Dokumen tersebut membahas tentang lingkup kegiatan di kamar operasi/kamar bedah, yang meliputi persiapan pasien untuk pembedahan, tahapan pembedahan, dan pembagian zona kebersihan di sekitar kamar operasi untuk mencegah kontaminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, jenis, tahapan penyembuhan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka serta tujuan perawatan luka."
Luka bakar dan luka kotor adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti panas, kimia, elektrik, radiasi, atau infeksi. Perawatan luka bertujuan untuk mencegah infeksi lebih lanjut, mempercepat penyembuhan, dan memulihkan integritas kulit. Prosedurnya meliputi pembersihan luka, debridemen, dan aplikasi obat sesuai kebutuhan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkup kegiatan di kamar operasi/kamar bedah, yang meliputi persiapan pasien untuk pembedahan, tahapan pembedahan, dan pembagian zona kebersihan di sekitar kamar operasi untuk mencegah kontaminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, jenis, tahapan penyembuhan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka serta tujuan perawatan luka."
Luka bakar dan luka kotor adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti panas, kimia, elektrik, radiasi, atau infeksi. Perawatan luka bertujuan untuk mencegah infeksi lebih lanjut, mempercepat penyembuhan, dan memulihkan integritas kulit. Prosedurnya meliputi pembersihan luka, debridemen, dan aplikasi obat sesuai kebutuhan pasien.
Modul ini membahas tentang prosedur mengganti cairan infus, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, uraian materi tentang pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi, pengkajian keperawatan, persiapan alat dan pasien, serta prosedur kerja mengganti cairan infus. Modul ini juga menjelaskan tentang tugas praktikum, tugas mandiri, dan format penilaian keterampilan mengganti cairan infus.
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan dressing luka yang tepat untuk mendukung proses penyembuhan luka. Dressing modern seperti hydrogel, calcium alginate, dan hydrokoloid dapat mempertahankan kelembaban luka lebih lama daripada dressing konvensional seperti kasa dan dapat digunakan selama beberapa hari. Pemilihan dressing yang tepat bergantung pada fase penyembuhan luka dan fungsi dressing itu sendiri seperti menyerap cairan at
Persiapan pasien sebelum operasi meliputi status kesehatan fisik umum, status nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit, kebersihan lambung dan kolon, pencukuran daerah operasi, kebersihan tubuh, pengosongan kandung kemih, latihan nafas dalam, batuk efektif dan gerak sendi. Persiapan psikis meliputi penjelasan untuk mengurangi rasa cemas dan memahami arti pentingnya persetujuan inform (
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asepsis dan pencegahan infeksi dalam proses bedah. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain persiapan lingkungan operasi, personil, dan peralatan yang steril untuk mencegah penularan infeksi dari luar maupun antar pasien. Tindakan antiseptik seperti pencucian tangan dan desinfeksi area bedah sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, tujuan, indikasi, kontraindikasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi perawatan Water Seal Drainage (WSD). WSD digunakan untuk mengeluarkan gas, cairan darah, atau cairan lain dari rongga dada dengan mencegah masuknya udara, dan terdapat 3 jenis WSD berdasarkan sistem botol yang digunakan.
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner akut, henti jantung, dan syok kardiogenik.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan pre, intra, dan post operasi. Tahapan pre-operasi meliputi pemeriksaan pasien, pengosongan lambung dan usus, persiapan cairan dan elektrolit, serta latihan nafas dan gerakan. Selama operasi, perawat akan memantau pasien dan mendukung prosedur. Pada tahap post-operasi, perawat akan memantau kondisi pasien di ruang pemulihan hingga stabil dan siap untuk evaluasi sel
Dokumen tersebut memberikan definisi luka bersih terkontaminasi sebagai luka yang disebabkan oleh tindakan operasi oleh tenaga medis yang terlatih namun terkontaminasi selama prosedur, dan menjelaskan penatalaksanaan perawatan luka tersebut, termasuk persiapan, bahan yang digunakan, dan langkah-langkah pelaksanaannya untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
Dalam penyembuhan luka membutuhkan proses dan tahap sehingga dibutuhkan waktu, kesabaran dan pengobatan serta asuhan selama proses penyembuhan berlangsung, harus diketahui juga kriteria luka yang dijumpai, ukuran, jenis luka. peniliaian luka dapat diketahui dari pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi), kedalaman luka, eksudat, daerah luka. Sebagai seorang perawat harus juga mengetahui faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, mekanisme terjadinya luka, tipe penyembuhan luka, fase penyembuhan luka.
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Dokumen tersebut membahas persiapan dan perawatan pre, intra, dan post operasi serta perawatan luka perineum pasca persalinan. Persiapan pre operasi meliputi pendidikan kesehatan, diet, persiapan kulit, dan latihan. Persiapan intra operasi meliputi prosedur steril dan anestesi. Perawatan post operasi meliputi manajemen luka, pernapasan, sirkulasi, cairan, dan eliminasi. Perawatan luka perineum pasca persalinan meliputi pem
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan perioperatif yang mencakup tiga fase yaitu pra-operatif, intra-operatif dan pasca-operatif. Fase pra-operatif mempersiapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk operasi, sedangkan fase intra-operatif meliputi proses operasi dan pemantauan pasien. Fase pasca-operatif berfokus pada pemulihan dan rehabilitasi pasien pasca operasi.
Modul ini membahas tentang prosedur mengganti cairan infus, meliputi tujuan pembelajaran umum dan khusus, uraian materi tentang pengertian, tujuan, indikasi dan kontraindikasi, pengkajian keperawatan, persiapan alat dan pasien, serta prosedur kerja mengganti cairan infus. Modul ini juga menjelaskan tentang tugas praktikum, tugas mandiri, dan format penilaian keterampilan mengganti cairan infus.
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan dressing luka yang tepat untuk mendukung proses penyembuhan luka. Dressing modern seperti hydrogel, calcium alginate, dan hydrokoloid dapat mempertahankan kelembaban luka lebih lama daripada dressing konvensional seperti kasa dan dapat digunakan selama beberapa hari. Pemilihan dressing yang tepat bergantung pada fase penyembuhan luka dan fungsi dressing itu sendiri seperti menyerap cairan at
Persiapan pasien sebelum operasi meliputi status kesehatan fisik umum, status nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit, kebersihan lambung dan kolon, pencukuran daerah operasi, kebersihan tubuh, pengosongan kandung kemih, latihan nafas dalam, batuk efektif dan gerak sendi. Persiapan psikis meliputi penjelasan untuk mengurangi rasa cemas dan memahami arti pentingnya persetujuan inform (
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asepsis dan pencegahan infeksi dalam proses bedah. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain persiapan lingkungan operasi, personil, dan peralatan yang steril untuk mencegah penularan infeksi dari luar maupun antar pasien. Tindakan antiseptik seperti pencucian tangan dan desinfeksi area bedah sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, tujuan, indikasi, kontraindikasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi perawatan Water Seal Drainage (WSD). WSD digunakan untuk mengeluarkan gas, cairan darah, atau cairan lain dari rongga dada dengan mencegah masuknya udara, dan terdapat 3 jenis WSD berdasarkan sistem botol yang digunakan.
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner akut, henti jantung, dan syok kardiogenik.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan pre, intra, dan post operasi. Tahapan pre-operasi meliputi pemeriksaan pasien, pengosongan lambung dan usus, persiapan cairan dan elektrolit, serta latihan nafas dan gerakan. Selama operasi, perawat akan memantau pasien dan mendukung prosedur. Pada tahap post-operasi, perawat akan memantau kondisi pasien di ruang pemulihan hingga stabil dan siap untuk evaluasi sel
Dokumen tersebut memberikan definisi luka bersih terkontaminasi sebagai luka yang disebabkan oleh tindakan operasi oleh tenaga medis yang terlatih namun terkontaminasi selama prosedur, dan menjelaskan penatalaksanaan perawatan luka tersebut, termasuk persiapan, bahan yang digunakan, dan langkah-langkah pelaksanaannya untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
Dalam penyembuhan luka membutuhkan proses dan tahap sehingga dibutuhkan waktu, kesabaran dan pengobatan serta asuhan selama proses penyembuhan berlangsung, harus diketahui juga kriteria luka yang dijumpai, ukuran, jenis luka. peniliaian luka dapat diketahui dari pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi), kedalaman luka, eksudat, daerah luka. Sebagai seorang perawat harus juga mengetahui faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, mekanisme terjadinya luka, tipe penyembuhan luka, fase penyembuhan luka.
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
Dokumen tersebut membahas persiapan dan perawatan pre, intra, dan post operasi serta perawatan luka perineum pasca persalinan. Persiapan pre operasi meliputi pendidikan kesehatan, diet, persiapan kulit, dan latihan. Persiapan intra operasi meliputi prosedur steril dan anestesi. Perawatan post operasi meliputi manajemen luka, pernapasan, sirkulasi, cairan, dan eliminasi. Perawatan luka perineum pasca persalinan meliputi pem
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan perioperatif yang mencakup tiga fase yaitu pra-operatif, intra-operatif dan pasca-operatif. Fase pra-operatif mempersiapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk operasi, sedangkan fase intra-operatif meliputi proses operasi dan pemantauan pasien. Fase pasca-operatif berfokus pada pemulihan dan rehabilitasi pasien pasca operasi.
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan keperawatan pre dan post operasi pada sistem saraf. Secara garis besar dibahas persiapan pasien secara fisik, nutrisi, cairan dan elektrolit, persiapan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, status anestesi, serta inform consent sebelum operasi. Setelah operasi dibahas asuhan seperti observasi tanda vital, aktivitas, dan manajemen nyeri.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan pasien sebelum dan sesudah operasi, mencakup persiapan fisik seperti kebersihan daerah operasi, pengosongan lambung dan kandung kemih, serta latihan nafas dan batuk untuk memudahkan pemulihan pasca operasi."
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan perawatan operasi, mulai dari pengkajian pra-operasi, persiapan fisik pasien, jenis-jenis anestesi, tahapan perawatan pra-operasi, intra-operasi dan pasca-operasi, serta prinsip-prinsip kebersihan dan asepsis yang harus dipenuhi di ruang operasi.
Kasus ini membahas tentang kematian dua pasien akibat kesalahan dalam pemberian anastesi sebelum operasi di RSUD Dr. Yunus pada Maret 2001. Kesalahan ini disebabkan oleh standar operasional prosedur dalam pelaksanaan operasi yang belum sesuai dan bertanggung jawabnya pihak rumah sakit dan dokter. Kasus ini dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum pidana, perdata maupun kode etik.
Dokumen tersebut membahas program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi konsep dasar infeksi, kewaspadaan standar, dan langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan penempatan pasien."
Mimin_Asuhan Keperawatan pasien kanker dengan pembedahan.docxdariarthachannel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan perioperatif untuk pasien kanker yang menjalani pembedahan, meliputi persiapan preoperatif, intraoperatif, dan postoperatif.
2. Fokus utama adalah pentingnya pengkajian yang tepat dan intervensi keperawatan yang maksimal untuk menurunkan risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan pasien.
3. Penerapan askep keper
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan perioperatif yang mencakup 3 fase yaitu praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif. Fase praoperatif meliputi persiapan pasien secara fisik dan psikologis sebelum operasi. Fase intraoperatif meliputi pemantauan dan dukungan selama proses bedah. Fase pascaoperatif meliputi evaluasi kondisi pasien setelah operasi dan perawatan lanjutan.
Dokumen ini membahas evaluasi asuhan keperawatan pada pasien post-operasi laparatomi selama 3 hari. Terdapat beberapa kesenjangan antara teori dan praktik dalam hal diagnosa keperawatan. Evaluasi belum dapat dituntaskan karena waktu pengawasan yang terbatas, namun kerja sama yang baik antara perawat, pasien, dan keluarga mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. ETIKA KERJA DIKAMAR BEDAH
Etika kerja di kamar bedah adalah : nilai – nilai norma tentang
sikap perilaku , budaya yang baik yang telah disepakati oleh
masing – masing kelompok profesi dikamar bedah.
3. A. PRINSIP DAN NILAI ETIK
Prinsip Etik
1. Respek
Respek artikan sebagai perilaku perawat yang menghormati dan
menghargai pasien/ klien dan keluarga. Seperti hak untuk
pencegahan bahaya
4. Next
2) Otonomi
Pada prinsipnya otonomi
keterkaitan dengan hak
seseorang untuk memilih bagi
diri mereka sendiri apa yang
menurut pertimbangannya
merupakan hak yang terbaik
3) Beneficence
Kemurahan hati berkaitan untuk
melakukan hal yang baik dan
tidak membahayakan orang lain.
Contoh : adalah suatu keputusan
yang harus diambil, apakah lebih
baik menopang dan
memperpanjang hidup dalam
menghadapi ketikmampuan atau
lebih baik untuk meninggal atau
mengakhiri penderitaanya.
5. Next
4) Non Malafience
(tidak mencederai)
Prinsip ini berkaitan
dengan ini kewajiban
perawat untuk tidak
sengaja menimbulkan
kerugian atau cidera pada
orang lain / klien.
5) Konfidensialitas
(kerahasiaan)
Prinsip ini keterkaitan
dengan penghargaan
perawat terhadap semua
informasi tentang pasien /
klien yang dirawatnya,
pasien / klien dapat
menerima bahwa informasi
yang diberikan kepada
tenaga profesional
6. Next
6) Keadilan (justice)
Kewajiban untuk berlaku
adil kepada semua orang
berarti setiap orang harus
mendapatkan perlakuaan
yang sama.
7) Kesetian
Kewajiban untuk selalu setia
pada kesepakatan dan
tanggung jawab yang selalu
dibuat.
7. B. NILAI – NILAI ETIK
1.Kesehatan dan kesejahteraan
Perawat peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan
membantu orang lain mancapai tingkat kesehatan yang
optimal dalam rentan situasi sehat normal, sakit,
cedera. Atau dalam proses menghadapi kematian.
8. Next
2) Pilihan
Perawat mendukung dan
menghargai otonomi klien serta
membantunya
mengapresiasikan kebutuhan
dan nilai kesehatan serta
mendapatkan informasi
pelayanan yang tepat.
Perawat bertanggung jawab
untuk mencarikan informasi
lengkap tentang resiko dan
keuntungan dari beberapa
tindakan yang di tawarkan
3) Martabat
Perawat menghargai dan
mengadvokasi martabat dan
kehormatan diri manusia.
Perawat dalam melaksanakan
asuhan bertanggung jawab
terhadap kebutuhan nilai – nilai
dan pilihan klien.
4) Akuntabilitas
Perawat bertindak secara
konsisten sesuai dengan praktik
dan tanggung jawab profesi
5) Lingkungan keperawatan yang
kondusip
9. Contoh : Aplikasi Etika Keperawatan
Kontak mata
Dengan menjaga kontak mata, maka klien akan merasa
diperhatikan pada saat memberikan informasi dan menunjukan
bahwa perawat siap – siap untuk mendengarkan segala keluhan
klien.
2. Sentuhan dan jarak personal
Memberikan sentuhan tapeutik akan memberikan
kenyamanan pada pasien dan menambah kepercayaan pasien
terhadap perawat.
10. Next
3) Penggunaan bahasa tubuh
Perhatikan posisi pada saat
melakukan tindakan, jangan
sampai membelakangi klien
karena akan mengurangi
kenyamanan pasien, sebaiknya
menghadap klien, selain untuk
menghormati dapat juga
meningkatkan kenyamanan
klien
4) Menjaga privacy klien
Perawat harus menjaga
kerahasiaan terhadap
permasalahan yang dimiliki klien,
jangan sampai diketahui oleh
orang lain.
11. LEGAL ASPEK BAGI PERAWAT KAMAR BEDAH
1) Legal aspek kamar bedah adalah : peraturan hukum yang berlaku dikamar bedah yang
mencakup hak dan kewajiban. Serta bertanggung gugat yang terkait yang praktek
keperawatan didalam tindakan pembedahan baik itu perawat asisten, perawat
instrumen dan perawat sirkulair.
2) Tujuan
3) Menyiapakan standar operating prosedur bagi perawat kamar bedah indonesia
4) Membuat uraian tugas masing – masing perawat sesuai kompetensi yang dimilikinya
5) Memberikan rambu – rambu hukum – hukum bagi perawat kamar agar tidak
melampuai dikamar bedah.
6) Membantu keperawatan dalam menjaga standar mutu pelayanan dan utamakan pasien
safety.
7) Menjunjung tinggi peraturan rs dan mentaati kebijakan yang dibuat dimana rs saudara
bekerja.
8) Untuk dasar hukum keperawatan diindonesia kedepannya memakai acuan undang –
undang praktek no 38 tahun 2014. ( untuk bab dan fasal bisa baca sendiri dibuku
hipkabi )
12. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF
Kata “ perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase pembedahan. Yaitu
preoperatif, intra operatif, dan postoperatif.
A. Fase Preoperatif
Fase preoperatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi bedah dan diakhiri
ketika pasien dikirim kemeja operasi
kegiatan keperawatan yang dilakukan pada pasien dari
1. Rumah / rumah sakit
Contoh merencanakan metode penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
2. Persiapan klien diunit perawatan
Persiapan fisik
Sstatus kesehatan fisik secara umum
Status nutrisi
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Kebersihan lambang dan colon
Pencukuran daerah operatif
Personal hygiene
Pengosongan kandung kemih
Latihan pra operatif
3. Faktor resiko terhadap pembedahan
Usia
Nutrisi
Penyakit kronis
Ketidaksempurnaan respon neuroendokrin
Merokok
Alkohol dan obat – obatan
13. 4. Persiapan penunjang seperti :
radiologi, laboratorium, ECG, dan pemeriksaan lain yang diperlukan.
5. Pemeriksaan status anastesi
Inform consent
Persiapan mental / psikis
B. Fase Intra Operatif
Persiapan pasien dikamar operasi
Persiapan operasi dilakukan terhadap pasien masuk keruang perawatan
sampai pasien berada dikamar operasi sebelum bedah dilakukan. Persiapan
diruang serah terima diantaranya adalah proses administrasi, persiapan
anastesi dan kemudian prosedur drapping
14. C. Fase Pasca Operative
1) Fase paska operatif dimulai dengan masuknya pasien keruang
pemulihan ( recoveri room ) atau ruang intensif dan berakhir
dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau
dirumah
2) Tahapan keperawatan post operatif
3) Pemindahan pasien dari kamar operasi ke unit pasca anastesi
recovery room
4) Perawatan post anastesi diruang pemulihan
5) Transportasi pasien keruang rawat
6) Perawatan diruang rawat
15. Diagnosa Keperawatan
1) Diagnosa keperawatan pada saat pasca operasi :
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan dari efek anastesi
3) Tidak efektif jalan nafas berhubungan dengan peningkatan sekresi
4) Nyeri berhubungan dengan insisi dan posisi selama operasi
5) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka operas, drain
6) Potensial injuri efek anastesi, sedasi, dan imobilisasi
7) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
selama operasi
8) Intolerasi aktivitas berhubnungan dengan pembedahan dan
perawatan yang lama.
16. Intervensi Keperawatan
1. Secara umum intervensi keperawatan yang diberikan kepada
pasien post op :
2. Memastikan fungsi pernafasan yang optimal
3. Menghilangkan ketidaknyamanan pasca operasi : nyeri
4. Menghilangkan kegelisahan
5. Menghilangkan mual – muntah
6. Menghilangkan cegukan
7. Mempertahankan suhu tubuh yang normal
8. Menghindari cedera
9. Mempertahankan status nutrisi yang normal
10. Mengatur posisi
11. Latihan ditempat tidur
17. Komplikasi post operasi
1) Syok
2) Perdarahan
3) Trombosis vena profundo
4) Retensi urin
5) Infeksi luka
6) Sepsis organ
7) Embolisme
8) Pulmonal
9) Komplikasi gastrointestinal
18. JOB DESCRIPTION PERAWAT KAMAR BEDAH
(KETENAGAAN)
Tujuan umum
Meningkatkan mutu layanan yang ada
dikamar bedah
Tujuan khusus
A. Sebagai acuan standar layanan
dikamar bedah
b. Sebagai acuan bagi perawat bedah
mengenai fungsi dan peran serta
kompereensinya
1) Jenis tenaga
2) tim bedah terdiri
3) Ahli bedah
4) Asisten ahli bedah
5) Perawat instrument ( scrub nurse )
6) Perawat sirkuler ( on.loop )
7) Ahli / perawat anastesi
staf perawat kamar operasi
1) Perawat kepala kamar operasi
2) Perawat pelaksana
19. KONSEP DASAR – DASAR KAMAR BEDAH
Pembagian daerah ruangan bedah
Secara umum setiap kamar bedah
dibagi 3 daerah menurut sterilitasnya
1) Daerah bebas ( unrestricted area)
Terdiri dari :
Ruang tunggu klien
Ruang tata usaha
Ruang kepala kamar bedah
Ruang rapat
Ruang ganti baju
Ruang istirahat
Gudang
Kamar mandi dan wc
2) Daerah semi terbatas ( semirestricted
area )
Terdiri dari :
Ruang persiapan bremedikasi
Ruang koridor
Ruang rutin (RR)
Ruang penyimpanan alat sterile
Ruang penyimpanan tidak sterile
Ruang pencucian alat bekas pakai
Ruang sterilisasi
Ruang depo farmasi
Pembuangan limbah operasi
20. 3) Daerah terbatas ( restricted area )
Terdiri dari :
1. Ruang cuci tangan
2. Ruang induksi
3. Ruang tindakan pembedahan
21. PEMBAGIAN ZONA PADA SARANA RUANGAN KAMAR OPERASI
1. zona tingkat resiko rendah ( ruang tunggu pasien )
2. Zona tingkat resiko sedang ( ruang dokter / perawat ,ruang transfer pasien )
3. Zona resiko tinggi ( ruang persiapan alat instrumen, ruang induksi , ruang
recoveri , alat- alat anastesi )
4. Zona resiko sangat tinggi ( kamar bedah)
5. Area nuklei steril ( meja operasi )
6. Salah satu alasan mempunyai sistem zona pada bangunan ruang operasi untuk
meminimalisir resiko penyebaran insfeksi oleh mikroorganisme dari rs ( area
kotor ) sampai pada komplek ruang operasi
22. PERSYARATAN KAMAR BEDAH
1. LOKASI
Mudah dicapai dengan unit khusus atau dekat dengan unit UGD untuk perawatan
intensif , radiologi dan patologi
2. Bentuk
Lancip tidak boleh licin , tahan terhadap goresan / gesekan , mudah
dibersihkan
Dinding harus mudah dibersihkan tahan cuaca, tahan bahan kimia tidak
berjamur dan anti bakteri.
Hubungan / pertemuan antara lantai dengan dinding harus menggunakan
bahan yang tidak siku
Pintu masuk dan keluar klien harus berada pintu masuk dan keluar petugas
juga tersendiri, setiap pintu kamar bedah. Harus ada kaca tembus pandang
sehingga orang dari luar dapat melihat keadaan didalam kamar bedah tanpa
harus masuk. Sebaiknya pintu yang menghubungkan ruang operasi dengan
penutupan alat instrument pintu ayun atau mengayun kedalam ruang operasi
23. 3. Sistem ventilasi
Kamar bedah sistem ventilasinya sebaiknya memakai sistem pengatur suhu
sentral ( AC central ) dan dapat diatur dengan alat kontrol yang memakai
filter
4. Sistem penerangan
Untuk penerangan didalam kamar bedah memakai lampu pijar putih dalam
mudah dibersihkan
5. Sistem gas medis
Pemasangan gas medis sebaiknya secara sentral memakai sistem pipa, jadi
tidak ada tabung gas berada didalam kamar operasi dilaksanakan agar
sistem perpipaan melalui bawah lantai ataui diatas langit2 untuk
mencegah terjadi penimbunan gas yang berlebihan didalam kamar bedah.
6. Peralatan
Semua peralatan didalam kamar bedah harus mobile
24. PEMBERSIHAN KAMAR BEDAH
Pengertian
Tindakan yang dikakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan dengan cara
menghambat / menghancurkan tumbuhnya mikroorganisme.
Didalam jaringan pembersihan kamar operasi dilakukan secara rutin
untuk mengurangi debu , kotoran dan penumpukan
mikroorganisme.
Tujuan
Mengurangi debu, kotoran , penumpukan mikroorganisme ( kuman )
sehingga mencegah terjadinya transimisi mikroorganisme dari
lingkungan kepada pasien, petugas , dan pengunjung kamar operasi
sehingga infeksi nosokomial dalam kecelakaan kerja dapat dicegah
serta mempertahankan sterilitas ruangan.
Pembersihan kamar operasi dapat dilakukan 3 cara
25. . Pembersihan suhu / harian adalah :
Pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan kamar operasi agar setiap pakai
2. Pembersihan mingguan
Pembersihan yang dilakukan secara teratur setiap seminggu sekali seluruh alat
dilakukan didepan koridor / didepan kamar operasi ketentuan pembersihan
sebagai berikut.
Peralatan kamar operasi dibersihkan dengan menggunakan desinfektan yang
direkomendasikan difokuskan dibagian bawah meja operasi
Dingging ditap lantai disingkat.
3. Pembersihan sewaktu
Pembersihan ini dilakukan apabila kamar operasi digunakan untuk tindakan
pembedahan pada kasus infeksi
Desinfektan yang digunakan desinfektan klorin ( sodium hipoklorit ) 0, 5 atau
didecyidimethyl ammonium chioride 1,5 % atau 15 cc dalam 1 liter
26. LIMBAH KAMAR BEDAH
Limbah dari bahan yang terkontaminasi dengan darah , cairan tubuh pasien , yang
dapat menularkan kepada orang lain , termasuk didalamnya benda tajam
Jenis limbah
Limbah padat
Limbah cair
Limbah tajam
Limbah infeksi
Non infeksi
Pemberian label dari setiap kantong limbah ( laceeling )
A. Limbah non infeksius : plastik kantong warna hitam
B. Limbah insfeksius : plastik warna kuning
C. Limbah B3 : warna coklat
D. Limbah daur ulang : plastik warna transparan
E. Limbah sitostika : plastik warna ungu
F. Limbah benda tajam : wadah khusus benda tajam yang tahan tusuk dan anti
bocor
g. Limbah cair segera dibuang ke wastafel atau spoelhok