3. >> Banyaknya domain elektron bebas (PEB) dan domain elektron ikatan (PEI)
>> RUMUS
A = atom pusat
X = domain elektron ikatan (PEI)
E = domain elektron bebas (PEB)
n = jumlah domain PEI
m = jumlah domain PEB
>> Jenis tipe molekul
AXnEm
Merumuskan tipe molekul
4. Contoh Soal
IF3 I = [Kr] 5s2 4d10 5p5
EV = 7 Rumus molekul = AX3E2
X = 3 Bentuk molekul = membentuk huruf T
E = 2 Polar
5. >> Suatu proses penggabungan orbital sehingga membentuk orbital hibrid
dengan tingkat energi yang sama.
>> Dikenal beberapa type hibridisasi orbital :
6. Pembentukan molekul BeCl2
Atom Be memiliki 4 elektron valensi, dan konfiguarasi elektronnya adalah :
• Keadaan dasar :
• Mengalami eksitasi menjadi :
• Mengalami Hibridisasi membentuk orbital hibrida sp
• Bentuk Molekul : Linear
Contoh Soal
7. A. GAYA VAN DER WALLS
>> Gaya yang relatif lemah (tarik menarik) yang bekerja antar molekul.
>> Bekerja jika jarak antar molekul sangat dekat, tetapi tidak melibatkan
terjadinya pembentukan ikatan antar atom.
>> Terjadi akibat adanya elektron elektron mengelilingi inti secara acak,
sehingga suatu saat elektron akan mengumpul pada salah satu sisi
molekul.
>> Gaya antarmolekul berupa gaya dispersi (gaya london), gaya dipol-
dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas.
>> Dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Kepolaran ( makin polar makin kuat )
2. Mr senyawa ( Mr besar makin kuat )
3. Bentuk rantai ( panjang lurus makin kuat )
8. A. Gaya Antar Molekul yang Memiliki Dipol
Gaya van der waals terjadi pada senyawa polar yang tidak
membentuk ikatan hidrogen, atau senyawa non polar yang
memiliki sedikit perbedaan keelektronegatifan
B. Gaya Antar Molekul Dipol-non Dipol
Gaya tarik menarik yang terjadi antara molekul yang memiliki
dipol dan non dipol yang terjadi secara induksi
C. Gaya Antar Molekul non Dipol (Gaya London)
Gaya tarik menarik dipol sesaat terjadi pada molekul non polar
yang mempunyai gaya tarik menarik lemah akibat terbentuknya
dipol sesaat
10. Polar - Polar
• Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar ,
perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang
permanen ( dipol permanent )
• Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent
H - Cl H - Cl H - Cl
+ - + - + -
Gaya tarik dipol permanen
kutub kutub + dan – ini permanen tidak berubah
11. Non Polar – Non Polar
• Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang
kecil ,bahkan untuk senyawa biner dwiatom ( seperti O2,H2)
perbedaan keelektronegatifannya = 0
• Bila terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat
( gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan +
inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom lain
sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat.
gaya dipol sesaat / gaya london
• Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent
H - H H - H H - H
+ - + - + -
Kutub kutub ini terjadinya sesaat tidak permanen dan dapat
berpindah tempat muncul hilang , muncul hilang oleh karenanya
gaya ini lebih lemah dari dipol permanen
12. Polar - non polar
• Contoh : Dalam air sungai terlarut gas 02
• Terjadi induksi muatan + dari air dengan elektron 02
membentuk polar sesaat
• Jadi jenis gaya tariknya adalah dipol sesaat/gaya london karena
adanya dipol terimbas.
H – O
l
H
O = O
+ - + -
Gaya dipol terimbas
13. B. Ikatan Hidrogen
>> ikatan yang terjadi antar atom H pada suatu senyawa dengan unsur
yang keelektronegatifannya besar dari senyawa lain seperti F , N , O
>> Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen akan membentuk molekul raksasa
yang dihubungkan oleh jembatan hidrogen.
>> Semua senyawa yang memiliki ikatan hidrogen memiliki titik didih jauh
lebih tinggi dari unsur lain yang segolongan.
14. Ikatan hidrogen lebih kuat dari gaya antarmolekul lainnya, namun lebih
lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen dan ikatan ion.
Contoh :
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial
positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air
15. contoh ikatan hidrogen pada HF dan H2O
H – F ----- H – F ------ H – F ----- H –F
ikatan hidrogen
H – O ------- H – O --------- H – O – H
│ │
H H
16. Molekul Polar
1) Adanya kutub + dan
kutub – (dipol)
2) Adanya perbedaan
sifat
keelektronegatifan
3) Penyebaran elektron
tidak merata
Molekul Nonpolar
1) Tidak ada dipol
2) Tidak ada perbedaan sifat
keelektronegatifan
3) Penyebaran elektron merata
Mengukur Kepolaran suatu molekul
M = Momen Dipol (debye)
q = muatan (coulomb)
d = jarak (m)
M = q x d