2. KECENDERUNGAN SUATU UNSUR
UNTUK MENCAPAI KESTABILAN
Tiap unsur selalu berusaha untuk memiliki konfigurasi seperti
elektron gas mulia. Untuk mencapai kestabilan tersebut, dapat
diketahui bahwa unsur yang memiliki energi ionisasi
rendahlah yang mudah melepaskan elektron untuk stabil serta
unsur yang memiliki afinitas elektron tinggilah yang mudah
untuk menangkap elektron untuk stabil.
3. Tabel Struktur Elektron Gas Mulia
Pada tahun 1916, G.N. Lewis, Langmuir dan Kossel berusaha
menjelaskan bahwa atom-atom cenderung untuk memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia atau 8 elektron pada
kulit terluar yang disebut “kaidah Oktet” dan atom-atom yang
mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi
elektron seperti gas helium disebut “kaidah duplet”
5. IKATAN ION
Menurut teori Lewis dan Kossel, ikatan ion terjadi
antara ion positif (melepaskan) dan ion negatif
(menangkap). Jadi ikatan ion adalah ikatan yang
terbentuk karena adanya serah terima elektron. Ikatan
ion juga disebut ikatan elektrovalen atau heteropolar.
6. 2. Pembentukan Ion Negatif
Pembentukan ion negatif terbentuk karena suatu unsur
cenderung menangkap elektron dan unsur tersebut ialah
unsur non-logam atau unsur elektronegatif.
• Unsur golongan VIIA 1 elektron
• Unsur golongan VIA 2 elektron
• Unsur golongan VA 3 elektron
1. Pembentukan Ion Positif
Pembentukan ion positif terbentuk karena suatu unsur
cenderung melepaskan elektronnya dan unsur tersebut
ialah unsur logam.
• Unsur golongan IA 1 elektron
• Unsur golongan IIA 2 elektron
• Unsur golongan IIIA 3 elektron
7. Contoh pembentukan NaCl
11Na : 2,8,1 IA
17Cl : 2,8,7 VIIA
Na Na+ + e-
Cl + e- Cl-
Na + Cl Na+Cl-
Rumus Kimia : NaCl
8. PERKECUALIAN ATURAN
OKTET
Tidak semua unsur memenuhi aturan oket.
Penyimpangan aturan oktet di bedakan menjadi 2 :
Contoh: NO2
Pada N elektron
terluarnya menjadi 7
:
ONO
Contoh: BF3
Pada B elektron
terluarnya menjadi 6
:
::
:
F—
|
F
B—F
OKTET TAK LENGKAP (KURANG DARI 8)
9. OKTET BERKEMBANG (LEBIH DARI 8)
Contoh: PCl5
Cl
Cl P Cl
Cl Cl
Pada P elektron
terluarnya menjadi 10
Contoh: SF6
F
F F
S
F F
F
Pada S elektron
terluarnya menjadi 12
10. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan
pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen cenderung terjadi
pada unsur nonlogam untuk mencapai kestabilan
1. Ikatan Kovalen Tunggal
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Ikatan Kovalen Rangkap
11. IKATAN KOVALEN TUNGGAL
Ikatan kovalen tunggal merupakan ikatan kimia yang
terbentuk dari pemakaian elektron bersama.
Contoh pembentukan CH4
6C : 2,4
IVA
1H : 1
IA
punya 4 e-, kurang 4 e-, nyumbang 4e-
punya 1 e-, kurang 1 e-, nyumbang 1e-
12. IKATAN RANGKAP
Ikatan kovalen rangkap merupakan ikatan
kimia yang terjadi apabila elektron yang
berikatan lebih dari satu pasang.
Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen
koordinat:
Salah satu atom memiliki pasangan elektron
bebas
Atom yang lainnya memiliki orbital kosong
13. IKATAN KOVALEN RANGKAP DUA
Contoh pembentukan O2
8O : 2,6 VIA
8O : 2,6 VIA
punya 6 e-, kurang 2 e-, nyumbang 2e-
punya 6 e-, kurang 2 e-, nyumbang 2e-
O O
O O
O = O
14. IKATAN KOVALEN RANGKAP
TIGA
Contoh pembentukan N2
7N : 2,5 VA
7N : 2,5 VA
punya 5 e-, kurang 3 e-, nyumbang 3e-
punya 5 e-, kurang 3 e-, nyumbang 3e-
15.
16. IKATAN LOGAM
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus
dari logam, pada ikatan logam ini elektron
tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom
saja, melainkan menjadi milik dari semua atom
yang ada dalam ikatan logam tersebut.
Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan
logam adalah sebagian besar logam seperti Cu,
Al, Au, Ag, dsb.
17. Logam mempunyai elektronegatifitas rendah: mudah
melepas elektron menjadi cenderung bermuatan
positif.
Elektron bebas bergerak di antara ion positif.
Interaksi antara ion positif dan elektron > ikatan
logam
18. IKATAN HIDROGEN
Ikatan Hidrogen dapat terjadi bila:
• Atom hidrogen yang sedikit bersifat asam berikatan dengan atom fluor,
oksigen atau nitrogen ditarik oleh pasangan elektron bebas atom lainnya.
• pasangan elektron bebas yang tak berikatan dimungkinkan untuk
disumbangkan pada atom hidrogen yang bermuatan positif.
Ikatan hidrogen
merupakan gaya tarik
menarik antara atom H
dengan atom lain. Ikatan
hidrogen ini terjadi pada
ikatan antara atom H
dengan atom N, O, dan F
yang memiliki pasangan
elektron bebas.
19. Ada dua macam ikatan hidrogen, yaitu:
1. Intermolekuler. Bila atom hidrogen bertindak sebagai jembatan
antara dua molekul. Misalnya air, amonia, hidrogen fluorida, asam
asetat dan lainnya.
2. Intramolekuler. Bila ikatan hidrogen terbentuk didalam molekul itu
sendiri. Misalnya, salisilaldehid, O-nitrophenol, O-aminophenol
dan lainnya.
20. IKATAN VAN DER WALLS
Gaya Van Der Walls adalah gaya tarik menarik yang lemah
diantara dua buah ujung dipol disebut gaya van der Waals.
Kekuatan gaya ini beranding lurus dengan jumlah elektron.
Makin banyak jumlah elektron, semakin besar gaya van der
Waals dan sebaliknya. Gaya ini terjadi pada molekul non-
polar.
21. MANFAAT MEMPELAJARI IKATAN KIMIA
Kegunaan Ikatan Ion dalam Kehidupan Sehari-hari
1. KI (Kalium Iodida)
Untuk memenuhi kebutuhan elektrolit dalam tubuh, maka
seorang atlet dianjurkan meminum minuman yang dapat
menjaga cairan elektrolit dalam tubuhnya seimbang yaitu
minuman yang mengandung Kalium Iodida (KI) seperti
pocari sweat.
2. NH4 (Amonia)
Kegunaan amonia dalam kehidupan sehari-hari : Dalam
bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk,
obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin
22. 3. HCl (Asam Klorida)
HCl merupakan bahan baku pebuatan besi (III) klorida (FeCl3)
dan polyalumunium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang
digunakan sebagai bahan baku koagulan dan flokulan.
Koagulan dan flokulan digunakan pada pengolahan air
(penjernih air). Asam klorida juga digunakan pada industri
logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari
besi atau baja. Di laboratorium, asam klorida biasa digunakan
untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan.
23. 4. H2SO4 (Asam Sulfat)
Dampak asam sulfat memang sangat berbahaya, tetapi
kegunaan dalam kehidupan manusia pun sangat beragam.
Dalam bidang industri asam sulfat berfungsi sebagai bahan
baku pupuk, pembuatan besi dan baja, pembuatan pigmen dan
cat,pengatur pH dalam proses industri, pembuatan bahan kimia
lainnya, detergen dan pembuatan pulp dan kertas dan masih
banyak lagi