Teks tersebut membahas tentang beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, magnesium, fosfor, seng, tembaga, iodium, zat besi, dan timbal serta fungsi, sumber, dan dampak jika terjadi kekurangan atau kelebihan mineral-mineral tersebut dalam tubuh.
2. • Usia fosil bisa ditentukan dengan metode peluruhan
radioaktif. Unsur yang sering digunakan untuk kegiatan
ini adalah atom karbon-14 (C-14). Setiap mahluk hidup
(manusia, binatang dan tumbuhan) dan benda mati di
Bumi ini mengandung karbon-14.
• C-14 mempunyai waktu paruh 5.730 tahun, maksudnya
jika dalam tubuh mahluk hidup terdapat 1000 atom C-
14, 5.730 tahun setelah mahluk hidup itu mati, jumlah
atom C-14 akan berkurang setengahnya menjadi 500.
5.730 tahun berikutnya atau 11.460 tahun kemudian
jumlahnya tersisa 250 dan seterusnya
3. Distilat Jumlah Atom C Aplikasi
Gas 1 – 4 Bahan bakar gas, plastik,bahan kimia
Gasolin 5 – 10 Bahan bakar cair (bensin), Bahan kimia
Kerosin 11 – 15 Bahan bakar pesawat, bahan bakar kompor, bahan kimia
Diesel 16 – 20 Bahan bakar diesel, bahan kimia
Pelumas 21 – 40 Pelumas, lilin, malam (wax)
Residu > 50 Aspal, zat anti bocor(waterproof)
4. 2. Carilah lokasi di indonesia yang mengandung minyak, lalu
apakah terjadi kerusakan genetik di daerah tersebut? Jika ada
kerusakan genetik apa bentuknya?
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai
berikut:
Sumatera, terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera
Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); Sumatera
Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
Jawa, terdapat di Wonokromo; Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap
(Jawa Tengah); Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
Kalimantan, terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu
dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung,
dan Rantau (Kalimantan Selatan).
Maluku (Pulau Seram dan Tenggara).
Irian Jaya (Klamono, Sorong, Babo).
5. Kerusakan yang diakibatkan karena pencemaran minyak
warga yang tinggal didekat lokasi pengilangan minyak, mereka akan
merasakan polusi udara dan air dari minyak dilingkungan tempat
tinggalnya. Mereka akan menghirup uap atau menelan makanan
atau cairan yang terkontaminasi minyak dan gas, bila hal ini terus
dibiarkan maka akan sangat merugikan kesehatan masyarakat
seperti menyebabkan siklus haid yang tidak teratur, keguguran,
meninggal dalam kandungan dan cacat lahir.
Selain itu masih ada bahaya lain seperti yang menyebabkan
kerusakan hati, ginjal dan tulang, infeksi paru-paru dan
tenggorokan, mengakibatkan asma, bronkitis, pneumonia serta mi
ningkatnya resiko TBC
6. Sedangkan bagi para pekerja dikilang-kilang minyak
mereka akan beresiko mengidap kanker mulut, usus,
ulu hati, pankreas, jaringan sel, prostat, mata, otak,
dan darah juga dapat menyebabkan gangguan
reproduksi, perkembangan otak dan sistem syaraf
abnormal pada anak.
7. 3. Sifat organisme tingkat rendah antara lain adalah mudah
beradaptasi dan survive (bertahan hidup). Apakah pemberantasan
dengan pestidida tepat atau tidak? Jelaskan alasannya, jika tidak
tepat, bagaimana cara yang tepat mengendalikan vektor dengan
memperhatikan sifat dasar organisme tersebut?
Tujuan penggunaan pestisida adalah untuk mengurangi populasi
hama. Akan tetapi dalam kenyataannya, sebaliknya malahan
sering meningkatkan populasi jasad pengganggu tanaman,
sehingga tujuan penyelamatan kerusakan tidak tercapai.
Hal ini sering terjadi, karena kurang pengetahuan dan
perhitungan tentang dampak penggunaan pestisida. Ada
beberapa penjelasan ilmiah yang dapat dikemukakan mengapa
pestisida menjadi tidak efektif, dan malahan sebaliknya bisa
meningkatkan perkembangan populasi jasad pengganggu
tanaman.
8. dampak buruk penggunaan pestisida, khususnya yang
mempengaruhi peningkatan perkembangan populasi hama.
(Girsang, 2009).
• Munculnya Ketahanan (Resistensi) Hama Terhadap Pestisida
• Resurgensi Hama
• Ledakan Populasi Hama Sekunder
9. Cara Mengendalikan Vektor
Pemutusan rantai penularan atau cara penularan arthropod-borne
diseases dapat dilakukan dengan mempelajari cara penularan
penyakit yang ada, seperti penyakit kaki gajah atau filariasis melalui
cara case finding, yaitu mencari penderita penyakit filariasis dan
mengobatinya sampai sembuh. Karena transmisi biologik yang
terjadi berupa cyclo-propagative, parasit malaria berkembang biak
dalam tubuh vektor nyamuk anopheles, pemutusan rantai
penularan dilakukan dengan cara menipulasi lingkungan agar
populasi nyamuk anopheles berkurang.
10. Prinsip Pengendalian Arthropoda
Ada beberapa prinsip dalam mengendalikan arthropoda antara lain
(Chandra, 2009):
Kontrol lingkungan
Kontrol kimia
Kontrol biologi
Kontrol genetik
11. Prinsip Umum Penanganan Penyakit Menular
Usaha-usaha pencagahan dan tidakan efektif terhadap
penyebaran penyakit menular dapat dilakukan antara lain
(Chandra, 2009):
Kontrol terhadap sumber atau reservior infeksi
Diagnosis dini
Notifikasi
Isolasi
Terapi
Karantina
Surveilans epidemiologi
Desinfeksi
12. Memutuskan rantai penularan
Vehicle transmission
Vector transmission
Airborne transmission
Contact transmission
Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan
Imunisasi aktif
Imunisasi pasif
Kemoprofilaksis
Pendidikan kesehatan
13. Memutuskan rantai penularan
Vehicle transmission
Vector transmission
Airborne transmission
Contact transmission
Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan
Imunisasi aktif
Imunisasi pasif
Kemoprofilaksis
Pendidikan kesehatan
14. Keadaan (Suhu, Kelembaban, Kecepatan Arus Air)
Minimum, Maksimum, dan Optimum agar Nyamuk di
Bawah Dapat Bertahan Hidup.
Aedes
Anopheles
Culex
15. Aedes:
Nyamuk Aedes merupakan spesies nyamuk yang
sangat suka tinggal dan berkembang biak di genangan
air bersih yang tidak berkontak langsung dengan
tanah.
Kondisi yang paling disukai oleh Aedes adalah saat pagi
hari (06.30-08.30) atau sore hari dengan suhu yang
dingin karena pada jam-jam tersebut nyamuk Aedes
paling aktif dan kondisi seperti itulah yang paling
memungkinkan nyamuk Aedes untuk bertahan hidup
(WHO, 2004).
16. Anopheles:
Nyamuk Anopheles merupakan jenis nyamuk
yang membawa vektor penyakit malaria kepada
manusia.
Pada dasarnya semua spesies Anopheles memerlukan
suhu 21°C - 32°C, tetapi suhu yang optimum adalah
28°C untuk perkembangan dan bertahan hidupnya.
Pada suhu dibawah 18°C dan suhu diatas 34°C, tidak
dijumpai pertumbuhan nyamuk (Jurnal USU).
Kelembaban udara untuk nyamuk Anopheles berkisar
antara 60-85% untuk bertahan hidup dan curah hujan
yang tinggi pada musim penghujan mempengaruhi
hidup nyamuk Anopheles (Suwito, 2010).
17. Culex:
Faktor suhu sangat mempengaruhi nyamuk Culex
dimana suhu yang tinggi akan meningkatkan aktivitas
nyamuk dan perkembangan menjadi cepat jika diatas
suhu 35°C akan membatasi populasi nyamuk. Suhu
optimum untuk nyamuk Culex berkisar antara 20°C –
30°C. Pada saat kelembaban rendah akan
menyebabkan penguapan air dalam tubuh sehingga
menyebabkan keringnya cairan tubuh. Salah satu
musuh nyamuk adalah penguapan, kelembaban
mempengaruhi umur nyamuk, jarak terbang,
kecepatan berkembang biak, kebiasaan menggigit,
istirahat dan lain-lain
18. Mineral yang Dibutuhkan oleh Tubuh dan
Dampaknya Jika Kekurangan Mineral.
Mineral merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah sedikit. Mineral yang diperlukan tubuh diklasifikasi
menjadi dua, yaitu (Sandjaja, 2009):
Mineral makro
Mineral mikro
19. Secara umum, fungsi mineral adalah (Sandjaja, 2009):
• Memerlihara keseimbangan asam dan basa dalam tubuh dengan
jalan pembentukan mineral pembentuk asam (klorin, fosfor,
belerang), dan mineral pembentuk basa (kapur/kalsium, besi,
magnesium, kalium, natrium).
• Sebagai katalisator reaksi yang berhubungan dengan pemecahan
karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan
protein dalam tubuh.
• Sebagai hormon dan enzim tubuh.
• Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klorin, kalium,
natrium).
• Membantu pengiriman pesan ke seluruh tubuh sebagai
neurotransmitter (kalsium, kalium, natrium).
• Sebagai bagian dari cairan usus (kalsium, magnesium, natrium,
kalium).
• Berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi, dan
jaringan tubuh lainnya (kalsium, fosfor, flourin).
20. Dampaknya jika kekurangan mineral
Fungsi, sumber, dan akibat jika kekurangan mineral dapat dilihat pada tabel di bawah ini
(Tim Matrix Media Literata).
Mineral Sumber Fungsi Akibat jika kekurangan
Kalsium Ikan, susu, kacang-kacangan,
brokoli.
Memperkuat sturktur tulang dan gigi,
pembekuan darah, kontraksi otot.
Tulang menjadi lunak, tulang menjadi
rapuh, kejang otot.
Natrium Garam dapur Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh,
menjaga keseimbangan pH dalam sel, dan
membantu penghantaran impuls ke saraf.
Kelelahan pada otot, suhu tubuh tinggi,
muak.
Kalium Susu, buah-buahan, sayur-
sayuran, telur, daging, dan
kacang-kacangan.
Kontraksi otot, menjaga keseimbangan air
dalam tubuh, sebagai katalisator dalam
beberapa reaksi dalam tubuh.
Otot lemas, gangguan pertumbuhan.
Magnesium Susu, beras, kacang-kacangan. Pembentukan tulang, katalisator, unsur
penting otot.
Gangguan emosi dan gangguan pada
sistem kerja jantung.
Fosfor Susu, unggas, kacang-kacangan,
telur.
Pembentukan tulang dan gigi, mengatur
metabolisme tubuh.
Kerapuhan tulang dan gigi, nyeri pada
tulang.
Seng Sayur-sayuran hijau, susu, telur,
ikan.
Pertumbuhan, regenerasi sel, kemampuan
reproduksi.
Proses penyembuhan dan regenerasi
sel yang lambat, anemia.
Tembaga Kacang-kacangan, hati. Pembentukan sel-sel darah, berperan dalam
pembentukan hormon, memelihara fungsi
saraf.
Anemia, gangguan pada saraf.
Iodium Garam dapur yang
mengandung iodium, ikan laut.
Memelihara fungsi kelenjar tiroid,
pembentukan hormon tiroksin.
Penyakit gondok, kekerdilan.
Zat besi Sayur-sayuran hijau, daging, Pembentukan hemoglobin dalam darah, Anemia, pusing, lesu.
21. Kadar Kebutuhan Pb (Timbal) dalam Tubuh dan
Dampaknya Jika Kekurangan atau Kelebihan Timbah
tersebut.
• Tingkat Timbal Normal Dalam Tubuh
Rekomendasi dari WHO, logam berat Pb dapat ditoleransi dalam
seminggu dengan takaran 50mg/kg berat badan untuk dewasa dan
25 mg/kg berat badan untuk bayi dan anak-anak. Mobilitas timbal di
tanah dan tumbuhan cenderung lambat dengan kadar normalnya
pada tumbuhan berkisar 0,5-3 ppm (Widaningrum et al., 2007).
Menurut SNI (2002) bahwa batas maksimum kandungan logam
berat timbal (Pb) pada buah dan sayur serta hasil olahnya adalah 0.5
mg/kg..
22. Dampak timbal bagi tubuh
Konsentrasi timbal yang tinggi (100-1000 mg/kg) akan
mengakibatkan pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan
pertumbuhan.
Dampak dari timbal sendiri sangat mengerikan bagi manusia,
utamanya bagi anak-anak. Di antaranya adalah mempengaruhi
fungsi kognitif, kemampuan belajar, memendekkan tinggi badan,
penurunan fungsi pendengaran, mempengaruhi perilaku dan
intelejensia, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem
syaraf, dan reproduksi, meningkatkan tekanan darah dan
mempengaruhi perkembangan otak. Dapat pula menimbulkan
anemia dan bagi wanita hamil yang terpajan timbal akan mengenai
anak yang disusuinya dan terakumulasi dalam ASI.
23. Paparan bahan tercemar Pb dapat
menyebabkan gangguan pada organ sebagai
berikut :
Gangguan neurologi
Gangguan terhadap fungsi ginjal
Gangguan terhadap sistem reproduksi
Gangguan terhadap sistem hemopoitik
Gangguan terhadap sistem syaraf