Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan pupuk NPK pada skala besar dan kecil. Pada skala besar, dibahas proses pengolahan pupuk NPK mulai dari pencampuran bahan baku, reaksi, pembentukan butiran, pengeringan, penyaringan, hingga pengemasan. Sedangkan pada skala kecil, dijelaskan cara perhitungan dan campuran bahan baku untuk membuat 200kg pupuk NPK dengan komposisi tertentu.
4. • N – nitrogen: membantu
pertumbuhan vegetatif,
terutama daun
• P – fosfor: membantu
pertumbuhan akar dan
tunas
• K – kalium: membantu
pembungaan dan
pembuahan
Kegunaan
Menyuburkan tanah dan sebagai media pertumbuhan serta
peningkatan produktivitas tanaman yang mempunyai 3 nutrisi
utama
6. PUPUK NPK MUTIARA
- Bentuk : butiran (granul)
- Warna : abu-abu
- Senyawa : anorganik
- Kelarutan : lambat
- Grade pupuk :16-16-16
- Sifat kimia
- Rumus kimia : -
- Kadar hara : 16% N, 16%P 205, 16% K2o
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
7. ALAT DAN FUNGSINYA
Chusser : menghancurkan bongkahan/ bahan yang berbentuk batuan
Mixer : pencampur bahan-bahan yang sudah ditentukan dengan formulasi tertentu
Granulator : membentuk campuran bahan yang homogen menjadi bentuk granule
Rotary dryer : mengurangi kadar air dari produk yang dihasilkan oleh granulator
Screen : penentu produk yang on size yang lazim ukuran butiran granule
Rotary cooler : pendingin dari produk yanng keluar dari dryer
Water srcubber : menampung debu/ materian under size dari proses produksi
9. Proses Pregranulating
• Proses pencampuran awal bahan baku berbentuk
padatan yang terdiri daro Amonium Sulfat, Urea, dan KCL
• Langkah kerja
Bahan baku pugmill
+ bahan baku
cair/ gas
produk
Drum
granulator
10. Proses Reacting
• Proses reaksi awal bahan baku berbentuk cairan antara
asam fosfat dengan amoniak
• Langkah kerja :
Proses
nertralisasi di
reaktor pipa
granulatordituangkan
11. Proses granulating
• Proses untuk memperbesar ukuran suatu massa dari
partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil
• Langkah kerja :
Bahan baku dan
sisa bahan baku granulator
12. Proses Drying
• Proses pengeringan butiran pupuk setelah mengalami proses
granulating
Proses
granulating drying
Exit dryer
conveyer
penyaringan
Exit dryer
elevator
13. Proses Screening
• Proses penyaringan awal butiran pupuk
• Langkah kerja:
Screen
feeder
Butiran pupuk
(on size)
Small recycle
regulator
Butiran pupuk
(over size)
Pulverizer
(crusher)
Recyle regulator
bin
20. 1. Kita tentukan terlebih dahulu pupuk NPK yang akan dibuat. Dimisalkan
akan membuat pupuk NPK sendiri dengan kandungan 20:15:10
2. Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan dibuat. Misalnya : akan membuat
200 kg pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10
3. Hitung jumlah masing-masing unsur hara yang dibutuhkan.
Unsur N: 20% x 200= 40 kg
Unsur P: 15% x 200= 30 kg
Unsur K: 10% x 200= 20 kg
Langkah kerja :
21. 3. Dikonfersikan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal
yang telah dipersiapkan ( Urea, SP36, dan KCL).
◦ Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk mendapatkan N 40
kg maka di butuhkan urea (100:54) x 40=74 kg Urea
◦ Untuk mendapatkan unsur P 30 kg dibutuhkan SP36 (100:36) x 30=
83,3 kg SP36
◦ sedangkan kebutuhan unsur K sebsar 40 kg di peroleh dari KCL
(100:45)x 20=44,4 kg
4. Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20:15:10 sebayak 200 kg setara
dengan Urea 74 kg + SP36 83,3 kg + KCL 44,4 kg
23. LIMBAH
Limbah yang dihasilkan hanya limbah gas.
Mengapa?
Karena bahan-bahan padat yang tidak terpakai atau yang
di bawah standar produksi di daur ulang kembali untuk
diolah menjadi butiran-butiran pupuk.