Dokumen tersebut membahas berbagai jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada Tenaga Laboratorium Medis (TLM) meliputi jenis fisik, kimia, biologi, psikososial, dan ergonomi beserta contoh-contohnya. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan risiko kecelakaan kerja TLM secara mendetail.
3. FISIK
Cahaya; Penerangan kurang baik
berpotensi merusak mata
Panas; suhu nyaman di Indonesia berkisar 26-
28ºC, dgn relatif kelembaban antara 60% - 70%
Getaran; faktor fisik yg ditimbulkan oleh transmisi /
penjalaran, baik getaran yg mengenai seluruh tubuh maupun
getaran lokal yg merambat melalui tangan atau lengan, dsb.
Radiasi; Alat radiologi, sinar UV, dan
gelombang elektromagnetik, Sinar laser, dsb.
4. Health Hazard-H Kesehatan;
Karsinogen, Korosif, Toksik, Iritan, Sensitizer, Merusak
jaringan (Air Raksa)
Flammability Hazard –F Kebakaran;
Padat (TNT, Uranium, dsb), Cair (Eter, alkohol, benzen,
dsb), Gas (Fosfor, dsb)
Reactivity/stability Hazard–R
Ledakan; As. Perklorat, As. Pikrat
Special Notice Key -S/N Sifat
Khususnya; Oksidator (Peroksida), Reaktif thdp air
(H2SO4), Reaktif thdp Asam (HNO3 pekat), Radioaktif
(Carbol yodium, Sinar α, Sinar β, dsb), Bahan kimia yg tdk
boleh tercampur (Asam nitrat dengan asam asetat, asam
kromat)
KIMIAWI
5. Kmlpk Risiko Satu; mrpkn mikroorganisme yg tdk
menimbulkan risiko atau risiko rendah baik thdp individu
maupun pd masyarakat. umumnva tdk berbahaya & tdk
menyebabkan penyakit. Ex: Flora Normal
Kelompok Risiko Dua; mrpkn mikroorganisme yg
mempunyai risiko sedang thdp individu & risiko rendah thdp
masyarakat. Dapat diobati dgn resiko penyebaran terbatas, Ex:
Salmonella Sp.
Kelompok Risiko Tiga; mrpkn mikroorganisme yg
mempunyai risiko tinggi bagi individu & risiko rendah bagi
masyarakat. Menyebabkan penyakit serius, namun dpt
diobati. Ex: Hepatitis
Kelompok Risiko Empat; Mrpkn mikroorganisme
yg punya risiko tinggi (penyakit serius) bagi individu
& masyarakat. Sebabkan penyakit serius dan blm dpt
diobati. Ex: HIV
BIOLOGI
6. Stres, hal ini sbg akibat masalah yg dihadapi o/
petugas ATLM, dpt merurunkan produktifitas kerja jika
tdk ditangani.
Beberapa penyebab stres: beban kerja
berlebihan/kurang, tekanan waktu, konflik
peran/kepentingan, relasi yg kurang baik,
diskriminasi, dsb.
Gejala klinik stres dpt berupa; depresi,
anxietas, sakit kepala, kelelahan dan kejenuhan,
sulit mengambil keputusan, tidak pernah puas
dalam bekerja, gangguan pencernaan, hilangnya
nafsu makan, buang air besar tak teratur,
perubahan perilaku, dsb.
Psikososial
7. Pekerjaan yg dilakukan dlm posisi duduk, dgn tempat duduk yg tidak
sesuai dgn postur tubuh, shg terjadi kelelahan, pd pinggang & leher.
Misal; terlalu lama dalam penggunaan mikroskop
Pekerjaan yg dilakukan dgn posisi berdiri, membungkuk akan
terasa pd persendian jaringan otot, jaringan syaraf (low back pain).
Menuruni tangga yg terlalu curam, shg posisi tubuh tdk seimbang
shg mudah jatuh/terperosot.
Terlalu lama bekerja dgn komputer shg terjadi
kelelahan pd otot mata.
Bahaya Faal
(Ergonomi)
Posisi pandangan mata yg tdk lurus ke komputer, shg kelelahan pd
otot leher, tengkuk & sakit kepala