1. “ ...semua bahan adalah racun, tidak
ada satu bahanpun yang bukan
racun,
hanya dosis yang benar/rasional
yang dapat membedakan racun dan
obat...”
(Paracelsus 1493-1541)
3. …… beberapa tahun yang lalu disurat kabar diberitakan
bahwa air yang keluar dari pabrik gula mempunyai khasiat
menyembuhkan beberapa macam penyakit. Masyarakat
setempat berbondong-bondong mandi disaluran air tersebut
dan merasakan badan bertambah “enak” dan “segar” pegel-linu
Hilang. Berita menyebar dengan cepat dan masyarakatpun
berbondong-bondong setiap magrib sampai tengah malam
beramai-ramai mandi bersama……………………………………
PHENOMENA ?
DAMPAK ?
PROBLEM ?
SOLUSI ?
4. Kemajuan IPTEK dalam industri sangat pesat, seiring
dengan hal tersebut penggunaan bahan berbahaya
dalam dunia industri meningkat.
Bahan berbahaya / zat kimia banyak digunakan
pada hampir semua sektor kehidupan manusia;
rumah-tangga; kesehatan; lingkungan; pertanian;
maupun industri.
Kejadian / kecelakaan akibat penggunaan / pemajanan
zat berbahaya, sengaja ataupun tidak, makin meningkat
jumlahnya.
Keadaan seperti diatas menuntut kewaspadaan terhadap
zat berbahaya untuk mencegah terjadinya petaka bagi
pekerja, pengguna maupun lingkungannya.
5. PENGERTIAN DALAM TOKSIKOLOGI ( Ichsan, S., 2005 ) (1)
1. TOKSIKOLOGI : ilmu yang mempelajari tentang mekanisme kerja dan
efek yang tidak diinginkan dari bahan kimia yang bersifat racun serta
dosis yang berbahaya terhadap tubuh manusia.
2. TOKSIKOLOGI INDUSTRI : salah satu cabang ilmu toksikologi yang
menaruh perhatian pada pengaruh pemajanan bahan-bahan yang
dipakai dari sejak awal sebagai bahan baku, proses produksi, hasil
produksi beserta penanganannya terhadap tenaga kerja yang bekerja
diunit produksi tersebut.
3. TOKSIN : atau racun, zat yang dalam jumlah relatif kecil dapat meng-
ganggu kesehatan manusia.
4. LD50 suatu zat : dosis yang dapat menyebabkan kematian pada 50%
hewan percobaan dalam spesies yang sama setelah terpapar suatu zat
dalam waktu tertentu.
5. DOSE-EFFECT RELATIONSHIP (hubungan dosis dan efek) : hubungan
antara dosis yang terjadi pada manusia.
6. EFEK ADITIF : Efek yang terjadi bila kombinasi dua atau lebih bahan
kimia saling menguatkan.
6. PENGERTIAN DALAM TOKSIKOLOGI ( Ichsan, S., 2005 ) (2)
7. EFEK SISTEMIK : efek toksis pada jaringan seluruh tubuh
8. TARGET ORGAN : organ tubuh yang paling sensitif terhadap pajanan
yang terjadi.
9. EFEK AKUT : efek yang terjadi sesudah terpajan dalam waktu
singkat ( jam, hari ).
10. EFEK KRONIS : efek yang terjadi setelah pajanan yang lama
( bulanan, tahunan )
7. UPAYA YANG DILAKUKAN
MEMBENTUK dan MENGEMBANGKAN SEMACAM TIM
KESEHATAN KERJA UNTUK MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN PADA KARYAWAN, PENGGUNA ataupun
MASYARAKAT, TERHADAP PEMAJANAN / CEMARAN ZAT
BERBAHAYA YANG DIGUNAKAN / DIPRODUKSI.
KEWASPADAAN DIRI PRIBADI (KARYAWAN/PENGGUNA/
MASYARAKAT) TERHADAP AKIBAT dan DAMPAK DARI ZAT
BERBAHAYA INFORMASI dan KOMUNIKASI.
8. BAHAN KIMIA BERACUN.
-Saat ini hampir 15.000 jenis kimia yang
beredar dipasaran;
- Belum semua diketahui efeknya pada
kesehatan manusia.
BAHAN KIMIA BERACUN :
1. SENYAWA LOGAM dan METALLOID: Pb,Hg, Cadmium, Chrom.
2. BAHAN PELARUT : benzene,alcohol, xylene.
3. PESTISIDA : organofosfat, karbamat, organochlorin, arsen.
4. GAS BERACUN : H2S, cyanida, CO.
2
5. KARSINOGEN : asbes, benzene, krom.
9. DA
BAHAN S PA
BERBAHAYA A
W
KEMATIAN
CACAD TUBUH
PAPARAN/CEMARAN
pada
INDIVIDU/MASYARAKAT
KESEHATAN
TIDAK TERJADI
APA-APA
10. PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA (1)
-PENGENALAN WARNA : BIRU identifikasi membahayakan
KESEHATAN.
MERAH identifikasi berkaitan dengan
mudah tidaknya terbakar.
KUNING identifikasi reaktifitas / stabilitas
bahan (explosive, dll.)
-NOMOR : 0; 1; 2; 3; dan 4
Makin tinggi angka makin membahayakan manusia dan
lingkungan. Misal : kesehatan 0 tidak membahayakan
kesehatan manusia, tetapi 4, sangat membahayakan
dan menimbulkan kematian.
11. PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA
(2)
CONTOH : identitas bahan berbahaya yang dikeluarkan oleh
NATIONAL FIRE PROTECTION ASSOCIATION (NFPA)
Flammability (red)
4. highly flammable and volatile
3. highly flammable
2. flammable
1. low flammability
0. does not burn
Health Hazards (blue)
4 Reactivity (yellow)
4. extremely hazardous 4. highly explosive,
3. moderately hazardous detonates readily
2. hazardous 3. explosive, less readily
2 3
1. slightly hazardous detonated
0. no health hazard 2. violently reactive but
does not detonated
1. not violently reactive
0. normally stable
Other Hazardous:
Radioactive W
Oxidizer -------------- OX
Water reactive --------W
Dikutip dari :NFPA 704 HAZARD SIGNAL SYSTEM )
12. RACUN MASUK KEDALAM TUBUH
TOKSIKOKINETIK
TOKSIKOKINETIK TOKSIKODINAMIK
Perjalanan racun Interaksi antara racun
dalam tubuh manusia: dengan target organ
-Proses penyerapan (reseptor) atau sistem
racun (absorpsi); tubuh.
-Proses penyebaran
racund alam tubuh
(distribusi);
-Pengolahan racun dalam Gejala / response /efek
tubuh (metabolisme); yang terlihat setelah racun
-Pengeluaran racun berada dalam tubuh manusia.
dari tubuh (ekskresi)
13. KELUAR TUBUH MANUSIA
TOKSIKOKINETIK. dalam bentuk utuh/telah diubah
TOKSIN/RACUN
EKSKRESI/ELIMINASI
masuk kedalam tubuh
masuk kedalam tubuh dikeluarkan melalui ginjal,
manusia ::
manusia sal.cerna, sal.nafas, dll
- mulut (oral)
- mulut (oral)
- saluran nafas
- saluran nafas
- kulit
- kulit
- menembus kulit
- menembus kulit
suntikan/luka dlsb. TARGET ORGAN/
suntikan/luka dlsb.
organ tubuh yang lain
DARAH sirkulasi LIVER/HEPAR/HATI
keseluruh tubuh metabolisme racun
14. EFEK RACUN PADA TUBUH MANUSIA.
ATAS DASAR LOKASI : - LOKAL ( tempat kontak dengan racun)
- SISTEMIK (seluruh tubuh)
EFEK YANG MUNCUL : - REVERSIBLE ( sementara )
- IRREVERSIBLE ( menetap)
MUNCULNYA GEJALA : - SEGERA, setelah terpajan racun
- TERTUNDA, muncul kemudian ( delayed )
HIPERSENSITIFITAS : Reaksi ALERGI, menyangkut sistem kekebalan
tubuh.
Ringan : urticaria (bentol-bentol dikulit & gatal)
Sedang : diare, sesak nafas, palpitasi
Berat : shock meninggal dunia
15. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
BERAT/RINGANNYA KERACUNAN.
1. Bentuk sediaan racun : padat, cair, atau gas.
2. Konsentrasi : banyak / sedikitnya racun yang masuk kedalam tubuh
Formula Haber : E = T X C
E = efek akhir yang terjadi
T = time (waktu)
C = concentration (kadar dalam tubuh)
3. Lamanya pemajanan : makin lama terpajan makin parah tingkat
keracunannya.
16. 4. Jenis dan jumlah macam racun yang masuk dalam tubuh, makin
banyak jenis dan jumlah racun makin bervariasi tingkat keracunannya
Hal ini karena dapat terjadi apa yang disebut INTERAKSI RACUN.
Hasil dari interaksi dapat meningkatkan keracunan atau menurunkan
tingkat keracunannya.
5. LAMANYA RACUN DITUBUH : - jumlah yang terikat pada target organ
- jumlah racun yang dikeluarkan dari
tubuh (eliminasi/ekskresi racun)
6. KORBAN (HOST) : - tiap individu sangat bervariasi dalam :
proses toksikokinetik ( kecepatan absorpsi, distribusi,
metabolisme/detoksikasi, maupun ekskresi/eliminasi)
variasi karena faktor GENETIK / turunan.
- usia, anak-anak (balita) lebih rentan dibandingkan
dewasa.
- jenis kelamin, wanita hamil/menyusui dapat meracuni
janin/bayinya.
7. PERILAKU / HIGIENE dan STATUS KESEHATAN.
17. PENGENALAN TOKSISITAS BAHAN BERBAHAYA
LD 50.
( = lethal dose 50; dosis yang membunuh 50% hewan coba dengan
spesies yang sama setelah terpapar dalam waktu tertentu )
UJI LD50 ini yang digunakan untuk melihat dosis pada keracunan
akut.
- UJI TOKSISITAS ADA/TIDAKNYA CARCINOGENIK;
- UJI TOKSISITAS ADA/TIDAKNYA EFEK TERATOGENIK;
- UJI TOKSISITAS ADA/TIDAKNYA EFEK MUTAGENIK;
- dan UJI TOKSISITAS lainnya.
18. MAKIN KECIL NILAI LD 50 , MAKIN KUAT/BESAR
EFEK TOKSISNYA.
Klasifikasi Zat Beracun Menurut Angka LD50.
Kelas Zat Racun LD50 contoh
Racun super 5 mg/kgBB atau < nikotin,cyanid
Amat sangat beracun 5-50 mg/kgBB timbal arsen
Amat beracun 50-500 mg/kgBB hidrokinon
Beracun sedang 0.5-5 g/kgBB isopropanol
Sedikit beracun 5-15 g/kgBB asam ascorbat
Tidak beracun > 15 g/kgBB propilen glikol
( Iksan, S., 2005 )
19. MONITORING & CONTROLLING
SELF-
LABELLING
PROTECTION
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
KERJA ADMINISTRASI
BIOLOGICAL PENGENDALIAN
MONITORING TEKNIS
( sumber: Ichsan,S., 2005 )
20. LABELLING:
- memberikan tanda pengenal / label/ etiket, pada setiap
bahan kimia yang digunakan dalam industri;
- memberikan informasi makna dari tanda-tanda / warna /
maupun angka atau simbol yang tertera pada kemasan zat
kimia yang ada di industri tersebut;
21. LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan kerja HARUS dikendalikan dengan memonitor,
mengendalikan suasana lingkungan kerja :
- sampling dan analisa jenis kontaminasi (H2s; SO2; CO);
- konsentrasi komtaminant ( dalam ppm / mg/m3 );
dilakukan secara periodik
Prevensi PENYAKIT akibat KERJA
22. BIOLOGICAL MONITORING
BIOLOGICAL EXPOSURE INDICES (BEI) : indeks pemaparan biologis,
indikator biologis (determinant) pada pemantauan biologis dari
spesimen pekerja dalam kondisi sehat dan terpajan bahan kimia
pada waktu bekerja dengan beban kerja dan aktifitas kerja yang
normal.
Spesimen : urine, tinja, udara nafas, keringat, kuku, rambut .
DETEKSI DINI PENYAKIT AKIBAT KERJA
23. PENGENDALIAN TEKNIS
Tujuan : menjaga lingkungan kerja , agar tetap terjamin bersih dari
racun / kontaminat berbahaya lain, terutama yang menimbulkan
pejanan pada pekerja; baik udara, air, debu maupun zat lain yang
memungkinkan menimbulkan penyakit/keracunan akibat
kerja.
Dengan cara : - substitusi (mengganti dengan zat yang tidak berbahya);
- isolasi, melokalisasi proses.
- ventilasi, mengganti udara segar kedalam lingkungan
kerja dan membuang udara ketempat khusus.
- menyempurnakan oroses produksi: proses kering basah.
- pemeliharaan alat: agar tidak terjadi kebocoran-kebocoran
yang dapat membahayakan lingkungan kerja.
24. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
PENGENDALIAN ADMINISTRASI :
pengendalian faktor bahaya ditempat kerja dengan menyertakan
sistem manajemen.
Kebersihan umum dan higiene perorangan
Pemeriksaan awal dan berkala
Gizi dan makanan extra
Pelatihan dan pendidikan
Rotasi pekerjaan
Pemahaman MATERIAL SAFETY DATA
SHEET
(MSDS)
25. SELF PROTECTION
ALAT PELINDUNG DIRI.
Pada tempat/lingkungan kerja dengan polutan
yang tinggi, dengan resiko tinggi, para pekerja
diharuskan menggunakan ALAT PELINDUNG DIRI
terhadap paparan zat berbahaya, baik dalam
bentuk padat, cair, dan terutama gas.
HELM, KACAMATA PELINDUNG, MASKER, PAKAIAN KERJA,
SARUNG TANGAN, SAFETY SHOES, DSB.
26. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN
1. SADAR / TIDAK.
2. BERNAFAS / TIDAK.
3. NADI TERABA / TIDAK.
A = airway D = drug/medicine
B = breathing E = electronics monitoring
C = circulation F = fluid / electrolyt
DITEMPAT
DIRUMAHSAKIT
KEJADIAN
27. RESUME
1. BAHAN / ZAT KIMIA PERLU DIWASPADAI
PENGGUNAANNYA MEMBAHAYAKAN
KESEHATAN;
2. KITA WAJIB MENGENAL BAHAN / ZAT
BERBAHAYA;
3. KITA HARUS MEMIKIRKAN KESEHATAN
PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN
PELINDUNG DIRI;
4. PERLU MELAKUKAN PENGENDALIAN DAN
MEMONITOR AGAR TIDAK TERJADI
PENCEMARAN LINGKUNGAN.