Dokumen tersebut merangkum sejarah dan konsep dasar gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI didirikan pada tahun 1953 di Palestina dengan tujuan membangun kembali kehidupan berdasarkan syariat Islam melalui dakwah dan jihad. HTI kemudian berkembang di Indonesia pada tahun 1982 dengan cara menyebarkan ideologi khilafah Islamiyah melalui berbagai kegiatan dakwah. Namun, pemerintah Indonesia menganggap ideologi kh
2. Hizbut Tahrir atau Hizb ut-Tahrir, menurut bahasa Arab Hizbu ( ) ﺣﺰب yang artinya partai dan sedangkan al-Tahrir ( ) اﻟﺘﺤﺮﯾﺮ
yang artinya pembebasan menurut bahasa Hizbut Tahrir ialah partai pembebasan
Hizbu al-Tahrir didirikan oleh Taqi al-Din al-Nabhani di al-Quds Palestina tahun 1953
Taqqiyudin al-Nabhani merupakan salah seorang ulama berpengaruh di Palestina, doktor lulusan Universitas al-
Azhar, Kairo Mesir. yang sebelumnya adalah seorang Hakim agung di Mahkamah Isti’naf, al-Quds, Palestina.
Syekh taqiyyudin an-nabhani wafat pada tahun 1398 H/1977 M dan dimakamkan di Al auza’I, Lebanon.
Setelah beliau meninggal (1977 M), kepemimpinan digantikan oleh ‘Abd alQadim Zallum hingga tahun 2003, kemudian
dilanjutkan oleh Atha’ Abu Rashthah hingga saat ini.
Sejarah Hizbut
Tahrir
3. Konsep Dasar Pemikiran Hizbut Tahrir
Tujuan berdirinya Hizbut Tahrir adalah untuk mengembalikan kehidupan islam melalui
dakwah dan jihad yang hanya dapat diatasi oleh tegaknya pemerintahan islam atau
khilafah Islamiyah.
Hizbut Tahrir bercita-cita membangun tatanan masyarakat dan sistem politik berdasarkan
landasan aqidah islam. Hizbut tahrir bermaksud untuk membangun kembali umat islam
dari kemerosotan, membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan, dan
hukumhukum yang tidak berasal dari islam, membebaskan kaum muslim dari pengaruh
Barat serta membangun kembali dawlah Khilafah Islamiyah.
4. Sejarah Hizbut Tahrir di Indonesia
• Hizbut tahrir sebagai gerakan di Indonesia terjadi pertama kali pada tahun 1982-1983 melalui
M. Mustofa, dan Abdurrahman Al-Baghdadi. HT mendeklarasikan diri dengan nama HTI pada
tahun 2000. Indonesia telah menjadi salah satu sasaran penting bagi tegaknya Khilafah. Hal ini
terbukti dengan koferensi Khilafah Internasional pertama pada 28 Mei 2000, dan Koferensi
Khilafah Internasional (KKI). Kedua pada 12 Agustus 2007.
• Kegiatan Hizbut Tahrir dilanjutkan oleh Fathul Hidayat. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sejak awal
memang didesain sebagai organisai politik. Tetapi, berbeda dengan organisasi politik yang
dikenal selama ini, HTI tidak mendaftarkan diri secara formal sebagai parpol yang ikut dalam
pemilu.
5. Model Penyebaran Paham HTI
Pertama
• Tahap pertama ini disebut dengan taskif (pembinaan dan persiapan)
• Dengan cara dakwah dari berbagai kalangan melalui khutbah dan pengajian-pengajian, diskusi atau seminar, serta
dialog dengan tokoh dan bersilaturahmi dengan ulama, serta penyebaran buletin dan pemasangan spanduk-spanduk.
Kedua
• Tahap kedua ini disebut dengan tafa’ul, yaitu melakukan interaksi dengan masyarakat yang tujuannya untuk
menyatukan langkah dalam menjaga integritas umat sebagai satu kesatuan
• Dengan cara networking atau menjalin persaudaraan (ukhuwah) dengan berbagai kalangan.
Ketiga
• Dengan cara pengambil alihan kekuasaan melalui jalan damai atau tanpa kekerasan. ini dapat dilakukan apabila ada
penolakan terhadap syariat islam.
6. Ancaman dan Bahaya HTI Bagi NKRI
• HTI dinilai bertentangan dengan pancasila, maka pemerintah dalam melakukan beberapa
tahapan-tahapan dan tindakan yang diatur dalam pasal 68 hingga pasal 72 UU Ormas.
• Menurut Mentri koordinator Bidang politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan,
Membubarkan HTI bukan tanpa alasan Pembubaran didasari oleh ideologi Khilafah yang
didakwahkan HTI, mengancam kedaulatan politik negara yang berbentuk NKRI.
7. Kesesatan Ormas HTI Perspektif Hukum
Positif dan Hukum Negatif
Ada empat alasan mengapa khilafah
ditolak:
1. Khilafah ditolak dinegara-negara lain
berpenduduk mayoritas muslim.
2. Sistem Khilafah mana yang akan
menjadi rujukan.
3. Tentang Siapa yang akan dijadiakan
sebagai Khalifah.
4. Sistem Khilafah tidak sesuai dengan
masa sekarang..
Positif
Menegakkan Khilafah di Indonesia
adalah sebuah kewajiban, ada yang
menyebutkan bahwa Khilafah
sebagai ajaran Islam sehingga tidak
mungkin bertentagan dengan
Pancasila.
Negatif