SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Interaksi Intramolekul dan Antarmolekul,
Konsekuensi Makroskopik Molekul Air
Sumber: Suchoki Bab 6, 7, dan 8
Created by: BAF
Departemen Kimia FMIPA IPB
Dept. Kimia FMIPA IPB
Ikhtisar
Surfaktan Sabun dan Detergen
Gaya Antarmolekul dan Kelarutan
Kepolaran Molekul
Jenis Ikatan
Lambang Titik Lewis
Keunikan Molekul Air
1. LAMBANG TITIK
LEWIS
• Elektron yang menempati kulit terluar menentukan sifat-sifat kimia atom,
termasuk kemampuannya membentuk ikatan kimia.
• Struktur elektron-titik atau disebut juga
lambang titik Lewis menggambarkan elektron
valensi sebagai titik di sekeliling lambang atom.
• Karena itu, elektron tersebut dinamai elektron valensi (Latin: valentia,
“kekuatan”), dan kulit yang ditempatinya disebut kulit valensi.
Gilbert Newton Lewis
1. LAMBANG TITIK LEWIS
elektron tak
berpasangan
elektron berpasangan/
elektron non-ikatan
2. JENIS IKATAN
Atom elektronegatif dapat mengambil elektron membentuk anion.
Ikatan Ionik
Li + F Li+
F -
1s2
2s1
1s2
2s2
2p5
1s2 1s2
2s2
2p6
[He] [Ne]
Li Li+
+ e−
e−
+ F F -
F -Li+
+ Li+
F -
Ikatan ionik dapat terjadi antara kation dan anion.
2. JENIS IKATAN
Ikatan kovalen terbentuk
karena pemakaian-
bersama (sharing) elektron.
F F+
7e−
7e−
F F
8e−
8e−
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen
Struktur Lewis air
8e−
H HO+ + OH H O HHatau
2e− 2e−
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan Kovalen
Ikatan rangkap – 2 atom menggunakan 2 atau lebih pasangan elektron
bersama-sama.
atauO C O
8e−
8e−
8e−
Ikatan rangkap 2
O C O
Ikatan rangkap 2
N N
Ikatan rangkap 3
N N
8e−
8e−
Ikatan rangkap 3
atau
AturAn oktet
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar terjadi karena tidak meratanya pemakaian-bersama
elektron. Elektron berada lebih dekat ke salah satu atom.
H F
Daerah
kaya elektron
Daerah
miskin elektron
Keelektronegatifan: kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam
ikatan kimia.
Ikatan Kovalen Polar
Klasifikasi ikatan berdasarkan perbedaan keelektronegatifan
Perbedaan Tipe Ikatan
0 Kovalen
>1,7 Ionik
Antara 0 dan 1,7 Kovalen Polar
Ikatan Kovalen Polar
3. KEPOLARAN MOLEKUL
• Molekul triatomik dst.  bentuk molekul turut memengaruhi kepolaran.
• Pada molekul diatomik, kepolaran molekul = kepolaran ikatan.
Contoh: H2, O2, N2  molekul nonpolar
HF, HCl, ClF  molekul polar
NONPOLAR POLAR
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
• Molekul polar seperti air  dipol (dwikutub)
• Tarik-menarik terjadi antarmuatan berlawanan dalam dipol.
• Gaya antarmolekul air ini disebut gaya dipol-dipol (ikatan hidrogen).
• 20x lebih lemah daripada ikatan kovalen intramolekul air.
• Kekuatan ikatan hidrogen antarmolekul etanol ~ molekul air.
• Etanol larut takhingga dalam air.
Etanol AirEtanol-Air
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
• Kekuatan ikatan hidrogen antarmolekul sukrosa > molekul air.
• Ikatan hidrogen ini harus diputus terlebih dulu oleh molekul air.
• Sukrosa larut terbatas dalam air  kelarutan = 200 g/100 mL air
Sukrosa
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
• Berbeda dari etanol dan sukrosa, natrium klorida mengion dalam air.
• Kristal NaCl larut dalam air dengan membentuk gaya antarmolekul lain,
yaitu gaya ion-dipol.
• Kekuatan gaya ion-dipol > dipol-dipol  NaCl sangat larut dalam air.
• Molekul nonpolar seperti oksigen sedikit larut dalam air
 kelarutan = 0,004 g/100 mL air (bdk. sukrosa)
• Pelarutan terjadi karena molekul air yang polar dapat menginduksi
terbentuknya dipol pada molekul oksigen.
• Gaya tarik-menarik lemah terbentuk  gaya dipol-dipol terinduksi
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
• Dipol terinduksi juga dapat terbentuk antaratom atau di antara molekul-
molekul nonpolar.
• Gaya tarik-menarik sangat lemah terbentuk  gaya dipol terinduksi-
dipol terinduksi (gaya London).
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
• Molekul yang lebih besar lebih mudah membentuk dipol terinduksi.
• Sifat ‘antilengket’ Teflon antara lain karena atom fluorin penyusun Teflon
berukuran kecil sehingga sangat lemah membentuk gaya London dengan
bahan lain.
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
Secara umum,
• molekul polar larut baik dalam pelarut polar melalui gaya ion-dipol atau
dipol-dipol.
• molekul nonpolar larut baik dalam pelarut nonpolar melalui gaya dipol
terinduksi-dipol terinduksi.
• molekul nonpolar sukar larut dalam pelarut nonpolar dan terjadi melalui
gaya dipol-dipol terinduksi.
Kaidah ‘like dissolves like’
4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN
KELARUTAN
5. SURFAKTAN:
SABUN DAN DETERGEN
• Debu dan kotoran yang melekat di pakaian sebagian besar nonpolar 
sukar dibilas dengan air.
• Pelarut nonpolar seperti turpentin (pengencer cat) dan trikloroetana
(bahan ‘pembersih kering’) dapat digunakan untuk membersihkan.
• Alternatif yang lebih mudah, kotoran dibersihkan dengan menambahkan
sabun atau detergen ke dalam air.
• Kedua zat ini tergolong bahan-aktif permukaan (surface active agent,
surfaktan).
natrium dodesil sulfat
natrium dodesil benzenasulfonat
CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2C
O
O Na+
polar,
hidrofilik
nonpolar, lipofilik
SABUN:
DETERGEN:
Di dalam air, surfaktan membentuk agregat yang disebut misel:
(2) Ujung hidrofilik membentuk “permukaan negatif” misel sehingga misel
saling bertolakan dan mencegah kotoran bergabung kembali.
(1) Rantai lipofilik mengarah ke pusat misel, mengemulsi kotoran.
Surfaktan juga bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan air.
Tegangan permukaan: elastisitas
pada permukaan cairan yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan
gaya antarmolekul.
Molekul-molekul surfaktan menjajarkan diri di permukaan air dengan ekor
nonpolar menjauhi polaritas air. Akibat penataan ini, tegangan permukaan
air tergganggu, ketersebaran dan daya bersih air meningkat.
• Bahan pelunak-air seperti Na2CO3 akan mengendapkan ion sadah menjadi
garam karbonatnya.
• Dalam air sadah (hard water), sabun terendapkan sebagai kompleks dgn
ion Ca2+
, Mg2+
, dan Fe2+
dalam air sadah, sementara detergen tidak.
• Air sadah juga dapat dilunakkan dengan mengalirkannya melalui resin
penukar-ion yang akan menukar ion sadah dengan ion Na+
dalam resin.
6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR
• Molekul air membentuk struktur kristalin terbuka dalam es.
Karena itu,
air memuai ketika membeku
Permukaan es tetap basah dan licin
bahkan pada suhu << titik bekunya.
• Air paling rapat pada 4 o
C.
- Struktur kristalin terbuka pada es tidak
runtuh seketika saat es meleleh.
- Antara 0 dan 4 o
C, penyusutan karena
runtuhnya kristal es > pemuaian akibat
meningkatnya pergerakan molekul air.
- Di atas 4 o
C, pemuaian melampaui
penyusutan karena sebagian besar
kristal es telah runtuh.
Rapatan maksimum
3,98 0
C
6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR
Anomali air ini menyebabkan
- Es mengapung di permukaan air
6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR
- Organisme air tetap hidup di musim dingin, karena akan terjadi pembalikan
massa air (upwelling), dan pembekuan air berlangsung dari permukaan ke
dasar, bukan sebaliknya.
• Perlu banyak energi untuk mengubah suhu air cair.
Bahan
Kalor jenis
(J/g⋅o
C)
Amonia, NH3
4,70
Air cair, H2
O 4,184
Etilena glikol, C2
H6
O2
(antibeku)
2,42
Es, H2
O 2,01
Uap air, H2
O 2,0
Aluminium, Al 0,90
Besi, Fe 0,451
Perak, Ag 0,24
Emas, Au 0,13
- Karena kalor jenis air yang tinggi, arus laut dapat menyebarkan kalor dari
daerah khatulistiwa ke daerah kutub.

More Related Content

What's hot (20)

Bab12
Bab12Bab12
Bab12
 
Gaya antarmolekul
Gaya antarmolekulGaya antarmolekul
Gaya antarmolekul
 
Gaya antar molekul
Gaya antar molekulGaya antar molekul
Gaya antar molekul
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ppt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabunganPpt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabungan
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
Ikatan hidrogen dan gaya van der waals
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
 
Ikaan kimia
Ikaan kimiaIkaan kimia
Ikaan kimia
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan david
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
ikatan logam
ikatan logamikatan logam
ikatan logam
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
Ikatan logam
Ikatan logam Ikatan logam
Ikatan logam
 
Susunan kimia
Susunan kimiaSusunan kimia
Susunan kimia
 

Similar to Bab 3 ikatan_kimia_dan_sifat_air

Similar to Bab 3 ikatan_kimia_dan_sifat_air (20)

Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd
Bab 3 ikatan kimia dan sifat air ndBab 3 ikatan kimia dan sifat air nd
Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd
 
Modul 3 koagulasi
Modul 3  koagulasiModul 3  koagulasi
Modul 3 koagulasi
 
Kimfis kel 3
Kimfis kel 3Kimfis kel 3
Kimfis kel 3
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
 
ppt air dan komponennya matkul oseanografi fisik.pptx
ppt air dan komponennya matkul oseanografi fisik.pptxppt air dan komponennya matkul oseanografi fisik.pptx
ppt air dan komponennya matkul oseanografi fisik.pptx
 
Sifat sifat koloid
Sifat sifat koloidSifat sifat koloid
Sifat sifat koloid
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020Air dan buffer.2020
Air dan buffer.2020
 
Marine chemistry
Marine chemistryMarine chemistry
Marine chemistry
 
Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
Larutan Elektrolit dan Reaksi RedoksLarutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air laut
 
Bab 2 kim. kelas x
Bab 2 kim. kelas xBab 2 kim. kelas x
Bab 2 kim. kelas x
 
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiahPercobaan 1 pengamatan-ilmiah
Percobaan 1 pengamatan-ilmiah
 
proses pengolahan air yang sering digunakan
proses pengolahan air yang sering digunakanproses pengolahan air yang sering digunakan
proses pengolahan air yang sering digunakan
 
Presentasi aslab
Presentasi aslabPresentasi aslab
Presentasi aslab
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 

More from Rhianz Awalul

Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_Rhianz Awalul
 
Bab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoksBab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoksRhianz Awalul
 
Bab 5 senyawa_organik
Bab 5 senyawa_organikBab 5 senyawa_organik
Bab 5 senyawa_organikRhianz Awalul
 
Bab 1 unsur-unsur_dalam_kimia
Bab 1 unsur-unsur_dalam_kimiaBab 1 unsur-unsur_dalam_kimia
Bab 1 unsur-unsur_dalam_kimiaRhianz Awalul
 

More from Rhianz Awalul (6)

Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
Bab 6 kimia_bioligis_bahan_hayati_
 
Bab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoksBab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoks
 
Bab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atomBab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atom
 
Review uts
Review utsReview uts
Review uts
 
Bab 5 senyawa_organik
Bab 5 senyawa_organikBab 5 senyawa_organik
Bab 5 senyawa_organik
 
Bab 1 unsur-unsur_dalam_kimia
Bab 1 unsur-unsur_dalam_kimiaBab 1 unsur-unsur_dalam_kimia
Bab 1 unsur-unsur_dalam_kimia
 

Bab 3 ikatan_kimia_dan_sifat_air

  • 1. Interaksi Intramolekul dan Antarmolekul, Konsekuensi Makroskopik Molekul Air Sumber: Suchoki Bab 6, 7, dan 8 Created by: BAF Departemen Kimia FMIPA IPB
  • 2. Dept. Kimia FMIPA IPB Ikhtisar Surfaktan Sabun dan Detergen Gaya Antarmolekul dan Kelarutan Kepolaran Molekul Jenis Ikatan Lambang Titik Lewis Keunikan Molekul Air
  • 3. 1. LAMBANG TITIK LEWIS • Elektron yang menempati kulit terluar menentukan sifat-sifat kimia atom, termasuk kemampuannya membentuk ikatan kimia. • Struktur elektron-titik atau disebut juga lambang titik Lewis menggambarkan elektron valensi sebagai titik di sekeliling lambang atom. • Karena itu, elektron tersebut dinamai elektron valensi (Latin: valentia, “kekuatan”), dan kulit yang ditempatinya disebut kulit valensi. Gilbert Newton Lewis
  • 4. 1. LAMBANG TITIK LEWIS elektron tak berpasangan elektron berpasangan/ elektron non-ikatan
  • 5. 2. JENIS IKATAN Atom elektronegatif dapat mengambil elektron membentuk anion. Ikatan Ionik
  • 6. Li + F Li+ F - 1s2 2s1 1s2 2s2 2p5 1s2 1s2 2s2 2p6 [He] [Ne] Li Li+ + e− e− + F F - F -Li+ + Li+ F - Ikatan ionik dapat terjadi antara kation dan anion.
  • 7.
  • 8. 2. JENIS IKATAN Ikatan kovalen terbentuk karena pemakaian- bersama (sharing) elektron. F F+ 7e− 7e− F F 8e− 8e− Ikatan Kovalen
  • 9. Ikatan Kovalen Struktur Lewis air 8e− H HO+ + OH H O HHatau 2e− 2e− Ikatan kovalen tunggal
  • 11. Ikatan rangkap – 2 atom menggunakan 2 atau lebih pasangan elektron bersama-sama. atauO C O 8e− 8e− 8e− Ikatan rangkap 2 O C O Ikatan rangkap 2 N N Ikatan rangkap 3 N N 8e− 8e− Ikatan rangkap 3 atau AturAn oktet Ikatan Kovalen
  • 12. Ikatan Kovalen Polar Ikatan kovalen polar terjadi karena tidak meratanya pemakaian-bersama elektron. Elektron berada lebih dekat ke salah satu atom. H F Daerah kaya elektron Daerah miskin elektron
  • 13. Keelektronegatifan: kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia. Ikatan Kovalen Polar
  • 14. Klasifikasi ikatan berdasarkan perbedaan keelektronegatifan Perbedaan Tipe Ikatan 0 Kovalen >1,7 Ionik Antara 0 dan 1,7 Kovalen Polar Ikatan Kovalen Polar
  • 15. 3. KEPOLARAN MOLEKUL • Molekul triatomik dst.  bentuk molekul turut memengaruhi kepolaran. • Pada molekul diatomik, kepolaran molekul = kepolaran ikatan. Contoh: H2, O2, N2  molekul nonpolar HF, HCl, ClF  molekul polar NONPOLAR POLAR
  • 16. 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN • Molekul polar seperti air  dipol (dwikutub) • Tarik-menarik terjadi antarmuatan berlawanan dalam dipol. • Gaya antarmolekul air ini disebut gaya dipol-dipol (ikatan hidrogen). • 20x lebih lemah daripada ikatan kovalen intramolekul air.
  • 17. • Kekuatan ikatan hidrogen antarmolekul etanol ~ molekul air. • Etanol larut takhingga dalam air. Etanol AirEtanol-Air 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN
  • 18. • Kekuatan ikatan hidrogen antarmolekul sukrosa > molekul air. • Ikatan hidrogen ini harus diputus terlebih dulu oleh molekul air. • Sukrosa larut terbatas dalam air  kelarutan = 200 g/100 mL air Sukrosa 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN
  • 19. • Berbeda dari etanol dan sukrosa, natrium klorida mengion dalam air. • Kristal NaCl larut dalam air dengan membentuk gaya antarmolekul lain, yaitu gaya ion-dipol. • Kekuatan gaya ion-dipol > dipol-dipol  NaCl sangat larut dalam air.
  • 20. • Molekul nonpolar seperti oksigen sedikit larut dalam air  kelarutan = 0,004 g/100 mL air (bdk. sukrosa) • Pelarutan terjadi karena molekul air yang polar dapat menginduksi terbentuknya dipol pada molekul oksigen. • Gaya tarik-menarik lemah terbentuk  gaya dipol-dipol terinduksi 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN
  • 21. • Dipol terinduksi juga dapat terbentuk antaratom atau di antara molekul- molekul nonpolar. • Gaya tarik-menarik sangat lemah terbentuk  gaya dipol terinduksi- dipol terinduksi (gaya London). 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN
  • 22. • Molekul yang lebih besar lebih mudah membentuk dipol terinduksi.
  • 23. • Sifat ‘antilengket’ Teflon antara lain karena atom fluorin penyusun Teflon berukuran kecil sehingga sangat lemah membentuk gaya London dengan bahan lain. 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN
  • 24. Secara umum, • molekul polar larut baik dalam pelarut polar melalui gaya ion-dipol atau dipol-dipol. • molekul nonpolar larut baik dalam pelarut nonpolar melalui gaya dipol terinduksi-dipol terinduksi. • molekul nonpolar sukar larut dalam pelarut nonpolar dan terjadi melalui gaya dipol-dipol terinduksi. Kaidah ‘like dissolves like’ 4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN KELARUTAN
  • 25. 5. SURFAKTAN: SABUN DAN DETERGEN • Debu dan kotoran yang melekat di pakaian sebagian besar nonpolar  sukar dibilas dengan air. • Pelarut nonpolar seperti turpentin (pengencer cat) dan trikloroetana (bahan ‘pembersih kering’) dapat digunakan untuk membersihkan. • Alternatif yang lebih mudah, kotoran dibersihkan dengan menambahkan sabun atau detergen ke dalam air. • Kedua zat ini tergolong bahan-aktif permukaan (surface active agent, surfaktan).
  • 26. natrium dodesil sulfat natrium dodesil benzenasulfonat CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2C O O Na+ polar, hidrofilik nonpolar, lipofilik SABUN: DETERGEN:
  • 27. Di dalam air, surfaktan membentuk agregat yang disebut misel: (2) Ujung hidrofilik membentuk “permukaan negatif” misel sehingga misel saling bertolakan dan mencegah kotoran bergabung kembali. (1) Rantai lipofilik mengarah ke pusat misel, mengemulsi kotoran.
  • 28. Surfaktan juga bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan air. Tegangan permukaan: elastisitas pada permukaan cairan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan gaya antarmolekul.
  • 29. Molekul-molekul surfaktan menjajarkan diri di permukaan air dengan ekor nonpolar menjauhi polaritas air. Akibat penataan ini, tegangan permukaan air tergganggu, ketersebaran dan daya bersih air meningkat.
  • 30. • Bahan pelunak-air seperti Na2CO3 akan mengendapkan ion sadah menjadi garam karbonatnya. • Dalam air sadah (hard water), sabun terendapkan sebagai kompleks dgn ion Ca2+ , Mg2+ , dan Fe2+ dalam air sadah, sementara detergen tidak.
  • 31. • Air sadah juga dapat dilunakkan dengan mengalirkannya melalui resin penukar-ion yang akan menukar ion sadah dengan ion Na+ dalam resin.
  • 32. 6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR • Molekul air membentuk struktur kristalin terbuka dalam es.
  • 33. Karena itu, air memuai ketika membeku Permukaan es tetap basah dan licin bahkan pada suhu << titik bekunya.
  • 34. • Air paling rapat pada 4 o C. - Struktur kristalin terbuka pada es tidak runtuh seketika saat es meleleh. - Antara 0 dan 4 o C, penyusutan karena runtuhnya kristal es > pemuaian akibat meningkatnya pergerakan molekul air. - Di atas 4 o C, pemuaian melampaui penyusutan karena sebagian besar kristal es telah runtuh. Rapatan maksimum 3,98 0 C 6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR
  • 35. Anomali air ini menyebabkan - Es mengapung di permukaan air 6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR
  • 36. - Organisme air tetap hidup di musim dingin, karena akan terjadi pembalikan massa air (upwelling), dan pembekuan air berlangsung dari permukaan ke dasar, bukan sebaliknya.
  • 37. • Perlu banyak energi untuk mengubah suhu air cair. Bahan Kalor jenis (J/g⋅o C) Amonia, NH3 4,70 Air cair, H2 O 4,184 Etilena glikol, C2 H6 O2 (antibeku) 2,42 Es, H2 O 2,01 Uap air, H2 O 2,0 Aluminium, Al 0,90 Besi, Fe 0,451 Perak, Ag 0,24 Emas, Au 0,13
  • 38. - Karena kalor jenis air yang tinggi, arus laut dapat menyebarkan kalor dari daerah khatulistiwa ke daerah kutub.