1. PEMBUATAN TERUSI
By Faaza
PEMBUATAN TERUSI
1. TUJUAN
Tujuan dilakukannyapercobaanini adalah untuk memberikan gambaran prosespembuatan serta
mengetahui tekhnik pembuatan terusi.
1. LANDASAN TEORI
Tembagaatau kuprum adalah unsur kimia dalam tabel periodik mempunyai simbol Cu dan nombor
atom 29. Ia merupakan logam mulur yang mempunyai kekonduksianelektrik yang sangat baik, dan
digunakan secarameluas sebagai pengalir elektrik, bahan pembinaan, dan sebagai zat sesetengah
alloy. Tembagaadalah logam kemerahan, dengan kekonduksianelektrik dan kekonduksianyang
tinggi (antara semua logam-logam murni dalam suhu kamar, tetapi perak mempunyai kekonduksian
elektrik yanglebih tinggi dari padanya). Apabila dioksidasi, tembaga adalah basa lemah. Tembaga
memiliki warna khas olehsebab itu struktur jalurnya, yaitu ia memantulkan cahayamerah dan
jingga dan menyerapfrekuensi-frekuensilain dalam spektrum tampak. Tembagaterletak dalam
segolongan dengan emas dan perak dalam tabel tabel periodik oleh sebab itu mereka memiliki sifat-
sifat yang serupa, yaknimemiliki kekonduksianelektrik dan energi yang tinggi (Anonim, 2009).
Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa-senyawatembaga (I) diturunkan dari tembaga (I) oksida
CuO2 yang merah, dan mengandung ion tembaga (I) Cu+. Senyawa-senyawaini tak berwarna,
kebanyakangaram tembaga (I) tak larut dalam air, perilakuknyamirip perilaku senyawaperak (I)
(Vogel, 1979).
Beberapa senyawa kimia dapat mengikat molekul-molekulair pada suhu kamar membentuk hidrat.
Umumnya senyawa hidrat ini akan melepaskan molekul airnya jika dipanaskan, meskipun
penggabungan molekul air tersebut berlangsung secara kimia.
Pada kenyataannya, molekulhidrat merupakan suatu persenyawaankimia dan bukan campuran.
Hal ini dapat dijelaskan dengan alasan-alasan sebagai berikut : molekul air terikat dalam senyawa
dengan perbandingan tertentu, misalnya garam tembaga sulfat, CuSO4, kandungan molekul airnya
adalah 36,07%. Selainitu terdapat perbedaan sifat fisika antara senyawa dalam bentuk hidrat dan
anhidratnya. Bentuk molekultembaga (II)sulfat hidrat misalnya adalah triklin dan berwarna biru.
Jika molekul air hidratnya dilepaskan dengan cara pemanasan, maka molekulhidratnya akan
berwarna putih, dengan bentuk molekul monoklin. Proses pendinginan akan menyebabkanmolekul
anhidrat tadi menyerapuap air di udara dan mengikat molekul air sebagai hidrat akan terjadi
2. kembali, sehingga warna senyawaakan berubah menjadi biru dengan bentuk molekul triklin (Aziz,
2007).
Pelarutan tembaga, hidroksida, karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan
membentuk ion akuo yang berwarna hijau kebiruan[Cu(H2O)6]2+. Diantara berbagai kristal hidrat
lainnya CuSO4.5H2O yang paling dikenal. CuSO4.5H2O biru dapat terhidrasi menjadi senyawa
anhidrat yangberwarna putih. Penambahan ligan pada larutan akuo akan menyebabkanpertukaran
ligan akuo secaraberturutan (Anonim, 2009).
Asam yang dapat melarutkan tembaga dan perak adalah asam nitrat, HNO3. Asam ini adalah salah
satu contohdari asam pengoksidasi, selain ion H+ , larutan asam ini juga mengandung ion nitrat,
suatu oksidator yang lebih hebat dari pada ion H+. Reaksi yanghebat antara tembaga dan
HNO3 pekat diperlihatkan dengan menghasilkan gas merah coklat yangkeluar adalah nitrogen
dioksida, NO2, yang terbentuk pada reaksi
Cu(s) + 2NO3- (aq) + 4H+(aq) Cu2+(aq) + 2NO2 (g) + 2H20
Pada reaksi ini ion, 2NO3 - direduksi menjadi NO2. Gas H2 tak terbentuk sebab H+ tak direduksi, ion
hidrogennyabergabung dengan H20 yang juga dihasilkan reaksi ini. Bila NO3-bekerja sebagai
oksidator, hasilnya tergantung pada suatu tingkat dari berapa kepekatandari asamnya. Misalnya
dengan tembaga terjadi reaksi-reaksiberikut
Dengan HNO3 encer
3Cu(s) + 2 NO3- (aq) + 8H+(aq) à 3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 4 H20
Dengan HNO3 pekat
Cu(s) + 2 NO3- aq) + 8H+(aq) à Cu2+(aq) + 2NO2(g) + 2 H20 (Ruhyat, 2009)
CuSO4.XH2Sulfida, sepertichalcopite, bronit, chalcocite, covelite.Oksida, seperticuprite, ferronite
(Anonim, 2009O yangdikenal dengan nama terusiatau blue vitrioldigunakan sebagai fungisida,
misalnya pada kolam renang. Kegunaan lain adalah pada pemurnian tembaga dan penyepuhan
dengan tembaga. Tembagadi alam terdapat sebagai ).
1. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yangdigunakan pada percobaanini adalah :
- Gelas kimia 250 mL
- Timbangan analitik
3. - Batang pengaduk
- Hot plate
- Pipet ukur 25 mL
- Aluminium foil
1. Bahan yang digunakan dalam praktikumini adalah sebagai berikut :
- Serbuk tembaga
- H2SO4 pekat
- HNO3 pekat
- Aquades
1. PROSEDUR KERJA
4. - ditambahkan 12,5 mL mL
H2SO4 pekat
- diaduk samapi semua tembaga larut
- dipanaskan samapai uap gas berwarna
cokelat vtidak keluar lagi
- didiamkan samapi terbentuk kristal
CuSO4 pentahidrat berwarna biru vitriol
- dipisahkan kristal dengan penyaringan
- Dikering anginkan
- Dicuci kristal dengan sedikit aquades
- Ditimbang berta kristal (CuSO4) yang
diperoleh
Berat CuSO4…?
5. 1. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
- 25 mL air + 4,25 mL H2SO4 pekat +
2,5 mL serbuk Cu
- Campuram (dalam lemari asam) +
HNO3 pekat + dipanaskan
- Dipansakan samapai gas coklat tidak
keluar lagi
- Didiamkan beberapahari
Larutan berwarna kecoklatan
Larutan berwarna biru vitriol/biru benhur
dan timbul gas berwarna coklat
Keluar uap dan larutan berwarna biru vitriol
jernih
Terbentuk kristal CuSO4 pentahidrat
berwarna biru vitriol
6. Diketahui :
o Berat Kertassaring kosong (a) = 1,2134g
o Berat Kertassaring + kristal(b) = 3,4251 g, sehingga berat kristaladalah
b – a (3,4251 g– 1,2134 g) = 2,2117 g
Reaksi yangterjadi :
Cu + H2SO4
1. PEMBAHASAN
Beberapa senyawa kimia dapat mengikat molekul-molekulair pada suhu kamar membentuk hidrat.
Umumnya Senyawa hidrat ini akan melepaskan molekul airnyajika dipanaskan yang menyebabkan
molekul hidratnyaakan berwarna putih dan berubah bentuk dari triklin menjadi monoklin yang
disebut sebagai senyawa anhidrat, meskipun penggabungan molekulair tersebut berlangsung secara
kimia. Namun, pada proses pendinginan akan menyebabkanmolekul anhidrat tadi menyerapuap
air di udara dan mengikat molekul air sebagai hidrat akan terjadi kembali, sehingga warna senyawa
akan berubah menjadi biru kembali dengan bentuk triklin. Salah satu contohsenyawahidrat adalah
CuSO4.5H2O yang dikenal dengan nama terusi atau blue vitriol. Terusiini dapat dibuat dari garam
tembaga (II) sulfat, dimana senyawa ini dapat membentuk tiga macam senyawa hidrat dan salah
satunya yakniCuSO4.5H2O.
Prosespembuatan terusi diawali dengan mereaksikanserbuk tembaga dengan larutan asam sulfat
tembaga dengan larutan HNO3 pekat. Penambahan larutan HNO3 berfungsi untuk melarutkan
serbuk tembaga, karenalarutan asam sulfat tidak dapat melarutkan serbuk tembaga. Asam ini
adalah salah satu contohdariasam pengoksidasi, selain ion H+ , larutan asam ini juga
mengandung ion nitrat, suatu oksidator yang lebih hebat dari pada ion H+. Reaksi yang hebat antara
tembaga dan HNO3 pekat diperlihatkan dengan menghasilkan gas merah coklat yangkeluar adalah
nitrogen dioksida, NO2, yang terbentuk pada reaksi
Cu(s) + 2NO3- (aq) + 4H+(aq) Cu2+(aq) + 2NO2 (g) + 2H20
7. Pada reaksi ini ion, 2NO3 - direduksi menjadi NO2. Gas H2 tak terbentuk sebab H+ tak direduksi, ion
hidrogennyabergabung dengan H20 yang juga dihasilkan reaksi ini. Bila NO3-bekerja sebagai
oksidator, hasilnya tergantung pada suatu tingkat dari berapa kepekatandari asamnya.
Pembuatan terusi ini dilakukan dalam lemari asam karena larutan yang digunakan merupakan
larutan yang berbahayadengan konsentrasitinggi. Setelah melalui prosespemanasan, campuran
didiamkan beberapahari samapai terbentuk kristal CuSO4 pentahidrat yang berwarna biru vitriol.
Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan penyaringan yang kemudian dikeringkandi udara terbuka
setelah itu dicuci dengan sedikit aquades untk menghilangkan zat pengotornya, setelahpencucian
dilakukan rekristalisasi dengan melarutkan kristal dengan aquades hingga kristalterbentuk kembali
sehingga diperoleh senyawaCuSO4 pentahidrat (terusi) yang benar-benar murni .
Blue vitrioldigunakan sebagai fungisida, misalnya pada kolamrenang. Kegunaan lain adalah sebagai
suatu larutan elektrolit dalam proses elektrolisispada pemurnian tembaga dan penyepuhan dengan
tembaga. Juga digunakan dalam pengetikkansecara listrik (elektreotyping), bahanpengisi batu
batere, pada percetakkankainmori/belacudan populer sebagai bubur bordeaux untuk memusnakan
jamur pada tanaman.
1. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikumyang dilakukan dapat disimpulkan bahawa prosespembuatan terusi
dilakukan dengan mereaksikanserbuk tembaga dengan larutan asam dan HNO3 pekat dengan
melakukan pengadukkan, prosespemanasan, didiamkan beberapa hari dan rekristalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Tembaga (Cu), http://inherent.brawijaya.ac.id. diaksestanggal 29 Oktober 2009.
Anonim, 2009, Tembaga, http://id.wikipedia.org. diaksestanggal 29 Oktober 2009.
Azis, T, 2009, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik, Jurusan Kimia UniversitasHaluoleo,
Kendari.
8. Nanang, Ruhyat, Ir., MT, 2009, Reaksi Kimia dan Susunan
Berkala,http://teorikuliah.blogspot.com diaksestanggal 29 Oktober 2009.
Vogel, 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I, PT Kalman Media
Pustaka. Jakarta.
Sumber:https://duniainikecil.wordpress.com/2010/11/07/pembuatan-terusi/