SlideShare a Scribd company logo
Kapsul 
(capsulae) 
Oleh 
Kelompok 7 
1
Yuriska 
Seniwati Asmi 
Hartina
Kapsul 
• Berasal dari bahasa latin: kapsula (kotak kecil) 
• Kapsul lunak pertama kali diperkenalkan tahun 
1833 oleh Mothes dan Dublanc dari Perancis 
• Kapsul keras diperkenalkan oleh Murdock 
(Inggris) th 1847 
3
Kapsul (FI IV) 
Kapsul adalah sediaan padat yang 
terdiri dari obat dalam cangkang keras 
atau lunak yang dapat larut 
4
Komponen Kapsul 
Zat aktif obat 
Cangkang obat 
Zat tambahan 
5
UKURAN DAN KAPASITAS KAPSUL 
• KAPSUL KERAS : 
- Untuk manusia : 000,00,0,1,2,3,4,5 
- Untuk hewan : 10,11,12 
• KAPSUL LUNAK kapasitas: 1-480 
minims (1 minim = 0,06 ml) 
6
Natrium 
Bikarbonat 
(dalam gram) 
Hubungan jumlah obat dengan ukuran 
No. ukuran Asetosal 
(alam gram) 
kapsul 
NBB 
(dalam 
gram) 
000 1 1,4 
1,7 
00 0,6 
0,9 1,2 
0 0,5 
0,7 
0,9 
1 0,3 
0,5 0,6 
2 
0,25 
0,4 
0,5 
3 0,2 
0,3 
0,4 
4 0,15 0,25 
0,25 
5 0,1 0,12 0,12 
7
Keuntungan dan kerugian sediaan 
kapsul 
Keuntungan 
• Menutupi rasa dan bau bahan obat yang kurang enak 
• Memudahkan penggunaannya dibanding serbuk 
• Mempercepat penyerapannya dibanding pil dan tablet 
• Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari 
bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang 
berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien. 
• Dapat utk sediaan lepas lambat 
8
Keuntungan dan kerugian sediaan 
kapsul 
Kerugian 
• Tidak dapat digunakan untuk bahan eflorescen (ada air 
kristalnya) dan delikuesen (menyerap air sampai menjadi 
larutan). 
• Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori 
cangkang tidak menahan penguapan. 
• Tidak untuk Balita 
• Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul) 
9
Macam Kapsul 
Kapsul keras 
• terdiri atas tubuh dan tutup 
• tersedia dalam bentuk kosong 
• isi biasanya padat, dapat juga 
cair 
• cara pakai per oral 
• bentuk hanya satu macam 
Kapsul lunak 
• satu kesatuan 
• selalu sudah terisi 
• isi biasanya cair, dapat juga padat 
• bisa oral, vaginal, rectal, topikal 
• bentuknya bermacam - macam
CARA PEMBUATAN KAPSUL 
1. Pencampuran bahan 
2. Pemilihan ukuran kapsul 
3. Pengisian kapsul 
4. Membersihkan kapsul 
5. Wadah dan pemberian etiket + label
1. PENCAMPURAN BAHAN 
Bahan Obat + bahan tambahan  Campurkan 
Proses pencampurannya seperti pada serbuk
2. PEMILIHAN UKURAN KAPSUL 
• Untuk bobot bahan obat/campuran bahan serbuk 
65 mg- 1g 
• Bila bobot BO terlalu kecil + pengisi inert (SL, 
glukosa, amilum, selulosa mikrokristal) 
• Pengisian harus penuhmempengaruhi absorbsi. 
• Bila terlalu penuh jadikan 2 kapsul & seuaikan 
aturan pakainya 
• Sesuaikan usia pasiennya
3. PENGISIAN KAPSUL 
• Bahan Obat Padat 
a. Tanpa alat: 
- Campur bahan obat dibagi dalam jumlah yg 
sesuai dlm resep 
- Masukkan tiap bag ke induk kapsul ad 2/3 bag 
volume 
- Induk kapsul dibalik dan ditekan-tekan pd sisa 
serbuk ad masuk semua 
- Tutup kapsul
4. MEMBERSIHKAN KAPSUL 
Tujuan: 
• Menghilangkan sisa BO di luar dinding kapsul 
• Menghilangkan rasa dan bau tidak enak 
• Mencegah rusaknya dinding kapsul 
Caranya: 
letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol) 
kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
5. WADAH DAN PENYIMPANAN 
• Wadah gelas atau plastik 
• Disimpan : 
- di tempat sejuk 
- dalam wadah tertutup rapat 
- (+) zat pengering 
- terlindung dari cahaya langsung
PENGEMASAN KAPSUL 
- Di kemas dalam wadah plastik 
- Berisi kan-tung bahan petigering untuk 
mencegah absopsi kelebihan uap air pada 
kapsul 
- Di simpan di tempat yang dingin dan kering
Persyaratan kapsul 
1. Keragaman bobot (jika BO ≥ 50 MG & tidak 
kurang dari 50% dari sediaan adalah BO). 
a. Kapsul berisi bahan obat kering. 
• Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi 
semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. 
Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. 
Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot 
rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang 
penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh 
kolom A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya 
melebihi yang ditetapkan oleh kolom B.
Persyaratan kapsul 
1. Keragaman bobot (jika BO ≥ 50 MG & tidak 
kurang dari 50% dari sediaan adalah BO). 
a. Kapsul berisi bahan obat kering. 
Bobot rata-rata 
kapsul 
Perbedaan bobot isi kapsul dalam % 
A B 
120 mg atau 
kurang 10% 20% 
lebih dari 120 mg 7,5% 15%
Persyaratan kapsul 
1. Keragaman bobot (jika BO ≥ 50 MG & tidak 
kurang dari 50% dari sediaan adalah BO). 
b. Kapsul berisi obat cair. 
Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. 
Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul 
dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak 
berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. 
Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi 
kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul 
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 
7,5%.
Persyaratan kapsul 
2. Waktu Hancur 
Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul 
keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan 
untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul 
yang bersangkutan untuk hancur menjadi butiran-butiran 
bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. 
Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur 
digunakan alat yang dikenal dengan nama 
Desintegration Tester.
Persyaratan kapsul 
3. Keseragaman sediaan 
Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan 
keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
Persyaratan kapsul 
4. Uji Disolusi 
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian 
dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam 
masing – masing monografi. Persyaratan 
disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin 
lunak kecuali bila dinyatakan dalam 
masing – masing monografi.
SELESAI 
TTEERRIIMMAAKKAASSIIHH

More Related Content

What's hot

Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Taofik Rusdiana
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
ArwinAr
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
Cholid Maradanger
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
Surya Amal
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Kezia Hani Novita
 
Pill
PillPill
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
Siti Zulaikhah
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Bayu Mario
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
Hertian Pratiwi
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
marwahhh
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Nesha Mutiara
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
Cholid Maradanger
 

What's hot (20)

Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Pill
PillPill
Pill
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
sediaan kapsul
sediaan kapsulsediaan kapsul
sediaan kapsul
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 

Similar to sediaan Kapsul

Kapsul kel 3
Kapsul kel 3Kapsul kel 3
Kapsul kel 3
ambikadwi29
 
Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
NovayuliRohani
 
Kapsul
Kapsul Kapsul
Kapsul
Novalina II
 
Kapsul
KapsulKapsul
Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10
Akfar ikifa
 
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASIPENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
Robby Candra Purnama
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Caesalpinia Swartz
 
KAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptxKAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptx
ysrhmkwnr
 
Sediaan kapsul
Sediaan kapsulSediaan kapsul
Sediaan kapsul
Yusril Bagindo
 
solida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxsolida materi 1.pptx
solida materi 1.pptx
ekasaputri27
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt
ssuser8cafc5
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Tablet
TabletTablet
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
Zahra Aan
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
anaulfa5
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
Zahra Aan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Ryan Imutz
 

Similar to sediaan Kapsul (20)

Kapsul kel 3
Kapsul kel 3Kapsul kel 3
Kapsul kel 3
 
Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
 
Kapsul
Kapsul Kapsul
Kapsul
 
Kapsul
KapsulKapsul
Kapsul
 
Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10
 
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASIPENGANTAR SEDIAAN FARMASI
PENGANTAR SEDIAAN FARMASI
 
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3Jurnal praktikum fitofarmasi 3
Jurnal praktikum fitofarmasi 3
 
KAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptxKAPSUL materi.pptx
KAPSUL materi.pptx
 
Sediaan kapsul
Sediaan kapsulSediaan kapsul
Sediaan kapsul
 
solida materi 1.pptx
solida materi 1.pptxsolida materi 1.pptx
solida materi 1.pptx
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt7.KAPSUL.ppt
7.KAPSUL.ppt
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Tablet
TabletTablet
Tablet
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

sediaan Kapsul

  • 1. Kapsul (capsulae) Oleh Kelompok 7 1
  • 3. Kapsul • Berasal dari bahasa latin: kapsula (kotak kecil) • Kapsul lunak pertama kali diperkenalkan tahun 1833 oleh Mothes dan Dublanc dari Perancis • Kapsul keras diperkenalkan oleh Murdock (Inggris) th 1847 3
  • 4. Kapsul (FI IV) Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut 4
  • 5. Komponen Kapsul Zat aktif obat Cangkang obat Zat tambahan 5
  • 6. UKURAN DAN KAPASITAS KAPSUL • KAPSUL KERAS : - Untuk manusia : 000,00,0,1,2,3,4,5 - Untuk hewan : 10,11,12 • KAPSUL LUNAK kapasitas: 1-480 minims (1 minim = 0,06 ml) 6
  • 7. Natrium Bikarbonat (dalam gram) Hubungan jumlah obat dengan ukuran No. ukuran Asetosal (alam gram) kapsul NBB (dalam gram) 000 1 1,4 1,7 00 0,6 0,9 1,2 0 0,5 0,7 0,9 1 0,3 0,5 0,6 2 0,25 0,4 0,5 3 0,2 0,3 0,4 4 0,15 0,25 0,25 5 0,1 0,12 0,12 7
  • 8. Keuntungan dan kerugian sediaan kapsul Keuntungan • Menutupi rasa dan bau bahan obat yang kurang enak • Memudahkan penggunaannya dibanding serbuk • Mempercepat penyerapannya dibanding pil dan tablet • Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien. • Dapat utk sediaan lepas lambat 8
  • 9. Keuntungan dan kerugian sediaan kapsul Kerugian • Tidak dapat digunakan untuk bahan eflorescen (ada air kristalnya) dan delikuesen (menyerap air sampai menjadi larutan). • Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan. • Tidak untuk Balita • Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul) 9
  • 10. Macam Kapsul Kapsul keras • terdiri atas tubuh dan tutup • tersedia dalam bentuk kosong • isi biasanya padat, dapat juga cair • cara pakai per oral • bentuk hanya satu macam Kapsul lunak • satu kesatuan • selalu sudah terisi • isi biasanya cair, dapat juga padat • bisa oral, vaginal, rectal, topikal • bentuknya bermacam - macam
  • 11. CARA PEMBUATAN KAPSUL 1. Pencampuran bahan 2. Pemilihan ukuran kapsul 3. Pengisian kapsul 4. Membersihkan kapsul 5. Wadah dan pemberian etiket + label
  • 12. 1. PENCAMPURAN BAHAN Bahan Obat + bahan tambahan  Campurkan Proses pencampurannya seperti pada serbuk
  • 13. 2. PEMILIHAN UKURAN KAPSUL • Untuk bobot bahan obat/campuran bahan serbuk 65 mg- 1g • Bila bobot BO terlalu kecil + pengisi inert (SL, glukosa, amilum, selulosa mikrokristal) • Pengisian harus penuhmempengaruhi absorbsi. • Bila terlalu penuh jadikan 2 kapsul & seuaikan aturan pakainya • Sesuaikan usia pasiennya
  • 14. 3. PENGISIAN KAPSUL • Bahan Obat Padat a. Tanpa alat: - Campur bahan obat dibagi dalam jumlah yg sesuai dlm resep - Masukkan tiap bag ke induk kapsul ad 2/3 bag volume - Induk kapsul dibalik dan ditekan-tekan pd sisa serbuk ad masuk semua - Tutup kapsul
  • 15. 4. MEMBERSIHKAN KAPSUL Tujuan: • Menghilangkan sisa BO di luar dinding kapsul • Menghilangkan rasa dan bau tidak enak • Mencegah rusaknya dinding kapsul Caranya: letakkan kapsul diatas sepotong kain (linnen,wol) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
  • 16. 5. WADAH DAN PENYIMPANAN • Wadah gelas atau plastik • Disimpan : - di tempat sejuk - dalam wadah tertutup rapat - (+) zat pengering - terlindung dari cahaya langsung
  • 17. PENGEMASAN KAPSUL - Di kemas dalam wadah plastik - Berisi kan-tung bahan petigering untuk mencegah absopsi kelebihan uap air pada kapsul - Di simpan di tempat yang dingin dan kering
  • 18. Persyaratan kapsul 1. Keragaman bobot (jika BO ≥ 50 MG & tidak kurang dari 50% dari sediaan adalah BO). a. Kapsul berisi bahan obat kering. • Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B.
  • 19. Persyaratan kapsul 1. Keragaman bobot (jika BO ≥ 50 MG & tidak kurang dari 50% dari sediaan adalah BO). a. Kapsul berisi bahan obat kering. Bobot rata-rata kapsul Perbedaan bobot isi kapsul dalam % A B 120 mg atau kurang 10% 20% lebih dari 120 mg 7,5% 15%
  • 20. Persyaratan kapsul 1. Keragaman bobot (jika BO ≥ 50 MG & tidak kurang dari 50% dari sediaan adalah BO). b. Kapsul berisi obat cair. Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak lebih dari 7,5%.
  • 21. Persyaratan kapsul 2. Waktu Hancur Uji waktu hancur digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk. Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal dengan nama Desintegration Tester.
  • 22. Persyaratan kapsul 3. Keseragaman sediaan Terdiri dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul lunak.
  • 23. Persyaratan kapsul 4. Uji Disolusi Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing – masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi.