Dokumen tersebut merangkum berbagai konsep ekonomi internasional seperti kebijakan non-tarif, valuta asing, perusahaan multinasional, dan neraca pembayaran. Topik utama yang dibahas meliputi hambatan non-tarif, sistem kurs valuta asing, definisi perusahaan multinasional, dan komponen-komponen neraca pembayaran.
Makalah ini membahas beberapa topik ekonomi internasional termasuk kebijakan non-tarif, sistem kurs valuta asing, teori perusahaan multinasional, dan neraca pembayaran internasional. Topik-topik ini dijelaskan beserta konsep-konsep kunci seperti kuota, subsidi, dumping, dan jenis-jenis sistem kurs valuta asing.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mata kuliah ekonomi internasional yang mencakup beberapa bab seperti kebijakan non tarif, pasar valuta asing, perusahaan multinasional, dan neraca pembayaran internasional. Dokumen ini memberikan penjelasan singkat tentang konsep-konsep penting dalam mata kuliah tersebut.
Uni Eropa adalah organisasi antar-pemerintahan yang beranggotakan 28 negara Eropa. Negara-negara anggota menyerahkan kedaulatannya ke badan internasional Uni Eropa. Mata uang yang digunakan sebagian besar negara anggota adalah Euro meskipun beberapa masih menggunakan mata uang lokal.
Makalah ini membahas beberapa topik ekonomi internasional termasuk kebijakan non-tarif, sistem kurs valuta asing, teori perusahaan multinasional, dan neraca pembayaran internasional. Topik-topik ini dijelaskan beserta konsep-konsep kunci seperti kuota, subsidi, dumping, dan jenis-jenis sistem kurs valuta asing.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan mata kuliah ekonomi internasional yang mencakup beberapa bab seperti kebijakan non tarif, pasar valuta asing, perusahaan multinasional, dan neraca pembayaran internasional. Dokumen ini memberikan penjelasan singkat tentang konsep-konsep penting dalam mata kuliah tersebut.
Uni Eropa adalah organisasi antar-pemerintahan yang beranggotakan 28 negara Eropa. Negara-negara anggota menyerahkan kedaulatannya ke badan internasional Uni Eropa. Mata uang yang digunakan sebagian besar negara anggota adalah Euro meskipun beberapa masih menggunakan mata uang lokal.
Perdagangan internasional terjadi ketika terdapat perbedaan sumber daya, kondisi ekonomi, dan motif keuntungan antar negara. Berbagai teori seperti merkantilisme, keunggulan mutlak, keunggulan komparatif, dan permintaan timbal balik menjelaskan manfaat perdagangan bagi negara. Neraca pembayaran mencatat transaksi antarnegara yang mempengaruhi nilai tukar dan tingkat suku bunga.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai tingkatan integrasi ekonomi antarnegara mulai dari Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA), Persekutuan Pabean (Customs Union/CU), Pasar Bersama (Common Market/CM), hingga Unit Ekonomi (Economic Union/EU). FTA menghilangkan hambatan perdagangan antarnegara anggota namun masih memungkinkan kebijakan perdagangan luar berbeda, sedangkan CU menyatukan kebijakan perdag
Dokumen tersebut membahas berbagai instrumen kebijakan nontarif yang dapat menghambat perdagangan internasional seperti kuota impor, subsidi, larangan impor, dumping, hambatan birokrasi, dan kebijakan pengutamaan produk dalam negeri. Kuota impor dapat membatasi jumlah barang yang diimpor, sedangkan subsidi dan larangan impor bertujuan melindungi industri dalam negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan proteksi yang mencakup tarif dan non-tarif. Tarif terbagi menjadi tarif nominal dan tarif efektif, sedangkan non-tarif terdiri dari kuantitatif dan administratif. Dokumen juga menjelaskan fungsi tarif, tingkat proteksi, alasan proteksi, deviasi kebijakan proteksi, serta asumsi proteksi yang efektif.
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan perdagangan internasional dan liberalisasi perdagangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perdagangan bebas dapat meningkatkan persaingan dan efisiensi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui spesialisasi dan peningkatan produktivitas. Dokumen juga membahas mengenai tujuan dan jenis kebijakan perdagangan internasional seperti kebijakan ekspor, impor,
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perdagangan internasional Indonesia, termasuk tujuan dan contoh kebijakannya seperti proteksi untuk industri dalam negeri, serta alat-alat pembayaran internasional seperti cash, letter of credit, dan kompensasi pribadi.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ekonomi makro seperti produk nasional bruto, inflasi, siklus ekonomi, dan kebijakan moneter dan fiskal. Secara khusus, dibahas mengenai pengertian inflasi, sumber-sumber terjadinya inflasi, dan dampak inflasi terhadap ekonomi. Juga dibahas mengenai sistem pasar, hukum permintaan dan penawaran, serta kondisi keseimbangan pasar.
Dokumen tersebut merangkum tentang perdagangan internasional, termasuk pengertian, manfaat, faktor pendorong, kebijakan, alat pembayaran, devisa, neraca pembayaran internasional, dan fungsinya. Dokumen tersebut juga menjelaskan komponen utama neraca pembayaran internasional seperti neraca berjalan dan neraca modal serta sumber perolehan devisa.
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasionalyeniok11
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan non-tarif dalam perdagangan internasional seperti kuota, subsidi, dan dumping. Kuota adalah pembatasan kuantitas impor/ekspor untuk melindungi industri dalam negeri, sedangkan subsidi berupa insentif untuk meningkatkan ekspor dan produksi. Dumping adalah praktik menjual barang di luar negeri dengan harga di bawah biaya produksi atau harga dalam negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan internasional, kebijakan perdagangan bebas dan proteksionis serta dampaknya bagi negara pengekspor dan pengimpor. Secara khusus dijelaskan mengenai keuntungan spesialisasi dan perdagangan melalui contoh angka."
Makalah ini membahas tentang ekonomi internasional khususnya perdagangan internasional. Topik utama yang dibahas meliputi kebijakan non tarif seperti kuota, subsidi, dan dumping serta valuta asing.
1. Dokumen membahas definisi perdagangan internasional, manfaatnya, sebab-sebab terjadinya, dan kebijakan perdagangan khususnya tarif.
2. Tarif adalah bentuk hambatan perdagangan yang paling penting, yang dapat berupa tarif impor atau ekspor. Pemberlakuan tarif akan mempengaruhi surplus konsumen dan produsen.
3. Analisis keseimbangan parsial digunakan untuk mempelajari dampak pemberlakuan tarif negara
Perdagangan internasional terjadi ketika terdapat perbedaan sumber daya, kondisi ekonomi, dan motif keuntungan antar negara. Berbagai teori seperti merkantilisme, keunggulan mutlak, keunggulan komparatif, dan permintaan timbal balik menjelaskan manfaat perdagangan bagi negara. Neraca pembayaran mencatat transaksi antarnegara yang mempengaruhi nilai tukar dan tingkat suku bunga.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai tingkatan integrasi ekonomi antarnegara mulai dari Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area/FTA), Persekutuan Pabean (Customs Union/CU), Pasar Bersama (Common Market/CM), hingga Unit Ekonomi (Economic Union/EU). FTA menghilangkan hambatan perdagangan antarnegara anggota namun masih memungkinkan kebijakan perdagangan luar berbeda, sedangkan CU menyatukan kebijakan perdag
Dokumen tersebut membahas berbagai instrumen kebijakan nontarif yang dapat menghambat perdagangan internasional seperti kuota impor, subsidi, larangan impor, dumping, hambatan birokrasi, dan kebijakan pengutamaan produk dalam negeri. Kuota impor dapat membatasi jumlah barang yang diimpor, sedangkan subsidi dan larangan impor bertujuan melindungi industri dalam negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan proteksi yang mencakup tarif dan non-tarif. Tarif terbagi menjadi tarif nominal dan tarif efektif, sedangkan non-tarif terdiri dari kuantitatif dan administratif. Dokumen juga menjelaskan fungsi tarif, tingkat proteksi, alasan proteksi, deviasi kebijakan proteksi, serta asumsi proteksi yang efektif.
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan perdagangan internasional dan liberalisasi perdagangan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perdagangan bebas dapat meningkatkan persaingan dan efisiensi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui spesialisasi dan peningkatan produktivitas. Dokumen juga membahas mengenai tujuan dan jenis kebijakan perdagangan internasional seperti kebijakan ekspor, impor,
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan perdagangan internasional Indonesia, termasuk tujuan dan contoh kebijakannya seperti proteksi untuk industri dalam negeri, serta alat-alat pembayaran internasional seperti cash, letter of credit, dan kompensasi pribadi.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ekonomi makro seperti produk nasional bruto, inflasi, siklus ekonomi, dan kebijakan moneter dan fiskal. Secara khusus, dibahas mengenai pengertian inflasi, sumber-sumber terjadinya inflasi, dan dampak inflasi terhadap ekonomi. Juga dibahas mengenai sistem pasar, hukum permintaan dan penawaran, serta kondisi keseimbangan pasar.
Dokumen tersebut merangkum tentang perdagangan internasional, termasuk pengertian, manfaat, faktor pendorong, kebijakan, alat pembayaran, devisa, neraca pembayaran internasional, dan fungsinya. Dokumen tersebut juga menjelaskan komponen utama neraca pembayaran internasional seperti neraca berjalan dan neraca modal serta sumber perolehan devisa.
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasionalyeniok11
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan non-tarif dalam perdagangan internasional seperti kuota, subsidi, dan dumping. Kuota adalah pembatasan kuantitas impor/ekspor untuk melindungi industri dalam negeri, sedangkan subsidi berupa insentif untuk meningkatkan ekspor dan produksi. Dumping adalah praktik menjual barang di luar negeri dengan harga di bawah biaya produksi atau harga dalam negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan internasional, kebijakan perdagangan bebas dan proteksionis serta dampaknya bagi negara pengekspor dan pengimpor. Secara khusus dijelaskan mengenai keuntungan spesialisasi dan perdagangan melalui contoh angka."
Makalah ini membahas tentang ekonomi internasional khususnya perdagangan internasional. Topik utama yang dibahas meliputi kebijakan non tarif seperti kuota, subsidi, dan dumping serta valuta asing.
1. Dokumen membahas definisi perdagangan internasional, manfaatnya, sebab-sebab terjadinya, dan kebijakan perdagangan khususnya tarif.
2. Tarif adalah bentuk hambatan perdagangan yang paling penting, yang dapat berupa tarif impor atau ekspor. Pemberlakuan tarif akan mempengaruhi surplus konsumen dan produsen.
3. Analisis keseimbangan parsial digunakan untuk mempelajari dampak pemberlakuan tarif negara
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kebijakan non-tarif seperti kuota impor dan subsidi ekspor yang diterapkan negara untuk melindungi industri dalam negeri serta tujuan penerapan kebijakan tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian dan latar belakang terbentuknya pasar valuta asing yang memungkinkan pertukaran mata uang antar
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_huliosibaranimuksin
Teks tersebut membahas tentang perdagangan internasional, terdiri dari pengertian, manfaat, kebijakan, faktor, dan teori-teori ekonomi klasik seperti absolute advantage dan comparative advantage. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa perdagangan internasional memungkinkan negara-negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatifnya dalam memproduksi barang dan jasa tertentu, sehingga dapat meningkatkan kesejahter
Dokumen tersebut membahas mengenai kebijakan non tarif dan tarif dalam perdagangan internasional seperti kuota, subsidi, dan dumping serta definisi dan jenis-jenisnya. Selain itu juga membahas mengenai pasar valuta asing, perusahaan multinasional, neraca pembayaran internasional, dan cara pembayaran transaksi internasional.
Perdagangan internasional penting bagi kesejahteraan masyarakat karena memungkinkan negara-negara untuk memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing. Namun, perdagangan juga dapat memiliki dampak negatif seperti menghambat industri dalam negeri, sehingga diperlukan kebijakan untuk mengurangi dampak tersebut.
Teks tersebut merupakan ringkasan tentang ekonomi internasional yang membahas tentang perdagangan internasional dan pasar valuta asing (valas). Topik utama yang dibahas meliputi hambatan non-tarif perdagangan internasional seperti kuota, subsidi, dan dumping serta fungsi dan jenis-jenis pasar valas.
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan internasional dan rintangan-rintangannya. Perdagangan internasional ditandai dengan adanya ekspor dan impor antar negara, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Rintangan utama perdagangan internasional adalah perbedaan sosial, ekonomi, politik dan hukum antar negara.
Globalisasi meningkatkan keterkaitan antar negara melalui perdagangan, investasi, dan budaya. Dokumen ini membahas kebijakan perdagangan luar negeri Indonesia, termasuk alasan dan manfaat perdagangan internasional, serta instrumen kebijakan seperti tarif dan kuota untuk melindungi ekonomi domestik atau mencapai tujuan lain.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 12 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Bengkulu Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Sigli, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Bengkulu khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Sigli:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
2. DAFTAR ISI
BAB I
KEBIJAKAN NON TARIF
A. Hambatan Non-Tarif (Non-Tariff Barrier)
B. Kuota
C. Subsidi
D. Dumping
BAB II
VALUTA ASING
A. Pengertian Valuta Asing
B. Sistem Kurs sebagai berikut.
C. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing
D. Faktor yang Memengaruhi Perubahan Kurs
E. Fungsi Valuta Asing
F. Jenis-Jenis Valuta Asing
BAB III
PERUSAHAAN MULTI NASIONAL
A. Definisi Perusahaan Multinasional
B. Sifat-sifat Perusahaan Multinasional
C. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
BAB IV
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
A. Pengertian MNC
B. KEKUATAN BERSAING MNC
C. EFEK GLOBAL MNC
BAB V
NERACA PEMBAYARAN
A. Pengertian Neraca Pembayaran
B. MASALAH-MASALAH EKONOMI INTERNASIONAL TERKINI
C. Pos-pos Neraca Pembayaran
3. BAB VI
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
A. Mekanisme Neraca Pembayaran
B. Klasifikasi Pos-Pos Dalam Neraca Pembayaran
BAB VII
CARA-CARA MELAKUKAN
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
A. Cash
B. Open Account
C. Commercial Bills of Exchange
D. Letters of Credit
E. Private Compensation
4. BAB I
KEBIJAKAN NON TARIF
D. Hambatan Non-Tarif (Non-Tariff Barrier)
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan
perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady).
B. Kuota
Kuota merupakan salah satu cara melakukan proteksi yang sifatnya nontarif.
Kuota adalah suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang
dapat diimpor. Hal ini dilakukan apabila pemerintah tidak melakukan pelarangan
impor suatu barang tetapi tidak juga ingin menarik bea masuk atau tarif karena
khawatir akan menaikkan harga dalam negeri. Kuota ada empat macam, yaitu
kuota mutlak, kuota negociated, tariff kuota, dan mixing kuota. Satu per satu
dijelaskan berikut ini.
a. Kuota mutlak (absolute/unilateral quota) yaitu penentuan kuota secara
sepihak
b. Negociated/bilateral quota, yaitu penentuan kuota menurut perjanjian antara
kedua belah negara pengimpor dan pengekspor.
c. Tarif quota, yaitu pemerintah mengizinkan pemasukan barang ke dalam
negeri dengan jumlah tertentu dengan tarif yang diturunkan selama jangka
waktu tertentu
d. Mixing quota, yaitu campuran dari ketiga macam kuota tersebut dimana
pemerintah mengizinkan barang atau komoditas tertentu masuk dan dalam
jumlah tertentu melalui suatu perjanjian dengan negara mitra dagang dalam
jangka waktu tertentu.
Dampak dari pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan
naik dan permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik
akan turun sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat.
5. Menurut GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal
sebagai berikut:
a. Untuk melindungi hasil pertanian;
b. Untuk menjaga keseimbangan balance of payment;
c. Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
Larangan Ekspor/Impor
Mengapa kegiatan ekspor/impor dilarang? Jika demikian, bukankah hal ini
berarti meniadakan perdagangan internasional? Dalam perdagangan
internasional dikenal prinsip-prinsip perdagangan bebas. Artinya, perdagangan
yang dilakukan sepenuhnya didasarkan pada keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif sehingga ada beberapa kalangan yang berpendapat
bahwa kebijakan proteksi ekspor/ impor justru akan merugikan kedua belah
pihak (negara eksportir dan importir). Untuk itu, dalam pertemuan World Trade
Organization (WTO) di Maroko disepakati untuk menghapuskan proteksi paling
lambat tahun 2020.
Proteksi yang biasa dilakukan, yaitu dengan pemberlakuan larangan
ekspor/impor produk/jasa tertentu. Misalnya, di Indonesia pernah terdapat
larangan ekspor rotan yang berasal dari hutan alam dalam bentuk asal atau
setengah jadi. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk
jadi rotan asal Indonesia di pasar internasional dan untuk mengatasi kelangkaan
bahan baku rotan untuk industri. Di bidang impor, misalnya larangan impor gula,
beras, dan tekstil. Larangan ini bertujuan untuk melindungi produsen di dalam
negeri.
E. Subsidi
Apa alasan pemerintah memberikan subsidi dalam perdagangan
internasional? Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka
pemerintah memberikan subsidi kepada produsen. Misalnya, di pasar dalam
negeri terdapat produk elektronik buatan dalam negeri dan buatan luar negeri
6. (impor). Kedua jenis barang tersebut mempunyai kualitas yang sama baiknya.
Maka, produsen diberikan subsidi agar dapat menjual produknya dengan harga
murah sehingga daya saing produk dalam negeri meningkat. Subsidi yang
diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan pajak,
fasilitas kredit, dan sebagainya. Apakah tujuan pemberian subsidi? Apa pula
manfaatnya?
Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di
dalam negeri dan agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah
sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap barang-barang impor maupun di
pasar ekspor dan dapat mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri.
Manfaat yang dapat diperoleh dari subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan
konsumen karena jumlah konsumsi tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri
tetap bahkan dapat turun. Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga
konsumen/masyarakat dapat menilai besarnya manfaat dan kerugiannya secara
langsung, subsidi bersifat lebih adil karena dapat dibiayai oleh pemerintah dengan
penggunaan pajak pendapatan yang progresif terhadap wajib pajak yang potensial.
7. F. Dumping
Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga secara internasional
(international price discrimination) yang dilakukan dengan menjual suatu komoditi
di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar konsumen
di dalam negeri.
Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut.
a. Persistant dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan
(continous) dari suatu perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh laba
maksimum dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri
daripada di luar negeri.
b. Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di
luar negeri dengan harga yang lebih murah untuk sementara (temporary),
sehingga dapat mematikan atau mengalahkan perusahaan lain dari
persaingan bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga kembali
dinaikkan untuk mendapatkan laba maksimum.
c. Sporadic dumping, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di
luar negeri dengan harga yang lebih murah secara sporadic dibandingkan
harga di dalam negeri karena adanya kelebihan produksi di dalam negeri.
Pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap
sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negara
lain. Untuk itu, WTO sebagai organisasi perdagangan dunia menganut prinsip
nondiskriminasi (Nation Treatment Clause/NTC). Nation Treatment Clause/NTC
merupakan prinsip memberi perlakuan yang sama terhadap produk luar negeri
maupun produk dalam negeri. Sesuai ketentuan WTO, bagi negara yang dirugikan
dapat mengambil tindakan anti dumping duties (tindakan anti dumping), misalnya
pemerintah Amerika Serikat melarang udang dari Cina masuk ke negaranya sebagai
akibat dari politik dumping yang dilakukan pemerintah Cina terhadap udang yang
diekspor ke AS.
8. BAB II
VALUTA ASING
G. Pengertian Valuta Asing
Valuta asing adalah jenis-jenis mata uang asing yang digunakan sebagai alat
pembayaran di negara lain. Perbandingan nilai valuta asing satu negara dengan
negara lain dikenal dengan istilah kurs, nilai tukar, atau exchange rate. Nilai
tukar valuta asing menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Nilai kurs dipandang dari segi
pedagang valuta asing terdiri atas kurs beli dan kurs jual. Kurs beli adalah jumlah
rupiah yang dibayarkan pedagan valuta asing untuk memperoleh satu satuan
mata uang asing. Kurs jual adalah jumlah rupiah yang diperoleh apabila
pedagang valuta asing menjual mata uang asingya. Penentuan nilai kurs sangat
bergantung pada sistem kurs yang dianut suatu negara.
H. Sistem Kurs sebagai berikut.
2. Sistem pasar bebas (kurs bebas) apabila transaksi jual beli valuta asing
berubah-ubah sesuai perubahan permintaan dan penawarannya.
3. Sistem stabilisasi kurs (kurs distabilkan) apabila nilai kurs berubah-ubah
dalam batas-batas yang kecil karena ada kebijakan dari pemerintah.
4. Sistem kurs tetap (kurs tetap) apabila pemerintah menentukan nilai kurs
pada nilai tertentu.
I. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing
Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta
asing adalah sebagai berikut :
1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan
akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan
atribut suatu aktiva.
2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
9. 3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang
relevan.
4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada
tingkat yang berlaku sekarang.
5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi
dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh
suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh
perusahaan.
7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang
menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.
8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian
barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-
syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional
perusahaan.
9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang
berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang
lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang
(1) Dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan
metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan
(2) Disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan
pelapor.
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs
forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan
atau menggunakan kasnya.
10. 13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat
suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata
uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar
negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima
sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu
piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan
akuntansi perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan
keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang
pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva,
kewajiban, pendapatan dan beban.
J. Faktor yang Memengaruhi Perubahan Kurs
Perubahan kurs dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
2. Perubahan harga barang-barang ekspor dan impor.
3. Kenaikan tingkat harga umum di dalam negeri.
4. Perubahan cita rasa atau selera masyarakat.
5. Perubahan tingkat bunga dan pengembalian investasi.
K. Fungsi Valuta Asing
Valuta asing bagi setiap negara saat ini memiliki peran yang cukup besar dalam
melakukan hubungan dengan luar negeri, terutama hubungan dagang atau
perdagangan internasional. Adapun fungsi dari valuta asing antara lain dapat
dipergunakan sebagai :...
11. Alat Tukar Internasional : Valuta asing dapat dipergunakan sebagai alat
perantara untuk mengadakan tukar-menukar barang atau jasa dengan negara
lain. Contohnya, jika Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika
Serikat maka pembayarannya tidak dilakukan dengan mata uang rupiah,
tetapi menggunakan valuta asing (misalnya dengan Valas Dollar Amerika
Serikat).
Alat Pembayaran Internasional : Jika pemerintah mempunyai utang dari
negara lain maka pembayaran cicilan utang dan bunganya harus dilakukan
dengan valuta asing. Dalam hal ini valuta asing dapat dipergunakan sebagai
alat untuk mengadapakan pembayaran dengan negara lain.
Alat Pengendali Kurs : Kurs sendiri dapat diartikan sebagai perbandingan
nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain, dimana kurs
mata uang suatu negara bisa menguat ataupun melemah.Valuta asing dapat
digunakan sebagai dapat alat untuk mengendalikan kurs/nilai rupiah
terhadap mata uang asing.
Alat Memperlancar Perdagangan Internasional : Adanya valuta asing
akan mempermudah dan memperlancar suatu negara dalam mengadakan
perdagangan dengan negara lain. Valuta asing berfungsi sebagai alat tukar
atau mempermudah perdagangan internasional. Tentunya jika tidak ada
valuta asing maka perdagangan antarnegara akan mengalami kesulitan,
karena perdagangan hanya dapat dilakukan dengan cara tukar-menukar
barang dengan barang atau barter.
L. Jenis-Jenis Valuta Asing
Valuta asing dapat dibedakan jika ditinjau dari jenisnya yakni terbagi atas dua
kelompok, antara lain..
Valuta Asing Fisik : Valuta asing fisik adalah uang asing dalam pengertian
uang asing yang sebenarnya artinya, uang asing dalam pengertian ini
berbentuk uang kartal baik dalam bentuk coin (uang logam), uang kertas
negara maupun uang kertas bank. Dalam jenis valuta asing fisik ini sama
dengan pengertian uang kartal, valuta asing ini dapat dipakai dalam
perdagangan internasional.
12. Valuta Asing Non-Fisik : Valuta asing dalam bentuk surat-surat
berharga/uang giral seperti dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque,
internasional money order dan lain-lain.
Dilihat dari bentuknya, jenis valuta asing yang umum di jual belikan dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian antara lain...
Mata Uang Asing : Mata uang asing seperti mata uang Euro Dollar,
Yen Jepang, Dollar Amerika Serikat, Frank Swiss, Dollar Canada,
Deutch Mark Jerman dan lain-lain
Saldo Kredit : Saldo Kredit yang terdapat pada bank-bank devisa
suatu negara di luar negeri
Surat-surat Wesel Luar Negeri : Surat-surat wesel luar negeri ini dapat
kita ketahui dengan contoh seperti berikut : ada seorang eksportir
Indonesia menarik wesel atas Importir (dari negara lain).
Hak-Hak Penerimaan Pembayaran : hak-hak penerimaan pembayaran
dari penduduk negara dalam bentuk yang berbeda dengan tingkat
likuiditas yang terbilang tinggi.
13. BAB III
PERUSAHAAN MULTI NASIONAL
A. Definisi Perusahaan Multinasional
Perusahaan bisnis multi nasional adalah perusahaan yang memiliki
beberapa pabrik yang berdiri di negara yang berbeda-beda. Penyesuaian dengan
budaya di tiap negara yang dimasuki adalah suatu keharusan untuk dapat
bertahan dan sukses. Dengan mendirikan banyak unit produksi di negara lain
diharapkan dapat menghemat biaya ongkos produksi dan distribusi produk
hingga sampai ke tangan konsumen akhir.
- Pengertian Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional atau PMN adalah perusahaan yang berusaha di banyak
negara, perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki
kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya
memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen
global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana
banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global,
karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga
sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi
politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan
negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan
fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan
aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-
negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN,
seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik
atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
14. PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang
tertentu yang mereka butuhkan.Perusahaan multinasional pertama muncul pada
1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat
dari Perusahaan Hindia Timur Britania.
E. Sifat-sifat Perusahaan Multinasional
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan
Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-
usaha pengolahan/manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua negara.
Perusahaan Mutinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing
langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu. Sebagian
besar dari penanaman modal asing di negara-negara sedang berkembang
diusahakan di bidang sumber daya alam, sisanya dibidang pengolahan,
perdagangan, prasarana, transport, perbankan, turisme, dan jasa-jasa lainya.
Jenis-Jenis Struktur Organisasi Perusahaan Multinasional
Setiap struktur membutuhkan pemrosesan informasi masing-masing Devinisi
Fungsional Sedunia
a. Diorganisasi bedasarkan fungsi
b. Bidang fungsional anak perusahaan melaporkan langsung kepasangan
fungsional mereka diperusahaan induk.
c. Perencanaan strategis dilakukan eksklusif puncak din perusahaan induk karena
data yang mengintregasikan seluruh operasi tidak dapat pada level rendah.
Divisi internasional
a. Semua anak perusahaan melapor pada divisi internasional MNC yang dipisah
dari divisi Domestik.
Wilayah Geografis
a. Tiap wilayah bertanggung jawab atas anak perusahaan yang berlokasi
dalam
b. Batasnya
15. c. Tidak adanya komunikasi antar wilayah.
d. Hubunan pelapor antara anak dan induk.
Divisi produk sedunia
a. Divisi ini bertanggung jawab pada operasi mereka sendiri diseluruh dunia.
b. Membantu mengenali berbagai ragam kebutuhan dari berbagai anak
perusahaan.
Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multi Nasional Kebaikan Perusahaan
Multinasional
1. Menambahkan devisa negara melalui penanaman di bidang ekpor,
2. Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri,
3. Memodernisir industri
4. Ikut mendukung pembangunan nasional
5. Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru
Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didirikan dapat mempengauhi
kekusaan ekonomi negara. Tetapi, jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya
tidak banyak.
Perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk
menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak. Dapat
merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
Sifat MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di
luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni
dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar
negeri.
16. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu
dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin
menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak
dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda.
Ada MNC yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan
induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk
menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh
untuk ekspansi vertiakal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan
cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di
proses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi
horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan
kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar
negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis internasional
seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu
menunjukkan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan
kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang
bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat
membuka kantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan
perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk
menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang
produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat
menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah Negara
dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan
sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan
investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu
keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat
mengimbangi risiko yang tinggi.
17. F. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri
adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar
negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor,
mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk
mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di samping itucabang di luar
negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan purna jual sangat
penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh
cabang luar negeri
b. Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain.
Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di
Negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain
yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila
mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga
barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor.
Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di
luar negeri.
Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai keuntungan
maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai Negara menjadi
pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi di Negara
yang upah buruhnya rendah (biasanya Negara berkembang), terutama apakah
produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang
sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya
pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan
membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya transport, pajak
yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi MNC.
18. o Faktor Non Ekonomi
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk
ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu
diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari.
Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap
perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang
dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan
menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara
penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat
perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari
pengalaman (sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan
asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang tak
kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima. Keadaan
politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara
itu.
19. BAB IV
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
A. Pengertian MNC
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC)
maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup semua
karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC.
Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus dipenuhi
sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya
apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang
mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara. Sedang yang lain memberi
definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah Negara dimana perusahaan
itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh cabangnya
di Negara lain. Untuk lebih sederhananya baiklah MNC kita beri definisi saja
sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi
produksinya terletak dibeberapa Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya
dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut
dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.
B. KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi
internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat
berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh
beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi antar
perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding
kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah
20. yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari
MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena
penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat
menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri
tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir
dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar
biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini
secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan
diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara
misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian
tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan
internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan
memudahkan MNC mencari sumber dana internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi
horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga
atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang
diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan
produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan
melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan
membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat
ditransfer tanpa bias dideteksi.
C. EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan
kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC
21. dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia
secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor
dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di
cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC
juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian
menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang
rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar
negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya
menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah)
investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi
MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh
karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam
kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan
efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai
berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil
diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan
biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang
komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi
yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya
spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor
produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative
advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong
spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan
keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini
dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu
Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi
cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC
melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga
22. dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat
memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam
pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan
adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya
perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya
riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan
perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis
sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat
menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC
juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang
optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk
menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input,
produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah
pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi
kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru.
Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout
potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel
maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs)
bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan
pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi
ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak
lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan
menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif
maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya
untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka
MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga
dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC
dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan
dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara
global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan.
23. BAB V
NERACA PEMBAYARAN
A. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan
yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi
internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan penduduk
negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk
di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan,
badan hukum, dan pemerintah.
Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran
internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit.
Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk
suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain,
sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi
penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Necara pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.
1. Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya
kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran
tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut
menimbulkan kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia,
sehingga transaksi jasa tersebut merupakan transaksi debit yang dicatat
dalam neraca pembayaran dengan tanda minus (–).
2. Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau
bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca
24. pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Contoh:
Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan
hak untuk menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut
merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan
tanda positif (+).
B. MASALAH-MASALAH EKONOMI INTERNASIONAL TERKINI
Ekonomi internasional telah mengalami perkembangan pesat terutama
dalam dua dekade terakhir. Pertama, pusat perdagangan secara pelan tapi pasti
mulai bergeser dari wilayah samudra atlantik yang di dominasi Amerika Serikat
dan Eropa ke wilayah samudra pasifik yang memunculkan negara-negara Asia
Timur dan Asia Tenggara. Kedua, arus barang dan jasa dari satu negara ke
negara lain sudah sedemikian lancar, sehingga negara-negara seakan-akan tanpa
batas. Namun demikian, seiring dengan perkembangan pesat dalam perdagangan
dunia, muncul pula permasalahan serius.
1. Masalah Proteksionisme
25. Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari
globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan
perdagangan, namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara
maju (developed countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih
melindungi petaninya dari persaingan internasional. pemberian subsidi
ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan.
2. Masalah Fluktuasi Kurs
Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang
sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan
menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar
keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi
sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia.
3. Masalah Pengangguran
Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam
jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya.
Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk
miskin dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa
penduduk kata dan berpenghasilan tinggi.
4. Masalah Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yang cukup parah yang menghantam sebagian negara-
negara Asia Timur dan Tenggara termasuk Indonesia, yang hingga kini
sebagian dari negara-negara korban krisis belum pulih sepenuhnya. Meski
bertumbuh namun laju pertumbuhan ekonomi di sebagian wilayah Asia
tidak setinggi pada waktu sebelum krisis ekonomi terjadi.
5. Masalah Inequalities
Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang
dihadapi negara-negara paling miskin di dunia terutama di benua Afrika.
Perdagangan internasional belum mampu mengurangi angka kemiskinan
di negara-negara miskin yang paling miskin. Hal ini disebabkan oleh nilai
jual komoditi negara miskin sangat rendah dibanding komoditi negara
maju yang nilai jual produknya relatif lebih tinggi. Bayangkan bagaimana
segudang komoditi pertanian yang harus dihasilkan dengan menggunakan
26. lahan yang begitu luas hanya ditukarkan dengan satu buah sepeda motr
yang diproduksi oleh negara maju.
C. Pos-pos Neraca Pembayaran
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan
jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor
barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-
barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata
(visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang
tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya
ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang
yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya
apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways
dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi
jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga
biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi
jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan
sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya
dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos
transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti
moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos
transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos
tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction)
termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk
dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment)adalah semua transaksi
penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan
27. penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam
modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden
dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil
penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat
pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya,
keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil
dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi
debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di
dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral
transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak
mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar
harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi
hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya
untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak
dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral
transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way
transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi
tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa,
seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang
sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi
unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak
debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct
investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli
saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung
28. oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara
lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh
penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman
modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi
penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara
lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi
kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya
jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada
penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka
panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit,
sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang
apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara
lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua
bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term
loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit
yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama
dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka
pendek sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term
loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. Pos Sektor Moneter
29. Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-
lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah
transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-
pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan,
pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula
transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account),
seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka
pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan
investment account lebih besar dari penerimaan pada current account
dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut
merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos
sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai
neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat
jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special
Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral
berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan
likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan
berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas
yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula
dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
30. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-
transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank
sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari
luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian
valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-
masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-
perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu
gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit,
sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di
sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-
transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet.
Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai
sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan
selalu sama (balance).
Komponen, Mekanisme, dan Pengaruh Neraca pembayaran
(balance of payment) - adalah catatan (dokumen) sistematis yang
mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident)
suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa tertentu (1
tahun). Pada umumnya transaksi-transaksi ekonomi internasional
berupa pemindahtanganan hak milik atas suatu barang atau jasa dari
penduduk negara yang satu dengan penduduk negara lain, termasuk di
dalamnya perubahan susunan dan nilai utang piutang serta kekayaan
penduduk negara yang bersangkutan. Selanjutnya, untuk menyusun
neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional,
perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit di mana
antara jumlah debit dengan kredit harus selalu seimbang.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai transaksi debit dan transaksi
kredit.
31. 1. Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya
kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran
tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut
menimbulkan kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia,
sehingga transaksi jasa tersebut merupakan transaksi debit yang dicatat
dalam neraca pembayaran dengan tanda minus (–).
2. Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau
bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca
pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.
Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut
menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari Malaysia, maka
transaksi tersebut merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca
pembayaran dengan tanda positif (+). Neraca pembayaran Indonesia atau
neraca pembayaran luar negeri dapat diperoleh dari beberapa penerbitan
resmi, di antaranya sebagai berikut.
o Nota keuangan dan RAPBN yang diterbitkan setahun sekali untuk
masing-masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan
Republik Indonesia.
o Bank Indonesia: Laporan tahun pembukuan, yang diterbitkan setiap
tahun sekali untuk masing-masing tahun anggaran oleh Bank
Indonesia
o Statistik Ekonomi–Keuangan lndonesia, yang diterbitkan dua bulan
sekali oleh Bank Indonesia.
o Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia, yang
diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik setahun sekali.
o Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik
sebulan sekali.
Komponen Neraca Pembayaran
32. o Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi
ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar
transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu
negara dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor
barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi
dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade)
yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang
dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang
merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi
ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor
dicatat di sisi debit.
2. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi
penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman
modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal
asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga,
dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen
merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan
transaksi debit.
3. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi
satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan
kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi
unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer
unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau
bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi
debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau
bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
33. 4. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua
transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual
beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara
dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian
saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain,
maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi
penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan
perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
5. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua
transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih
dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi
kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran
kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang
dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau
mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain,
maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi
transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan
dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat
di sebelah debit.
6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term
Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua
transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari
satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap
transaksi-transaksi pada current account (transaksi
perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral)
dan investment account (transaksi penanaman modal
34. langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang
jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
account dan investment account lebih besar daripada
penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit
yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary
acomodating.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi
internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor
barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi:
transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan
transaksi unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan
dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan
aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah.
Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal
langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan
transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening
penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak
sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya
rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai
transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional
(NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
35. BAB VI
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
A. Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca
pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price
effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real
balance effects).
B. Klasifikasi Pos-Pos Dalam Neraca Pembayaran
Pengelompokkan dalam pos-pos dasar neraca pembayaran yang banyak
dijumpai dalam bidang ekonomi internasional, yaitu
1. Transaksi Dagang (Trade)
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan
jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor
barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-
barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata
(visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang
tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction).1[8]
Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos
transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran
Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat
36. Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya
termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga
biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi
jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan
sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya
dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos
transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti
moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos
transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos
tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction)
termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk
dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal (income on investmen)
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi
penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan
penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam
modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden
dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil
penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat
pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya,
keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil
dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi
debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral (unilateral transaction)
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di
dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral
transfer).
Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak
mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar
harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi
hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk
37. menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan
kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction),
atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction),
atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi
dengan prestasi balasan.
Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media
massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu
yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi
unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak
debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung (direct investment).
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct
investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli
saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh
penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk
suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal
langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan
saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang
mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang (longterm loan)
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit
yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli
surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain,
akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca
pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet
pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli
obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini
dipisahkan menjadi dua bagian:
38. a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term
loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek (short-term loan)
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit
yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan
pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek
sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term
loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. Pos Sektor Moneter (current account)
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas
moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi
pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap
transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account),
seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer
unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman
modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka
panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran
current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada
current account dan investment account, maka akan terdapat suatu
perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo
kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut
sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
39. b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika
cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing
Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara
akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri
negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini
dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-
transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka
pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-
transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral
maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri
akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar
negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-
perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold
out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan
gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi
kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos
selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet
dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance).
40. BAB VII
CARA-CARA MELAKUKAN
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha
dapat menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:
1. Cash
2. Open account
3. Commercial bills of exchange
4. Letters of credit
5. Private compensation
A. Cash
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada
saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak
disukai oleh pembeli (importir) karena:
harus tersedia uang kas yang cukup besar
kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan
belum kenal baik dengan importir.
B. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account
barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar
serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau
terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar
ditanggung eksportir, misalnya:
41. Eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan
dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi
tanggungannya.
Cara ini akan baik digunakan apabila:
1. Pembeli sudah kenal dengan baik
2. Keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
3. Dekat dengan pasar
C. Commercial Bills of Exchange
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering
disebut draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi
perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu
tertentu di masa datang. Surat perintah semacam ini sering disebut wesel.
Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada
draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade
drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman
serta asuransi barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam
hubungan dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
1. Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada
pembeli. Jadi mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat
pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut
2. Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya
datang
3. Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal
tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut
D. Letters of Credit
42. Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan
importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan
letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
pebeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar
wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of
credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin
pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi
dengan L/C ini, yakni confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara
eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang
dikeluarkan oleh Issuer.
Langkah-langkah pembayaran dengan L/C
Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi
permohonan pembukaan L/C
Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank.
Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir,
sebaliknya importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan
oleh bank
Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia
bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir
Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk
memberikan advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu
membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan
pembayaran L/C
Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas
Issuing Bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen
43. pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen
tersebut
Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan
kepada Issuing Bank
Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang
dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah
menandatangani trust receipt
Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir
membayar kepada Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran
dengan menggunakan L/C
E. Private Compensation
Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indonesia Amerika
Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)kepada John
Ranu Berpiutang $400 (= Rp.166.000,00)kepada Arien
Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar
utangnya dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen
membayar utang dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John.
Dengan demikian utang piutang tersebut dapat diselesaikan pembayarannya
tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain. Hanya saja kesulitannya dalam
mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piutang dalam jumlah
yang sama.