Lumbung Desa adalah program ketahanan pangan yang membangun usaha produktif berbasis sumber daya lokal desa seperti pertanian dan peternakan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini bertujuan mengembalikan peran desa sebagai sumber pangan utama dengan meningkatkan kapasitas petani, melestarikan bibit tanaman lokal, dan membangun koperasi untuk memasarkan hasil pertanian. Lumbung Desa diharap
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung Desa adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa-desa melalui peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan berbasis potensi lokal. Program ini diwujudkan dalam bentuk kelompok tani dan peternak yang diberdayakan untuk mengelola hasil panen dan memasarkannya, serta mengembangkan bibit tanaman dan ternak. Lumbung Desa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat des
Proposal ini mengusulkan program Lumbung Desa untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Program ini akan membangun lumbung-lumbung desa untuk menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan serta mengembangkan usaha ekonomi kelompok. Program ini akan dilaksanakan selama 3-5 tahun melalui tahap penumbuhan, pengembangan, dan kemandirian kelompok.
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...Lumbung Desa
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan SDM, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Penyuluhan Pertanian, Kesejahteraan Petani, Kesejahteraan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat, Kemakmuran Rakyat, Kemakmuran Indonesia, Desa Makmur, Desa Indonesia, Desa Wisata, Swasembada Beras, Kedaulatan Pangan, Swasembada Pangan, Swasembada Beras.
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Donasi Untuk Desa, Kembalikan Fungsi Desa, Wakaf Selamatkan Sawah Produktif, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Komunitas, Tingkatkan Komoditas Pertanian, Ketahanan Pangan, Kedaulatan Pangan, Lumbung Desa, Sinergi Fundation, Irfan Mustofa, Irfan Muse, Kesejahteraan Petani, Pembangunan Desa, Membangun
Ekonomi Desa, Desa Produktif, Kesejahteraan Masyarakat Desa, Usaha Desa, Gairah Pertanian Meningkat, Donasi Pengembangan Desa, Hidupkan Ekonomi Desa
Lumbung Desa adalah program ketahanan pangan yang membangun usaha produktif berbasis sumber daya lokal desa seperti pertanian dan peternakan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini bertujuan mengembalikan peran desa sebagai sumber pangan utama dengan meningkatkan kapasitas petani, melestarikan bibit tanaman lokal, dan membangun koperasi untuk memasarkan hasil pertanian. Lumbung Desa diharap
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung Desa adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa-desa melalui peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan berbasis potensi lokal. Program ini diwujudkan dalam bentuk kelompok tani dan peternak yang diberdayakan untuk mengelola hasil panen dan memasarkannya, serta mengembangkan bibit tanaman dan ternak. Lumbung Desa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat des
Proposal ini mengusulkan program Lumbung Desa untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Program ini akan membangun lumbung-lumbung desa untuk menyimpan hasil panen sebagai cadangan pangan serta mengembangkan usaha ekonomi kelompok. Program ini akan dilaksanakan selama 3-5 tahun melalui tahap penumbuhan, pengembangan, dan kemandirian kelompok.
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...Lumbung Desa
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan SDM, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Penyuluhan Pertanian, Kesejahteraan Petani, Kesejahteraan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat, Kemakmuran Rakyat, Kemakmuran Indonesia, Desa Makmur, Desa Indonesia, Desa Wisata, Swasembada Beras, Kedaulatan Pangan, Swasembada Pangan, Swasembada Beras.
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Donasi Untuk Desa, Kembalikan Fungsi Desa, Wakaf Selamatkan Sawah Produktif, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Komunitas, Tingkatkan Komoditas Pertanian, Ketahanan Pangan, Kedaulatan Pangan, Lumbung Desa, Sinergi Fundation, Irfan Mustofa, Irfan Muse, Kesejahteraan Petani, Pembangunan Desa, Membangun
Ekonomi Desa, Desa Produktif, Kesejahteraan Masyarakat Desa, Usaha Desa, Gairah Pertanian Meningkat, Donasi Pengembangan Desa, Hidupkan Ekonomi Desa
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang Tahun Internasional Pertanian Keluarga 2014 dan relevansinya di Indonesia. Ringkumannya adalah: (1) Tahun 2014 ditetapkan sebagai Tahun Internasional Pertanian Keluarga untuk mempromosikan pertanian keluarga di seluruh dunia, (2) Dokumen tersebut membahas kondisi petani Indonesia, terutama petani kecil, dan (3) Memberikan rekomendasi untuk mewujudkan keluarga petani Indonesia yang bermartabat.
Drum-up Inovasi untuk Agen Perubahan Kementerian Kominfo
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesEka Saputra
1. Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah dalam menggerakkan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) secara berkelanjutan.
2. BUMDesa diharapkan menjadi pilar demokrasi ekonomi dan meningkatkan perekonomian desa dengan mengembangkan berbagai jenis usaha seperti bisnis sosial, penyewaan barang, perantara, produksi dan perdagangan, serta bisnis keuangan.
3.
Program CSR Yayasan Komatsu Indonesia melalui Bank Sampah GIATT bertujuan untuk memberdayakan masyarakat RW 03 Kelurahan Sukapura dalam pengelolaan sampah. Prosesnya meliputi sosialisasi, pelatihan, pembentukan struktur pengurus, dan mekanisme pengumpulan sampah dari rumah tangga hingga penjualannya."
Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahFitroh NH
Dokumen tersebut merupakan program kerja komunitas MOGE Jawa Tengah untuk periode 2014-2015. Program tersebut terdiri dari kegiatan bulanan seperti sharing ilmu, sosialisasi keselamatan berkendara, dan penghijauan; serta kegiatan tahunan seperti touring, bakti sosial, perayaan hari kemerdekaan, pameran motor, kegiatan keagamaan, anniversary komunitas, dan perayaan tahun baru.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Dokumen ini membahas tentang kewirausahaan sosial dan bisnis berkelanjutan. Ia menjelaskan spektrum hybrid antara tujuan sosial dan komersial, serta contoh-contoh proyek kewirausahaan sosial di Indonesia yang berfokus pada pembangunan sosial melalui kolaborasi antara sektor bisnis, pemerintah dan masyarakat. Proyek-proyek tersebut memanfaatkan sumber daya lokal untuk memecah
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaJambuMaduHijauMakass
Dokumen tersebut membahas potensi desa wisata di Indonesia, termasuk keindahan alam pedesaan, kampung adat, dan berbagai daya tarik budaya dan alam yang dapat dijadikan destinasi wisata, seperti pantai, pegunungan, persawahan, upacara adat, dan keanekaragaman budaya masyarakat desa. Pengembangan desa wisata diharapkan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat desa setempat."
A169091 projek akhir pembangunan mapan dalam islam sesi 20202021 Veelvili Sambathu
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pembangunan bandar Kajang-Bangi pada tahun 2050 menitikberatkan pembangunan mapan dari aspek ekonomi, sosial, alam sekitar, dan pendidikan untuk mencapai status bandar berpendapatan tinggi secara lestari melalui amalan kitar semula, hijaunya bandar, dan sistem pengangkutan ramah alam.
0851 0004 2009 (telkomsel), peran pemuda membangun desa, program desa maju, p...kembangkan desa
pemanfaatan lahan desa, lahan desa, lahan di desa, pengertian lahan desa, penggunaan lahan di desa, pemanfaatan lahan di desa, pola penggunaan lahan desa dan kota, tata ruang lahan desa dan kota, tata guna lahan desa kota, luas lahan desa, manfaat lahan desa,
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif-progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa, meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas masyarakat desa dalam berbagai hal.
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan:
a. Pemberdayaan petani dan peternak
b. Pengembangan lumbung bibit
c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya
d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
Gedung Wakaf 99
Jl. Sidomukti No. 99 H
Bandung 40123
Telp: (022) 2513991
Fax. (022) 2511865
SMS/WA Center : 081 321 200 100
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
http://www.sinergifoundation.org/lumbung-desa
Tiga kalimat:
Kerja sama antara petani kakao dengan koperasi kredit di NTT membantu meningkatkan akses petani terhadap pembiayaan dan pasar, melalui skema pemberian kredit oleh bank untuk modal usaha dan pemasaran bersama hasil panen melalui koperasi."
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah dalam memperkuat peran desa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Beberapa poin kuncinya adalah penguatan kapasitas pemerintahan desa, peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, serta pemberdayaan ekonomi desa untuk mencapai mandiri dan sejahtera.
Dokumen tersebut membahas tentang SDGs Desa sebagai acuan untuk perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan dan terarah untuk mewujudkan desa yang makmur dan mandiri. SDGs Desa merupakan turunan dari tujuan pembangunan nasional berkelanjutan yang mencakup 18 tujuan pembangunan di bidang ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. SDGs Desa diharapkan dapat mengarahkan penggunaan dana desa unt
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang Tahun Internasional Pertanian Keluarga 2014 dan relevansinya di Indonesia. Ringkumannya adalah: (1) Tahun 2014 ditetapkan sebagai Tahun Internasional Pertanian Keluarga untuk mempromosikan pertanian keluarga di seluruh dunia, (2) Dokumen tersebut membahas kondisi petani Indonesia, terutama petani kecil, dan (3) Memberikan rekomendasi untuk mewujudkan keluarga petani Indonesia yang bermartabat.
Drum-up Inovasi untuk Agen Perubahan Kementerian Kominfo
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesEka Saputra
1. Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah dalam menggerakkan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) secara berkelanjutan.
2. BUMDesa diharapkan menjadi pilar demokrasi ekonomi dan meningkatkan perekonomian desa dengan mengembangkan berbagai jenis usaha seperti bisnis sosial, penyewaan barang, perantara, produksi dan perdagangan, serta bisnis keuangan.
3.
Program CSR Yayasan Komatsu Indonesia melalui Bank Sampah GIATT bertujuan untuk memberdayakan masyarakat RW 03 Kelurahan Sukapura dalam pengelolaan sampah. Prosesnya meliputi sosialisasi, pelatihan, pembentukan struktur pengurus, dan mekanisme pengumpulan sampah dari rumah tangga hingga penjualannya."
Kawasan Agropolitan “Satriya Tani” Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah. Konsep agropolitan “Satriya Tani” ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas.
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahFitroh NH
Dokumen tersebut merupakan program kerja komunitas MOGE Jawa Tengah untuk periode 2014-2015. Program tersebut terdiri dari kegiatan bulanan seperti sharing ilmu, sosialisasi keselamatan berkendara, dan penghijauan; serta kegiatan tahunan seperti touring, bakti sosial, perayaan hari kemerdekaan, pameran motor, kegiatan keagamaan, anniversary komunitas, dan perayaan tahun baru.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota yogyakartaOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Hadi Prabowo dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Dokumen ini membahas tentang kewirausahaan sosial dan bisnis berkelanjutan. Ia menjelaskan spektrum hybrid antara tujuan sosial dan komersial, serta contoh-contoh proyek kewirausahaan sosial di Indonesia yang berfokus pada pembangunan sosial melalui kolaborasi antara sektor bisnis, pemerintah dan masyarakat. Proyek-proyek tersebut memanfaatkan sumber daya lokal untuk memecah
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaJambuMaduHijauMakass
Dokumen tersebut membahas potensi desa wisata di Indonesia, termasuk keindahan alam pedesaan, kampung adat, dan berbagai daya tarik budaya dan alam yang dapat dijadikan destinasi wisata, seperti pantai, pegunungan, persawahan, upacara adat, dan keanekaragaman budaya masyarakat desa. Pengembangan desa wisata diharapkan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat desa setempat."
A169091 projek akhir pembangunan mapan dalam islam sesi 20202021 Veelvili Sambathu
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pembangunan bandar Kajang-Bangi pada tahun 2050 menitikberatkan pembangunan mapan dari aspek ekonomi, sosial, alam sekitar, dan pendidikan untuk mencapai status bandar berpendapatan tinggi secara lestari melalui amalan kitar semula, hijaunya bandar, dan sistem pengangkutan ramah alam.
0851 0004 2009 (telkomsel), peran pemuda membangun desa, program desa maju, p...kembangkan desa
pemanfaatan lahan desa, lahan desa, lahan di desa, pengertian lahan desa, penggunaan lahan di desa, pemanfaatan lahan di desa, pola penggunaan lahan desa dan kota, tata ruang lahan desa dan kota, tata guna lahan desa kota, luas lahan desa, manfaat lahan desa,
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif-progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa, meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas masyarakat desa dalam berbagai hal.
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan:
a. Pemberdayaan petani dan peternak
b. Pengembangan lumbung bibit
c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya
d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
Gedung Wakaf 99
Jl. Sidomukti No. 99 H
Bandung 40123
Telp: (022) 2513991
Fax. (022) 2511865
SMS/WA Center : 081 321 200 100
Call Center : 0851.0004.2009
email: info[at]sinergifoundation.org
http://www.sinergifoundation.org/lumbung-desa
Tiga kalimat:
Kerja sama antara petani kakao dengan koperasi kredit di NTT membantu meningkatkan akses petani terhadap pembiayaan dan pasar, melalui skema pemberian kredit oleh bank untuk modal usaha dan pemasaran bersama hasil panen melalui koperasi."
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah dalam memperkuat peran desa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Beberapa poin kuncinya adalah penguatan kapasitas pemerintahan desa, peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, serta pemberdayaan ekonomi desa untuk mencapai mandiri dan sejahtera.
Dokumen tersebut membahas tentang SDGs Desa sebagai acuan untuk perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan dan terarah untuk mewujudkan desa yang makmur dan mandiri. SDGs Desa merupakan turunan dari tujuan pembangunan nasional berkelanjutan yang mencakup 18 tujuan pembangunan di bidang ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. SDGs Desa diharapkan dapat mengarahkan penggunaan dana desa unt
0851 0004 2009 (t-sel), Pemuda Membangun Desa, Program Pembangunan Desa Mandi...lumbung desa
desa berdaya, desa berdaulat, desa berdasarkan fungsinya, desa berdasarkan mata pencaharian, desa berdasarkan mata pencahariannya, gerakan desa membangun, gerakan desa cerdas, gerakan desa sehat dan cerdas, gerakan desa makmur merata, gerakan desa wawasan
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif-progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa, meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas masyarakat desa dalam berbagai hal.
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan:
a. Pemberdayaan petani dan peternak
b. Pengembangan lumbung bibit
c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya
d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
http://www.sinergifoundation.org/lumbung-desa
Gedung Wakaf 99
Jl. Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
Telp: (022) 2513991 Fax. (022) 2511865
Indonesia
@sinergifoundation
Call Center :
+62 851 0004 2009
SMS/WA :
+62 81 321 200 100
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadiFaisalRidha5
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai upaya meningkatkan perekonomian desa.
2. Ada beberapa program pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi desa seperti Inpres Desa Tertinggal, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, dan Dana Desa.
3. Pendirian BUMDesa dilakukan melalui mekanisme musyawarah desa untuk menentukan organisasi
[Ringkasan]
1) Dokumen ini membahas tentang pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan, mulai dari latar belakang, tujuan, sasaran, indikator keberhasilan, kriteria seleksi desa, tahapan kegiatan, pengorganisasian, dan pelaksanaannya.
2) Program ini bertujuan meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk mencapai kemandirian pangan rumah tangga.
3) Pelaksanaann
Buku ini membahas tentang membangun bisnis BUM Desa dengan merencanakan impian dan bisnis BUM Desa menggunakan kanvas model bisnis, mengelola organisasi BUM Desa melalui perencanaan dan pengorganisasian, mengelola pemasaran dengan strategi pemasaran, pengelompokan pasar, pasar sasaran, posisi produk dan bauran pemasaran, serta mengelola proses produksi melalui pengelolaan operasi dan perencanaan fasilitas produksi.
Menurut UU Nomor 6/2004 tentang Desa, pada ketentuan Umum, pasal 1:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pem erintahan NKRI.
Dokumen ini adalah proposal awal yang digunakan untuk seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2016. Disusun oleh Tim PHBD Universitas Trilogi, yaitu mahasiswa UKM Harsha Pratala. Judulnya adalah: Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret.
Lokasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini berada diatas tanah Kas Desa Panggungharjo yang berada diwilayah pedukuhan Sawit dan Kweni dengan luas sekitar 10 Ha. Kawasan Agropolitan Panggungharjo merupakan Kawasan Terpadu yang meliputi : Wisata, Bisnis, Budidaya, Tempat Pendidikan-Pelatihan-Penelitian (teknik dan manajemen). Posisi Geografis Desa Panggungharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta yang merupakan ‘pintu gerbang utama’ memasuki Kabupaten Bantul, merupakan kawasan strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi-bisnis berbasis perdesaan.
Posisi Desa Panggungharjo sebagai Juara Lomba Desa Nasional 2014, yang merupakan salah satu tujuan utama kegiatan study banding dan tempat pembelajaran dari Desa-Desa diseluruh indonesia. Dari sisi sumberdaya manusia di Desa Panggungharjo mencapai Indeks Pendidikan 69,55 ditahun 2013, berada jauh diatas indeks pendidikan nasional yang pada tahun 2012 yang hanya sebesar 62,90. Hal ini merupakan bukti kekuatan dan kemampuan warga Panggungharjo dalam mengelola dan mengembangkan aset Kawasan Agropolitan ini.
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxEdwinKusuma9
Potensi wisata bahari Indonesia sangat besar dengan panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia. Namun, pembangunan kawasan pantai selatan DIY perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan seperti pelestarian lingkungan, keberlangsungan bisnis, dan partisipasi masyarakat setempat. Pembangunan wisata di beberapa desa seperti Srigading dan Ngestirejo diarahkan untuk meningkatkan ekonomi m
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxTPPP3MDMunaBarat
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas pentingnya kebijakan yang mendukung petani dan nelayan perempuan serta pertanian dan kelautan berkelanjutan, dampak negatif dari industrialisasi pertanian, dan langkah yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi kebijakan di tingkat desa seperti berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa.
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...Adelfios Andyka Fatra
Desa memiliki peran penting dalam pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. UU No. 6/2014 mengatur hak dan kewajiban desa serta masyarakat desa. Desa berhak mengatur kepentingan masyarakat setempat dan mendapatkan sumber pendapatan. Desa harus melindungi persatuan masyarakat dan meningkatkan kehidupan mereka. Masyarakat berhak atas pelayanan dan partisipasi dalam desa
2. SEJARAH
Pada Mulanya
Pada 14 Oktober 2002, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat didirikan oleh Prof. Dr. KH. Miftah Faridl,
yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina. Turut serta menandatangani akta Yayasan sebagai anggota
Dewan Pembina, antara lain: H. Rachmat Badruddin (Pengusaha cum Ketua Dewan Teh Indonesia), H.
Achmad Noe’man dan H. Erie Sudewo (Social Enterpreneur cum Pendiri Dompet Dhuafa Republika).
Adapaun pendirian Yayasan tersebut disaksikan langsung di depan Notaris Evy Hybridawati
Wargahadibrata, SH.
Dalam kiprahnya di tengah masyarakat, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat telah memunculkan beragam
aktivitas program pemberdayaan yang inspiratif di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan santuan
(Charity). Hal Ini tercermin antara lain dengan lahirnya: Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC), Lembaga
Pelayanan Masyarakat (LPM), SFRescue, Sinergi dan Advokasi Bebas Rentenir, Ternakita, Beasiswa
Pemimpin Bangsa (BPB), MyTeacher, Sekolah untuk Semua, juga Pesantren Teraphis. Dalam
perkembangannya, lahir pula Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), Tabloid Alhikmah, Green Akikah,
Sinergi Training Center dan beberapa lainnya.
Seiring perkembangan lembaga, yang berbanding lurus dengan kompleksitas problematika umat yang
mengemuka, menuntut perubahan format kelembagaan, sebagai bentuk penyelerasan. Karenanya, dalam
Rapat Resmi Dewan Pembina per tanggal 17 Februari 2011, Embrio Yayasan Semai Sinergi Umat berubah
menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat (Sinergi Foundation). Perubahan tersebut secara formil disahkan
dalam Akta Notaris Nomor 24, tanggal 17 Februari 2011, yang dibuat oleh Notaris Evi Hibridawaty, SH.
Dan diputuskan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU
– 5622.AH.01.05. Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Dasar Yayasan Pasal 1 dan Pasal 5, yaitu
Perubahan Nama menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat atau Sinergi Foundation.
3. TENTANG LUMBUNG DESA
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan
pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti:
sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses
peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada
khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan
martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan
pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif-
progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan
masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa,
meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas
masyarakat desa dalam berbagai hal.
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan :
a. Pemberdayaan petani dan peternak
b. Pengembangan lumbung bibit
c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya
d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
4. LATAR BELAKANG LUMBUNG DESA
Indonesia kini berada dalam kondisi “gawat darurat”. Cirinya terlihat dari impor pangan yang mencapai angka
80%. Beras, yang menjadi makanan pokok masyarakat, masih harus diimpor. Bahkan tempe, makanan
tradisional khas negeri ini yang sangat dikenal, masih terus-menerus terhantam oleh krisi kedelei. Dimanakah
negeri agraris yang mampu menghasilkan sendiri produk pertaniannya?
Kita harus berbesar hati untuk mengakui bahwa bangsa ini sesungguhnya telah krisis pangan. Hanya untuk
sementara, krisisnya terselamatkan dengan adanya kebijakan impor. Namun kita harus waspada. Kelak, ketika
terjadi krisis di negeri pengekspor, negeri kita yang tergantung pada produk negara lain akan terhantam badai
krisis.
Bila kita menilik lebih jauh, cara pandang pembangunan di Indonesia sudah lama keliru. Jakarta sebagai pusat
pemerintahan, artinya jelas identik dengan pusat kebijakan. Soalnya pusat kebijakan ini seringkali diartikan,
diyakini, hingga dipaksakan juga jadi pusat pembangunan. Cara dan sikap pandang ini, akibatnya menular
kepada ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten, dan kota madya yang mereplika jadi pusat kebijakan sekaligus
pusat pembangunan. Akibatnya konsentrasi pembangunan kini sungguh-sungguh terpusat di kota-kota.
Terjadi kepincangan pembangunan, ketidakadilan pusat dan daerah – kota dan desa. Akibatnya terjadi
perapuhan sistemik yang merongrong kekuatan negara dan stabilitas sebagai sebuah bangsa.
Perbandingan kota dan desa:
Jumlah ibu kota provinsi, kota madya, & kabupaten, sekitar 500 kota.
Jumlah desa sekitar 7.000 – 8.000 desa.
Dengan membangun desa, jelas kemakmuran desa akan mengalir dan mendorong kota-kota tumbuh lebih sehat.
Karena pembangunan terkonsentrasi di kota, desa pun terabaikan yang artinya tak ada kemajuan di desa. Maka
desa pun ditinggalkan warga terbaik. Akibatnya, 71.000 dari 78.000 desa jadi desa tertinggal Pengolahan
sawah dan kebun sayur mayur yang tak banyak menjanjikan, akhirnya beralih kepemilikan.
Hingga akhirnya kini, 88% petani memiliki lahan rata-rata hanya 0,5 ha. Lahan yang untuk kebutuhan sendiri pun
tak cukup. Hingga 80% penghasilan petani untuk kebutuhan sehari-hari, ternyata memang bukan dari
pertanian. Dengan demikian, masih layakkah petani dianggap petani? Dan ironisnya, kondisi sulit ini pun
mendorong para petani sekarang untuk tidak menganjurkan anak-anaknya jadi petani.
5. BENTUK PROGRAM LUMBUNG DESA
Pada tahun 2014 program lumbung desa sedang menggarap 10 kelompok yang terdiri
dari kelompok baru dan kelompok lama yang tersebar di beberapa titik di Jawa barat.
Pada dasarnya dari sepuluh kelompok itu, 8 kelompok terfokus pada peternakan
hewan domba dan sapi dengan system pemeliharaannya pembibitan dan
penggemukan. Untuk kelompok yang lainnya yaitu 2 kelompok terfokus pada
pertanian padi dan cabe.
6. SUB PROGRAM LUMBUNG DESA
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan:
1. Pemberdayaan petani dan peternak
2. Pengembangan lumbung bibit
3. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan
pemasarannya
4. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
5. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
7. TUJUAN LUMBUNG DESA
Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya:
Desa sebagai sumber pangan Indonesia.
Dari inti tujuan, dapat kita pilah atas tiga (3) tujuan:
Ke-1: Tujuang Jangka Pendek:
Mengembalikan, menghidupkan, dan menggairahkan kembali pengolahan
pertanian di desa-desa.
Melatih warga setempat untuk jadi penggerak desa dalam pengolahan
pertanian yang baik dan benar, sekaligus pengelolaan pasca panennya.
Membantu fakis miskin di desa tersebut yang sejogjanya menjadi tanggung
jawab warga desa ybs.
8. TUJUAN LUMBUNG DESA
Ke-2: Tujuan Jangka Menengah:
Menuju Ketahanan Pangan Desa.
Menjamin hak kalangan fakir miskin di desa itu agar setidaknya terpenuhi kebutuhan darurat, yakni pangan.
Menghidupkan jika sudah hilang, atau merawat kembali Modal Social yang masih tersisa di masyarakat, seperti
gotong royong, bagi hasil, siskamling, system penggunaan air, tanah bengkok, tanah ulayat dll.
Menyadarkan pentingnya sinerjitas warga desa untuk mempertahankan, menentukan, dan merawat masa depan
yang lebih baik melalui potensi yang ada.
Memantapkan profesionalitas penggerak desa, baik dalam pengelolaan pertanian dan pasca panen, maupun dalam
mengorganisir diri sebagai salah satu organisasi desa guna kepentingan dan kemanfaatan desa.
Mengajak atau merangsang semangat warga, khususnya pemuda, untuk bersama-sama membangun desa.
Menyelamatkan asset desa dari pemilikan yang menelantarkan tanah hingga malah jadi tak produktif.
Menyelamatkan asset desa dari penguasaan yang tidak bertanggung jawab, dengan penggunaan lahan dengan tidak
memperhatikan potensi, kesesuaian dan kearifan desa.
Menyelamatkan bibit/benih asli atau khas desa ybs. Artinya harus dilakukan:
Pendataan, pemilahan, perawatan, pelestarian dan pengembangan bibit di lahan yang dikhususkan untuk itu.
Membuat bank bibit guna penyimpanan, pelestarian, dan kelangsungan bibit yang khas itu.
Menjadikan Lumbung Desa dan desa sebagai Desa Wisata. Yang artinya:
Menyiapkan kesadaran warga bahwa ada nilai tambah dengan dijadikannya desa sebagai daerah tujuan wisata.
Menyiapkan mental dan perilaku warga, yang dimotori penggerak desa, agar bisa menjadi tuan rumah yang baik
guna mendukung saling mengisi dengan para pengunjung.
Menyiapkan sarana prasarana sebagai daerah tujuan wisata ala desa tanpa berlebih-lebihan dalam menyiapkan
fasilitas. Biarkan para turis menikmati sajian khas desa apa adanya, yang tidak mereka temukan di tempat asalnya.
9. TUJUAN LUMBUNG DESA
Ke-3 Tujuan Jangka Panjang:
Menuju Kedaulatan Pangan Desa untuk terciptanya Desa Berdaulat.
Menjadikan desa mandiri di atas kaki sendiri, hingga:
Bukan hanya mencegah pemuda untuk tak lagi berurbanisasi dimana desa ditinggal
putera-puteri terbaiknya;
Melainkan juga memanggil putra-putri terbaik desa untuk kembali, atau setidaknya
memberi kontribusi membangun desa.
Memantapkan peran desa sebagai salah satu kekuatan guna menopang Kedaulatan
Indonesia sebagai sebuah Negara.
Menyadarkan pada bangsa Indonesia, terutama pada pemegang kebijakan bahwa
kekuatan Indonesia sesungguhnya terletak di desa.
10. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
Peran
Peran utama Lumbung Desa
Simbol pergerakan produktivitas desa
Salah satu pusat kegiatan produktivitas desa
Ajang pelatihan dan pendidikan produktivitas desa
Lahirkan kalangan professional pembangun desa
Manfaat
Manfaat utama Lumbung Desa
Pengelolaan hasil panen dilakukan dengan pembagian atas tiga komponen dasar.
Meski secara ringkas dengan mudah dibagi serba tiga (3),
namun pada akhirnya besarnya pembagian tergantung sikon. Pembagian tersebut adalah sbb.:
1/3 untuk operasional
1/3 untuk pengembangan usaha
1/3 untuk fakir miskin di desa ybs
11. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
OPERASIONAL
Yang termasuk biaya operasional:
Biaya produksi dan pasca produksi
Gaji pekerja dan bonus
Sebaiknya upah pekerja di atas UMR
PENGEMBANGAN USAHA
Pembagian hasil panen:
Disisihkan untuk bibit
Dijual
Hasil penjualan digunakan untuk pengembangan usaha
Usaha yang dikembangkan disesuaikan dengan sikon
12. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
Hak Fakir Miskin
Keuntungan bagi kalangan miskin, dibagi atas:
Zakat = 2,5% yang alokasinya:
Untuk konsumtif bagi kalangan fakir
Dana zakat bisa juga dari donatur lainnya
Sedekah
Penggunaan dana sedekah sebaiknya didiskusikan. Utamanya untuk memacu etos agar kalangan miskin bisa keluar dari
jerat-jeratnya. Satu hal yang dapat ditimang adalah untuk pendidikan.
Penggunaan sedekah untuk pendidikan tak lagi terpaku hanya untuk biaya anak2 kalangan miskin, melainkan membiayai
guru atau ahli untuk mendidik pemuda dan anak2 miskin di desa.
Dengan membiayai satu atau dua ahli, tim ini bisa mengajari ketrampilan yang dibutuhkan untuk menopang pembangunan
desa.
Tegasnya inilah beaguru, bukan beasiswa. Manfaat beaguru lebih besar, lebih banyak, lebih luas, lebih lama, lebih
berkelanjutan lebih menopang kebutuhan pembangunan desa.
Manfaat Lain
LD dan desa dimana LD itu berada bisa menjadi:
Daerah tujuan wisata
Wisata ke desa dengan apa adanya model desa, juga memberi nuansa tersendiri. Seperti ikut dalam menanam padi
dan tanaman lain atau panen, memandikan kerbau, ikut mandi di sungai, sambil juga melihat utuh bagaimana bentuk
dari Lumbung Desa.
Pengunjung terutama bisa diawali dengan mereka yang menjadi donatur. Sambil melihat perkembangan atas donasi,
mereka juga bisa menikmati suasana alam pedesaan.
Para pengunjung juga bisa merupakan pelajar sebagai study tour. Dari sini bisa dikemas hal yang saling mengisi. Apa yang
dimiliki desa dan tidak ada di kota, bisa disharing. Sebaliknya apa yang tak ada di desa juga bisa disharing.
Tentu ini membutuhkan penyiapan sarana dan prasrana termasuk mental warga desa. Ini memang bab lain yang akan
dibicarakan secara khusus.
13. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
Tempat KKP
KKN yang singkatan Kuliah Kerja Nyata, dapat diganti dengan KKP yakni Kuliah Kerja Produktif.
PT ybs bisa membuat kesepakatan dengan desa dan pengelola LD, berapa lama dan apa saja yang akan dilakukan
selama KKP para mahasiswanya.
KKN yang selama ini bersifat hit and run, dengan KKP diubah formatnya jadi permanen berlanjut di tempat yang
sama. Mahasiswa boleh berganti, tapi aktivitas di desa tetap lanjut.
Maka PT ybs bisa mengukur kinerja dan terus meningkatkan kualitas. Sedang bagi warga desa aktivitas KKP itu
dapat dirasakan manfaatnya sungguh-sungguh.
Kegiatan CSR
LD dan desa dimana LD berada, itu juga bisa menjadi tempat praktek nyata dari CSR perusahaan.
Dengan dana CSR, perusahaan ybs bisa membiayai LD dan menjadikan LD itu sebagai salah satu pusat dari
praktek CSR yang mereka lakukan.
Tetapi yang harus dingat bahwa meski itu dibiayai dana CSR, tak otomatis mereka adalah pemilik LD.
Kepemilikan LD tetap ada di desa tersebut di bawah kordinasi LD Pusat.
Desa Komunitas
LD dan dimana desa itu berada, juga dapat dinamakan ‘desa komunitas…’ yang namanya disesuaikan dengan
komunitas yang menjadi donatur total.
Missal komunitas penggemar sepeda, atau komunitas perumahan ABC, atau komunitas penggemar grup band anu.
Ini menjadi desa yang punya hubungan khusus dengan komunitas tersebut. Dengan hubungan ini, diharap desa itu
juga mendapat manfaat dengan terjadinya peningkatan positif. Bahkan
CATATAN:
Baik jadi tempat wisata, tempat KKP, tempat CSR, dan desa komunitas, semuanya memberi peluang untuk
terjadinya transaksi untuk membeli produk desa.