SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
SISTEM
KESETIMBANGAN
HETEROGEN
Group :
1. Suhendra (41615110082)
2. Gagah Adi Lesmono (41615110075)
KEADAAN SETIMBANG
Keadaan setimbang adalah suatu keadaan
dimana dua proses yang berlawanan arah
langsung secara simultan dan terus menerus
tetapi tidak ada perubahan yang dapat
diamati atau diukur.
JENIS KESETIMBANGAN
BERDASARKAN WUJUDNYA
A. KESETIMBANGAN HOMOGEN
B. KESETIMBANGAN HETEROGEN
KESETIMBANGAN
HETEROGEN
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan
kimia dengan zat-zat yang berada dalam keadaan
setimbang mempunyai wujud zat yang berbeda dan
mengandung lebih dari satu fase.
Contoh : Reaksi penguraian termal CaCO3(s).
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
KESETIMBANGAN
HETEROGEN
Contoh : Reaksi antara logam besi (Fe) dengan Uap Air (H2O) .
3Fe(s) + 4H2O(g) Fe3O4(s) + 4H2(g)
Contoh lainnya :
H2O(l) H2O(g)
C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g)
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
I. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Hubungan antara reaksi yang timbul pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi
atau pengaruh yang diberikan dari luar dirumuskan oleh Hendri Louis Le Chatelier,
hubungan tersebut di kenal dengan asas le chatelier yaitu apabila pada sistem
kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan suatu aksi, maka timbul reaksi
dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat diperkecil.
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI
KESETIMBANGAN KIMIA PADA REAKSI HETEROGEN
I.1. Perubahan Konsentrasi
I.2. Perubahan Tekanan / Volume
I.3. Perubahan Temperatur
I.1. PERUBAHAN KONSENTRASI
Jika ke dalam kesetimbangan, konsentrasi pereaksi ditambah atau
diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (zat hasil)
sehingga konsentrasi zat hasil bertambah. Sebaliknya, jika konsentrasi
pereaksi di kurangi atau diperkecil, maka kesetimbangan bergeser ke kiri
(pereaksi) sehingga konsentrasi pereaksi bertambah.
Pada sistem kesetimbangan heterogen di dalam larutan,
konsentrasi zat cair adalah tetap. Dengan demikian, perubahan
konsentrasi zat padat dan zat cair dalam sistem kesetimbangan
tidak berpengaruh terhadap pergeseran kesetimbangan.
Contoh:
AB (s) A+(aq) + B-(aq)
Kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi zat A+ dan B-,
pada sistem kesetimbangan heterogen yang menyangkut fase gas, sistem
kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi komponen
yang berwujud gas. Komponen yang berwujud padat dan cair, konsentrasinya
adalah tetap.
Contoh:
AB(s) A(s) + B(g)
Kesetimbangan reaksi di atas hanya dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi
zat B.
I.2. PERUBAHAN TEKANAN / VOLUME
Hukum Boyle : Jika dalam sistem kesetimbangan volume ruang
diperbesar (atau tekanan diperkecil) maka kesetimbangan akan
bergeser ke pihak reaksi yang jumlah koefisiennya lebih besar.
Sebaliknya, jika dalam sistem kesetimbangan volume ruang diperkecil
(atau tekanan diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak
reaksi yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
Pada sistem kesetimbangan heterogen pengaruh
perubahan volume dan tekanan pada pergeseran
kesetimbangan tidak di pengaruhi oleh zat padat dan
zat cair, tetapi hanya di pengaruhi oleh komponen
yang berwujud gas.
I.3. PERUBAHAN TEMPERATUR
Van’t Hoff : Jika dalam sistem kesetimbangan suhu ruang dinaikkan,
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm).
Sebaliknya, jika dalam sistem kesetimbangan suhu ruang diturunkan,
kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang mengeluarkan kalor (eksoterm).
Pada sistem kesetimbangan heterogen, pengaruh suhu
sama dengan pada sistem kesetimbangan homogen.
Wujud zat tidak berpengaruh terhadap perubahan suhu.
Contoh:
A(g) + B(g) C(g) + D(g) ∆H= -X Kj
Reaksi 1 adalah eksoterm, yaitu zat A dan B membebaskan
kalor untuk membuat zat C dan D, reaksi 2 adalah endoterm
yaitu zat C dan D menyerap kalor untuk membuat zat A dan
B.
II. TETAPAN KESETIMBANGAN
II.1. Hukum Kesetimbangan.
II.2. Penetapan Harga Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan
Konsentrasi.
II.2.1. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Larutan.
II.2.2. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Gas.
II.2.3. Kesetimbangan Heterogen berdasarkan tekanan Parsial.
II.1. HUKUM KESETIMBANGAN
Dalam suatu kesetimbangan kimia, berlaku hukum kesetimbangan
(Hukum Guldberg dan Waage) yang menyatakan sebagai berikut :
“Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi
hasil reaksi di bagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam
sistem kesetimbangan, yang masing-masing di pangkatkan dengan
koefisiennya yang mempunyai harga tetap”.
Hasil bagi tersebut disebut tetapan kesetimbangan kimia (K).
II.2. PENETAPAN HARGA TETAPAN KESETIMBANGAN
BERDASARKAN KONSENTRASI
Tetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh komponen-
komponen yang berfasa larutan(aq) sedangkan komponen-
komponen yang berfasa padat atau cair dianggap tetap.
II.2.1. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Larutan.
Contoh:
• Cu2+(aq) + 2H2O(l) Cu(OH)2(s) + 2H+(aq)
• Kc = (H+)2 / [Cu2+]
II.2. PENETAPAN HARGA TETAPAN KESETIMBANGAN
BERDASARKAN KONSENTRASI
Ketetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh komponen-
komponen yang berfasa gas, komponen-komponen yang berfasa
padat dan cair dianggap tetap.
II.2.2. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Gas.
Contoh:
• C(s) + CO2(g) 2CO(g)
• Kc=[CO]2 / [CO]
II.2. PENETAPAN HARGA TETAPAN KESETIMBANGAN
BERDASARKAN KONSENTRASI
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi gas dapat dinyatakan dengan tekanan
persial. Tekanan parsial adalah tekanan bagian tiap-tiap gas, tetapan
kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) adalah hasil kali tekanan
persial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan persial gas-gas
pereaksi setelah masing–masing dipangkatkan dengan koefisiennya.
II.2.3. Kesetimbangan Heterogen berdasarkan tekanan Parsial.
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dalam kesetimbangan
heterogen ditentukan oleh zat yang berfase gas dan larutan, sedangkan
tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) dalam
kesetimbangan heterogen hanya ditentukan oleh zat yang berfase gas saja.
Contoh 1 :
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2(g)
• Kc=[CO2]
• Kp=PCO2
Contoh 2 :
BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
• Kc= - (tidak ada fase gas)
• Kc=[HCl]2/[BiCl3]
BiOCl(s) dan H2O(l) tidak disertakan dalam persamaan Kc dan Kp.
Hubungan Kp dan Kc :
• Hubungan antara harga Kp dan Kc dapat di nyatakan sebagai berikut :
Kp = Kc. (RT)∆n
Dimana :
• R = 0,082 L.atm.K-1.mol-1 (Tetapan gas universal)
• T = Suhu mutlak kelvin (tºC + 273)K
• ∆n = Jumlah koefisien gas produk (kanan)-jumlah koefisien gas rekatan (kiri)
CONTOH SOAL :
Belerang bereaksi dengan gas florin membentuk belerang
heksaflorida. Persamaan kimianya :
S(s) + 3F2(g) SF6(g)
Tuliskan ungkapan tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut
dalam bentuk Kp dan Kc !
Penyelesaian :
Konsentrasi belerang padat tidak muncul dalam persamaan
Kp dan Kc. Jadi, ungkapan untuk kedua tetapan itu adalah :
Kc = [SF6] / [F2]³ dan Kp = PSF6 / PF2³
III. SISTEM KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI
Prinsip sistem kesetimbangan kimia banyak digunakan
dalam industri kimia. Agar proses dalam industri
bernilai ekonomis tinggi, harus di ciptakan kondisi yang
tepat. Hal ini di maksudkan agar hasil yang terbentuk
maksimum, berkualitas tinggi, berlangsung cepat dan
efisien dalam penggunaan bahan baku. Agar
maksimum, reaksi kesetimbangan di buat bergeser ke
arah produk atau zat hasil. Agar hasil berkualitas tinggi
dengan bahan baku sehemat mungkin, kemurnian
bahan baku harus terjamin dan terbentuknya residu
dapat di hindari. Agar reaksi berlangsung cepat
biasanya di gunakan katalis yang tepat. Kondisi
demikian disebut keadaan optimum. Dengan demikian,
faktor konsentrasi, volume, tekanan, dan suhu harus di
perhatikan berdasarkan asas le chatelier. Contoh
penggunaan prinsip sistem kesetimbangan kimia dalam
industri yaitu pembuatan Kalsium Karbonat.
Reduce
ReuseRecycle
PROSES PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CACO3)
Batu kapur memang merupakan sumber utama kalsium
karbonat. Di pasaran, kalsium karbonat dijual dalam dua jenis yang
berbeda.Yang membedakan kedua jenis produk tersebut terletak pada
tingkat kemurnian produk kalsium karbonat di dalamnya. Kedua jenis
produk kalsium karbonat atau CaCO3 yang dimaksud
adalah heavy and light types.
Kalsium karbonat heavy type diproduksi dengan cara
menghancurkan batu kapur hasil penambangan menjadi powder
halus, lalu disaring sampai diperoleh ukuran powder yang diinginkan.
Selanjutnya tepung kalsium karbonat hasil penyaringan disimpan
dalam silo-silo atau tempat penyimpanan yang berukuran besar
sebelum dikemas.
PROSES PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CACO3)
Sedangkan kalsium karbonat light type diperoleh setelah melalui
proses produksi yang agak rumit, dibandingkan denganheavy type.
Pertama-tama batu kapur dibakar dalam tungku berukuran raksasa, untuk
mengubah CaCO3 menjadi CaO(oksida kalsium) dan gas karbon
dioksida atau CO2.
CaCO3 CaO + CO2
Proses selanjutnya, CaO yang terbentuk kemudian dicampur
dengan air dan diaduk. Maka terbentuklah senyawa kalsium
hidroksida atau Ca(OH)2. Kalsium hidroksida yang telah terbentuk
kemudian disaring untuk memisahkan senyawa-senyawa pengotor.
CaO + H2O Ca(OH)2
PROSES PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CACO3)
Ca(OH)2 yang telah disaring kemudian direaksikan dengan
CO2 untuk membentuk CaCO3 dan air, seperti ditunjukkan oleh
persamaan reaksi berikut :
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
Endapan CaCO3 hasil reaksi di atas kemudian di saring dan
dikeringkan. Selanjutnya Kalsium hidroksida dihaluskan menjadi
powder CaCO3.
PENGGUNAAN KALSIUM KARBONAT DI INDUSTRI
Banyak industri yang telah memanfaatkan kalsium kabronat. Industri yang menggunakan
kalsium karbonat antara lain :
1. Industri pulp dan Kertas
2. Industri ban mobil dan motor
3. Industri Cat
4. Industri pembuatan pipa PVC, dan
5. Industri pembuatan pasta gigi.
Saat ini ada sekitar 7 perusahaan yang memproduksi kalsium karbonat di Indonesia. Salah
satunya adalah PT Indonesia Kalsium Karbonat Agung, yang terletak di Padalarang, Jawa
Barat. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1977 dan merupakan perusahaan pertama di
Indonesia yang memproduksi kalsium karbonat secara komersil. (CIC)
WE ARE DEDICATED TO MAINTAINING A NATURAL,
SAFE AND GREEN ENVIRONMENT…
so that our children can enjoy the same resources
and beauty that we have for generations.

More Related Content

What's hot

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi dan perubahan entalpi Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi dan perubahan entalpi nhanaz
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifjayamartha
 
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaamaniaaa
 
hubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksphubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Kspastini58
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterPerbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterdesydaf
 

What's hot (20)

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi dan perubahan entalpi Entalpi dan perubahan entalpi
Entalpi dan perubahan entalpi
 
Kompleksn
KompleksnKompleksn
Kompleksn
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinyaPerubahan entalpi standar dan aplikasinya
Perubahan entalpi standar dan aplikasinya
 
hubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksphubungan Kelarutan dan Ksp
hubungan Kelarutan dan Ksp
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
04 stoikiometri
04 stoikiometri04 stoikiometri
04 stoikiometri
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Larutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia DasarLarutan - Kimia Dasar
Larutan - Kimia Dasar
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterPerbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
 
Isoterm gas 2
Isoterm gas 2Isoterm gas 2
Isoterm gas 2
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisis
 

Viewers also liked

Sistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenSistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenHasand Jaelany
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimiabima wandika
 
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyaSoal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyajrul93
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Pembahasan soal un kimia sma 2013
Pembahasan soal un kimia sma 2013Pembahasan soal un kimia sma 2013
Pembahasan soal un kimia sma 2013Dea Manihuruk
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbanganDian Fery Irawan
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Devi Paramita
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3Mamuk Prasetyo
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanArsyi Nurani
 
soal dan pembahasan geometri dan trigonometri
soal dan pembahasan geometri dan trigonometri soal dan pembahasan geometri dan trigonometri
soal dan pembahasan geometri dan trigonometri melanisha
 

Viewers also liked (14)

Sistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenSistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia
 
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannyaSoal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
Soal un IPA SMA 2013 - pembahasannya
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Pembahasan soal un kimia sma 2013
Pembahasan soal un kimia sma 2013Pembahasan soal un kimia sma 2013
Pembahasan soal un kimia sma 2013
 
Geometri Dimensi Dua dan Tiga
Geometri Dimensi Dua dan TigaGeometri Dimensi Dua dan Tiga
Geometri Dimensi Dua dan Tiga
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
 
Kesetimbangan
KesetimbanganKesetimbangan
Kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2
 
soal soal dimensi tiga
soal soal dimensi tigasoal soal dimensi tiga
soal soal dimensi tiga
 
Soal2 p h larutan
Soal2 p h larutanSoal2 p h larutan
Soal2 p h larutan
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
 
soal dan pembahasan geometri dan trigonometri
soal dan pembahasan geometri dan trigonometri soal dan pembahasan geometri dan trigonometri
soal dan pembahasan geometri dan trigonometri
 

Similar to Sistem kesetimbangan heterogen

Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaNona Nurfiah
 
Kesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.pptKesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.pptrikoogi1
 
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxKESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxAgiesSahirwan
 
Kesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.pptKesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.pptOktaviani363839
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaEfi Sari
 
kesetimbangan-kimia-hr2.ppt
kesetimbangan-kimia-hr2.pptkesetimbangan-kimia-hr2.ppt
kesetimbangan-kimia-hr2.pptDitaRatnaSari7
 
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptxYuukiArata
 
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPAKETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPAamrinarosada7x
 
Pemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbanganPemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbanganfirst last
 
Microsoft power point kesetimbangan
Microsoft power point   kesetimbanganMicrosoft power point   kesetimbangan
Microsoft power point kesetimbanganMahbub Alwathoni
 

Similar to Sistem kesetimbangan heterogen (20)

Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
PPT KESETIMBANGAN KIMIA.ppt
PPT KESETIMBANGAN KIMIA.pptPPT KESETIMBANGAN KIMIA.ppt
PPT KESETIMBANGAN KIMIA.ppt
 
Kesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.pptKesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.ppt
 
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxKESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
 
Kesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.pptKesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia.ppt
Kesetimbangan kimia.pptKesetimbangan kimia.ppt
Kesetimbangan kimia.ppt
 
kesetimbangan-kimia-hr2.ppt
kesetimbangan-kimia-hr2.pptkesetimbangan-kimia-hr2.ppt
kesetimbangan-kimia-hr2.ppt
 
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPAKETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
 
8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia8 kesetimbangan kimia
8 kesetimbangan kimia
 
Pemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbanganPemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Microsoft power point kesetimbangan
Microsoft power point   kesetimbanganMicrosoft power point   kesetimbangan
Microsoft power point kesetimbangan
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

More from Suhendra

More from Suhendra (10)

Test
TestTest
Test
 
Test
TestTest
Test
 
Test
TestTest
Test
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Teori Quantum
Teori QuantumTeori Quantum
Teori Quantum
 
Perubahan materi
Perubahan materiPerubahan materi
Perubahan materi
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 

Sistem kesetimbangan heterogen

  • 1. SISTEM KESETIMBANGAN HETEROGEN Group : 1. Suhendra (41615110082) 2. Gagah Adi Lesmono (41615110075)
  • 2. KEADAAN SETIMBANG Keadaan setimbang adalah suatu keadaan dimana dua proses yang berlawanan arah langsung secara simultan dan terus menerus tetapi tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur. JENIS KESETIMBANGAN BERDASARKAN WUJUDNYA A. KESETIMBANGAN HOMOGEN B. KESETIMBANGAN HETEROGEN
  • 3. KESETIMBANGAN HETEROGEN Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia dengan zat-zat yang berada dalam keadaan setimbang mempunyai wujud zat yang berbeda dan mengandung lebih dari satu fase. Contoh : Reaksi penguraian termal CaCO3(s). CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
  • 4. KESETIMBANGAN HETEROGEN Contoh : Reaksi antara logam besi (Fe) dengan Uap Air (H2O) . 3Fe(s) + 4H2O(g) Fe3O4(s) + 4H2(g) Contoh lainnya : H2O(l) H2O(g) C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g) 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
  • 5. I. PERGESERAN KESETIMBANGAN Hubungan antara reaksi yang timbul pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi atau pengaruh yang diberikan dari luar dirumuskan oleh Hendri Louis Le Chatelier, hubungan tersebut di kenal dengan asas le chatelier yaitu apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan suatu aksi, maka timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat diperkecil.
  • 6. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN KIMIA PADA REAKSI HETEROGEN I.1. Perubahan Konsentrasi I.2. Perubahan Tekanan / Volume I.3. Perubahan Temperatur
  • 7. I.1. PERUBAHAN KONSENTRASI Jika ke dalam kesetimbangan, konsentrasi pereaksi ditambah atau diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (zat hasil) sehingga konsentrasi zat hasil bertambah. Sebaliknya, jika konsentrasi pereaksi di kurangi atau diperkecil, maka kesetimbangan bergeser ke kiri (pereaksi) sehingga konsentrasi pereaksi bertambah. Pada sistem kesetimbangan heterogen di dalam larutan, konsentrasi zat cair adalah tetap. Dengan demikian, perubahan konsentrasi zat padat dan zat cair dalam sistem kesetimbangan tidak berpengaruh terhadap pergeseran kesetimbangan. Contoh: AB (s) A+(aq) + B-(aq) Kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi zat A+ dan B-, pada sistem kesetimbangan heterogen yang menyangkut fase gas, sistem kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi komponen yang berwujud gas. Komponen yang berwujud padat dan cair, konsentrasinya adalah tetap. Contoh: AB(s) A(s) + B(g) Kesetimbangan reaksi di atas hanya dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi zat B.
  • 8. I.2. PERUBAHAN TEKANAN / VOLUME Hukum Boyle : Jika dalam sistem kesetimbangan volume ruang diperbesar (atau tekanan diperkecil) maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang jumlah koefisiennya lebih besar. Sebaliknya, jika dalam sistem kesetimbangan volume ruang diperkecil (atau tekanan diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Pada sistem kesetimbangan heterogen pengaruh perubahan volume dan tekanan pada pergeseran kesetimbangan tidak di pengaruhi oleh zat padat dan zat cair, tetapi hanya di pengaruhi oleh komponen yang berwujud gas.
  • 9. I.3. PERUBAHAN TEMPERATUR Van’t Hoff : Jika dalam sistem kesetimbangan suhu ruang dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm). Sebaliknya, jika dalam sistem kesetimbangan suhu ruang diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah reaksi yang mengeluarkan kalor (eksoterm). Pada sistem kesetimbangan heterogen, pengaruh suhu sama dengan pada sistem kesetimbangan homogen. Wujud zat tidak berpengaruh terhadap perubahan suhu. Contoh: A(g) + B(g) C(g) + D(g) ∆H= -X Kj Reaksi 1 adalah eksoterm, yaitu zat A dan B membebaskan kalor untuk membuat zat C dan D, reaksi 2 adalah endoterm yaitu zat C dan D menyerap kalor untuk membuat zat A dan B.
  • 10. II. TETAPAN KESETIMBANGAN II.1. Hukum Kesetimbangan. II.2. Penetapan Harga Tetapan Kesetimbangan Berdasarkan Konsentrasi. II.2.1. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Larutan. II.2.2. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Gas. II.2.3. Kesetimbangan Heterogen berdasarkan tekanan Parsial.
  • 11. II.1. HUKUM KESETIMBANGAN Dalam suatu kesetimbangan kimia, berlaku hukum kesetimbangan (Hukum Guldberg dan Waage) yang menyatakan sebagai berikut : “Dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi hasil reaksi di bagi hasil kali konsentrasi pereaksi yang ada dalam sistem kesetimbangan, yang masing-masing di pangkatkan dengan koefisiennya yang mempunyai harga tetap”. Hasil bagi tersebut disebut tetapan kesetimbangan kimia (K).
  • 12. II.2. PENETAPAN HARGA TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI Tetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh komponen- komponen yang berfasa larutan(aq) sedangkan komponen- komponen yang berfasa padat atau cair dianggap tetap. II.2.1. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Larutan. Contoh: • Cu2+(aq) + 2H2O(l) Cu(OH)2(s) + 2H+(aq) • Kc = (H+)2 / [Cu2+]
  • 13. II.2. PENETAPAN HARGA TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI Ketetapan kesetimbangan hanya ditentukan oleh komponen- komponen yang berfasa gas, komponen-komponen yang berfasa padat dan cair dianggap tetap. II.2.2. Kesetimbangan Heterogen yang menyangkut Fasa Gas. Contoh: • C(s) + CO2(g) 2CO(g) • Kc=[CO]2 / [CO]
  • 14. II.2. PENETAPAN HARGA TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI Tetapan kesetimbangan untuk reaksi gas dapat dinyatakan dengan tekanan persial. Tekanan parsial adalah tekanan bagian tiap-tiap gas, tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) adalah hasil kali tekanan persial gas-gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan persial gas-gas pereaksi setelah masing–masing dipangkatkan dengan koefisiennya. II.2.3. Kesetimbangan Heterogen berdasarkan tekanan Parsial. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) dalam kesetimbangan heterogen ditentukan oleh zat yang berfase gas dan larutan, sedangkan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp) dalam kesetimbangan heterogen hanya ditentukan oleh zat yang berfase gas saja. Contoh 1 : CaCO3 (s) CaO (s) + CO2(g) • Kc=[CO2] • Kp=PCO2 Contoh 2 : BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq) • Kc= - (tidak ada fase gas) • Kc=[HCl]2/[BiCl3] BiOCl(s) dan H2O(l) tidak disertakan dalam persamaan Kc dan Kp.
  • 15. Hubungan Kp dan Kc : • Hubungan antara harga Kp dan Kc dapat di nyatakan sebagai berikut : Kp = Kc. (RT)∆n Dimana : • R = 0,082 L.atm.K-1.mol-1 (Tetapan gas universal) • T = Suhu mutlak kelvin (tºC + 273)K • ∆n = Jumlah koefisien gas produk (kanan)-jumlah koefisien gas rekatan (kiri)
  • 16. CONTOH SOAL : Belerang bereaksi dengan gas florin membentuk belerang heksaflorida. Persamaan kimianya : S(s) + 3F2(g) SF6(g) Tuliskan ungkapan tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut dalam bentuk Kp dan Kc ! Penyelesaian : Konsentrasi belerang padat tidak muncul dalam persamaan Kp dan Kc. Jadi, ungkapan untuk kedua tetapan itu adalah : Kc = [SF6] / [F2]³ dan Kp = PSF6 / PF2³
  • 17. III. SISTEM KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI Prinsip sistem kesetimbangan kimia banyak digunakan dalam industri kimia. Agar proses dalam industri bernilai ekonomis tinggi, harus di ciptakan kondisi yang tepat. Hal ini di maksudkan agar hasil yang terbentuk maksimum, berkualitas tinggi, berlangsung cepat dan efisien dalam penggunaan bahan baku. Agar maksimum, reaksi kesetimbangan di buat bergeser ke arah produk atau zat hasil. Agar hasil berkualitas tinggi dengan bahan baku sehemat mungkin, kemurnian bahan baku harus terjamin dan terbentuknya residu dapat di hindari. Agar reaksi berlangsung cepat biasanya di gunakan katalis yang tepat. Kondisi demikian disebut keadaan optimum. Dengan demikian, faktor konsentrasi, volume, tekanan, dan suhu harus di perhatikan berdasarkan asas le chatelier. Contoh penggunaan prinsip sistem kesetimbangan kimia dalam industri yaitu pembuatan Kalsium Karbonat. Reduce ReuseRecycle
  • 18. PROSES PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CACO3) Batu kapur memang merupakan sumber utama kalsium karbonat. Di pasaran, kalsium karbonat dijual dalam dua jenis yang berbeda.Yang membedakan kedua jenis produk tersebut terletak pada tingkat kemurnian produk kalsium karbonat di dalamnya. Kedua jenis produk kalsium karbonat atau CaCO3 yang dimaksud adalah heavy and light types. Kalsium karbonat heavy type diproduksi dengan cara menghancurkan batu kapur hasil penambangan menjadi powder halus, lalu disaring sampai diperoleh ukuran powder yang diinginkan. Selanjutnya tepung kalsium karbonat hasil penyaringan disimpan dalam silo-silo atau tempat penyimpanan yang berukuran besar sebelum dikemas.
  • 19. PROSES PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CACO3) Sedangkan kalsium karbonat light type diperoleh setelah melalui proses produksi yang agak rumit, dibandingkan denganheavy type. Pertama-tama batu kapur dibakar dalam tungku berukuran raksasa, untuk mengubah CaCO3 menjadi CaO(oksida kalsium) dan gas karbon dioksida atau CO2. CaCO3 CaO + CO2 Proses selanjutnya, CaO yang terbentuk kemudian dicampur dengan air dan diaduk. Maka terbentuklah senyawa kalsium hidroksida atau Ca(OH)2. Kalsium hidroksida yang telah terbentuk kemudian disaring untuk memisahkan senyawa-senyawa pengotor. CaO + H2O Ca(OH)2
  • 20. PROSES PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT (CACO3) Ca(OH)2 yang telah disaring kemudian direaksikan dengan CO2 untuk membentuk CaCO3 dan air, seperti ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut : Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O Endapan CaCO3 hasil reaksi di atas kemudian di saring dan dikeringkan. Selanjutnya Kalsium hidroksida dihaluskan menjadi powder CaCO3.
  • 21. PENGGUNAAN KALSIUM KARBONAT DI INDUSTRI Banyak industri yang telah memanfaatkan kalsium kabronat. Industri yang menggunakan kalsium karbonat antara lain : 1. Industri pulp dan Kertas 2. Industri ban mobil dan motor 3. Industri Cat 4. Industri pembuatan pipa PVC, dan 5. Industri pembuatan pasta gigi. Saat ini ada sekitar 7 perusahaan yang memproduksi kalsium karbonat di Indonesia. Salah satunya adalah PT Indonesia Kalsium Karbonat Agung, yang terletak di Padalarang, Jawa Barat. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1977 dan merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi kalsium karbonat secara komersil. (CIC)
  • 22. WE ARE DEDICATED TO MAINTAINING A NATURAL, SAFE AND GREEN ENVIRONMENT… so that our children can enjoy the same resources and beauty that we have for generations.

Editor's Notes

  1. This template is in wide-screen format and demonstrates how transitions, animations, and multimedia choreography can be used to enrich a presentation.
  2. This slide can be used as a background before the presentation begins.