2. PENGERTIAN
• Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational
Diseases) adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja (Permennaker
No. Per. 01/Men/1981) Misal : dermatitis kontak,
keracunan Pb, asbestosis, silikosis
• Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related
Diseases) yaitu penyakit yang dicetuskan,
dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan.
Penyakit ini disebabkan secara tidak langsung oleh
pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah
berbagai jenis faktor. Misal : asma, TBC,
hipertensi
3. Kemungkinan timbulnya penyakit pada pekerja
1. Penyakit akibat kerja = penyakit yang timbul
karena hubungan kerja (occupational disease)
berhak atas jaminan kecelakaan kerja (memperoleh
santunan kompensasi) COMPENSABLE
2. Work related disease (penyakit yang berkaitan
dengan pekerjaan) NON COMPENSABLE
(maybe)
Penyakit Akibat Kerja (Occupational Disease)
a. Permenaker No.01/Men/1981 PAK
b. Keppres RI no 22 thn 1993 PAHK
4. Occupational disease
Terjadi hanya diantara
populasi pekerja (occurs
mainly among working
population)
Penyebab spesifik
Adanya paparan di tempat
kerja merupakan hal yang
penting
Tercatat dan mendapatkan
ganti rugi (notifiable and
compensable)
Work-related disease
Terjadi juga pada populasi
penduduk (occurs largely in
the community)
Penyebab multi faktor
Pemaparan di tempat kerja
mungkin merupakan salah satu
faktor
Mungkin tercatat dan mungkin
dapat ganti rugi (maybe
notifiable and compensable)
5. FAKTOR-FAKOR PENYEBAB PENYAKIT
AKIBAT KERJA
1. Faktor Fisik
• Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian
• Temperatur/suhu tinggi
• Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah
menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan
konjungtivitis, radioaktif/alfa/beta/gama/X
menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh
manusia.
• Getaran : menyebabkan Gangguan proses
metabolisme, Polineurutis.
6. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT AKIBAT KERJA
2. Faktor Kimia
• Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara,
hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau
bahan buangan.
• Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
• Cara masuk tubuh dapat melalui saluran
pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa
• Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
• Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif,
keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan
janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose).
7. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT AKIBAT KERJA
3. Faktor Biologi
• Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur,
serangga, binatang buas, dll
4. Faktor Ergonomi/fisiologi
• Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.
• Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot,
perubahan bentuk, dislokasi.
8. 5. Faktor Psikologi
• Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman,
hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang,
terpencil, tak sesuai bakat.
• Manifestasinya berupa stress
9. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
1. Penyakit allergi/hipersensitif
• Dapat berupa; Rinitis, Asma, Pneumonitis,
Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur,
dermatitis kontak.
• Lokasi biasanya di saluran pernafasan dan kulit
• Penyebab; bahan kimia, mikrobiologi, fisis dapat
merangsang interaksi non spesifik atau spesifik.
2. Dermatitis Kontak
• Ada 2 jenis yaitu iritan dan alergi
• Lokasi di kulit
10. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
3. Penyakit Paru
• Dapat berupa : Bronchitis kronis, TBC, pneumonia.
• Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, mikrobiologi.
4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
• Dapat berupa : kanker lambung dan kanker
esofagus (tambang batubara dan vulkanisir karet),
Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida,
trichloroethylene, kloroform)
• Disebabkan oleh bahan kimia
11. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
5. Penyakit Saluran Urogenital
• Dapat berupa : gagal ginjal (logam cadmium &
merkuri, pelarut organik, pestisida, carbon
tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet,
manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin,
naphthylamin).
• Disebabkan bahan kimia.
6. Penyakit Hematologi
• Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
• disebabkan bahan kimia
12. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
7. Penyakit Kardiovaskuler
• Disebabkan bahan kimia
• Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida,
viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol
dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).
8. Gangguan alat reproduksi
• Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida,
benzena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic,
karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene),
kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut
organik) keguguran (kerja fisik)
• Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik
13. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
9. Penyakit muskuloskeletal
• Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 –
400 Hz), Carpal turnel syndroma (tekanan yang
berulang pada lengan), sakit punggung (pekerjaan
fisik berat, tidak ergonomis).
• Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.
10. Gangguan telinga
• Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising
diatas Nilai Ambang Batas (NAB)
• Disebabkan faktor fisik
14. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
11. Gangguan mata
• Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan),
conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah),
gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non
alergi (chlor, formaldehid).
• Disebabkan faktor fisik, biologi.
12. Gangguan susunan saraf
• Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering
lupa, depresi, neuropati perifer, dan penyakit
motor neuron (cat, lab. Kimia, petrolium, oli).
• Disebabkan bahan kimia
15. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
13. Stress
• Dapat berupa : neuropsikiatri, depresi (hubungan
kerja kurang baik, monoton, upah kurang, suasana
kerja tidak nyaman)
• Disebabkan faktor mental psikologi
14. Infeksi
• Dapat berupa : pneumonia, leptospirosis (leptospira
pada petani), antrakosis (brucella, antrak pada
peternak hewan).
• Disebabkan oleh faktor biologi
16. BEBERAPA CONTOH PENYAKIT
AKIBAT KERJA
15. Keracunan
• Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen
sulfida, hidrogen sianida), kronis (timah hitam,
merkuri, pestisida).
• Disebabkan oleh bahan kimia.
Minamata disease
17. “Fenomena gunung es”
Penyakit Akibat Kerja
Dilaporkan PAK
dikenal
sebagai
penyakit yang ada
Tidak kaitan dengan pekerjaan
dilaporkan ada upaya medik, namun
hubungan sebab-akibat timbulnya
penyakit tidak jelas
ada gejala, tapi tidak
diteliti lebih lanjut
terpapar, gejala penyakit tidak ada
18. CARA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja
• Riwayat penyakit
• Riwayat pekerjaan
• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan laboratoris
• Pemeriksaan Rontgen
• Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan
gejala penyakit.
2. Monitoring Lingkungan Kerja
• Pemantauan personil (diukur dekat masuknya
kontaminan)
• Pemantauan lingkungan kerja
• Pemantauan biologi
19. TUJUAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN KERJA
• Mengendalikan faktor lingkungan kerja
• Pemeriksaan berkala terhadap tingkat pemaparan
lingkungan kerja
• Identifikasi potensi bahaya
• Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap
bahan berbahaya
• Mengevaluasi efektivitas upaya-upaya
pengendalian
• Menjaga tempat kerja tetap aman dan sehat.
20. UPAYA PENCEGAHAN PAK
1. Menerapkan Peraturan Perundangan
2. Identifikasi potensi bahaya
3. Pengujian dan pemantauan lingkungan kerja
4. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan pemantauan
biologis
5. Penerapan teknologi pengendalian
• Eliminasi
• Subtitusi
• Isolasi
• Mengendalikan dengan cara teknik
• Alat Pelindung diri
6. Pelatihan secara teratur dan berkelanjutan
7. Pemantauan dan evaluasi.
21. TATACARA PELAPORAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Permennaker No. Per. 01/Men/1981 tentang
Kewajiban Melapor PAK.
• Pasal 2 (a) : pengurus dan badan yang ditunjuk wajib
melaporkan secara tertulis kepada Kantor Bina lindung
Tenaga Kerja setempat.
• Pasal 3 (a) : Laporan dilakukan dalam waktu paling lama 2
kali 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosa.
2. Kepmannaker No. Keputusan 333/Men/1989
tentang Diagnosa dan Pelaporan PAK
• Pasal 3 (3) : setelah ditegakkan diagnosis PAK oleh
dokter pemeriksa maka wajib membuat laporan medik.
• Pasal 4 (a) :PAK harus dilaporkan oleh pengurus tempat
kerja yang bersangkutan selambat-lambatnya 2 kali 24
jam kepada Kanwil Depnaker melalui Kantor Depnaker.