SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LUMBUNG DESA
S I N E R G I
F O U N D A T I O N
SEJARAH
Pada Mulanya
Pada 14 Oktober 2002, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat didirikan oleh Prof. Dr. KH. Miftah Faridl,
yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina. Turut serta menandatangani akta Yayasan sebagai anggota
Dewan Pembina, antara lain: H. Rachmat Badruddin (Pengusaha cum Ketua Dewan Teh Indonesia), H.
Achmad Noe’man dan H. Erie Sudewo (Social Enterpreneur cum Pendiri Dompet Dhuafa Republika).
Adapaun pendirian Yayasan tersebut disaksikan langsung di depan Notaris Evy Hybridawati
Wargahadibrata, SH.
Dalam kiprahnya di tengah masyarakat, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat telah memunculkan beragam
aktivitas program pemberdayaan yang inspiratif di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan santuan
(Charity). Hal Ini tercermin antara lain dengan lahirnya: Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC), Lembaga
Pelayanan Masyarakat (LPM), SFRescue, Sinergi dan Advokasi Bebas Rentenir, Ternak kita, Beasiswa
Pemimpin Bangsa (BPB), MyTeacher, Sekolah untuk Semua, juga Pesantren Teraphis. Dalam
perkembangannya, lahir pula Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), Tabloid Alhikmah, Green Akikah,
Sinergi Training Center dan beberapa lainnya.
Seiring perkembangan lembaga, yang berbanding lurus dengan kompleksitas problematika umat yang
mengemuka, menuntut perubahan format kelembagaan, sebagai bentuk penyelerasan. Karenanya, dalam
Rapat Resmi Dewan Pembina per tanggal 17 Februari 2011, Embrio Yayasan Semai Sinergi Umat berubah
menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat (Sinergi Foundation). Perubahan tersebut secara formil disahkan
dalam Akta Notaris Nomor 24, tanggal 17 Februari 2011, yang dibuat oleh Notaris Evi Hibridawaty, SH.
Dan diputuskan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU
– 5622.AH.01.05. Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Dasar Yayasan Pasal 1 dan Pasal 5, yaitu
Perubahan Nama menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat atau Sinergi Foundation.
TENTANG LUMBUNG DESA
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan
pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti:
sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses
peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada
khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan
martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan
pangan di negeri tercinta.
Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif-
progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan
masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa,
meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas
masyarakat desa dalam berbagai hal.
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan :
a. Pemberdayaan petani dan peternak
b. Pengembangan lumbung bibit
c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya
d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
BENTUK PROGRAM LUMBUNG DESA
Pada tahun 2014 program lumbung desa sedang menggarap 10 kelompok yang terdiri
dari kelompok baru dan kelompok lama yang tersebar di beberapa titik di Jawa barat.
Pada dasarnya dari sepuluh kelompok itu, 8 kelompok terfokus pada peternakan
hewan domba dan sapi dengan system pemeliharaannya pembibitan dan
penggemukan. Untuk kelompok yang lainnya yaitu 2 kelompok terfokus pada
pertanian padi dan cabe.
LATAR BELAKANG LUMBUNG DESA
Indonesia kini berada dalam kondisi “gawat darurat”. Cirinya terlihat dari impor pangan yang mencapai angka 80%. Beras,
yang menjadi makanan pokok masyarakat, masih harus diimpor. Bahkan tempe, makanan tradisional khas negeri ini
yang sangat dikenal, masih terus-menerus terhantam oleh krisi kedelei. Dimanakah negeri agraris yang mampu
menghasilkan sendiri produk pertaniannya?
Kita harus berbesar hati untuk mengakui bahwa bangsa ini sesungguhnya telah krisis pangan. Hanya untuk sementara,
krisisnya terselamatkan dengan adanya kebijakan impor. Namun kita harus waspada. Kelak, ketika terjadi krisis di
negeri pengekspor, negeri kita yang tergantung pada produk negara lain akan terhantam badai krisis.
Bila kita menilik lebih jauh, cara pandang pembangunan di Indonesia sudah lama keliru. Jakarta sebagai pusat
pemerintahan, artinya jelas identik dengan pusat kebijakan. Soalnya pusat kebijakan ini seringkali diartikan, diyakini,
hingga dipaksakan juga jadi pusat pembangunan. Cara dan sikap pandang ini, akibatnya menular kepada ibu kota
provinsi, ibu kota kabupaten, dan kota madya yang mereplika jadi pusat kebijakan sekaligus pusat
pembangunan. Akibatnya konsentrasi pembangunan kini sungguh-sungguh terpusat di kota-kota. Terjadi kepincangan
pembangunan, ketidakadilan pusat dan daerah – kota dan desa. Akibatnya terjadi perapuhan sistemik yang
merongrong kekuatan negara dan stabilitas sebagai sebuah bangsa.
Perbandingan kota dan desa:
Jumlah ibu kota provinsi, kota madya, & kabupaten, sekitar 500 kota.
Jumlah desa sekitar 7.000 – 8.000 desa.
Dengan membangun desa, jelas kemakmuran desa akan mengalir dan mendorong kota-kota tumbuh lebih sehat.
Karena pembangunan terkonsentrasi di kota, desa pun terabaikan yang artinya tak ada kemajuan di desa. Maka desa pun
ditinggalkan warga terbaik. Akibatnya, 71.000 dari 78.000 desa jadi desa tertinggal Pengolahan sawah dan kebun
sayur mayur yang tak banyak menjanjikan, akhirnya beralih kepemilikan.
Hingga akhirnya kini, 88% petani memiliki lahan rata-rata hanya 0,5 ha. Lahan yang untuk kebutuhan sendiri pun tak
cukup. Hingga 80% penghasilan petani untuk kebutuhan sehari-hari, ternyata memang bukan dari pertanian. Dengan
demikian, masih layakkah petani dianggap petani? Dan ironisnya, kondisi sulit ini pun mendorong para petani
sekarang untuk tidak menganjurkan anak-anaknya jadi petani.
SUB PROGRAM LUMBUNG DESA
Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan:
1. Pemberdayaan petani dan peternak
2. Pengembangan lumbung bibit
3. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan
pemasarannya
4. Tebar 100 ribu Pohon Produktif
5. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
TUJUAN LUMBUNG DESA
Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya:
Desa sebagai sumber pangan Indonesia.
Dari inti tujuan, dapat kita pilah atas tiga (3) tujuan:
Ke-1: Tujuang Jangka Pendek:
 Mengembalikan, menghidupkan, dan menggairahkan kembali pengolahan
pertanian di desa-desa.
 Melatih warga setempat untuk jadi penggerak desa dalam pengolahan
pertanian yang baik dan benar, sekaligus pengelolaan pasca panennya.
 Membantu fakis miskin di desa tersebut yang sejogjanya menjadi tanggung
jawab warga desa ybs.
TUJUAN LUMBUNG DESA
Ke-2: Tujuan Jangka Menengah:
 Menuju Ketahanan Pangan Desa.
 Menjamin hak kalangan fakir miskin di desa itu agar setidaknya terpenuhi kebutuhan darurat, yakni pangan.
 Menghidupkan jika sudah hilang, atau merawat kembali Modal Social yang masih tersisa di masyarakat, seperti gotong
royong, bagi hasil, siskamling, system penggunaan air, tanah bengkok, tanah ulayat dll.
 Menyadarkan pentingnya sinerjitas warga desa untuk mempertahankan, menentukan, dan merawat masa depan yang lebih
baik melalui potensi yang ada.
 Memantapkan profesionalitas penggerak desa, baik dalam pengelolaan pertanian dan pasca panen, maupun dalam
mengorganisir diri sebagai salah satu organisasi desa guna kepentingan dan kemanfaatan desa.
 Mengajak atau merangsang semangat warga, khususnya pemuda, untuk bersama-sama membangun desa.
 Menyelamatkan asset desa dari pemilikan yang menelantarkan tanah hingga malah jadi tak produktif.
 Menyelamatkan asset desa dari penguasaan yang tidak bertanggung jawab, dengan penggunaan lahan dengan tidak
memperhatikan potensi, kesesuaian dan kearifan desa.
 Menyelamatkan bibit/benih asli atau khas desa ybs. Artinya harus dilakukan:
 Pendataan, pemilahan, perawatan, pelestarian dan pengembangan bibit di lahan yang dikhususkan untuk itu.
 Membuat bank bibit guna penyimpanan, pelestarian, dan kelangsungan bibit yang khas itu.
 Menjadikan Lumbung Desa dan desa sebagai Desa Wisata. Yang artinya:
 Menyiapkan kesadaran warga bahwa ada nilai tambah dengan dijadikannya desa sebagai daerah tujuan wisata.
 Menyiapkan mental dan perilaku warga, yang dimotori penggerak desa, agar bisa menjadi tuan rumah yang baik guna
mendukung saling mengisi dengan para pengunjung.
 Menyiapkan sarana prasarana sebagai daerah tujuan wisata ala desa tanpa berlebih-lebihan dalam menyiapkan fasilitas.
Biarkan para turis menikmati sajian khas desa apa adanya, yang tidak mereka temukan di tempat asalnya.
TUJUAN LUMBUNG DESA
Ke-3 Tujuan Jangka Panjang:
 Menuju Kedaulatan Pangan Desa untuk terciptanya Desa Berdaulat.
 Menjadikan desa mandiri di atas kaki sendiri, hingga:
 Bukan hanya mencegah pemuda untuk tak lagi berurbanisasi dimana desa ditinggal
putera-puteri terbaiknya;
 Melainkan juga memanggil putra-putri terbaik desa untuk kembali, atau setidaknya
memberi kontribusi membangun desa.
 Memantapkan peran desa sebagai salah satu kekuatan guna menopang Kedaulatan
Indonesia sebagai sebuah Negara.
 Menyadarkan pada bangsa Indonesia, terutama pada pemegang kebijakan bahwa
kekuatan Indonesia sesungguhnya terletak di desa.
PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
Peran
Peran utama Lumbung Desa
 Simbol pergerakan produktivitas desa
 Salah satu pusat kegiatan produktivitas desa
 Ajang pelatihan dan pendidikan produktivitas desa
Lahirkan kalangan professional pembangun desa
Manfaat
Manfaat utama Lumbung Desa
Pengelolaan hasil panen dilakukan dengan pembagian atas tiga komponen dasar.
Meski secara ringkas dengan mudah dibagi serba tiga (3),
namun pada akhirnya besarnya pembagian tergantung sikon. Pembagian tersebut adalah sbb.:
 1/3 untuk operasional
 1/3 untuk pengembangan usaha
1/3 untuk fakir miskin di desa ybs
PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
Hak Fakir Miskin
Keuntungan bagi kalangan miskin, dibagi atas:
Zakat = 2,5% yang alokasinya:
 Untuk konsumtif bagi kalangan fakir
 Dana zakat bisa juga dari donatur lainnya
Sedekah
 Penggunaan dana sedekah sebaiknya didiskusikan. Utamanya untuk memacu etos agar kalangan miskin bisa keluar dari jerat-
jeratnya. Satu hal yang dapat ditimang adalah untuk pendidikan.
 Penggunaan sedekah untuk pendidikan tak lagi terpaku hanya untuk biaya anak2 kalangan miskin, melainkan membiayai guru atau
ahli untuk mendidik pemuda dan anak2 miskin di desa.
 Dengan membiayai satu atau dua ahli, tim ini bisa mengajari ketrampilan yang dibutuhkan untuk menopang pembangunan desa.
 Tegasnya inilah beaguru, bukan beasiswa. Manfaat beaguru lebih besar, lebih banyak, lebih luas, lebih lama, lebih berkelanjutan
lebih menopang kebutuhan pembangunan desa.
Manfaat Lain
LD dan desa dimana LD itu berada bisa menjadi:
Daerah tujuan wisata
 Wisata ke desa dengan apa adanya model desa, juga memberi nuansa tersendiri. Seperti ikut dalam menanam padi
dan tanaman lain atau panen, memandikan kerbau, ikut mandi di sungai, sambil juga melihat utuh bagaimana bentuk
dari Lumbung Desa.
 Pengunjung terutama bisa diawali dengan mereka yang menjadi donatur. Sambil melihat perkembangan atas donasi, mereka juga
bisa menikmati suasana alam pedesaan.
 Para pengunjung juga bisa merupakan pelajar sebagai study tour. Dari sini bisa dikemas hal yang saling mengisi. Apa yang dimiliki
desa dan tidak ada di kota, bisa disharing. Sebaliknya apa yang tak ada di desa juga bisa disharing.
 Tentu ini membutuhkan penyiapan sarana dan prasrana termasuk mental warga desa. Ini memang bab lain yang akan dibicarakan
secara khusus.
PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
OPERASIONAL
Yang termasuk biaya operasional:
 Biaya produksi dan pasca produksi
 Gaji pekerja dan bonus
 Sebaiknya upah pekerja di atas UMR
PENGEMBANGAN USAHA
Pembagian hasil panen:
 Disisihkan untuk bibit
 Dijual
 Hasil penjualan digunakan untuk pengembangan usaha
 Usaha yang dikembangkan disesuaikan dengan sikon
PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA
Tempat KKP
 KKN yang singkatan Kuliah Kerja Nyata, dapat diganti dengan KKP yakni Kuliah Kerja Produktif.
 PT ybs bisa membuat kesepakatan dengan desa dan pengelola LD, berapa lama dan apa saja yang akan dilakukan
selama KKP para mahasiswanya.
 KKN yang selama ini bersifat hit and run, dengan KKP diubah formatnya jadi permanen berlanjut di tempat yang
sama. Mahasiswa boleh berganti, tapi aktivitas di desa tetap lanjut.
 Maka PT ybs bisa mengukur kinerja dan terus meningkatkan kualitas. Sedang bagi warga desa aktivitas KKP itu
dapat dirasakan manfaatnya sungguh-sungguh.
Kegiatan CSR
 LD dan desa dimana LD berada, itu juga bisa menjadi tempat praktek nyata dari CSR perusahaan.
 Dengan dana CSR, perusahaan ybs bisa membiayai LD dan menjadikan LD itu sebagai salah satu pusat dari
praktek CSR yang mereka lakukan.
 Tetapi yang harus dingat bahwa meski itu dibiayai dana CSR, tak otomatis mereka adalah pemilik LD.
Kepemilikan LD tetap ada di desa tersebut di bawah kordinasi LD Pusat.
Desa Komunitas
 LD dan dimana desa itu berada, juga dapat dinamakan ‘desa komunitas…’ yang namanya disesuaikan dengan
komunitas yang menjadi donatur total.
 Missal komunitas penggemar sepeda, atau komunitas perumahan ABC, atau komunitas penggemar grup band anu.
 Ini menjadi desa yang punya hubungan khusus dengan komunitas tersebut. Dengan hubungan ini, diharap desa itu
juga mendapat manfaat dengan terjadinya peningkatan positif. Bahkan
CATATAN:
 Baik jadi tempat wisata, tempat KKP, tempat CSR, dan desa komunitas, semuanya memberi peluang untuk
terjadinya transaksi untuk membeli produk desa.
MOTTO LUMBUNG DESA
“Membangun Satu Lumbung Desa, artinya Menanam Akar Ketahanan & Kedaulatan
Pangan Indonesia.”
TERIMA KASIH
SINERGI FOUNDATION_LUMBUNG DESA

More Related Content

What's hot

LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2syafiqahyusof1
 
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis Kolaborasi
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiVillagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis Kolaborasi
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
 
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...Oswar Mungkasa
 
Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016
Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016
Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016pzupersis
 
Kuliah Online 42 - Pengembangan Potensi Desa
Kuliah Online 42 - Pengembangan Potensi DesaKuliah Online 42 - Pengembangan Potensi Desa
Kuliah Online 42 - Pengembangan Potensi DesaAkademi Desa 4.0
 
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganPetani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganSyahyuti Si-Buyuang
 
Crowdfunding ANDROMEDA
Crowdfunding ANDROMEDACrowdfunding ANDROMEDA
Crowdfunding ANDROMEDAWandi Supandi
 
Proposal Humanesia 2020 Bersama Untuk Sesama
Proposal Humanesia 2020   Bersama Untuk SesamaProposal Humanesia 2020   Bersama Untuk Sesama
Proposal Humanesia 2020 Bersama Untuk SesamaDompet Dhuafa
 
Trigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDM
Trigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDMTrigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDM
Trigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDMTri Widodo W. UTOMO
 
Pencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum BestariPencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum Bestarijournalist
 
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahContoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahFitroh NH
 
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...Tri Widodo W. UTOMO
 
Booklet profile program Humanity First Indonesia
Booklet profile program Humanity First IndonesiaBooklet profile program Humanity First Indonesia
Booklet profile program Humanity First IndonesiaAhmad Syarifuddin
 

What's hot (16)

COKELAT 11_LR
COKELAT 11_LRCOKELAT 11_LR
COKELAT 11_LR
 
Ff bermartabat (yuti) - 5
Ff   bermartabat (yuti) - 5Ff   bermartabat (yuti) - 5
Ff bermartabat (yuti) - 5
 
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
LMCP1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM 2020/21 SEM 2
 
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis Kolaborasi
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiVillagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis Kolaborasi
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis Kolaborasi
 
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
 
Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016
Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016
Sehati (Sedekah Amalan Rutin) proposal 2016
 
Kuliah Online 42 - Pengembangan Potensi Desa
Kuliah Online 42 - Pengembangan Potensi DesaKuliah Online 42 - Pengembangan Potensi Desa
Kuliah Online 42 - Pengembangan Potensi Desa
 
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan PanganPetani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Petani Kecil adalah Kunci Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan
 
Crowdfunding ANDROMEDA
Crowdfunding ANDROMEDACrowdfunding ANDROMEDA
Crowdfunding ANDROMEDA
 
Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas Yayasan Sahabat Kertas
Yayasan Sahabat Kertas
 
Proposal Humanesia 2020 Bersama Untuk Sesama
Proposal Humanesia 2020   Bersama Untuk SesamaProposal Humanesia 2020   Bersama Untuk Sesama
Proposal Humanesia 2020 Bersama Untuk Sesama
 
Trigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDM
Trigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDMTrigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDM
Trigger Presentation Untuk Agen Perubahan Kementerian ESDM
 
Pencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum BestariPencanangan Citarum Bestari
Pencanangan Citarum Bestari
 
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa TengahContoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
Contoh Program Kerja Komunitas MoGe Jawa Tengah
 
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Potensi Usaha Desa: Pengalaman dar...
 
Booklet profile program Humanity First Indonesia
Booklet profile program Humanity First IndonesiaBooklet profile program Humanity First Indonesia
Booklet profile program Humanity First Indonesia
 

Similar to Lumbung Desa

Memuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri marwan jafar
Memuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri   marwan jafarMemuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri   marwan jafar
Memuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri marwan jafarkeuangandesa
 
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...Lumbung Desa
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhwalhiaceh
 
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaSeri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaAgus hariyanto
 
Buku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desaBuku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desarastilah iyas
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxEdwinKusuma9
 
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa
 
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadiKonsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadiFaisalRidha5
 
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM DesaBuku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM DesaBobby Denil Lesmana
 
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunBuku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunAgus hariyanto
 
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)BPD Ajakkang
 
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaSeri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaAgus hariyanto
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganBbpp Ketindan
 
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...Fitriyani727358
 

Similar to Lumbung Desa (20)

Memuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri marwan jafar
Memuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri   marwan jafarMemuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri   marwan jafar
Memuliakan dan memperkuat desa menjadi desa mandiri marwan jafar
 
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Wujudkan Ketahanan Pangan Desa 0851 0004 200...
 
pkk afni.pptx
pkk afni.pptxpkk afni.pptx
pkk afni.pptx
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
 
Profil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselhProfil lembaga lpselh
Profil lembaga lpselh
 
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik DesaSeri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
Seri 7 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Badan Usaha Milik Desa
 
Buku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desaBuku 7-bdan-usaha-milik-desa
Buku 7-bdan-usaha-milik-desa
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
 
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
 
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadiKonsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
Konsep, organisasi, dan pengembangan bumg sumadi
 
SDGs Desa.pptx
SDGs Desa.pptxSDGs Desa.pptx
SDGs Desa.pptx
 
775-1649-1-PB.pdf
775-1649-1-PB.pdf775-1649-1-PB.pdf
775-1649-1-PB.pdf
 
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM DesaBuku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
Buku Seri Rancang Bangun Bisnis BUM Desa
 
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangunBuku 5 Desa mandiri desa membangun
Buku 5 Desa mandiri desa membangun
 
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
 
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaSeri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desa
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Ekdes 4
Ekdes 4Ekdes 4
Ekdes 4
 
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
KEBIJAKAN DANA DESA DALAM RANGKA PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MEN...
 

Lumbung Desa

  • 1. LUMBUNG DESA S I N E R G I F O U N D A T I O N
  • 2. SEJARAH Pada Mulanya Pada 14 Oktober 2002, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat didirikan oleh Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, yang sekaligus menjadi Ketua Dewan Pembina. Turut serta menandatangani akta Yayasan sebagai anggota Dewan Pembina, antara lain: H. Rachmat Badruddin (Pengusaha cum Ketua Dewan Teh Indonesia), H. Achmad Noe’man dan H. Erie Sudewo (Social Enterpreneur cum Pendiri Dompet Dhuafa Republika). Adapaun pendirian Yayasan tersebut disaksikan langsung di depan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH. Dalam kiprahnya di tengah masyarakat, embrio Yayasan Semai Sinergi Umat telah memunculkan beragam aktivitas program pemberdayaan yang inspiratif di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan santuan (Charity). Hal Ini tercermin antara lain dengan lahirnya: Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC), Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), SFRescue, Sinergi dan Advokasi Bebas Rentenir, Ternak kita, Beasiswa Pemimpin Bangsa (BPB), MyTeacher, Sekolah untuk Semua, juga Pesantren Teraphis. Dalam perkembangannya, lahir pula Lembaga Wakaf Produktif (WakafPro 99), Tabloid Alhikmah, Green Akikah, Sinergi Training Center dan beberapa lainnya. Seiring perkembangan lembaga, yang berbanding lurus dengan kompleksitas problematika umat yang mengemuka, menuntut perubahan format kelembagaan, sebagai bentuk penyelerasan. Karenanya, dalam Rapat Resmi Dewan Pembina per tanggal 17 Februari 2011, Embrio Yayasan Semai Sinergi Umat berubah menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat (Sinergi Foundation). Perubahan tersebut secara formil disahkan dalam Akta Notaris Nomor 24, tanggal 17 Februari 2011, yang dibuat oleh Notaris Evi Hibridawaty, SH. Dan diputuskan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU – 5622.AH.01.05. Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Dasar Yayasan Pasal 1 dan Pasal 5, yaitu Perubahan Nama menjadi Yayasan Semai Sinergi Umat atau Sinergi Foundation.
  • 3. TENTANG LUMBUNG DESA Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta. Lumbung desa sebagai sebuah konsep menawarkan cara pandang baru posisi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan dinamikasi sosial yang positif- progressif. Lumbung desa dengan konsep welfare society mendorong kesejahteraan masyarakat desa terus meningkat, kemiskinan terkurangi, menguatnya aset desa, meningkatnya produktifitas lahan dan semakin menguatkanya kapasitas masyarakat desa dalam berbagai hal. Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan : a. Pemberdayaan petani dan peternak b. Pengembangan lumbung bibit c. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya d. Tebar 100 ribu Pohon Produktif e. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
  • 4. BENTUK PROGRAM LUMBUNG DESA Pada tahun 2014 program lumbung desa sedang menggarap 10 kelompok yang terdiri dari kelompok baru dan kelompok lama yang tersebar di beberapa titik di Jawa barat. Pada dasarnya dari sepuluh kelompok itu, 8 kelompok terfokus pada peternakan hewan domba dan sapi dengan system pemeliharaannya pembibitan dan penggemukan. Untuk kelompok yang lainnya yaitu 2 kelompok terfokus pada pertanian padi dan cabe.
  • 5. LATAR BELAKANG LUMBUNG DESA Indonesia kini berada dalam kondisi “gawat darurat”. Cirinya terlihat dari impor pangan yang mencapai angka 80%. Beras, yang menjadi makanan pokok masyarakat, masih harus diimpor. Bahkan tempe, makanan tradisional khas negeri ini yang sangat dikenal, masih terus-menerus terhantam oleh krisi kedelei. Dimanakah negeri agraris yang mampu menghasilkan sendiri produk pertaniannya? Kita harus berbesar hati untuk mengakui bahwa bangsa ini sesungguhnya telah krisis pangan. Hanya untuk sementara, krisisnya terselamatkan dengan adanya kebijakan impor. Namun kita harus waspada. Kelak, ketika terjadi krisis di negeri pengekspor, negeri kita yang tergantung pada produk negara lain akan terhantam badai krisis. Bila kita menilik lebih jauh, cara pandang pembangunan di Indonesia sudah lama keliru. Jakarta sebagai pusat pemerintahan, artinya jelas identik dengan pusat kebijakan. Soalnya pusat kebijakan ini seringkali diartikan, diyakini, hingga dipaksakan juga jadi pusat pembangunan. Cara dan sikap pandang ini, akibatnya menular kepada ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten, dan kota madya yang mereplika jadi pusat kebijakan sekaligus pusat pembangunan. Akibatnya konsentrasi pembangunan kini sungguh-sungguh terpusat di kota-kota. Terjadi kepincangan pembangunan, ketidakadilan pusat dan daerah – kota dan desa. Akibatnya terjadi perapuhan sistemik yang merongrong kekuatan negara dan stabilitas sebagai sebuah bangsa. Perbandingan kota dan desa: Jumlah ibu kota provinsi, kota madya, & kabupaten, sekitar 500 kota. Jumlah desa sekitar 7.000 – 8.000 desa. Dengan membangun desa, jelas kemakmuran desa akan mengalir dan mendorong kota-kota tumbuh lebih sehat. Karena pembangunan terkonsentrasi di kota, desa pun terabaikan yang artinya tak ada kemajuan di desa. Maka desa pun ditinggalkan warga terbaik. Akibatnya, 71.000 dari 78.000 desa jadi desa tertinggal Pengolahan sawah dan kebun sayur mayur yang tak banyak menjanjikan, akhirnya beralih kepemilikan. Hingga akhirnya kini, 88% petani memiliki lahan rata-rata hanya 0,5 ha. Lahan yang untuk kebutuhan sendiri pun tak cukup. Hingga 80% penghasilan petani untuk kebutuhan sehari-hari, ternyata memang bukan dari pertanian. Dengan demikian, masih layakkah petani dianggap petani? Dan ironisnya, kondisi sulit ini pun mendorong para petani sekarang untuk tidak menganjurkan anak-anaknya jadi petani.
  • 6. SUB PROGRAM LUMBUNG DESA Di antara Sub Program Lumbung Desa yang tengah berjalan: 1. Pemberdayaan petani dan peternak 2. Pengembangan lumbung bibit 3. Penguatan usaha komunitas untuk penanganan hasil panen dan pemasarannya 4. Tebar 100 ribu Pohon Produktif 5. Gerakan Selamatkan Sawah Produktif
  • 7. TUJUAN LUMBUNG DESA Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia. Dari inti tujuan, dapat kita pilah atas tiga (3) tujuan: Ke-1: Tujuang Jangka Pendek:  Mengembalikan, menghidupkan, dan menggairahkan kembali pengolahan pertanian di desa-desa.  Melatih warga setempat untuk jadi penggerak desa dalam pengolahan pertanian yang baik dan benar, sekaligus pengelolaan pasca panennya.  Membantu fakis miskin di desa tersebut yang sejogjanya menjadi tanggung jawab warga desa ybs.
  • 8. TUJUAN LUMBUNG DESA Ke-2: Tujuan Jangka Menengah:  Menuju Ketahanan Pangan Desa.  Menjamin hak kalangan fakir miskin di desa itu agar setidaknya terpenuhi kebutuhan darurat, yakni pangan.  Menghidupkan jika sudah hilang, atau merawat kembali Modal Social yang masih tersisa di masyarakat, seperti gotong royong, bagi hasil, siskamling, system penggunaan air, tanah bengkok, tanah ulayat dll.  Menyadarkan pentingnya sinerjitas warga desa untuk mempertahankan, menentukan, dan merawat masa depan yang lebih baik melalui potensi yang ada.  Memantapkan profesionalitas penggerak desa, baik dalam pengelolaan pertanian dan pasca panen, maupun dalam mengorganisir diri sebagai salah satu organisasi desa guna kepentingan dan kemanfaatan desa.  Mengajak atau merangsang semangat warga, khususnya pemuda, untuk bersama-sama membangun desa.  Menyelamatkan asset desa dari pemilikan yang menelantarkan tanah hingga malah jadi tak produktif.  Menyelamatkan asset desa dari penguasaan yang tidak bertanggung jawab, dengan penggunaan lahan dengan tidak memperhatikan potensi, kesesuaian dan kearifan desa.  Menyelamatkan bibit/benih asli atau khas desa ybs. Artinya harus dilakukan:  Pendataan, pemilahan, perawatan, pelestarian dan pengembangan bibit di lahan yang dikhususkan untuk itu.  Membuat bank bibit guna penyimpanan, pelestarian, dan kelangsungan bibit yang khas itu.  Menjadikan Lumbung Desa dan desa sebagai Desa Wisata. Yang artinya:  Menyiapkan kesadaran warga bahwa ada nilai tambah dengan dijadikannya desa sebagai daerah tujuan wisata.  Menyiapkan mental dan perilaku warga, yang dimotori penggerak desa, agar bisa menjadi tuan rumah yang baik guna mendukung saling mengisi dengan para pengunjung.  Menyiapkan sarana prasarana sebagai daerah tujuan wisata ala desa tanpa berlebih-lebihan dalam menyiapkan fasilitas. Biarkan para turis menikmati sajian khas desa apa adanya, yang tidak mereka temukan di tempat asalnya.
  • 9. TUJUAN LUMBUNG DESA Ke-3 Tujuan Jangka Panjang:  Menuju Kedaulatan Pangan Desa untuk terciptanya Desa Berdaulat.  Menjadikan desa mandiri di atas kaki sendiri, hingga:  Bukan hanya mencegah pemuda untuk tak lagi berurbanisasi dimana desa ditinggal putera-puteri terbaiknya;  Melainkan juga memanggil putra-putri terbaik desa untuk kembali, atau setidaknya memberi kontribusi membangun desa.  Memantapkan peran desa sebagai salah satu kekuatan guna menopang Kedaulatan Indonesia sebagai sebuah Negara.  Menyadarkan pada bangsa Indonesia, terutama pada pemegang kebijakan bahwa kekuatan Indonesia sesungguhnya terletak di desa.
  • 10. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA Peran Peran utama Lumbung Desa  Simbol pergerakan produktivitas desa  Salah satu pusat kegiatan produktivitas desa  Ajang pelatihan dan pendidikan produktivitas desa Lahirkan kalangan professional pembangun desa Manfaat Manfaat utama Lumbung Desa Pengelolaan hasil panen dilakukan dengan pembagian atas tiga komponen dasar. Meski secara ringkas dengan mudah dibagi serba tiga (3), namun pada akhirnya besarnya pembagian tergantung sikon. Pembagian tersebut adalah sbb.:  1/3 untuk operasional  1/3 untuk pengembangan usaha 1/3 untuk fakir miskin di desa ybs
  • 11. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA Hak Fakir Miskin Keuntungan bagi kalangan miskin, dibagi atas: Zakat = 2,5% yang alokasinya:  Untuk konsumtif bagi kalangan fakir  Dana zakat bisa juga dari donatur lainnya Sedekah  Penggunaan dana sedekah sebaiknya didiskusikan. Utamanya untuk memacu etos agar kalangan miskin bisa keluar dari jerat- jeratnya. Satu hal yang dapat ditimang adalah untuk pendidikan.  Penggunaan sedekah untuk pendidikan tak lagi terpaku hanya untuk biaya anak2 kalangan miskin, melainkan membiayai guru atau ahli untuk mendidik pemuda dan anak2 miskin di desa.  Dengan membiayai satu atau dua ahli, tim ini bisa mengajari ketrampilan yang dibutuhkan untuk menopang pembangunan desa.  Tegasnya inilah beaguru, bukan beasiswa. Manfaat beaguru lebih besar, lebih banyak, lebih luas, lebih lama, lebih berkelanjutan lebih menopang kebutuhan pembangunan desa. Manfaat Lain LD dan desa dimana LD itu berada bisa menjadi: Daerah tujuan wisata  Wisata ke desa dengan apa adanya model desa, juga memberi nuansa tersendiri. Seperti ikut dalam menanam padi dan tanaman lain atau panen, memandikan kerbau, ikut mandi di sungai, sambil juga melihat utuh bagaimana bentuk dari Lumbung Desa.  Pengunjung terutama bisa diawali dengan mereka yang menjadi donatur. Sambil melihat perkembangan atas donasi, mereka juga bisa menikmati suasana alam pedesaan.  Para pengunjung juga bisa merupakan pelajar sebagai study tour. Dari sini bisa dikemas hal yang saling mengisi. Apa yang dimiliki desa dan tidak ada di kota, bisa disharing. Sebaliknya apa yang tak ada di desa juga bisa disharing.  Tentu ini membutuhkan penyiapan sarana dan prasrana termasuk mental warga desa. Ini memang bab lain yang akan dibicarakan secara khusus.
  • 12. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA OPERASIONAL Yang termasuk biaya operasional:  Biaya produksi dan pasca produksi  Gaji pekerja dan bonus  Sebaiknya upah pekerja di atas UMR PENGEMBANGAN USAHA Pembagian hasil panen:  Disisihkan untuk bibit  Dijual  Hasil penjualan digunakan untuk pengembangan usaha  Usaha yang dikembangkan disesuaikan dengan sikon
  • 13. PERAN DAN MANFAAT LUMBUNG DESA Tempat KKP  KKN yang singkatan Kuliah Kerja Nyata, dapat diganti dengan KKP yakni Kuliah Kerja Produktif.  PT ybs bisa membuat kesepakatan dengan desa dan pengelola LD, berapa lama dan apa saja yang akan dilakukan selama KKP para mahasiswanya.  KKN yang selama ini bersifat hit and run, dengan KKP diubah formatnya jadi permanen berlanjut di tempat yang sama. Mahasiswa boleh berganti, tapi aktivitas di desa tetap lanjut.  Maka PT ybs bisa mengukur kinerja dan terus meningkatkan kualitas. Sedang bagi warga desa aktivitas KKP itu dapat dirasakan manfaatnya sungguh-sungguh. Kegiatan CSR  LD dan desa dimana LD berada, itu juga bisa menjadi tempat praktek nyata dari CSR perusahaan.  Dengan dana CSR, perusahaan ybs bisa membiayai LD dan menjadikan LD itu sebagai salah satu pusat dari praktek CSR yang mereka lakukan.  Tetapi yang harus dingat bahwa meski itu dibiayai dana CSR, tak otomatis mereka adalah pemilik LD. Kepemilikan LD tetap ada di desa tersebut di bawah kordinasi LD Pusat. Desa Komunitas  LD dan dimana desa itu berada, juga dapat dinamakan ‘desa komunitas…’ yang namanya disesuaikan dengan komunitas yang menjadi donatur total.  Missal komunitas penggemar sepeda, atau komunitas perumahan ABC, atau komunitas penggemar grup band anu.  Ini menjadi desa yang punya hubungan khusus dengan komunitas tersebut. Dengan hubungan ini, diharap desa itu juga mendapat manfaat dengan terjadinya peningkatan positif. Bahkan CATATAN:  Baik jadi tempat wisata, tempat KKP, tempat CSR, dan desa komunitas, semuanya memberi peluang untuk terjadinya transaksi untuk membeli produk desa.
  • 14. MOTTO LUMBUNG DESA “Membangun Satu Lumbung Desa, artinya Menanam Akar Ketahanan & Kedaulatan Pangan Indonesia.”