Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI edisiIV)
Sediaankapsuladalahbentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul Keras dan lunak.(FI edisiIII)
Secara umum;Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, yang mengandungsatu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
Sediaan kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. (FI edisiIV)
Sediaankapsuladalahbentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul Keras dan lunak.(FI edisiIII)
Secara umum;Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, yang mengandungsatu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Sopravviverà il sistema scolastico italiano all'arroganza, all'idiozia, alla prevaricazione, al degrado, generati dall'Invalsi? Sopravviveranno i pochi docenti che, con coraggio, si oppongono all'Invalsi e combattono oggi una battaglia che appare agli occhi dei più solo come una resistenza inutile e una corsa contro i mulini a vento?
Dr. Simon Ourian of Epione Beverly Hills is truly an artist. Both literally and ... Thank you so much Dr. Ourian and all the nurses at Epione Beverly Hills!!
Etude 2016 par EY & ChairEEEE : "Au-delà des licornes : l’industrialisation de la rupture"
Ces dernières années, le phénomène des licornes s’est amplifié à une vitesse phénoménale. En janvier 2011, le monde en comptait 9 valorisées à plus d’un milliard de dollars. En septembre 2016, il y en avait 176.
Les licornes ne sont que la partie émergée de l'iceberg de la dynamique de rupture.
Le défi majeur est de comprendre comment certains territoires favorisent la création d’entreprises qui bouleversent nos économies et nos sociétés. S’il y a 176 licornes dans le monde, il y a en revanche des milliers de Future Power Companies (FPC), pour la plupart non recensées. Or, elles aussi contribuent à initier des ruptures à un rythme rapide.
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
Evaluasi granulasi kering
1. 2. Evaluasi Tablet
a. Organoleptis
Tujuan : Penerimaan oleh konsumen
Prinsip : Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, bau dan rasa
Penafsiran hasil : Warna homogen, tidak ada binitk-bintik/noda, bau
sesuai spesifikasi (bau khas bahan, tidak ada bau yang tidak sesuai), rasa sesuai
spesifikasi
Hasil : Warna = putih agak kekuningan
Bau = khas bahan
Rasa = pahit
b. Keseragaman ukuran
Tujuan : Menjamin penampilan tablet yang baik
Prinsip : Selama proses pencetakan, perubahan ketebalan merupakan
indikasi adanya masalah pada aliran massa cetak atau pada
pengisian granul ke dalam die. Pengukuran dilakukan terhadap
diameter dan tebal tablet.
Alat : jangka sorong
Penafsiran hasil :Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⅓
kali tebal tablet.
Sebanyak 20 tablet diambil secara acak, lalu diukur diameter dan tebalnya
menggunakan jangka sorong.
Tabel Hasil evaluasi keseragaman ukuran tablet formula E
No
Hasil Pengukuran
No
Hasil Pengukuran
d (cm) t (cm) d (cm) t (cm)
1. 1,11 0.32 11 1,13 0.32
2. 1,10 0.32 12 1,10 0.33
3. 1,11 0.32 13 1,14 0.30
4. 1,13 0.32 14 1,12 0.33
5. 1,10 0.30 15 1,13 0.32
6. 1,14 0.33 16 1,11 0.32
7. 1,10 0.32 17 1,13 0.31
8. 1,13 0.31 18 1,11 0.32
9. 1,14 0.31 19 1,10 0.32
Syarat :
Diameter tablet tidak
lebih dari 3 kali dan
tidak kurang dari 1⅓
kali tebal tablet.
2. 10. 1,12 0.33 20 1,14 0,31
Rata Rata Diameter = 1,121 cm Tebal = 0,318 cm
c. Friabilitas
Tujuan :Menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses,
pengemasan dan penghantaran.
Prinsip :Pengukuran friabilitas dilakukan dengan menentukan persentase
bobot tablet yang hilang selama diputar dan dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam waktu tertentu.
Alat :Friabilitator
Penafsiran hasil :
- Kehilangan bobot tidak boleh > 1%
- Jika tablet pecah maka tidak memenuhi syarat dan tidak dimasukan dalam
penimbangan tablet akhir.
- Jika hasil meragukan/kehilangan bobot lebih besar dari yang ditargetkan
maka pengujian diulang 2-3 kali.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat friabilitator terhadap 20 tablet
yang diambil acak. Tablet yang diambil secara acak dibersihkan satu-satu dengan
kuas lalu ditimbang. Tablet lalu dimasukkan pada alat dan diputar sebanyak 100
putaran. Tablet dibersihkan lagi dan ditimbang.
Bobot tablet awal (Wo) = 10,09 gram
Bobot tablet akhir (W1) = 10,02 gram
Friabilitas = 10,09 – 10,02 x 100 %
10,09
Friabilitas = 0,694 %
Hasil : Memenuhi syarat
d. Keragaman bobot
Tujuan : Menjamin keseragaman kandungan zat aktif.
Prinsip : (untuk tablet tidak bersalut) Sebanyak 20 tablet diambil secara acak
lalu ditimbang masing-masing tablet. Rata-rata bobot kemudian dihitung bersama
penyimpangan terhadap bobot rata-rata.
Memenuhi syarat
3. Penafsiran hasil : Tidak boleh ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang
dari bobot rata-rata lebih besar dari 5 %, dan tidak boleh ada satupun tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 10%.
Hasil Pengukuran
No. Bobot tablet (mg) % Penyimpangan
1. 773.3 2,4 %
2. 782.1 1,99 %
3. 807.1 3,27%
4. 775.2 0,29 %
5. 767.2 0,43 %
6. 759.7 0,36 %
7. 757.8 0,43 %
8. 754.3 0,12 %
9. 764.7 0,1 %
10. 766.1 0,58 %
11. 765.9 2,81 %
12. 775.9 0,15 %
13. 817.7 1,28 %
14. 783.0 2,56 %
15. 771.9 1,28 %
16. 758.3 1,57 %
17. 777.3 1,99 %
18. 763.6 0,72 %
19. 781.9 1,28 %
20. 810.1 0,55 %
Rata-rata 775.655
Rentang 764 - 807
e. Kekerasan tablet
Tujuan : Menjamin ketahanan tablet pada gaya mekanik pada proses,
pengemasan dan penghantaran
Prinsip : Kekerasan tablet menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan
tekanan pada saat produksi, pengemasan, dan pengangkut.
Memenuhi syarat
4. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan pada tablet
sampai tablet retak kemudian pecah.
Alat : Hardness tester
Penafsiran hasil : Kekerasan tablet yang baik adalah 4-7 kg/cm2
Pengukuran dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil acak. Kekerasan diukur
berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan
dalam kg.
No. Tablet Hasil
No.
Tablet
Hasil
1. 107 N 11. 103 N
2. 97 N 12. 112 N
3. 125 N 13. 101 N
4. 115 N 14. 125 N
5. 121 N 15. 116 N
6. 101 N 16. 103 N
7. 127 N 17. 125 N
8. 120 N 18. 102 N
9. 94 N 19. 105 N
10. 104 N 20. 107 N
Rata-rata 110.5 N
Standar deviasi 10.445
Hasil Memenuhi syarat
f. Waktu hancur
Tujuan :Menentukan kesesuaian dengan persyaratan waktu hancur yang
tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan
kapsul (kecuali jika dinyatakan untuk tablet kunyah, sustained
release).
Prinsip :Pengukuran waktu yang diperlukan tablet untuk hancur sempurna
dengan menggunakan alat uji waktu hancur dalam media air (untuk
tablet tidak bersalut) bersuhu 37° ± 2° kecuali dinyatakan lain dalam
monografi. Bejana diisi dengan HCl 0,1 N, volume diatur pada
5. kedudukan tertinggi, lempeng kasa tepat pada permukaan larutan
dan pada kedudukan terendah. Mulut tabung tetap diatas
permukaan. Enam tabung dimasukkan satu-satu ke masing-masing
tabung, lalu keranjang dinaik turunkan secara teratur 30 kali tiap
menit. Waktu hancur dicatat sejak pertama kali tablet mulai hancur
hingga tidak ada bagian yang tertinggal di atas kasa.
Penafsiran hasil:Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, semua
tablet hancur sempurna. Tablet hancur jika tidak ada bagian tablet
tertinggal di atas kasa kecuali fragmen bahan pembantu. Menurut FI
III, jika tidak dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet
tidak bersalut.
Hasil evaluasi waktu hancur tablet
Jumlah Tablet Waktu yang dibutuhkan
6 4 menit 13 detik
Memenuhi syarat
g. Uji Disolusi
1. Pembuatan Kurva Kalibrasi
Ppm λ A
6 242 0,370
8 242 0,402
10 242 0,525
12 242 0,625
14 242 0,734
Keterangan : Kurva Kalibrasi
A = 0,0537 B = 0,04755 r = 0,986954307
2. Kelompok 5 : Tablet Parasetamol (Formula E)