Dokumen tersebut membahas pedoman keselamatan kerja kontraktor di PT. Arun NGL Co., mencakup tanggung jawab PT Arun dan kontraktor dalam menjamin keselamatan kerja, pelaksanaan ijin kerja, pelatihan K3, dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek konstruksi bangunan. Terdapat informasi mengenai pengertian proyek konstruksi, jenis-jenis proyek konstruksi, tahapan proyek konstruksi, pentingnya manajemen proyek, dan pengendalian sumber bahaya di tempat konstruksi.
Laporan Bulanan dan kecelakaan Maret.pdfNUWSPGRESIK
Laporan bulanan proyek optimalisasi SPAM Kabupaten Gresik membahas data keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seperti jumlah personil, laporan ketidaksesuaian, kasus kecelakaan, pelatihan K3, dan rencana kegiatan K3 di bulan berikutnya seperti rambu-rambu keselamatan, briefing K3, dan pengukuran suhu. Laporan ini disusun oleh Fahmi Nur Afandi selaku koordinator K3 proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai latar belakang, dasar hukum, kecelakaan kerja, sebab-sebab kecelakaan, dan langkah-langkah K3 yang perlu diterapkan dalam berbagai aktivitas konstruksi seperti penggalian, pondasi, beton, baja, dan sarana bangunan. Dokumen ini juga membahas tentang kewajiban melaporkan proyek konstruksi dan akte pengaw
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang uji kompetensi untuk sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi yang mencakup penjelasan mengenai:
1. Penggunaan APD dan poster keselamatan di lokasi proyek
2. Dasar hukum K3 konstruksi di Indonesia
3. Sistem komunikasi K3 konstruksi kepada supervisor dan pengunjung lokasi
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting terkait uji kompetensi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi, yaitu: (1) penyediaan alat pelindung diri untuk tamu di lokasi pekerjaan, (2) brifing keselamatan sebelum memasuki area pekerjaan, (3) identifikasi bahaya potensial di tempat kerja, dan (4) pelaksanaan inspeksi dan pelaporan kecelakaan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek konstruksi bangunan. Terdapat informasi mengenai pengertian proyek konstruksi, jenis-jenis proyek konstruksi, tahapan proyek konstruksi, pentingnya manajemen proyek, dan pengendalian sumber bahaya di tempat konstruksi.
Laporan Bulanan dan kecelakaan Maret.pdfNUWSPGRESIK
Laporan bulanan proyek optimalisasi SPAM Kabupaten Gresik membahas data keselamatan dan kesehatan kerja (K3) seperti jumlah personil, laporan ketidaksesuaian, kasus kecelakaan, pelatihan K3, dan rencana kegiatan K3 di bulan berikutnya seperti rambu-rambu keselamatan, briefing K3, dan pengukuran suhu. Laporan ini disusun oleh Fahmi Nur Afandi selaku koordinator K3 proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai latar belakang, dasar hukum, kecelakaan kerja, sebab-sebab kecelakaan, dan langkah-langkah K3 yang perlu diterapkan dalam berbagai aktivitas konstruksi seperti penggalian, pondasi, beton, baja, dan sarana bangunan. Dokumen ini juga membahas tentang kewajiban melaporkan proyek konstruksi dan akte pengaw
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang uji kompetensi untuk sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi yang mencakup penjelasan mengenai:
1. Penggunaan APD dan poster keselamatan di lokasi proyek
2. Dasar hukum K3 konstruksi di Indonesia
3. Sistem komunikasi K3 konstruksi kepada supervisor dan pengunjung lokasi
Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting terkait uji kompetensi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi, yaitu: (1) penyediaan alat pelindung diri untuk tamu di lokasi pekerjaan, (2) brifing keselamatan sebelum memasuki area pekerjaan, (3) identifikasi bahaya potensial di tempat kerja, dan (4) pelaksanaan inspeksi dan pelaporan kecelakaan kerja.
Dokumen ini berisi rencana keselamatan dan kesehatan kerja (RK3K) PT. untuk pekerjaan pembangunan yang mencakup kebijakan K3, organisasi penanggung jawab K3, identifikasi bahaya pekerjaan dan langkah pencegahannya, serta target dan program K3 untuk memastikan keselamatan seluruh pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memelihara lingkungan kerja yang aman, serta mengidentifikasi kondisi dan tindakan yang tidak aman. Dokumen ini juga menjelaskan pelaksanaan, jenis, sasaran, sistem manajemen, dan tahapan inspeksi K3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja (K3) dalam konstruksi bangunan. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang permasalahan K3 dalam sektor konstruksi, dasar hukum terkait K3, tentang sertifikasi pelaksana dan ahli K3 konstruksi, serta aspek-aspek K3 yang perlu diperhatikan dalam proyek konstruksi seperti tata letak, pengangkutan, per
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas latar belakang permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor konstruksi, yang meliputi data kecelakaan konstruksi dan penyebabnya serta karakteristik kegiatan proyek konstruksi. Dokumen juga menjelaskan dasar hukum dan peraturan terkait K3 di bidang konstruksi.
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety inductionDwi Yulianto
Formulir ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan induksi keselamatan bagi para visitor dan kontraktor di PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Pemeriksaan ini meliputi pengisian daftar hadir, pengertian tentang HSE, pengikutan induksi keselamatan, pengertian jalur evakuasi darurat, tempat berkumpul darurat, penggunaan APD, bahaya potensial di perusahaan, pengertian rambu-rambu keselamatan
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan konstruksi yang mencakup berbagai jenis pekerjaan konstruksi, bahaya-bahaya yang teridentifikasi pada setiap pekerjaan konstruksi, dan pengendalian risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Rangkuman dokumen harian HSE PT. Mitra Mineral Perkasa tanggal 10 Januari 2022: Meliputi inspeksi peralatan pelindung diri dan kartu identitas karyawan, patroli keselamatan, pemeriksaan suhu tubuh, dan tes cepat untuk memastikan kesehatan karyawan.
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) ini menjelaskan kebijakan dan program K3 perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, termasuk komitmen untuk menerapkan sistem manajemen K3, identifikasi bahaya dan pengendalian resiko, pemenuhan peraturan K3, sasaran dan program K3, serta organisasi penanggung jawab K3.
Laporan P2K3 PT MAJU TERUS Brebes Triwulan I tahun 2020 berisi ringkasan kegiatan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan sesuai peraturan, mencakup data umum, personil, sarana prasarana K3, kecelakaan kerja, program kerja P2K3, evaluasi lingkungan kerja, dan saranan perbaikan.
PT Aetra Air Tangerang membutuhkan HSE Staff untuk memastikan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di area WTP-Intake. Pekerjaan ini meliputi pengawasan implementasi kebijakan HSE, pembuatan program keselamatan kerja, pelaporan insiden, dan melakukan promosi budaya keselamatan. Calon harus memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 dan pengalaman satu tahun di bidang terkait.
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup latar belakang pentingnya K3 pada peralatan mekanik, jenis kecelakaan yang terkait, faktor penyebab kecelakaan, dan upaya pengendalian sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan."
Dokumen ini berisi rencana keselamatan dan kesehatan kerja (RK3K) PT. untuk pekerjaan pembangunan yang mencakup kebijakan K3, organisasi penanggung jawab K3, identifikasi bahaya pekerjaan dan langkah pencegahannya, serta target dan program K3 untuk memastikan keselamatan seluruh pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memelihara lingkungan kerja yang aman, serta mengidentifikasi kondisi dan tindakan yang tidak aman. Dokumen ini juga menjelaskan pelaksanaan, jenis, sasaran, sistem manajemen, dan tahapan inspeksi K3.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja (K3) dalam konstruksi bangunan. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang permasalahan K3 dalam sektor konstruksi, dasar hukum terkait K3, tentang sertifikasi pelaksana dan ahli K3 konstruksi, serta aspek-aspek K3 yang perlu diperhatikan dalam proyek konstruksi seperti tata letak, pengangkutan, per
Uu Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 mengatur syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi untuk mencegah kecelakaan dan bahaya di tempat kerja, termasuk mewajibkan penggunaan alat pelindung diri dan taati petunjuk keselamatan. PT. Perdana Karya berkomitmen tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dengan melaksanakan program K3 yang meliputi kepemimpinan, evaluasi, prosedur,
Dokumen tersebut membahas latar belakang permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja pada sektor konstruksi, yang meliputi data kecelakaan konstruksi dan penyebabnya serta karakteristik kegiatan proyek konstruksi. Dokumen juga menjelaskan dasar hukum dan peraturan terkait K3 di bidang konstruksi.
Apol.fom.jpr hse.17 daftar periksa safety inductionDwi Yulianto
Formulir ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan induksi keselamatan bagi para visitor dan kontraktor di PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Pemeriksaan ini meliputi pengisian daftar hadir, pengertian tentang HSE, pengikutan induksi keselamatan, pengertian jalur evakuasi darurat, tempat berkumpul darurat, penggunaan APD, bahaya potensial di perusahaan, pengertian rambu-rambu keselamatan
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pekerjaan konstruksi yang mencakup berbagai jenis pekerjaan konstruksi, bahaya-bahaya yang teridentifikasi pada setiap pekerjaan konstruksi, dan pengendalian risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Rangkuman dokumen harian HSE PT. Mitra Mineral Perkasa tanggal 10 Januari 2022: Meliputi inspeksi peralatan pelindung diri dan kartu identitas karyawan, patroli keselamatan, pemeriksaan suhu tubuh, dan tes cepat untuk memastikan kesehatan karyawan.
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) ini menjelaskan kebijakan dan program K3 perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, termasuk komitmen untuk menerapkan sistem manajemen K3, identifikasi bahaya dan pengendalian resiko, pemenuhan peraturan K3, sasaran dan program K3, serta organisasi penanggung jawab K3.
Laporan P2K3 PT MAJU TERUS Brebes Triwulan I tahun 2020 berisi ringkasan kegiatan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan sesuai peraturan, mencakup data umum, personil, sarana prasarana K3, kecelakaan kerja, program kerja P2K3, evaluasi lingkungan kerja, dan saranan perbaikan.
PT Aetra Air Tangerang membutuhkan HSE Staff untuk memastikan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di area WTP-Intake. Pekerjaan ini meliputi pengawasan implementasi kebijakan HSE, pembuatan program keselamatan kerja, pelaporan insiden, dan melakukan promosi budaya keselamatan. Calon harus memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 dan pengalaman satu tahun di bidang terkait.
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup latar belakang pentingnya K3 pada peralatan mekanik, jenis kecelakaan yang terkait, faktor penyebab kecelakaan, dan upaya pengendalian sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan."
Dirham Muiahid AF$alah Est. is a general contracting company located in Riyadh, Saudi Arabia that specializes in general building construction, road construction, mechanical, electrical maintenance, and operation works. The document appears to be a cover letter for a construction proposal submitted to the East-West Pipeline Project Department for Master Gas Pipeline Phase 1 Projects Division regarding Contract # 6600032833 with C.A.T. International Co. LTD.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai proses pembangkit listrik tenaga batu bara, mulai dari proses penambangan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, pembakaran, hingga pengelolaan limbahnya. Proses utama meliputi penghancuran, penyaringan, pembakaran di boiler, pendinginan, dan pengelolaan abu sisa pembakaran. Air memainkan peran penting dalam pendinginan dan siklus boiler pembangkit listrik.
Data Project PLTU 2x25 MW Mamuju -West Sulawesi - IndonesiaWaldi Anwar
The document provides a progress update for a 2x25 MW coal fired steam power plant project in Mamuju, Indonesia. Key milestones and targets are outlined for units 1 and 2, with commissioning of the first unit expected May-July 2017 and the second unit July-September 2017. Engineering activities and equipment delivery are scheduled in batches from 2015 to 2017. Current month activities discussed include soil testing, temporary facilities, and land acquisition for the transmission line. Photos of the project site are also included.
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) adalah pembangkit listrik yang mengubah energi kimia dari bahan bakar seperti batu bara menjadi uap panas untuk memutar turbin dan generator guna menghasilkan listrik. Prosesnya meliputi pembakaran bahan bakar di boiler untuk menghasilkan uap, uap memutar turbin untuk menggerakkan generator, dan uap dikondensasi kembali menjadi air di kondensor.
This Slideshare presentation is a partial preview of the full business document. To view and download the full document, please go here:
http://flevy.com/browse/business-document/health-safety-and-environmental-management-plan-330
This document is a 30 page health, safety and environmental management plan that will provides organisations with a very solid framework for managing health, safety and environmental risk.
The key elements include: HSE policy, risk management, management responsibilities, incident investigation, injury reporting, training and competency, emergency management, sub-contractor management, communication and consultation, occupational health, processes for work practices, monitoring and review.
Once downloaded this document can be enhanced by purchasing a number of forms, registers, checklist or templates from this site.
This document present excellent value for money for the perspective client; to draft a document of similar quality would cost several thousands of dollars in man hours. However, you will need to tailor this HSE management plan to your organisation as well to any relevant legislation, standards or codes.
This document will suit medium to large businesses, or the small business owner looking to step up their HSE compliance or improve their chance of winning work with high end clients.
The savvy buyer will recognise value for money in this document.
Petronas health, safety and environment guidelines (HSE)Easwaran Kanason
This document outlines PETRONAS' procedures and guidelines for managing health, safety, and environment (HSE) in upstream petroleum operations. It requires contractors to have a documented health, safety, and environment management system (HSEMS) that meets PETRONAS' requirements. The HSEMS must be integrated into all phases of exploration and production and address elements like leadership commitment, risk management, emergency planning, performance monitoring, and regular reviews. The document also details PETRONAS' inspection and audit rights and contractors' obligations around incident reporting and key performance indicators.
This document outlines the health and safety plan of a company. It includes 7 sections that cover:
1) The company's safety rules and policies
2) Their HSSE management plan
3) Risk assessment procedures
4) Staff appointments regarding health and safety
5) Required registers and checklists
6) Basic emergency regulations
7) Adherence to construction regulations.
The first section provides the company's occupational health, safety, and environmental policy statement. It commits to protecting employees and the public from hazards, and considering environmental impacts. Detailed safety rules for employees are also listed covering issues like chemical handling, excavation, fire protection, ladders, machine guarding, and more.
The document provides guidelines for health and safety practices on a construction site. It outlines the safety policy, basic rules for safety, emergency response procedures, and safety measures for various equipment and tasks. Personal protective equipment requirements and hygiene practices are also covered. The roles and responsibilities of the safety committee to identify hazards and ensure safety improvements are discussed.
This document discusses hazardous and toxic wastes. Hazardous wastes are materials that are capable of harming people and the environment, such as acids, heavy metals, and radioactive materials. Toxic wastes are materials that can cause death, injury, or birth defects and include dioxins, heavy metals, and radioactive waste. Common methods of disposal for hazardous and toxic wastes include landfilling, incineration, and recycling. Reducing, reusing, and recycling are presented as better alternatives to disposal to reduce waste.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penilaian risiko merupakan bagian dari manajemen risiko yang merupakan komponen inheren dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Langkah-langkah penilaian risiko meliputi identifikasi bahaya, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Evaluasi risiko dilakukan dengan menilai peluang dan konsekuensi suatu risiko untuk mendapatkan profil risiko suatu unit kerja.
India’s recent stand on Smart City Development and involvement of various high income countries; initiates the talk of ideal variables for smart city evolution by our own standards. With a vision of Urban Governance for general livability, it becomes imperative to study these parameters and ensure the evolution of our own concept of a Smart City. Our spatial planning models based on unique factors such as Human Diversity, Physical-Social networks and ICT impact on urban fabric, City resilience, etc. make it all the more interesting to evolve a blueprint for Planning a Smart City.
The paper centers the infrastructural developments for the Smart Urban Development in India. The research helps us arrive at a general line of action for Urban Planning implications catering to the Infrastructure Sector, amongst others; thus affecting environmental, social and economic structure significantly. The study further finds the scope of progress, encouraged from various government policies for successful implementation of Smart City Development. It also allows a peek into future scenario of improvements and deliberations particular to Indian standards in consideration with the scenario of other countries.
Buku Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (BP2K3) PT Danayasa Arthatama Tbk memberikan pedoman untuk mencegah kecelakaan kerja dan sakit akibat kerja di seluruh area kerja PT Danayasa Arthatama Tbk dan Kawasan SCBD sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja Indonesia dan internasional. BP2K3 dapat digunakan sebagai acuan oleh petugas terkait, manajemen, dan departemen PT Danayasa Ar
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan pemerintah. Ia menjelaskan 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3 yaitu penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, serta peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeriksaan norma konstruksi bangunan, listrik, dan penanggulangan kebakaran. Terdapat penjelasan mengenai ruang lingkup K3 konstruksi, peraturan terkait, prinsip-prinsip pemeriksaan, serta buku akte pengawasan ketenagakerjaan konstruksi.
Spesifikasi teknis mencakup ketentuan umum pelaksanaan proyek, ketentuan K3, dan organisasi K3. Ketentuan umum mencakup pedoman pelaksanaan, pengawasan, dan tanggung jawab atas lingkungan dan kerusakan. Ketentuan K3 meliputi administrasi, organisasi, laporan kecelakaan, pertolongan pertama, dan biaya. Organisasi K3 membahas petugas K3, panitia K3, dan kerja sama antar penyedia jasa.
Dokumen ini membahas spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi jalan rel, mencakup mobilisasi dan demobilisasi sumber daya, survei lapangan, ruang kerja, fasilitas operasional, pembersihan lokasi, dan keselamatan kerja.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Hse plan pt arun
1. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
I. UMUM
1.1 KEBIJAKAN
Dalam usaha meningkatkan peran serta kontaktor terhadap keselamatan kerja, serta
menjamin tercapainya kerja yang aman dan selamat didaerah operasi PT Arun, maka
perlu disusun adanya pedoman mengenai keselamatan kerja Kontraktor.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman Keselamatan Kerja Kontraktor dibuat sebagai pedoman ketentuan-
ketentuan kerja, sebagai usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan,
kebakaran serta pencemaran sehubungan dengan kegiatan kerja kontraktor PT Arun.
1.3 RUANG LINGKUP
Yang diatur oleh ketentuan ini adalah semua kontraktor, sub kontraktor serta pihak III
lainnya yang pekerjaan/kegiatan didaerah operasi PT Arun menyangkut aspek
keselamatan kerja, yang meliputi :
- Persetujuan ijin kerja
- Pengenalan bahaya dan pembinaan K-3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
- Pengawasan kontraktor
II. FORMULIR
Hal 1 dari 17
2. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
1. Formulir penilaian kerja kontraktor dan atau final project acceptance.
2. Formulir peminjaman alat keselamatan kerja.
3. Formulir alat-alat keselamatan kerja yang harus disediakan oleh kontraktor.
4. Formulir pemeriksaan phisik alat kerja dan kendaraan pihak III.
III. DASAR
1. PP Guide
2. LPP Guide
IV. PENGERTIAN
1. Keselamatan kerja kontraktor pihak III adalah merupakan ketentuan-ketentuan
mengenai aspek keselamatan kerja sehubungan dengan adanya kegiatan kerja oleh
kontraktor, sejak mulai proses tender sampai dengan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
2. Karyawan kontraktor yang dimaksud adalah semua pekerja / tenaga kerja kontraktor
mulai dari Pimpinan / Direktur Perusahaan, pengawas lapangan (mandor) sampai
dengan tenaga kerja (labour).
3. Yang dimaksud kontraktor adalah semua kontraktor yang mempunyai ikatan kerja dalam
melaksanakan pekerjaan dilingkungan PT Arun.
4. Yang dimaksud sub kontraktor adalah kontraktor / pihak III yang bekerja dibawah ikatan
kerja dan pengawasan kontraktor utama dan melaksanakan sebagian atau seluruhnya
dari pekerjaan yang akan dikerjakan.
Hal 2 dari 17
3. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
V. PELAKSANAAN
5.1 TANGGUNG JAWAB PT ARUN
5.1.1 Persetujuan Ijin Kerja Aman
1. Dalam hal menyusun dan membuat detail scope kerja untuk pelaksanaan tender
pekerjaan, aspek keselamatan kerja harus sudah tercakup didalamnya.
2. Setiap saat harus ada revisi dan evaluasi terhadap aspek keselamatan kerja yang
ada didalam scope kerja, disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan, berdasarkan masukan dari bidang FSHE (Fire Safety Health
Environment).
3. Semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor dan sub kontraktor di daerah
operasi PT Arun harus dilindungi dengan adanya Surat Ijin Kerja aman (Safe
Work Permit).
4. Surat Ijin Kerja aman tersebut pada item 3 berisi mengenai ketentuan dan
tindakan pencegahan terhadap aspek keselamatan kerja yang harus
dilaksanakan sehubungan dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan dan
dikeluarkan / diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.1.2 Pengenalan Bahaya dan Pembinaan K-3
Hal 3 dari 17
4. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
1. Dalam hal pelaksanaan “Kick off Meeting” petugas FSHE wajib memberikan
penjelasan secara singkat terhadap hal-hal yang penting mengenai ketentuan-
ketentuan yang tertuang dalam pedoman keselamatan kerja kontraktor dan
memberikan pengesahan pada prosedur kerja.
2. Setelah diberikan penjelasan, pedoman tersebut item 1 wajib diserahkan kepada
kontraktor yang bersangkutan atau kepada setiap kontraktor yang mempunyai
kegiatan didaerah operasi PT Arun untuk dipelajari, dipahami dan dipakai sebagai
pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
3. Sebelum kontraktor mulai melaksanakan pekerjaan di lapangan pengawas PT
Arun wajib memberikan “Safety Meeting” (pengenalan aspek K-3), termasuk
pengenalan potensi bahaya yang ada kepada seluruh tenaga kerja kontraktor
yang terlibat dan dihadiri oleh pimpinan Kontraktor.
4. Pengenalan bahaya maupun ketentuan-ketentuan K-3 lainnya wajib diberikan
secara rutin pada saat pelaksanaan “Safety Talk”
5. Seksi FSHE bekerja sama dengan HRD Training melaksanakan pelatihan K-3
bagi semua karyawan kontraktor meliputi materi-materi sebagai berikut :
- Peraturan / ketentuan K-3
- Pengetahuan dasar pencegahan dan penangulangan kecelakaan, kebakaran
dan pencemaran lingkungan
- Pengenalan dan penggunaan alat-alat pelindung diri
- Praktek pemadaman kebakaran dan pemakaian Breathing Appartus.
- Dan lain-lain.
Hal 4 dari 17
5. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
6. Karyawan kontraktor yang telah mendapat certificate, dapat mejadi petugas
Safety Inspektor di Kontraktor. Setiap karyawan kontraktor yang telah diberikan
pengenal aspek K-3 agar dievaluasi dan diberikan certificate sebagai salah satu
persyaratan untuk dapat bekerja didaerah PT Arun. Secara rutin setiap 2(dua)
tahun sekali pelatihan / kursus dasar K-3 tersebut pada item 5 harus diulangi
kembali (Refreshing).
7. Untuk Safety Inspector (Inspektur Keselamatan Kerja) kontraktor yang ditunjuk
harus dilaksanakan pelatihan K-3 secara khusus dengan tambahan beberapa
materi diluar materi yang diberikan pada pelatihan / kursus K-3 lainnya.
5.1.3 Pengawasan Kontraktor
1. Pengawas PT Arun / originator harus melaksanakan pengawasan secara ketat
terhadap pelaksanaan kerja kontraktor.
2. Seksi FSHE dan bagian-bagian lain yang terkait, sesuai fungsinya masing-masing
tetap melaksanakan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan kerja
kontraktor didaerah PT Arun.
3. Pengawasan dilaksanakan sejak masing-masing tenaga kerja kontraktor
memasuki pintu area sampai dengan saat melakukan kegiatan di lokasi
pekerjaannya.
4. Seksi FSHE harus memasang tanda-tanda larangan, petunjuk dan ketentuan-
Hal 5 dari 17
6. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
ketentuan K-3 lainnya secara jelas dan mudah dilihat / dibaca.
5. Setiap Kontraktor diberikan pembatasan daerah kerja yang jelas untuk
memudahkan pengawasan terhadap gerak dan tingkah laku setiap tenaga kerja
kontraktor.
6. Pengawasan dilaksanakan dengan melibatkan tenaga safety Inspektor kontraktor
untuk ikut berperan aktif.
7. Semua kejadian, pelanggaran dan aspek K-3 lainnya harus selalu dicatat dengan
baik sebagai bahan evaluasi untuk menentukan tingkat “Performance” atau unjuk
kerja dari masing-masing kontraktor.
8. Melaksanakan pemeriksaan terhadap semua sarana / alat kerja yang akan
digunakan oleh kontraktor untuk bekerja di daerah PT Arun.
9. Seksi FSHE melakukan pengujian terhadap semua pengemudi yang akan
mengemudikan kendaraannya di dalam area PT Arun.
5.2 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DAN TATA CARA PELAKSANAANNYA.
5.2.1. Pelaksanaan Ijin Kerja
1. Kontraktor dilarang melaksanakan kegiatan / pekerjaan didaerah operasi kilang
PT Arun sebelum adanya Surat Ijin Kerja Aman (Safe Work Permit).
2. Setiap kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap ketentuan dan tindakan
Hal 6 dari 17
7. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
pencegahan terhadap aspek keselamatan kerja yang tertuang dalam Surat Ijin
Kerja Aman.
5.2.2. Pembinaan / Pelatihan K-3
1. Setiap tenaga kerja kontraktor diwajibkan untuk mengikuti program “Safety
Meeting (pengenalan aspek K-3)” yang dilaksanakan oleh PT Arun.
2. Setiap tenaga kerja kontraktor, sebelum melaksanakan pekerjaannya, wajib
mengetahui kemungkinan sumber bahaya dari pekerjaannya dan di lingkungan
kerjanya.
3. Setiap tenaga kerja kontraktor diwajibkan untuk mengikuti program pelatihan /
kursus dasar K-3 yang diselenggarakan oleh PT Arun.
4. Minimal 2(dua) tahun sekali pimpinan dan karyawan kontraktor diharuskan
mengikuti kembali latihan / kursus dasar K-3.
5. Tenaga Safety Inspektor kontraktor yang ditunjuk, sebelum melaksanakan tugas
wajib mengikuti pelatihan khusus dengan waktu dan materi yang telah ditentukan.
6. Secara periodik pimpinan kontraktor, pengawas kontraktor atau petugas safety
yang ditunjuk, bersama-sama dengan karyawan dibawahnya mengadakan safety
talk, safety meeting, safety practise serta usaha-usaha lain untuk meningkatkan
aspek keselamatan kerja dikalangan setiap pekerja dan wajib dilaporkan ke
bidang FSHE.
Hal 7 dari 17
8. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
5.2.3 Pengawasan Pelaksanaan Kerja
5.2.3.1 Syarat-syarat Keselamatan Kerja
1. Setiap Kontraktor yang akan melaksanakan kegiatan di daerah operasi PT Arun
wajib memiliki buku pedoman keselamatan kerja kontraktor yang dikeluarkan oleh
PT Arun.
2. Setiap karyawan kontraktor, sebelum melaksanakan pekerjaannya wajib
mengetahui kemungkinan sumber-sumber bahaya dari pekerjaan dan lingkungan
kerjaannya.
3. Setiap kontraktor wajib mematuhi semua ketentuan yang tertuang dalam buku
pedoman keselamatan kerja kontraktor.
4. Buku pedoman tersebut pada item 2 agar disimpan dengan baik dan selalu
dibaca untuk dapat dipahami dan dipedomani secara tepat dan benar. dan
ditanda tangani oleh pimpinan kontraktor.
5. Dalam hal melaksanakan pekerjaan di lapangan, kontraktor harus
mempekerjakan tenaga-tenaga yang telah berpengalaman.
6. Setiap kontraktor harus mempunyai 1(satu) orang atau lebih tenaga Keselamatan
Kerja yang mempunyai pengetahuan / ketrampilan dan wawasan K-3 sangat baik.
Hal 8 dari 17
9. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
7. Petugas Safety Inspektur Kontraktor tersebut pada item 5 bertugas untuk
membantu pengawasan dan memelihara kondisi lingkungan kerja yang aman dan
selamat didaerah yang menjadi tanggung jawabnya.
8. Selama bekerja atau berada di daerah operasi PT Arun setiap karyawan
kontraktor diwajibkan untuk memakai badge (tanda pengenal) dan mematuhi
setiap peraturan / ketentuan keselamatan kerja yang ditentukan, antara lain :
- Dilarang merokok dan menyalakan api disembarang tempat.
- Dilarang memotret tanpa ijin
- Dilarang membawa senjata tajam dan bahan-bahan mudah meledak.
- Dilarang menyentuh alat-alat yang sedang beroperasi.
- Dilarang membawa dan meminum minuman keras
- Dan sebagainya
9. Setiap Direktur / pimpinan kontraktor bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
aspek K-3 pada setiap kegiatan / pekerjaan di daerah kerja yang menjadi
tanggung jawabnya.
10. Secara periodik pimpinan kontraktor, pengawas kontraktor atau petugas
Keselamatan Kerja yang ditunjuk harus melaksanakan inspeksi K-3 dilokasi
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
11. Pekerja kontraktor berhak untuk menolak kerja apabila dianggap kondisi kerja /
pekerjaannya dapat membahayakan jiwa dan keselamatannya serta lingkungan.
12. Setiap terjadi kecelakaan yang menimpa karyawannya, pimpinan kontraktor wajib
Hal 9 dari 17
10. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
membuat laporan tertulis dan diketahui oleh pengawas pelaksana PT Arun serta
melakukan investigasi, untuk selanjutnya diteruskan / diserahkan ke seksi FSHE
PT Arun.
13. Kontraktor juga wajib melapor / mengurus ke Jamsostek untuk pengobatan / penyembuhan.
5.2.3.2 Daerah Kerja dan Identitas Kontraktor
1. Batas daerah kerja kontraktor adalah daerah yang ditentukan oleh PT Arun
sesuai dengan uraian yang tertuang dalam kontrak kerjanya.
2. Setiap karyawan kontraktor harus tetap berada di lokasi pekerjaanya dan tidak
diperkenankan pindah atau menuju ketampat lain yang bukan daerah kerjanya,
tanpa sepengetahuan dan seijin pengawas PT Arun.
3. Selama berada di daerah operasi PT Arun, setiap karyawan kontraktor wajib
mengenakan / memakai helm keselamatan sesuai warna yang telah ditentukan
oleh PT Arun dan dilengkapi dengan identitas / simbol perusahaan masing-
masing kontraktor secara jelas dan mudah dilihat.
4. Untuk memudahkan pengawasan , setiap karyawan kontraktor harus lewat pintu
masuk yang telah ditentukan oleh PT Arun.
5.2.3.3 Keselamatan Lalu Lintas Jalan
Hal 10 dari 17
11. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
1. Semua kendaraan kontraktor / subkontraktor dan pihak ke III lainnya yang akan
memasuki daerah operasi PT Arun harus mematuhi peraturan / ketentuan
keselamatan lalu lintas yang berlaku.
2. Semua pengemudi (driver) kendaraan kontraktor / subkontraktor dan pihak III
lainnya yang akan mengemudikan kendaraannya di daerah operasi PT Arun,
wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) khusus yang dikeluarkan oleh PT Arun.
3. Prosedur dan tata cara memperoleh ijin masuk kendaraan pihak III dan SIM
khusus, sesuai dengan peraturan / ketentuan yang berlaku di PT Arun.
4. Setiap kecelakaan lalu lintas yang terjadi di daerah operasi PT Arun harus
dilaporkan ke seksi FSHE sesuai dengan prosedur dan tata cara yang berlaku.
5. Apabila kecelakaan lalu lintas tersebut pada item 4 diakibatkan oleh kesalahan
pihak kontraktor dan mengakibatkan kerusakan terhadap asset Perusahaan,
maka pihak kontraktor harus melakukan penggantian atau perbaikan sesuai
dengan ketentuan yang diatur oleh PT Arun.
5.2.3.4. Ketentuan Ijin Merokok
1. Merokok di daerah operasi PT Arun hanya diijinkan pada tempat-tempat tertentu
yang diberi tanda khusus / ditetapkan oleh PT Arun.
2. Pimpinan atau safetyman kontraktor bertanggung jawab untuk mengawasi
karyawannya yang sedang merokok pada tempat-tempat seperti tersebut pada
Hal 11 dari 17
12. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
point 1.
3. Apabila ada bunyi tanda bahaya dan selama dalam keadaan bahaya maka
semua kegiatan merokok harus dihentikan.
4. Sanksi atas pelanggaran ketentuan merokok ini akan diberikan selain kepada
perokok, berupa pemecatan, juga kepada pimpinan perusahaan berupa
peringatan I (satu) dan terakhir yang berdampak pada izin usaha di lingkungan
PT. Arun.
5.2.3.5. Alat Keselamatan Kerja
1. Setiap kontraktor yang akan melaksanakan kegiatan didaerah operasi PT Arun,
2. wajib menyediakan alat-alat keselamatan kerja sesuai dengan jumlah dan
kebutuhan yang ditentukan didalam kontrak kerja.
3. Setiap pekerja kontraktor / sub kontraktor harus dilengkapi dengan alat-alat
keselamatan kerja yang sesuai dengan sifat pekerjaan dan sifat bahayanya.
4. Alat-alat keselamatan yang digunakan oleh kontraktor / sub kontraktor harus
memenuhi standard yang berlaku di PT Arun.
5. Kerusakan ataupun kehilangan akibat kelalaian atas setiap alat / sarana
Keselamatan kerja yang khusus dipinjamkan oleh PT Arun akan dibebankan
kepada kontraktor yang bersangkutan dan diberikan peringatan.
5.2.3.6 Peralatan / Sarana Kerja Kontraktor
Hal 12 dari 17
13. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
1. Setiap jenis peralatan / sarana kerja yang akan digunakan untuk bekerja didaerah
operasi PT Arun, harus diperiksa lebih dahulu oleh petugas dari seksi FSHE dan
dinyatakan layak pakai.
2. Setiap alat berat yang akan dioperasikan didaerah operasi PT Arun terlebih
dahulu harus diperiksa / test beban (khusus untuk crane dan galion) dan
mendapat ijin dari seksi FSHE maupun Mechanical Inspection.
3. Prosedur dan tata cara untuk mendapatkan ijin pemakaian sarana kerja, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5.2.3.7. Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran
1. Setiap kontraktor yang melaksanakan kegiatan / pekerjaan didaerah operasi PT
Arun, harus berperan aktif dalam usaha pencegahan kebakaran di lingkungan
kerjanya dengan cara :
- Penggunaan alat-alat kerja yang layak pakai, tidak bocor, terisolasi dengan
baik, dsb.
- Menyingkirkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari lokasi pekerjaan.
- Menyiapkan / menyiagakan alat kebakaran api ringan.
- Mengetahui dan memahami tanda-tanda bahaya kebakaran.
- Dan sebagainya.
2. Setiap penggunaan fire hydrant harus sepengetahuan & seijin dari seksi FSHE.
Hal 13 dari 17
14. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
3. Setiap terjadi kebakaran didaerah kerjanya, sedapat mungkin karyawan
kontraktor yang bersangkutan dapat memadamkan api dengan sarana yang ada
dan segera melaporkan ke pusat pengendali kebakaran (Fire Station).
4. Prosedur dan tata cara pelaporan kebakaran, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5.2.3.8 Ketentuan Umum Lindungan Lingkungan.
1. Setiap tenaga kerja kontraktor diwajibkan untuk ikut memelihara kelestarian
lingkungan hidup dan mencegah serta menanggulangi pencemaran.
2. Setiap kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kerapian didaerah
kerjanya dengan cara :
- Melakukan pembersihan / pembuangan sampah-sampah dan kotoran lainnya
secara rutin.
- Menempatkan bahan / material dan alat-alat kerja pada tempat yang tidak
mengganggu jalan / pandangan dan diatur secara rapi.
- Tidak mengganggu tanaman bunga yang ada disekitarnya.
- Tidak membuang sampah atau kotoran bekas bungkus makanan / material ke
sembarang tempat.
- Dan sebagainya.
3. Prosedur dan tata cara pembuangan sampah, diatur sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5.2.3.9 Kesepakatan Keselamatan Kerja Bersama
Hal 14 dari 17
15. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
1. Setiap kontraktor yang akan melaksanakan kegiatan / pekerjaan didaerah operasi
PT Arun, diwajibkan untuk mempelajari serta memahami semua ketentuan yang
tertuang dalam pedoman keselamatan kerja kontraktor.
2. Untuk menjamin bahwa pedoman keselamatan kerja kontraktor akan diikuti dan
dipatuhi, maka kontraktor bersama-sama dengan seksi FSHE dan seksi lain yang
terkait, untuk menanda tangani surat pernyataan kesepakatan keselamatan kerja
bersama.
3. Pelanggaran atau penyimpangan dari setiap ketentuan yang telah diatur dalam
pedoman ini akan dikenakan sangsi sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan
oleh kontraktor
4. Apabila dalam batas waktu yang disepakati antara kontraktor dan PT Arun,
ternyata pihak kontraktor belum memenuhi ketentuan yang ada, maka pihak PT
Arun berhak untuk memutuskan / membatalkan kontrak kerja.
5.2.3.10. Kontraktor Selection dan Penilaian Kerja.
1. Kontraktor yang bekerja untuk PT. Arun harus terdaftar dalam Daftar Rekanan
Terseleksi (DRT) dan mempunyai reputasi yang baik.
2. Kontraktor yang dimasukkan kedalam DRT dipilih dari Daftar Rekanan Mampu
(DRM) yang dikeluarkan oleh Panitia Praqualifikasi Daerah, lulus pemeriksaan
adm dan lapangan yang dilaksanakan oleh TEAM Praqualifikasi PTA,
Hal 15 dari 17
16. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
Hal 16 dari 17
direkomendasikan oleh Panitia Kontrak dan disetujui oleh Vice President Director
(VPD).
3. PT. Arun dalam hal ini originator wajib melakukan penilaian kepada pekerjaan
yang dilaksanakan oleh kontraktor serta ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan
klausula kontrak termasuk kepatuhan terhadap safety (keselamatan) pada setiap
akhir kontrak sebelum pembayaran tagihan terakhir dilakukan.
4. Bagi kontraktor yang performancenya tidak baik, PT. Arun akan mengenakan
sanksi supaya tidak diikut sertakan pada paket tender dimasa yang akan datang,
minimal untuk 6 (enam) bulan.
VI. LAMPIRAN
• Lampiran 1. Penilaian kerja kontraktor dan atau final project acceptance.
• Lampiran 2. Peminjaman alat keselamatan kerja.
• Lampiran 3. Alat-alat keselamatan kerja yang harus disediakan oleh kontraktor.
• Lampiran 4. Pemeriksaan phisik alat kerja dan kendaraan pihak III.
DIUSULKAN OLEH DIKETAHUI OLEH DISETUJUI OLEH
17. PSM GUIDE
E l e m e n - 5
FUNGSI : PT.ARUN NGL Co. SUBJECT :
(PERIHAL )
CONTRACTOR SAFETY (CS)
(KESELAMATAN KERJA
KONTRAKTOR)
Perubahan ke : 0 Ditetapkan tgl: Mulai berlaku tgl:
Hal 17 dari 17
RY/ RU/ ZP / KST AKNASIO SABRI T. FACHRUDDIN
BIDANG / KOMITE KOORDINATOR PSM VICE PRESIDENT DIRECTOR