2. Dengan mempelajari bab III ini
Anda akan memahami
substansi teks proposal dan
ciri-ciri kebahasaannya, baik
proposal untuk penelitian
maupun proposal kegiatan
yang bukan penelitian. Pada
akhirnya, Anda diharapkan
dapat membuat proposal
dengan benar.
3. A. Kegiatan 1: Membangun
Konteks Teks Proposal
• Eksplorasilah sejumlah persoalan
yang dapat menunjukkan jalan ke
arah penyusunan proposal.
• Bentuklah kelompok yang terdiri
atas empat sampai lima orang
untuk mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan dalam tugas tersebut.
4. • Teks seperti apakah proposal itu? Apa
nama lain teks proposal itu?
• Ada berapa macam proposal yang Anda
ketahui? Betulkah proposal dibagi
menjadi proposal penelitian dan
proposal kegiatan? Jelaskan perbedaan
di antara keduanya.
• Untuk apa proposal dibuat? Dalam
menjalani kehidupan akademik, apakah
Anda membutuhkan proposal? Kapan
Anda membutuhkannya?
• Menurut Anda, penelitian apa saja yang
perlu diawali dengan proposal?
• Menurut Anda, kegiatan apa saja yang
perlu diawali dengan proposal?
5. • Proposal pada dasarnya adalah
sebuah usulan, rencana, atau tawaran.
Akan tetapi, kini kata proposal lebih
sering digunakan daripada ketiga kata
yang lain itu.
• Dalam bahasa Inggris, kata proposal
diberi makna “something (such as a
plan or suggestion) that is presented
to a person or group of people to
consider” atau “the act of presenting a
plan, suggestion, etc, to a person or
group of people” (Webster, 2012).
• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
memberikan makna proposal sebagai
“rencana yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja”.
6. • Proposal penelitian atau proposal kegiatan
dinyatakan layak apabila dirancang dengan
baik dan mengikuti kelaziman yang telah
disepakati dalam tradisi akademik di
Indonesia. Oleh karena itu, baik proposal
penelitian maupun proposal kegiatan,
haruslah didesain dengan benar
berdasarkan kerangka pemikiran yang
dirujuk, mulai dari penetapan
permasalahan sampai dengan metode dan
teknik pelaksanaannya.
• Proposal harus disusun secara objektif,
sistematis, dan terencana dalam
mengeksplorasi masalah, serta harus
diungkapkan secara akurat dan berterima
dalam hal gaya penulisannya. Yang
pertama terkait dengan isi, dan yang kedua
terkait dengan formulasi bahasa.
7. B. Kegiatan 2: Menelusuri dan
Menganalisis Model Teks Proposal
1. Menelusuri Model Teks Proposal
a. Menelusuri Model Teks Proposal Penelitian
b. Menelusuri Model Teks Proposal Kegiatan
2. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan
Proposal Penelitian
a. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan
Proposal Penelitian
b. Menganalisis Struktur Teks dan Hubungan Genre
pada Proposal Kegiatan
3. Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat
Proposal, dan Pihak yang diberi Proposal
a. Menganalisis Formulasi Bahasa dalam Proposal
b. Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal
c. Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal
8. 1. Menelusuri Model Teks Proposal
a. Menelusuri Model Teks Proposal Penelitian
1) Observasilah proposal penelitian yang
berjudul Peranan ketersediaan eceng
gondok (eichronia crassipes) pada badan
air dalam menurunkan beberapa parameter
pencemar di Sungai Citarum (Waduk
Saguling) (hal. 78), lalu tentukanlah
struktur teksnya dengan mengeksplorasi
tahapan-tahapan yang ada di dalamnya.
2) Pusatkan perhatian pada Bab Landasan
Teori dan Bab Metodologi Penelitian.
Apakah bab bab itu terkait dengan
masalah dan tujuan penelitian?
3) Jelaskan formulasi bahasa yang
bagaimana pada proposal penelitian?
9. b. Menelusuri Model Teks Proposal
Kegiatan
1) Observasilah proposal kegiatan yang
berjudul Kegiatan magang menjadi
staf di CV Explore Solo (hal. 83), lalu
tentukanlah struktur teksnya dengan
mengeksplorasi tahapan-tahapan
yang ada di dalamnya.
2) Mengapa pada proposal kegiatan
tidak terdapat Bab Landasan Teori
dan Bab Metodologi Penelitian?
Apakah bab-bab itu terkait dengan
masalah dan tujuan kegiatan?
3) Jelaskan formulasi bahasa yang
bagaimana yang dominan pada
proposal kegiatan?
10. 2. Menganalisis Hubungan Genre pada
Setiap Tahapan Proposal
a. Menganalisis Hubungan Genre pada
Setiap Tahapan Proposal Penelitian
Secara umum proposal penelitian
memuat unsur-unsur yang terdiri atas:
(1) latar belakang dilakukannya penelitian;
(2) rumusan masalah dan tujuan penelitian;
(3) manfaat atau pentingnya penelitian;
(4) tinjauan teoretis yang menguraikan
acuan teori utama (grand theory) dan
elaborasinya, serta keterkaitannya
dengan berbagai hasil penelitian
terdahulu;
11. (5) kerangka pikir atau bingkai acuan
(frame of reference) dalam
melakukan penelitian terhadap
masalah itu;
(6) asumsi atau hipotesis yang akan diuji;
(7) sumber data atau subjek penelitian;
(8) Instrumen pengumpulan data yang
akan digunakan;
(9) Metode atau prosedur penelitian;
(10) Teknik analisis data yang akan
dilakukan; dan
(11) Daftar pustaka sementara.
(Ali, 2011)
13. 1) Pendahuluan
Tahapan pendahuluan pada proposal
penelitian mengandung unsur berikut.
(1) latar belakang penelitian
(2) rumusan masalah penelitian
(3) tujuan penelitian
(4) manfaat penelitian
(5) ruang lingkup penelitian
(6) hipotesis
Genre mikro yang digunakan untuk
merealisasikan Tahapan Pendahuluan
adalah eksposisi dan deskripsi.
14. Unsur latar belakang penelitian
dikatakan sebagai logika
pemikiran yang menuntun ke arah
akan dilaksanakannya penelitian
itu. Pada bagian ini dinyatakan
mengapa pokok masalah tertentu
perlu diteliti, bagaimana hal itu
akan diteliti baik secara teoretis
maupun metodologis, apa yang
akan dihasilkan dari penelitian
ini, dan apa pula akibatnya
seandainya hal itu tidak diteliti.
15. • Rumusan masalah penelitian berisi
pokok persoalan yang akan diteliti.
Rumusan masalah dapat dinyatakan
dalam kalimat tanya.
• Rumusan masalah untuk penelitian
kualitatif dikaitkan dengan strategi
penelitian tertentu, misalnya
etnografi, fenomenologi, studi kasus,
atau grounded research. Anda dapat
mengawali rumusan masalah dengan
kata “bagaimana” atau “apa” untuk
menunjukkan keterbukaan
penelitian.
16. • Tujuan penelitian berisi rencana
jawaban terhadap pokok persoalan
penelitian. Kalimat yang digunakan
untuk menyatakan tujuan biasanya
berbunyi: “Penelitian ini bertujuan
untuk …” atau “Tujuan penelitian ini
adalah …”.
17.
18. 2) Landasan Teori dan
Tinjauan Pustaka
• Landasan teori berfungsi untuk
menyajikan ulasan teoretis dengan
memformulasikan sintesis teori
yang akan digunakan sebagai dasar
pemecahan masalah yang diteliti.
• Tinjauan pustaka berfungsi untuk
menyajikan ulasan penelitian-
penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, yang kemudian
dibandingkan dengan penelitian
yang akan dilakukan.
19. 3) Metodologi Penelitian
(1)Waktu dan lokasi penelitian
(2)Sumber data penelitian
(3)Alur penelitian
Tahapan metodologi penelitian
menyajikan pendekatan, metode,
dan teknik penelitian yang akan
diterapkan, termasuk langkah-
langkah yang akan ditempuh.
20. Pendekatan penelitian menyangkut
paradigma dan jenis penelitian yang
diikuti:
• Penelitian kualitatif: berfokus pada satu
fenomena; pada penelitian kualitatif
digunakan verba menemukan,
mendeskripsikan/ mengamati pengalaman
(fenomenologi), memahami (etnografi);
mengembangkan (penelitian pengembangan);
menyajikan (penelitian deskriptif)
• Penelitian kuantitatif: menunjukkan dua atau
lebih variabel yang berelasi atau yang dapat
dibandingkan, hubungan antara; pengaruh
terhadap
• Penelitian kombinasi: penelitian gabungan
antara kualitatif dan kuantitatif
21. Pendekatan dan metode
Penelitian
Kualitatif:
Metode studi kasus, metode
penelitian aksi (action research),
metode analisis deskriptif
Kuantitatif:
Metode korelasional (untuk menguji
hubungan), metode eksperimen (untuk
membedakan dua hasil perlakuan)
Kombinasi
22. 4) Daftar Pustaka
• Model penulisan daftar pustaka yang
diikuti secara internasional pada
umumnya adalah sistem APA
(American Psychological Association)
atau sistem Harvard.
• Pada bagian ini sistem yang dianut
adalah sistem APA. Sebagai lembaga,
APA mengeluarkan manual yang
menjadi pedoman penulisan. Manual
yang berjudul Publication manual of
American Psychological Association
edisi keenam terbit pada tahun 2010
dan dapat diunduh dari internet.
23. Penulisan daftar pustaka
dari buku:
Cargill, M., & O’Connor, P. (2009).
Writing sientific research
articles: Strategy and steps.
Sussex: John Wiley & Sons.
Wira Sakti, N. (2014). Buku pintar
pajak e- commerce: Dari
mendaftar sampai membayar
pajak. Jakarta: Visimedia.
24. Penulisan daftar pustaka
dari artikel jurnal:
Gardner, S. (2012). Genres and register of
student report writing: An SFL
perspective on texts and practices.
Journal of English for Academic
Purposes, 11, 52-63.
Kwan, B. S. C., Chan, H., & Lam, C. (2012).
Evaluating prior scholarship in literature
reviews of research articles: A
comparative study of practise in two
research paradigms. English for
Specific Purposes, 31, 188-201.
25. Penulisan daftar pustaka
dari internet:
Kristo, F. Y. (2013). 10 negara pengguna internet
terbesar dunia, Indonesia? [Online]. Tersedia:
http://.inet.detik.com/read/2013/04/1
5/142327/2220564/398/9/10-negara-
pengguna-internet-terbesar-dunia-indonesia.
[6 Juni 2013].
Santoso, A. (2009). Statistik untuk psikologi:
analisis varians desain faktorial di SPSS.
[Online]. Tersedia:
http://psikologistatistik.blogspot.com/2009/03/analis
is-varians-desain-faktorial. [10 September 2013].
26. 5) Simpulan tentang Genre Teks dan
Hubungan Genre pada
Teks Proposal Penelitian
27. b. Menganalisis Struktur Teks dan
Hubungan Genre pada Proposal Kegiatan
• Proposal kegiatan yang dimaksud di sini
adalah proposal yang dirancang bukan
untuk penelitian, melainkan untuk
kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan tugas-tugas akademik yang
dikerjakan oleh mahasiswa.
• Kegiatan-kegiatan itu meliputi seminar,
kongres, lokakarya, pelatihan,
pengabdian, magang, dan sebagainya.
• Proposal kegiatan yang akan dibahas di
sini adalah proposal kegiatan magang,
yang apabila sudah selesai dilaksanakan
kemudian dilaporkan dalam bentuk
laporan magang.
29. 1) Pendahuluan
• Tahapan pendahuluan berisi uraian tentang
latar belakang kegiatan yang akan
dilaksanakan, pentingnya kegiatan itu
dilaksanakan, tujuan, manfaat, dan strategi
yang akan digunakan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.
• Genre mikro yang digunakan adalah
eksposisi dan deskripsi. Eksposisi
digunakan untuk mengajukan argumentasi
bahwa kegiatan yang direncanakan pada
proposal itu penting untuk dilaksanakan.
Adapun deskripsi digunakan untuk
menggambarkan secara ringkas wujud
kegiatan yang diusulkan, tujuan, manfaat,
dan strategi pelaksanaannya.
30. 2) Tata Laksana Kegiatan
• Tahapan Tata Laksana Kegiatan
adalah tahapan yang menyajikan
strategi yang akan dilakukan dalam
melaksanakan kegiatan, termasuk
langkah-langkah yang akan ditempuh.
• Pada contoh proposal kegiatan
magang (hal.83), tahapan ini
mencakup pelaksana KMM, tujuan
KMM, waktu dan tempat KMM, serta
strategi pelaksanaan KMM.
31. 3) Penutup
• Tahapan Penutup digunakan
untuk menyampaikan harapan
agar setelah diusulkan
proposal kegiatan itu diterima
dan menghasilkan sesuatu
seperti yang direncanakan.
Genre mikro yang digunakan
adalah deskripsi.
33. 3. Menganalisis Formulasi Bahasa
pada Proposal, Manfaat Proposal,
dan Pihak yang diberi Proposal
3.1 Menganalisis Formulasi Bahasa
dalam Proposal
3.2 Menganalisis Manfaat
Penyusunan Proposal
3.3 Menganalisis Pihak yang Diberi
Proposal
34. 3.1 Menganalisis Formulasi
Bahasa dalam Proposal
• Bahasa proposal banyak diwarnai oleh
penggunaan modalitas akan. Kata yang
setaraf dengan akan adalah ingin, tetapi
kedua kata itu mengandung perbedaan.
Kata akan berorientasi kepada hal yang
dituturkan, sedangkan kata ingin
berorientasi kepada diri penutur.
• Perbedaan orientasi itu mengisyaratkan
bahwa akan terkesan lebih objektif,
sedangkan ingin terkesan lebih subjektif.
• Namun demikian, kedua kata itu sama
dalam hal waktu yang diacu, yaitu waktu
yang akan datang atau keakanan
(sebagai kontras dari kekinian).
35.
36. • Selain terlihat pada modalitas akan
atau ingin, keadaan bahwa sesuatu
belum terjadi juga tergambar pada
penggunaan waktu atau kosakata
tertentu. Keterangan waktu yang
dimaksud adalah antara lain:
waktu yang akan datang
di masa depan
bulan/semester/tahun depan
sebulan/dua bulan/setahun/dua
tahun ke depan
37.
38. 3.2 Menganalisis Manfaat
Penyusunan Proposal
• Proposal merupakan rangkaian yang tidak
dapat dilepaskan dari penelitian atau kegiatan
yang dirancang. Dari proposal dapat diketahui
apakah penelitian atau kegiatan yang akan
dilakukan itu terencana dan terukur dengan
baik atau tidak.
• Kegiatan yang bukan penelitian dapat berupa
kegiatan magang, seminar, pentas seni, bakti
sosial, studi banding, dan sebagainya. Apabila
kegiatan-kegiatan itu tidak direncanakan
dengan baik, kegiatan itu tidak akan
terlaksana secara efektif dan efisien. Oleh
sebab itu, sebelum kegiatan-kegiatan itu
dilaksanakan, perlu disusun proposal yang
bagus, yang memaparkan rancangan untuk
semua aspek tersebut.
39. 3.3 Menganalisis Pihak yang
Diberi Proposal
• Proposal penelitian yang dibuat harus betul-
betul bagus secara akademik supaya
disetujui oleh pembimbing. Apabila proposal
penelitian itu ditujukan kepada sponsor
sebagai penyandang dana, maka proposal itu
harus memenuhi kriteria yang ditentukan
oleh sponsor tersebut.
• Proposal kegiatan harus dibuat sesuai
dengan pihak-pihak yang terkait yang akan
menerima proposal itu. Pihak-pihak itu adalah
pembimbing, penyelenggara, sponsor,
pejabat, tokoh masyarakat, dan pemangku
kepentingan yang lain. Semua pihak itu harus
menjadi pertimbangan dalam membuat
proposal kegiatan.
40. C. Kegiatan 3: Membangun Teks
Proposal secara Bersama-sama
Pada bagian ini Anda diajak untuk
menyusun teks proposal penelitian
secara bersama-sama dengan
mencermati isi teks, struktur teks,
hubungan antara genre makro dan
genre mikro, serta karakteristik
bahasanya. Anda akan menyusun teks
proposal penelitian dengan melibatkan
dukungan dari luar dan memanfaatkan
bantuan dari berbagai pihak.
41. • Proposal penelitian yang akan Anda
susun boleh berdasarkan pada
model yang sudah ada, misalnya
proposal tentang eceng gondok.
• Anda boleh mencontoh struktur
teksnya, genre mikro yang
digunakan di dalamnya, dan
formulasi bahasanya, tetapi pokok
persoalan yang diteliti dirancang
berdasarkan inisiatif Anda sendiri.
• Anda dapat menentukan pokok
persoalan yang berkaitan dengan
bidang Anda sendiri.