Disampaikan pada Pengembangan Motivasi Peningkatan Kinerja Pasca Lomba Desa dan Kelurahan, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri
Yogyakarta, 6 Juli 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Lokakarya Inovasi Birokrasi di Era Disrupsi, diselenggarakan oleh Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 30 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan untuk Diklat Reformasi Birokrasi Angkatan 6, BPSDM Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 31 Oktober 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Lokakarya Inovasi Birokrasi di Era Disrupsi, diselenggarakan oleh Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 30 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan untuk Diklat Reformasi Birokrasi Angkatan 6, BPSDM Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 31 Oktober 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Workshop Pengembangan Inovasi Desa
Tigaraksa, 31 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dengan Tema “Menyongsong Kemandirian Desa Melalui Kolaborasi dan Sinergi Multi-Stakeholder”
PKP2A I LAN – Jatinangor, 15 Maret 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Trigger Presentation untuk Penguatan Pelayanan Publik di ANRI
Jakarta, 11 Desember 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Dr . Tri Widodo W Utomo, SH, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Disampaikan dalam Diklat Change Management and Innovation Pemprop DKI
Jakarta, Agustus-September 2022
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Pelatihan Revolusi Mental Membangun Karakter Kepemimpinan yang Melayani Masyarakat”, diselenggarakan oleh Pusdiklat Teknis Fungsional LAN-RI,
Jakarta, 30 September 2015
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Knowledge Sharing Politeknik STIA-LAN
Bandung, 3 Maret 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Workshop Pengembangan Inovasi Desa
Tigaraksa, 31 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Lokakarya Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dengan Tema “Menyongsong Kemandirian Desa Melalui Kolaborasi dan Sinergi Multi-Stakeholder”
PKP2A I LAN – Jatinangor, 15 Maret 2017
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Disampaikan pada Workshop Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan, diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Jambi
24 Februari 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara RI
Trigger Presentation untuk Penguatan Pelayanan Publik di ANRI
Jakarta, 11 Desember 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Dr . Tri Widodo W Utomo, SH, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Disampaikan dalam Diklat Change Management and Innovation Pemprop DKI
Jakarta, Agustus-September 2022
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM INOVASI PELAYANAN PUBLIK: Sebuah Aktualisasi Revolus...Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada “Pelatihan Revolusi Mental Membangun Karakter Kepemimpinan yang Melayani Masyarakat”, diselenggarakan oleh Pusdiklat Teknis Fungsional LAN-RI,
Jakarta, 30 September 2015
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Knowledge Sharing Politeknik STIA-LAN
Bandung, 3 Maret 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013ALI YASIN
Desa maju dengan usaha. Tangan orang desa terampil dan tidak manja. Aneka produk yang difasilitasi PNPM MPd Jawa Barat sukses menambah perkapita. Inilah salah satu potret keberhasilan pemberdayaan ekonomi desa.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Kiprah dan prakarsa PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Barat tetap luar biasa. Membangun solidaritas, pengetahuan, aksi dan tentunya perubahan patut direkam untuk dijadikan inspriasi seperti dalam buletin ini
Lokasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini berada diatas tanah Kas Desa Panggungharjo yang berada diwilayah pedukuhan Sawit dan Kweni dengan luas sekitar 10 Ha. Kawasan Agropolitan Panggungharjo merupakan Kawasan Terpadu yang meliputi : Wisata, Bisnis, Budidaya, Tempat Pendidikan-Pelatihan-Penelitian (teknik dan manajemen). Posisi Geografis Desa Panggungharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta yang merupakan ‘pintu gerbang utama’ memasuki Kabupaten Bantul, merupakan kawasan strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi-bisnis berbasis perdesaan.
Posisi Desa Panggungharjo sebagai Juara Lomba Desa Nasional 2014, yang merupakan salah satu tujuan utama kegiatan study banding dan tempat pembelajaran dari Desa-Desa diseluruh indonesia. Dari sisi sumberdaya manusia di Desa Panggungharjo mencapai Indeks Pendidikan 69,55 ditahun 2013, berada jauh diatas indeks pendidikan nasional yang pada tahun 2012 yang hanya sebesar 62,90. Hal ini merupakan bukti kekuatan dan kemampuan warga Panggungharjo dalam mengelola dan mengembangkan aset Kawasan Agropolitan ini.
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...Tri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Webinar #1 Ditjen PKP Kementerian Desa dan PDTT dengan Tema "Temu Kenali Ide dan Potensi Usaha dalam Menghadapi New Normal".
Jakarta, 23 Juli 2020
Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
Disampaikan pada Refreshment Pelatih PKAD dan Sertifikasi Pelatih Aparatur Pemerintahan Desa Angkatan III dan IV, Direktoral Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri
Jakarta, 20 Juni 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Similar to Inovasi Desa Berbasis Potensi dan Peran Motivator Desa (20)
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Kebijakan Publik Series #4, Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI)
Jakarta, 16 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada Lokakarya Persiapan IKK 2024 dan Penganugerahan Hasil Pengukuran IKK Kemenkes Tahun 2023
Jakarta, 30 April 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan pada “Evaluasi Dampak Diklat”, diselenggarakan
oleh BPSDM Provinsi Jawa Timur
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Surabaya, 7 Maret 2024
Disampaikan pada “Rapat Koordinasi BPSDM se Kalimantan Utara
Tarakan, 29 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI
Materi Drum-up Kelas Inovasi, diperuntukkan bagi Tim Adhiganapraya LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Hukum dan HAM dengan tema “Mewujudkan Kebijakan yang Berkualitas untuk Kinerja Kemenkumham yang Berdampak”
Jakarta, 22 Februari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Keynote Speech Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jakarta, 15 November 2023
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Temu Inovator (Innovation Summit) Kabupaten Bogor
30 Januari 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Webinar Seri 2 ASN Belajar BPSDM Jawa Timur
18 Januari 2024
Belajar Bersama Widyaiswara LAN
Diselenggarakan oleh Pusbangkom TSK LAN
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Inovasi Desa Berbasis Potensi dan Peran Motivator Desa
1. Inovasi Desa
Berbasis Potensi &
Peran Motivator Desa
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Pengembangan Motivasi
Peningkatan Kinerja Pasca Lomba Desa dan Kelurahan,
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri
Yogyakarta, 6 Juli 2023
2. “Dalil”
Tidak ada desa/kelurahan yang tidak punya
potensi dan sumber daya; yang ada adalah
desa/kelurahan yang belum mampu mengenali
potensinya.
Tidak ada desa/kelurahan tertinggal/miskin,
yang ada adalah desa/kelurahan yang belum
mampu mengoptimalkan sumber dayanya.
Potensi adalah entry point termudah untuk
melakukan inovasi guna mengakselerasi
kesejahteraan masyarakat.
Keberadaan & peran agen perubahan atau
motivator di tingkat desa menjadi faktor
kunci untuk mengakselerasi perubahan dan
inovasi.
“Rumah Kurcaci” Dusun Grendel, Desa Punong,
Kec. Pakis, Kab. Magelang
3. Indeks Desa Membangun
(Komposit dari Indeks Ketahanan Sosial, Ketahanan Ekonomi, dan Ketahanan Lingkungan)
Sumber : www.kemendesa.go.id
4. Prosentase Jumlah Penduduk Miskin
Berdasarkan Wilayah
Persentase Penduduk Miskin Menurut
Tipe Daerah Tempat Tinggal
Sumber: BPS Provinsi Yogjakarta, 2023
Potret Kemiskinan di DIY
5. 5
“Kita harus mencari sebuah model
baru, cara baru, nilai-nilai baru
dalam mencari solusi dari setiap
masalah dengan inovasi.
Kita harus menuju pada sebuah
negara yang lebih produktif, yang
memiliki daya saing, yang memiliki
fleksibilitas yang tinggi dalam
menghadapi perubahan”
Inovasi untuk Solusi
Pidato Presiden Joko Widodo dalam
Visi Indonesia
Sentul 14 Juli 2019
11. Inspirasi Inovasi Desa
Sedimen Waduk Sempor & Wadaslintang dibuat
batu bata
Ikan yang tadinya dianggap tidak berharga, kemudian
dibudidayakan sehingga menembus pasar ekspor ke
Jepang
12. Café Sawah, Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon,
Kabupaten Malang
Jungle Café, Jibru, Belik, Kecamatan Trawas, Kabupaten
Mojokerto
Inspirasi Inovasi Desa
15. Potensi
Potensi
Potensi
Potensi
Lainnya yg
Lainnya yg
Lainnya yg
Lainnya yg
belum
belum
belum
belum
tergali
tergali
tergali
tergali
Batu
Batu
Batu
Batu
Terubuk
Terubuk
Terubuk
Terubuk
Kayu
Kayu
Kayu
Kayu
Ikan
Ikan
Ikan
Ikan
Nila
Nila
Nila
Nila
Pohon
Pohon
Pohon
Pohon
Aren
Aren
Aren
Aren
Bambu
Bambu
Bambu
Bambu
16. DAMPAK
INOVASI
DAMPAK
INOVASI
Penambahan nilai produk:
dari bahan mentah menjadi hasil olahan
contoh: nira menjadi gula semut; kolang-kaling menjadi
kerupuk; ikan oskar menjadi abon.
Packaging dan branding produk yang menarik
Penambahan lapangan kerja:
ibu rumah tangga menjadi kelompok pengrajin gula
semut, kerupuk kolang-kaling, dan abon ikan
Peningkatan penghasilan:
1 Kg gula gandu = Rp.18.000 menjadi
1 Kg gula semut = Rp. 40.000
Perluasan pasar:
produk kerupuk kolang-kaling dijual sampai ke
Kab. Bekasi, Kab. Karawang, Kab. Tasikmalaya,
Kab. Sukabumi serta penjualan secara online melalui Market
Place. Sebelumnya pemasaran hanya di
Kab. Purwakarta.
17. Sosok Motivator Desa
“Awalnya, Mak Eroh hanya ingin mengalirkan air
ke sawah seluas 400 meter persegi miliknya. Tapi
tanpa disangka upayanya selama dua tahun
(1985-1987) malah membawa manfaat bagi
penduduk di dua kecamatan, Cisayong dan
Indihiang. Saluran airnya mampu mengaliri
ribuan hektare sawah di dua kecamatan
tersebut. Wanita yang hanya berpendidikan
hingga kelas tiga sekolah dasar ini berjuang
membuat saluran air selama 47 hari”
http://news.liputan6.com/read/69483/mak-eroh-wanita-baja-
dari-tasikmalaya
18. Sosok Motivator Desa
HASIL/MANFAAT:
o Tak ada lagi tanah
terbengkelai
o Kaum muda di desa memiliki
pekerjaan dan usaha
o Menghapus kerentanan
konflik antar warga, keluarga
dan suku
o Pangan berlimpah
o Migrasi tenaga kerja
berkurang
o Menguatnya relasi antar
warga
o Pemerataan kesejahteraan
Sumber: Sri Palupi, Problematika di Pedesaan dan
Ragam Inovasi di Pedesaan, Seminar di LAN-RI,
Desember 2016
19. Sosok Motivator Desa
Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong
Ponorogo, biasa dikenal warga sekitar sebagai
“Kampung idiot / Tunagrahita” yang berada di
tanah tandus kering kawasan lereng gunung
kapur.
Warga desa menjadikan nasi Gaplek atau
Tiwul sebagai makanan utamanya selama
bertahun-tahun, alhasil, banyak dari
warga mengalami masalah gizi buruk yang
menjadi penyebab retardasi mental.
Kini dari kolam lele seluas 1x2 meter
dibelakang rumah mereka, mereka dapat
menghasilkan peghasilan sendiri yang
diperoleh dari hasil penjualan 1000 lele per
kolam. Dengan laba antara Rp. 150.000 - Rp.
250.000 per tiga bulan sekali inilah mereka
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan
tidak menggantungkan dii pada Bantuan
Sosial.
20. Edy Supriyanto merintis kelompok usaha yang
menopang perekonomian para penyandang disabilitas di
Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia memulainya dengan
mendirikan Paguyuban Difabel Sehati Sukoharjo pada
Mei 1997.
Paguyuban ini melakukan pendataan secara mandiri,
menyampaikan ke perangkat desa dan melakukan
sosialisasi, pendampingan, pembinaan serta
pengembangan potensi dari para penyandang
disabilitas, sebagai program desa inklusi.
Kini, sudah ada 34 desa inklusi yang berhasil dibangun di
Sukoharjo. Misinya bukan hanya meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap para penyandang
disabilitas tetapi juga menciptakan kemandirian
ekonomi.
Sosok Motivator Desa
21. Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memiliki
Agrowisata Bulak Barokah.
Objek wisata ini dirintis oleh Rasim, kepala desa
langgongsari periode 2013-2019. Budidaya
durian Bawor menjadi inovasi yang
dikembangkan di desa ini.
Tak hanya itu, pembuatan biogas, gula kelapa
dan pembudidayaan jamur juga menjadi inovasi
desa Langgongsari. Semuanya berdasarkan
kejelian Rasim melihat potensi yang ada di
desanya.
Sosok Motivator Desa
24. Epilog: Membangun Desa dg Cinta
Setiap orang pasti memiliki alasan mengapa
mau melakukan perbuatan tertentu. IKIGAI
adalah konsep Jepang yang berarti ”alasan
atas eksistensi diri”.
Apapun alasan Anda, pastikan CINTA sebagai
alasan yang paling mendasar terhadap
keberadaan kita & terhadap apapun yang
kita lakukan (termasuk untuk berinovasi).
Cinta adalah satu-satunya hal yang dapat
membuat PERBEDAAN. Cinta adalah unsur
yang mampu membuat seseorang rela
bekerja tanpa pamrih dan berkorban
apapun.
Namun, cinta saja tidak cukup. Ia harus
didampingi dengan kecakapan dalam
melakukan sesuatu. Kombinasi Cinta +
kecakapan adalah PASSION.