2. Anggota :
• DANIEL CANDRA K (05)
• DEWANJI W (06)
• DITA PUTRI M (09)
• DIYAAINUN A (10)
• ELVIRA SITI A (11)
• ERGAALFITRA M (12)
3. Pembahasan :
Nilai Tukar Rupiah
Penentuan Nilai Tukar
Nilai Tukar Mata Uang
Sejarah perkembangan kebijakan
nilai tukar di Indonesia
Jenis Sistem Kurs
KESIMPULAN
VIDEO
4. Nilai Tukar Rupiah
• Menurut Adiningsih, dkk (1998: 155), nilai tukar rupiah adalah harga rupiah
terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang
rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain sebagainya.
• Jadi, dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai
mata uang suatu negara dengan negara lain. Heru (2008) menyatakan bahwa nilai
tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang
dalam negeri maupun mata uang asing $US.
Kembali
5. Penentuan Nilai Tukar
• Ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu :
• Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga,perbedaan relatif pendapatan
antar negara, ekspektasi pasar dan intervensi bank sentral.
Faktor Fundamental
• Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran devisa pada saat tertentu. Apabila ada kelebihan
permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valuta asing akan terapresiasi, sebaliknya apabila ada
kekurangan permintaan, sementara penawaran tetap maka nilai tukar valuta asing akan terdepresiasi.
Faktor Teknis
• Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong
harga valuta asing naik atau atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita sudah berlalu,
maka nilai tukar akan kembali normal.
Sentimen Pasar
Kembali
6. Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :
• adalah nilai tukar yang ditulis
dengan angka nominal. Misalnya
US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara
dua Negara adalah yang
dinamakan kurs nominal.
• Adalah harga relative dari barang-barang kedua Negara
yang menyatakan tingkat dimanakita dapat
memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara
untuk barang-barang dari suatu Negara untuk barang-
barang Negara lain. Oleh karena itu nilai tukar riil juga
disebut terms of trade.
• Secara umum dapat dituliskan
Nilai tukar nominal x Harga barang domestic
Nilai Tukar Nominal Nilai tukar Riil atau kurs riil
(riil exchange rate)
Kembali
8. Sistem Kurs Mata Uang
Menurut Triyono (2008) terdapat lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu :
Sistem kurs mengambang
Sistem kurs tertambat
Sistem kurs tertambat merangkak
Sistem sekeranjang mata uang
Sistem kurs tetapKembali
9. KESIMPULAN
Kembali
Menurut Adiningsih, dkk (1998: 155), nilai tukar rupiah adalah harga rupiah
terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang
rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain sebagainya. Kurs
merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di
pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi
portofolio.
11. Sekian Presentasi
Dari Kami, Mohon
Maaf Apabila Ada
Kesalahan Dalam
Penyampaiannya...
Ada yang Ditanyakan
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin. 2000. “Ekonomi Moneter Edisi 1”. BPFE. Yogyakarta.
http://diyya.wordpress.com/2008/07/29/37/#_ftn8
http://www.bi.go.id/web/id/moneter/nilai tukar.html
http://muhammadsoleh.blogspot.com/2008/02/sejarah-
perkembangan-moneter-kebijakan-indonesia.html,
http://reyusky.blogspot.com/2011/01/sistem-kurs-mata-
uang.html
13. Sistem kurs tetap (1970 - 1978)
Kembali
Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia
menganut sistem nilai tukar kurs resmi Rp. 250/dolar Amerika sementara
kurs uang lainnya dihitung berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar pada tingkat yang
ditetapkan, Bank Indonesia melakukan intervensi aktif di pasar valuta
asing.
14. Sistem mengambang terkendali
(1978 - Juli 1997)
Kembali
Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada system sekeranjang
mata uang (basket of currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama
dengan dilakukannya devaluasi rupiah pada tahun 1978. Dengan sistem
ini, bank Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan
membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Bank
Indonesia hanya melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas
atas atau bawah dari spread.
15. Sistem kurs mengambang
(14 Agustus 1997 - sekarang)
Kembali
Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US dolar semakin melemah.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang
terus berkurang maka bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi
(sistem nilai tukar mengambang terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar
mengambang bebas (free floating exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997.
Penghapusan rentang intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan
intervensi bank Indonesia terhadap rupiah dan memantapkan pelaksanaan kebijakan
moneter dalam negeri.
16. Sistem kurs mengambang
Kembali
Kurs ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa adanya campur tangan
pemerintah dalam upaya stabilisasi melalui kebijakan moneter apabila terdapat campur
tangan pemerintah maka sistem ini termasuk mengambang terkendali (managed floating
exchange rate).
17. Sistem kurs tertambat
Kembali
Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau sekelompok mata
uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang utama dari negara yang
bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut bergerak mengikuti mata uang dari
negara yang menjadi tambatannya.
18. Sistem kurs tertambat merangkak
Kembali
Di mana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara periodik
dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu tertentu.
Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian kursnya
dalam periode yang lebih lama jika dibanding dengan sistem kurs terambat.
19. Sistem sekeranjang mata uang
Kembali
Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara
karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang
dimasukan dalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam
membiayai perdagangan negara tertentu.
20. Sistem kurs tetap
Kembali
Dimana negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata
uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam jumlah yang
tidak terbatas dalam kurs tersebut. Bagi negara yang memiliki ketergantungan tinggi
terhadap sektor luar negeri maupun gangguan seperti sering mengalami gangguan alam,
menetapkan kurs tetap merupakan suatu kebijakan yang beresiko tinggi.