2. “
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat
Terhadap Perilaku Perawtan Luka Gangren
Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Bandung Tulungagung
3. Let’s review some concepts
1. Introduction
Diabetes merupakan suatu
kelompok penyakit metabolic
dengan karakteristik
hipergkikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua duanya,
yang berhubungan dengan
kerusakan jangka panjang,
disfungsi atau kegagalan organ
tubuh terutama pada mata,
ginjal, saraf, jantung dan
pembuluh darah (Webner, 2018)
2. Insiden Masalah
Dari data Prevalensi di Rumah
Sakit RSU Muhammadiyah
Bandung Tulungagung selama
tahun 2021 untuk penyakit
Diabetes Melitus sebanyak
170 kasus dan untuk luka
gangrene sendiri selama tahun
2021 ditemukan 87 kasus
yang ditemukan di ruang
rawat inap.
3. Dampak
Diabetes Mellitus merupakan
masalah jika terjadi komplikasi,
diantaranya adalah luka
diabetes (gangrene).
4. Alternatif Solusi
Salah satu tindakan asuhan
keperawatan pada penderita diabetes
adalah teknik perawatan luka.
Sehingga perawat dituntut untuk
mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan yang adekuat terkait
dengan proses perawatan luka
4. Rumusan masalah
Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan
perawat terhadap perilaku perawatan luka
gangrem di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Muhammadiyah Bandung Tulungagung?
5. Tujuan umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
perawat terhadap perilaku perawatan luka
gangrem di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Muhammadiyah Bandung Tulungagung
6. Mengidentifikasi
tingkat pengetahuan
perawat dalam
merawat luka
gangrem di Ruang
Rawat Inap Rumah
Sakit Umum
Muhammadiyah
Bandung
Tulungagung
TUJUAN KHUSUS
Menganalisa
hubungan tingkat
penegtahuan
perawat terhadap
perilaku perawatan
luka gangrem di
Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah
Bandung
Tulungagung
Mengidentifikasi
perilaku perawat
dalam merawat luka
gangrem di Ruang
Rawat Inap Rumah
Sakit Umum
Muhammadiyah
Bandung
Tulungagung
7. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan informasi
untuk penelitian selanjutnya
mengenai hubungan tingkat
pengetahuan perawat terhadap
perilaku perawatan luka gangren di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Muhammadiyah Bandung
Tulungagung
MANFAAT
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan informasi kepada
perawat terkait bagaimana cara
perawatan luka yang baik dan benar
sehingga bisa menunjang
keberhasilan perawat dalam
melakukan tindakan perawatan luka
gangrene pada diabetes.
AKADEMIK
PROFESI KEPERAWATAN
9. H I P O T E S I S
Maka berdasarkan penyataan tersebut di atas, penelitian ini
menurunkan hipotesis yaitu adanya hubungan tingkat
pengetahuan perawat terhadap perilaku perawatan luka
gangren di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Muhammaduyah
Bandung Tulungagung.
11. Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat terhadap
Perilaku Perawatan Luka Gangren di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Bandung Tulungagung
Vestibulum
congue
Vestibulum
congue
Vestibulum
congue
Variabel Definisi Operasional Parameter/ Indikator Alat Ukur Skala Skor
Independent:
Tingkat
Pengetahuan
Perawat
Hasil penginderaan
manusia atau hasil tau
seseorang terhadap
suatu objek melalui
panca indera manusia .
(Notoatmodjo,2014)
- Tahu
- Paham
K
U
E
S
I
O
N
E
R
O
R
D
I
N
A
L
Dengan skala
likert:
SL = 4
S = 3
KK = 2
TP = 1
Kategori:
Baik = 76% - 100
%
Cukup = 56%-
75%
Kurang = < 55%
(Nursalam, 2016)
12. Vestibulum
congue
Vestibulum
congue
Vestibulum
congue
Dependent:
Perilaku
Perawatan Luka
Gangren
Tindakan atau aktivitas
dari manusia itu sendiri
yang mempunyai
bentangan yang sangat
luas antara lain
berbicara,berjalan,
menangis,tertawa,
bekerja dsb
- Kondisi Luka Gangren K
U
E
S
I
O
N
E
R
O
R
D
I
N
A
L
Dengan skala
likert:
SL = 4
S = 3
KK = 2
TP = 1
Kategori:
Baik = 76% - 100
%
Cukup = 56%-
75%
Kurang = < 55%
(Nursalam, 2016)
Definisi Operasional Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat terhadap
Perilaku Perawatan Luka Gangren di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Bandung Tulungagung
13. Analisa hasil penelitian
13
< 25 tahun
25-35 tahun
36-45 tahun
USIA
> 45 tahun
22,4% (13 orang)
53.4% (31 orang)
13.8(8 orang)
10.3(6 orang)
15. 15
Lama Bekerja
1-5 tahun
> 5 tahun
75.9% (44 orang)
24.1% (14 orang)
Tingkat Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
29.3% (17 orang)
56.9% (33 orang)
13.8%(8 orang)
17. 17
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Terhadap Perilaku Perawtan Luka Gangren Di Rumah
Sakit Umum Muhammadiyah Bandung Tulungagung
Correlations
Tingkat_Pengetahuan Perilaku
Tingkat_Pengetahuan Pearson Correlation 1 .980**
Sig. (2-tailed)
.000
N 58 58
Perilaku Pearson Correlation .980** 1
Sig. (2-tailed)
.000
N 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
18. TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT
18
Berdasarkan Hasil Penelitian sebagian besar responden memiliki Tingkat Pengetahuan Cukup sebanyak
33 responden (56,9%) dan hamper setengahnya dari responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebesar 17
responden (29,3%). Hasil ini menggambarkan secara keseluruhan tingkat pengetahuan perawat adalah baik.
Notoatmodjo (2007) dan Nursalam (2011) pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
umur, minat, tempat tinggal, sumber informasi, pendidikan, sosial budaya dan ekonomi, dan pengalaman.
Sebagian besar dari responden berusia 25-35 tahun yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik
sebanyak 17 responden (29.3%) dan sebagian kecil dari responden berusia > 25 tahun yang memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang sebanyak 8 responden (13.8%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian
responden berusia 25-35 tahun sebanyak 17 responden (29,3), merupakan umur usia dewasa muda, dimana masa
pencarian pengetahuan dimulai sehingga pengetahuan yang didapatkan belum terlalu banyak. Notoatmodjo (2010)
mengatakan bahwa semakin matang umur seseorang maka semakin baik tingkat pengetahuannya.
Hampir setengahnya dari responden berpendidikan D-III Keperawatan yang memiliki tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 30 responden (51.7%) dan sebagian kecil dari responden berpendidikan S1
Keperawatan yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 17 responden (29.3%), pendidikan perawat yang ada
cukup bervariasi. Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi seseorang
untuk memperoleh pengetahuan yang baik pula.
19. Perilaku perawat dalam perawatan luka gangren
19
Sebagian besar dari responden memiliki perilaku perawatan luka cukup
sebanyak 32 responden (55.2%) dan hampir setengahnya dari responden memiliki
perilaku perawatan luka baik sebanyak 17 responden (29.3%).
Hasil ini menggambarkan secara keseluruhan perilaku perawat adalah baik.
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Notoatmodjo lebih lanjut lagi menjelaskan bahwa perilaku merupakan respon dari
stimulus yang dirasakan atau didapatkan oleh organisme. Sehingga apa yang didapatkan
organisme tentang satu hal tertentu mempengaruhi organisme tersebut untuk melakukan
respons yang dapat dilihat sebagai perilaku.
20. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Perilaku Perawatan Luka
Gangren di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Bandung Tulungagung
20
Sebagian besar dari responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup
sebanyak 33 responden (56.9%) dan hampir setengahnya dari responden memiliki
tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 17 responden (29.3%) dan sebagian besar
dari responden memiliki perilaku perawatan luka cukup sebanyak 32 responden
(55.2%) dan hampir setengahnya dari responden memiliki perilaku perawatan luka baik
sebanyak 17 responden (29.3%). Dari hasil tersebut didapatkan kecenderungan bahwa
semakin baik tingkat pengetahuan perawat akan semakin baik pula tingkat perawatan
yang dilakukan.
21. 21
KESIMPUL
AN
Sebagian besar responden memiliki
Tingkat Pengetahuan Cukup sebanyak
33 responden (56,9%)
Sebagian besar dari responden memiliki
perilaku perawatan luka cukup sebanyak 32
responden (55.2%)
Terdapat hubungan tingkat pengetahuan
perawat dengan perilaku perawatan
22. Diharapkan dengan
adanya peneltian ini pihak
Rumah Sakit lebih
memperhatikan perawat
dalam merawat luka
gangrene untuk mencegah
infeksi nosokimial misalnya
dengan diberikan
pelatihan dan SOP
perawatan Luka Gangreb
kepada perawat terkait
cara merawat luka
gangrene yang dilakukan
oleh perawat
Saran
Pada peneliti selanjutnya
diharapakan bisa meneliti
cara teknik perawatan
luka dengan
menggunakan wound
dressing modern yang
dilakukan oleh perawat
Rumah Sakit
Muhammdiyah Bandung
Tulungagung
Diharapkan dengan
adanya penelitian ini
Perawat Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung
Tulungagung
memperhatikan SOP cara
merawat luka gangrene
pada pasien Diabetes
Melitus