Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari bahan obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul harus memenuhi syarat keseragaman bobot dan kandungan serta disolusi. Kapsul dapat diberikan secara peroral, per rektal, per vaginal, atau topikal tergantung tujuan pemberiannya.
Fenol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil terikat pada cincin benzena. Metode Folin Ciocalteu digunakan untuk menentukan kandungan fenol total dalam tanaman Kenikir dan Beluntas dengan membandingkannya dengan asam galat sebagai standar. Hasil analisis menunjukkan kandungan fenol tertinggi dalam Kenikir.
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik yaitu beta-laktam dan makrolida. Antibiotik beta-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui cincin beta-laktamnya, sedangkan makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui ikatan dengan situs spesifik pada ribosom. Kedua golongan antibiotik ini memiliki hubungan antara struktur kimia dengan aktivitasnya
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
Dokumen tersebut membahas standar mikrobiologi dan uji mikrobiologi untuk bahan dan produk farmasi. Termasuk kategori bahan baku alam, mikroorganisme kontaminan, persyaratan kualitas mikrobiologi untuk produk farmasi steril dan non-steril, serta uji-uji mikrobiologi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia seperti uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, uji sterilitas, dan penetapan k
Biofarmasetika mempelajari hubungan antara sifat fisika kimia obat, bentuk sediaan, dan rute pemberian yang mempengaruhi kecepatan dan derajat absorpsi obat. Faktor-faktor seperti kelarutan, hidrofilisitas, bentuk garam, dan polimorfisme mempengaruhi proses disolusi dan absorpsi obat. Uji biofarmasetika penting untuk memprediksi bioavailabilitas dan memilih formulasi terbaik.
Fenol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil terikat pada cincin benzena. Metode Folin Ciocalteu digunakan untuk menentukan kandungan fenol total dalam tanaman Kenikir dan Beluntas dengan membandingkannya dengan asam galat sebagai standar. Hasil analisis menunjukkan kandungan fenol tertinggi dalam Kenikir.
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik yaitu beta-laktam dan makrolida. Antibiotik beta-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui cincin beta-laktamnya, sedangkan makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui ikatan dengan situs spesifik pada ribosom. Kedua golongan antibiotik ini memiliki hubungan antara struktur kimia dengan aktivitasnya
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
Dokumen tersebut membahas standar mikrobiologi dan uji mikrobiologi untuk bahan dan produk farmasi. Termasuk kategori bahan baku alam, mikroorganisme kontaminan, persyaratan kualitas mikrobiologi untuk produk farmasi steril dan non-steril, serta uji-uji mikrobiologi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia seperti uji batas mikroba, uji efektivitas pengawet, uji sterilitas, dan penetapan k
Biofarmasetika mempelajari hubungan antara sifat fisika kimia obat, bentuk sediaan, dan rute pemberian yang mempengaruhi kecepatan dan derajat absorpsi obat. Faktor-faktor seperti kelarutan, hidrofilisitas, bentuk garam, dan polimorfisme mempengaruhi proses disolusi dan absorpsi obat. Uji biofarmasetika penting untuk memprediksi bioavailabilitas dan memilih formulasi terbaik.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
Kapsul adalah sediaan obat berbentuk bulat atau silinder yang terbungkus dalam cangkang gelatin atau bahan lain. Kapsul memiliki keuntungan seperti mudah ditelan, dapat menutupi rasa dan bau obat, serta dapat mengkombinasikan beberapa obat dalam satu kapsul. Ada dua jenis kapsul, yaitu kapsul keras yang terdiri dari badan dan tutup, dan kapsul lunak yang terdiri dari satu bagian.
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitatzipiklan
Dokumen ini membahas perhitungan dosis dan takaran terkecil sediaan suspensi kloramfenikol palmitat untuk anak-anak berusia 1-12 tahun. Dosis kloramfenikol palmitat dihitung berdasarkan konversi dari dosis kloramfenikol base, dan ditentukan takarannya dalam 1 sendok takar yang berisi 250 mg. Kemasan terkecil ditetapkan sebesar 60 ml untuk memenuhi kebutuhan 3 hari.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dasar-dasar pembuatan salep. Ada beberapa jenis dasar salep yang dibahas seperti dasar salep hidrokarbon, serap, dan larut air. Juga dijelaskan bahan-bahan yang dapat dimasukkan ke dalam salep seperti zat padat, cairan, dan ekstrak serta cara-cara memprosesnya.
This document provides guidance on treating hypertension. It recommends starting with lifestyle modifications like diet changes and exercise. If blood pressure remains high, the first-line medication classes are ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, thiazide diuretics, or calcium channel blockers. The goals are to titrate medications to maximum doses while adding additional medication classes if needed to reach the target blood pressure. It provides details on drug choices within each class and considerations like safety for particular patient populations.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Isolasi protein melibatkan proses memisahkan protein dari sel atau jaringan melalui lisis sel dan sentrifugasi untuk memperoleh homogenat dan supernatant yang mengandung protein. Teknik selanjutnya untuk memisahkan dan memurnikan protein meliputi kromatografi berdasarkan ukuran, muatan, atau ikatan biologis, serta elektroforesis berdasarkan berat molekul atau titik isoelektrik protein.
Resep tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa obat, yaitu Ciprofloxacin untuk mengobati infeksi bakteri, Braxidine sebagai analgesik dan ansiolitik, CTM sebagai antihistamin, Dexamethasone sebagai kortikosteroid kuat, dan vitamin B6. Resep tersebut juga menjelaskan indikasi, dosis, efek samping, dan kontraindikasi masing-masing obat.
Elektroforesis kapiler adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan mobilitas molekul dalam medan listrik yang dilakukan pada pipa kapiler. Metode ini digunakan untuk memisahkan berbagai biomolekul seperti protein, asam nukleat, dan karbohidrat dengan resolusi tinggi. Elektroforesis kapiler memanfaatkan tegangan listrik tinggi untuk memindahkan molekul bermuatan ke katoda.
Dokumen tersebut membahas tentang pil, termasuk definisi pil, syarat sediaan pil yang baik, macam-macam sediaan pil, tujuan pemberian sediaan pil, kerugian pil, formula pil, tahapan peracikan pil, dan beberapa contoh resep pil.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
Transdermal drug delivery system includes all topically administered drug formulations intended to deliver the active ingredients into the circulation. They provide controlled continuous delivery of drugs through the skin to the systemic circulation. The drug is mainly delivered through the skin with the aid of transdermal patch.
Kapsul adalah sediaan obat berbentuk bulat atau silinder yang terbungkus dalam cangkang gelatin atau bahan lain. Kapsul memiliki keuntungan seperti mudah ditelan, dapat menutupi rasa dan bau obat, serta dapat mengkombinasikan beberapa obat dalam satu kapsul. Ada dua jenis kapsul, yaitu kapsul keras yang terdiri dari badan dan tutup, dan kapsul lunak yang terdiri dari satu bagian.
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitatzipiklan
Dokumen ini membahas perhitungan dosis dan takaran terkecil sediaan suspensi kloramfenikol palmitat untuk anak-anak berusia 1-12 tahun. Dosis kloramfenikol palmitat dihitung berdasarkan konversi dari dosis kloramfenikol base, dan ditentukan takarannya dalam 1 sendok takar yang berisi 250 mg. Kemasan terkecil ditetapkan sebesar 60 ml untuk memenuhi kebutuhan 3 hari.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dasar-dasar pembuatan salep. Ada beberapa jenis dasar salep yang dibahas seperti dasar salep hidrokarbon, serap, dan larut air. Juga dijelaskan bahan-bahan yang dapat dimasukkan ke dalam salep seperti zat padat, cairan, dan ekstrak serta cara-cara memprosesnya.
This document provides guidance on treating hypertension. It recommends starting with lifestyle modifications like diet changes and exercise. If blood pressure remains high, the first-line medication classes are ACE inhibitors, angiotensin receptor blockers, thiazide diuretics, or calcium channel blockers. The goals are to titrate medications to maximum doses while adding additional medication classes if needed to reach the target blood pressure. It provides details on drug choices within each class and considerations like safety for particular patient populations.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Isolasi protein melibatkan proses memisahkan protein dari sel atau jaringan melalui lisis sel dan sentrifugasi untuk memperoleh homogenat dan supernatant yang mengandung protein. Teknik selanjutnya untuk memisahkan dan memurnikan protein meliputi kromatografi berdasarkan ukuran, muatan, atau ikatan biologis, serta elektroforesis berdasarkan berat molekul atau titik isoelektrik protein.
Resep tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa obat, yaitu Ciprofloxacin untuk mengobati infeksi bakteri, Braxidine sebagai analgesik dan ansiolitik, CTM sebagai antihistamin, Dexamethasone sebagai kortikosteroid kuat, dan vitamin B6. Resep tersebut juga menjelaskan indikasi, dosis, efek samping, dan kontraindikasi masing-masing obat.
Elektroforesis kapiler adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan mobilitas molekul dalam medan listrik yang dilakukan pada pipa kapiler. Metode ini digunakan untuk memisahkan berbagai biomolekul seperti protein, asam nukleat, dan karbohidrat dengan resolusi tinggi. Elektroforesis kapiler memanfaatkan tegangan listrik tinggi untuk memindahkan molekul bermuatan ke katoda.
Dokumen tersebut membahas tentang pil, termasuk definisi pil, syarat sediaan pil yang baik, macam-macam sediaan pil, tujuan pemberian sediaan pil, kerugian pil, formula pil, tahapan peracikan pil, dan beberapa contoh resep pil.
Makalah ini membahas tentang kapsul, termasuk definisi kapsul, jenis kapsul (keras dan lunak), cara pembuatan kapsul gelatin keras dan lunak, serta sifat-sifat kapsul.
Dokumen tersebut membahas tentang kapsul sebagai sediaan farmasi. Kapsul dapat berbentuk keras atau lunak yang terdiri dari zat aktif, cangkang, dan zat tambahan. Kapsul diproduksi secara massal menggunakan mesin atau secara manual, kemudian dikemas dan diberi label sesuai persyaratan. Kapsul memiliki keuntungan seperti mudah ditelan namun juga memiliki kerugian sepertu tidak sesuai untuk zat
Dokumen tersebut membahas tentang resep kedokteran yang meliputi definisi, komponen, dan penyimpanan resep. Resep merupakan permintaan tertulis dokter untuk menyediakan obat dan harus memuat informasi pasien, dokter, dan obat. Resep dapat dibagi berdasarkan fungsi obat dan harus disimpan minimal 3 tahun.
Ekstraksi suatu tanaman obat adalah pemisahan secara kimia atau fisika suatu bahan padat atau bahan cair dari suatu padatan, yaitu tanaman obat (Depkes RI, 2000). Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut dibedakan menjadi dua cara yaitu ; cara dingin dan cara panas. Cara dingin terbagi menjadi dua yaitu; maserasi dan perkolasi, sedangkan cara panas terbagi menjadi empat jenis yaitu; refluks, soxhlet, digesti, infus, dan dekok (Depkes RI, 2000).
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik air limbah, termasuk jenis-jenis air limbah, parameter kualitas air limbah, komposisi limbah domestik, dan komponen analisis air limbah secara fisik, kimia, dan biologis."
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul dibedakan menjadi kapsul keras dan lunak, dan digunakan secara oral, rektal, vaginal, atau topikal. Bahan obat dan bahan tambahan dapat diformulasikan dalam kapsul untuk menyediakan obat dalam bentuk yang menarik dan mudah ditelan.
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI edisiIV)
Sediaankapsuladalahbentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul Keras dan lunak.(FI edisiIII)
Secara umum;Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, yang mengandungsatu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan .
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang mengandung bahan obat atau bahan lain yang dimasukkan ke dalam cangkang gelatin. Terdapat dua jenis kapsul gelatin, yaitu kapsul gelatin lunak dan keras. Kapsul gelatin keras umumnya digunakan untuk menyatukan obat dalam bentuk serbuk, butiran, atau granul dan dapat diisi dengan tangan atau alat. Kapsul memiliki beberapa keuntungan se
Praktikum ini bertujuan untuk membuat formulasi kapsul yang mengandung ekstrak jambu biji dan mengevaluasi kapsul tersebut. Mahasiswa membuat 25 kapsul dengan kadar kuersetin 5 mg/kapsul dengan menambahkan bahan tambahan. Kapsul dievaluasi melalui penentuan keseragaman bobot dan penetapan kadar kuersetin menggunakan KLT densitometri.
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Kapsul terdiri dari kapsul keras dan lunak, dengan cangkang yang terbuat dari gelatin atau pati. Kapsul memiliki keuntungan seperti menutupi rasa dan bau obat, mudah ditelan, serta dapat menyimpan dua obat secara terpisah. Ada beberapa cara untuk mengisi dan menutup kapsul.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa. Suspensi memiliki keuntungan seperti mudah dikonsumsi oleh pasien tertentu, homogenitas tinggi, dan mudah diabsorpsi, namun juga memiliki kekurangan seperti stabilitas rendah dan ketepatan dosis yang lebih rendah dibanding bentuk sediaan lain. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
Dokumen tersebut membahas tentang dry syrup, termasuk definisi, komponen, metode pembuatan, uji mutu, dan pengemasan. Dry syrup merupakan bentuk sediaan padat yang dapat direkonsititusi dengan air untuk diberikan secara oral, dan umumnya digunakan untuk obat-obatan yang sensitif terhadap kelembaban. Ada beberapa metode pembuatan seperti pencampuran langsung, granulasi kering, dan granulasi basah. Uji mutu meliputi uk
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk obat yang beredar di pasaran global dan Indonesia. Terdapat tiga jenis bentuk obat utama yaitu bentuk padat (tablet, kapsul), bentuk serbuk/bubuk, dan bentuk cair (larutan, suspensi, emulsi). Dokumen ini juga menjelaskan berbagai macam bentuk obat dalam ketiga kategori tersebut beserta penjelasan penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan obat, mulai dari bentuk padat seperti tablet dan kapsul, bentuk setengah padat seperti krim dan salep, bentuk cair seperti sirup, eliksir, suspensi dan emulsi, serta bentuk lain seperti suppositoria dan instilasi. Juga dibahas berbagai variasi dari setiap bentuk sediaan tersebut.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Beratnya dari tablet bervariasi. Tablet oral kira-kira beratnya antara 50 mg-2 gram, umumnya sekitar 200-800 mg sudah termasuk bahan tambahan.
Secara umum, tipe tablet ada 2, yaitu :
a. Compressed Tablet. Tablet ini dibuat dengan tekanan terdiri dari satu atau lebih bahan obat, dengan atau tanpa bahan tambahan yang cocok
b. Molded Tablet. Tablet triturates biasanya mudah pecah dan segera larut. Tablet ini disiapkan bila dokter menghendaki dalam resepnya. Masalahnya kesulitan menemukan bahan pelicin yang larut sempurna dalam air.
2. KAPSUL
Kapsul didefiniskan sebagai
sediaan padat yang terdiri dari
satu atau lebih bahan padat
dengan atau tanpa bahan inert
yang dimaksudkan dalam
cangkang yang umumnya dibuat
dari gelatin yang sesuai
3. Batasan (FI IV):
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang
keras atau lunak yang dapat larut.
Persyaratan (FI IV)
•Uji keseragaman bobot / kamdungan
•Uji waktu hancur
•Uji disolusi / kelarutan zat aktif
Cara Pemakaiannya
• Peroral
• Per rektal
• Per vaginal
• Topikal
4. PERSYARATAN SEDIAAN KAPSUL
- F.I. Edisi IV :
Kapsul hrs. memenuhi syarat :
a. Keseragaman sediaan :
- keragaman bobot
- keseragaman kandungan
b. Disolusi
- A. Keragaman Bobot
- utk. kapsul lunak berisi cairan, atau
- utk. produk yg. mgd. zat aktif > 50 mg yg.
mrpk. 50% atau lebih dr. bobot per kapsul.
5. PERSYARATAN SEDIAAN KAPSUL
B. Keseragaman Kandungan (baca FI Ed. IV)
C. Disolusi
- Tidak berlaku utk. kapsul gelatin lunak, kecuali bila dinyatakan dlm. msg2 monografi.
- Contoh :
Kapsul Amoksisilin : dlm. waktu 90 menit
harus larut tdk kurang dr. 80% Amoksisilin
dr. jumlah yg. tertera pd. etiket.
6. TUJUAN PEMBERIAN SEDIAAN
KAPSUL
Keuntungan kapsul :
•Menutupi rasa dan bau bahan obat yang kurang
enak
•Memudahkan penggunaannya dibanding serbuk
•Mempercepat penyerapannya dibanding pil dan
tablet
•Kapsul gelatin keras cocok untuk peracikan
extemperaneous, krn dosis dan kombinasi obat bisa
disesuaikan
•Dapat dibuat sediaan cair jika diinginkan dengan
konsentrasi tertentu
•Dapat utk sediaan lepas lambat
7. KERUGIAN KAPSUL
• Tidak sesuai untuk bahan obat yang mudah
larut (KCl, KBr, NH4Br, CaCl2) larutan pekat
dapat mengiritasi lambung
• Tidak dapat digunakan untuk bahan
eflorescen (ada air kristalnya) dan delikuesen
(menyerap air sampai menjadi larutan)
18. Bahan yang dapat diformulasi dalam bentuk
kapsul :
BO padat
BO setengah padat
BO cair
19. CARA PEMBUATAN
1. Pencampuran bahan
2. Pemilihan ukuran kapsul
3. Pengisian kapsul
4. Membersihkan kapsul
5. Wadah dan pemberian etiket + label
20. Pencampuran Bahan
Bahan obat + excipients campurkan
Proses pencampurannya seperti pada serbuk
Pemilihan Ukuran Kapsul
- Untuk bobot bahan obat/campuran bahan serbuk 65 mg- 1g
- Bila bobot Bahan obat terlalu kecil tambahkan pengisi
(SL,
glukosa, amilum, selulosa mikrokristal)
- Pengisian harus penuhmempengaruhi absorbsi.
- Bila terlalu penuh jadikan 2 kapsul & sesuaikan aturan
pakainya, sesuaikan usia pasiennya
21. Pengisian Kapsul
Bahan Obat Padat:
Tanpa alat:
•
Campuran bahan obat dibagi dalam jumlah yg
sesuai dlm resep
•
Masukkan tiap bagian ke induk kapsul ad 2/3 bag vol
•
Induk kapsul dibalik dan ditekan-tekan pada sisa
serbuk ad masuk semua
•
Tutup kapsul
Dengan alat
•
Induk kapsul diletakkan berjajar pada alat
•
Tuangkan campuran BO ke permukaan alat &
ratakan dengan sudip ad seluruh serbuk masuk ke
induk kapsul
•
Tutup kapsul
22. Bahan Obat Cair:
Tanpa alat:
•
Campuran bahan obat dibagi dalam jumlah yg
sesuai dlm resep
•
Masukkan tiap bagian ke induk kapsul ad 2/3 bag vol
•
Induk kapsul dibalik dan ditekan-tekan pd sisa
serbuk ad masuk semua
•
Tutup kapsul
Dengan alat
•
Induk kapsul diletakkan berjajar pada alat
•
Tuangkan campuran BO ke permukaan alat &
ratakan dengan sudip ad seluruh serbuk masuk ke
induk kapsul
•
Tutup kapsul
24. Wadah dan Penyimpanan
•
•
Wadah gelas atau plastik
Disimpan :
- di tempat sejuk
- dalam wadah tertutup rapat
- (+) zat pengering
- terlindung dari cahaya langsung
26. DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
Anief, Moh, 2005, Farmasetika, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Ed III, Depkes RI,
Jakarta
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Ed IV, Depkes RI,
Jakarta
Ansel, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press,
Jakarta
Sulaiman, T. N. S dan Rina Kuswahyuning, 2008, Teknologi
dan Formulasi Sediaan Semipadat, Laboratorium
Teknologi Farmasi Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi
UGM, Yogyakarta.
Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta