihat/dinilai dari diri kita. Cth: Promosi kerja, pertemanan, pekerjaan, dsb 2. Cabang Cabang melambangkan talent/bakat dan hasrat seseorang. Ini menjelaskan keterampilan, kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki dalam melakukan sesuatu. Sama seperti dalam pekerjaan, kita bisa saja memiliki banyak orang potensial bekerja dengan kita, akan tetapi jika tidak memiliki hasrat atau antusiasme untuk melakukan pekerjaannya sama saja dengan sia sia. 3. Batang melambangkan kepintaran, kesehatan dan karakter Menurut Howard Garner (Harvard Univ), Intelegensi itu terdiri dari linguistik, kinestetik, spasial, logika-matematika, musik, interpesonal dan intrapersonal. Emosi dan kesehatan, akan mempengaruhi kemampuan untuk mencapai kesuksesan Karakter. Keadilan, Kejujuran, Rendah Hati, Kebaikan, Keberanian merupakan karakter yang akan membantu kita dalam mencapai kesuksesan 4. Akar, Ini adalah yang terpenting, dikarenakan tidak akan ada yang bisa bertumbuh tanpa adanya akar. Akar ini melambangkan genetika dan keyakinan Genetika : Berdasarkan penelitian sekalipun anak kembar sudah terpisah, mereka memiliki kesamaan yang terus dibawa. Cth penelitian terhadap sepasang kembar, mereka memilih jurusan kuliah yang sama, memiliki hobi yang sama, menamakan nama anak mereka sama. Mereka juga memiliki kesamaan gerak, karir, minat. Hal ini menunjukkan apapun pilihan kita sebanarnya dipengaruhi oleh faktor genetika kita. Contoh : Kita tidak diijinkan selama kita berkembang untuk bermain kotor, nah kecenderungannya akan sangat berat bagi kita untuk berurusan dengan hal hal yang membuat tangan kita kotor. Misal : angkat sampah, nyapu, nyuci, dsb.. Keyakinan : Keyakinan merupakan slah satu yang membuat kita menjadi orang besar.Contoh: ketika kita berdoa maka hormon epinefrin (adrenalin yang memacu jantung, pembuluh darah) kita akan menurun, detak jantung dan pernafasan akan semakin baik dan teratur. Keyakinan merupakan faktor yang memnbuat kita yakin, berpengharapan, moral dan bagaimana kita memperlakukan sesama manusia. Oleh karena itu, kembali jika kita korelasikan dengan manusia. Bahan yang sudah tersedia di dalam diri kita
Ya…climbers pernah berhenti mendaki untuk : Memikirkan kembali taktik untuk mendaki..supaya mereka tahu bagaimana cara terbaik untuk mendaki lagi Climbers juga manusia biasa, kadangkala mereka bosan mendaki, ragu atau sakit hati. Kita akan menemukan mereka duduk bersama dengan para Campers. Tetapi itu untuk sementara saja sampai tenaga mereka pulih dan mulai mendaki lagi. Sedangkan campers akan tetap berada di sangkar nyaman mereka.
Seorang climber sperti yang diinfokan sebelumnya sangat memungkinkan untuk memutuskan berhenti dari pendakiannya. Terlebih ketika dia hendak mencapai puncak gunung ada 4 simpang yang berbahaya, Angin semakin kencang Batu Beberapa kali terjatuh dan gagal membuat mereka sangat lelah Rasa takut dikarenakan tantangan yang beragam Pada saat ini climbers dapat saja memutuskan untuk berhenti dari pendakiannya. Tetapi pertanyaannya apakah climbers siap untuk melepaskan mimpi dan perjuangannya yang sudah hampir tercapai ??
Dalam hal ini kita bisa lihat, kemampuan kita untuk bisa mengatasi masalah tidak akan terjadi jika di fase pertama kita sudah menyerah akan masalah. Artinya kita mempelajari bahwa kita tidak mampu untuk menghadapi satu masalah, dan selanjutnya kita akan merasa bahwa kita juga tidak akan bisa. Padahal mungkin saja permasalahan atau tantangan selanjutnya lebih mudah dari yang pertama
Setiap detiknya adalah usaha kita untuk dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mengatasi rintangan. Karena setiap detiknya setiap respon kita terhadap masalah atau hambatan atau tantangan akan berpengaruh terhadap detik kehidupan selanjutnya…
Pada tahap ini, Anda diminta untuk bisa lebih sensitif terhadap hal hal yang membutuhkan ketahanan diri Anda. Hal yang bisa Anda lakukan adalah seperti memprediksi macet, tugas banyak, meeting terus menerus, dsb. Dengan Anda bisa memprediksi maka Anda tidak akan terkejut lagi ketika Anda mengalami hal tsb. Tetapi Anda sudah bisa mengantisipasinya Kemudian Anda juga dapat membuat suatu perilaku atau respon terhadap suatu keadaan/kondisi. Misalnya jika Anda dimarahi oleh boss, Anda memiliki suatu respon yang sudah menjadi kebiasaan. Sehingga Anda bisa menjadi lebih tenang.
Ketika Anda sedang dikritik, pertama kali Anda harus tau sumber masalahnya Apa dan anda harus mengakui kesalahan Anda. Hal ini bisa Anda lakukan jika Anda mempunyai rasa memiliki terhadap pekerjaan Anda. Akan tetapi ketika mendengarkan kritik atau menerima kesalahan dari orang lain (atasan). Seringkali kita menerima kritik/umpan balik yang tidak sesuai dan bahkan kasar yang bisa menyakiti diri kita sendiri. Hal hal seperti iini tidak perlu kita renungkan, tidak perlu kita menyakiti diri sendiri dengan menambah pemikiran kita dengan umpan balik yang tidak membangun Anda akan menjadi individu dengan integritas dan kredibiltas, jika Anda dapat menerima kesalahan dengan hati tulus dan mengakuinya.
Di dalam hal ini, ditekankan bahwa kita tidak perlu untuk menjadi panik dan menganggap semuanya akan menjadi buruk. Sama seperti jika kita ke dokter karena sakit kepala,apakah Anda akan mengasumsikan anda terkena tumor otak? Tentu tidak sampai semuanya dibuktikan…. Anda tidak perlu untuk mengambil suatu kesimpulan yang buruk yang dapat menyakiti diri sendiri. Jadi jika Anda dalam kondisi seperti diatas dan Anda mulai mengira ngira dampak yang akan terjadi, langsung tanyakan kepada diri Anda. Apa buktinya saya akan dipecat ? Apa buktinya semua data tidak akan bisa kembali lagi?? Kita belajar untuk membedakan antara FAKTA dan ASUMSI NEGATIF
Kita sering kali diminta untuk mengambil suatu tindakan terhadap suatu masalah. Akan tetapi di dalam AQ kita tidak disarankan untuk mengambil tindakan langsung ketika menghadapi suatu permasalahan/tantangan. KENAPA? Jika kita mengambil tindakan untuk mengatasi sesuatu yang diluar dari kontrol kita maka akan memberikan dampak negatif terhadap diri kita begitu pula dampak negatif terhadap sekeliling kita. Contoh : jika seorang karyawan dimarahi oleh atasan, padahal di saat dia sedang mengerjakan suatu pekerjaan penting. Jika kita meminta karyawan tsb untuk mengambil suatu tindakan maka tindakan pertamanya mungkin saja seperti di gambar.. Jadi …sebaiknya.. Next slide..
Ketika Anda menghadapi situasi sulit/sukar. Jangan langsung mengambil suatu tindakan untuk menyelesaikan. Karena hal tsb akan hanya menghasilan suatu yang sia sia. Sebaiknya Anda mengambil waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu, dan ketika Anda siap..anda lebih tenang, di saat itu Anda akan lebih baik dalam mengambil suatu tindakan. Sama sperti seorang climber, ketika sedang hujan badai apakah dia akan terus saja untuk melaju? Jika dia terus jalan tanpa memikirkan resiko maka mungkin saja dia tidak akan pernah sampai ke puncak gunung. Akan tetapi, climbers akan diam sesaat, beristirahat sekaligus mengatur strategi yang baik sehingga dia akan tetap sampai ke puncak gunung.