Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan meminimalkan risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek K3 seperti pengertian, tujuan, sasaran, jenis bahaya, standar keselamatan, dasar hukum, serta alat pelindung diri yang harus digunakan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif.
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif.
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya
Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.
Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.
Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR MIGAS HILIR HULU
Sistem Manajemen K3 merupakan bagian dari sistem manajemen organisasi secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja untuk menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Tarwaka, 2008).
Materi Ini saya buat dari beberapa sumber, (HSE Management System, Oleh Bapak Agus Sutanto, ST.,M.IL, dan Sumber : (Buku Keselamatan Instalasi Migas karya Suyartono, mantan Direktur Teknik dan Lingkungan Migas) dan Referensi lainnya UU, PP, dll.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENGERTIAN K3
Pengertian secara Filosofis
K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur.
Pengertian secara Keilmuan
Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and
Safety Assessment Series)
K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
3. TUJUAN K3
K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja
yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan dengan memelihara dan
melindungi kesehatan, keamanan dan
keselamatan tenaga kerja sehingga dapat
mencegah atau mengurangi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan
pada akhirnya dapat meningkatkan sistem
efisiensi dan produktivitas kerja.
4. SASARAN K3
Menjamin keselamatan pekerja dan orang
lain
Menjamin keamanan peralatan yang
digunakan
Menjamin proses produksi yang aman dan
lancar
5. Norma yang harus dipahami dalam K3:
•Aturan berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja
•Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
•Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
NORMA K3
6. K3 ditentukan berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja:
•UU No.1 tahun 1970
•UU No.21 tahun 2003
•UU No.13 tahun 2003
•Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-5/MEN/1996
DASAR HUKUM K3
7. JENIS BAHAYA DALAM K3
Bahaya Jenis
Kimia
• Bahaya akibat terhirupnya
atau terjadinya kontak
antara manusia dengan
bahan kimia berbahaya.
Contoh jenis kimia: abu
sisa pembakaran bahan
kimia, uap bahan kimia dan
gas bahan kimia.
Bahaya Jenis Fisika
• Bahaya akibat suatu
temperatur udara yang
terlalu panas maupun
terlalu dingin serta keadaan
udara yang tidak normal
yang menyebabkan
terjadinya perubahan atau
mengalami suhu tubuh
yang tidak normal.
• Bahaya akibat keadaan
yang sangat bising yang
menyebabkan terjadi
kerusakan pendengaran.
Bahaya Jenis
Proyek/Pekerjaan
• Bahaya akibat pencahayaan
atau penerangan yang
kurang menyebabkan
kerusakan penglihatan.
• Bahaya dari pengangkutan
barang serta penggunaan
peralatan yang kurang
lengkap dan aman yang
mengakibatkan cedera pada
pekerja dan orang lain.
8. ISTILAH BAHAYA DALAM LINGKUNGAN KERJA
Hazard
• Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau
menghambat kemampuan pekerja yang ada
Danger
• Tingkat bahaya akan suatu kondisi yang sudah menunjukkan peluang bahaya sehingga
mengakibatkan suatu tindakan pencegahan.
Risk
• Prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
Incident
• Munculnya kejadian bahaya yang dapat atau telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas normal.
Accident
• Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan/atau kerugian baik manusian maupun benda.
9. STANDAR KESELAMATAN KERJA
Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan
Perlindungan mesin
Pengamanan listrik yang harus dicek secara berkala
Pengamanan ruangan, meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan
yang cukup, ventilasi yang baik dan jalur evakuasi khusus yang memadai
10. •APD merupakan perlengkapan wajib
yang digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja dan orang
disekitarnya.
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
11.
12. • Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-
benda yang dapat melukai kepala.
• Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari
paparan partikel yang melayang di udara, percikan benda kecil, benda
panas ataupun uap panas.
• Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari kebisingan
ataupun tekanan.
• Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung pernafasan
saat berada di area yang kualitas udaranya tidak baik.
• Face Shield atau pelindung wajah untuk melindungi wajah dari paparan
bahan kimia, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas,
benturan atau pukulan benda keras dan tajam.
ALAT PELINDUNG KEPALA
13. •Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari
percikan bahan kimia dan suhu panas.
•Safety Vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kontak atau kecelakaan.
•Safety Clothing atau alat pelindung tubuh untuk
melindungi dari hal-hal yang membahayakan saat
bekerja, mengurangi resiko terluka dan juga digunakan
sebagai identitas pekerja.
ALAT PELINDUNGTUBUH
14. • Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi
jari-jari dan tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi,
bahan kimia, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, dan
goresan benda tajam.
• Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat
menggunakan alat transportasi serta untuk membatasi ruang
gerak pekerja agar tidak terjatuh.
• Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung
untuk melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.
ALAT PELINDUNG ANGGOTATUBUH