Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penentuan golongan darah ABO, yang meliputi tujuan pemeriksaan, metode forward dan reverse, pembuatan suspensi sel darah, dan interpretasi hasil reaksi untuk menentukan golongan darah pasien.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penentuan golongan darah ABO, yang meliputi tujuan pemeriksaan, metode forward dan reverse, pembuatan suspensi sel darah, dan interpretasi hasil reaksi untuk menentukan golongan darah pasien.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Dokumen ini membahas tentang kelompok 2 pada mata kuliah Hematologi II dan metode pengukuran clotting time (waktu pembekuan darah) menggunakan metode slide, tabung, dan tabung kapiler. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengetahui aktivitas faktor-faktor pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengukur laju endap darah yaitu metode Westergreen dan Wintrobe. Kedua metode melibatkan pengambilan darah vena dan pencampurannya dengan antikoagulan sebelum dimasukkan ke dalam tabung untuk diukur kecepatan endapnya selama satu atau dua jam. Metode Westergreen menggunakan tabung dan rak Westergreen sementara metode Wintrobe menggunakan tabung dan rak Wintrobe
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
Dokumen ini memberikan instruksi tentang pembuatan suspensi eritrosit dengan berbagai kepekatan (2%, 5%, 10%, 40%, 50%) untuk mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibodi. Darah yang telah dicuci akan diencerkan dengan larutan saline sesuai perbandingan tertentu untuk mendapatkan berbagai kepekatan suspensi eritrosit yang akan digunakan sebelum transfusi darah atau tes medis lain.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pemeriksaan jamur permukaan secara mikroskopik. Terdapat instruksi lengkap mulai dari persiapan sampel, pembuatan sediaan, pemeriksaan di bawah mikroskop, hingga pengiriman hasil uji. Prinsip dasarnya adalah memanfaatkan larutan KOH untuk meluruhkan kulit dan memperlihatkan hifa atau spora jamur di bawah mikroskop.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Laboratorium histopatologi melakukan beberapa tahapan untuk mempelajari struktur dan fungsi sel pada jaringan, meliputi fiksasi spesimen, pemotongan jaringan, pematangan, embedding, sectioning, pewarnaan hematoksilin-eosin, dan pemeriksaan slide di bawah mikroskop untuk mendiagnosis sel dan jaringan.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Hematology Analyzer adalah alat untuk menganalisis sampel darah secara otomatis untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bekerja dengan menghitung dan mengukur jenis sel darah serta hemoglobin berdasarkan prinsip aliran sel melalui celah sempit dan interaksi cahaya/listrik dengan sel-sel tersebut. Pemeriksaan darah rutin seperti hitung sel darah, hemoglobin, dan trombosit dapat dilakukan dengan cepat dan akur
Transfusi Darah 3. pembuatan suspensi eritrosit 2% 50%Dewi Fitriani
Dokumen ini memberikan instruksi tentang pembuatan suspensi eritrosit dengan berbagai kepekatan (2%, 5%, 10%, 40%, 50%) untuk mengoptimalkan reaksi antigen pada sel darah merah terhadap antibodi. Darah yang telah dicuci akan diencerkan dengan larutan saline sesuai perbandingan tertentu untuk mendapatkan berbagai kepekatan suspensi eritrosit yang akan digunakan sebelum transfusi darah atau tes medis lain.
Dokumen ini memberikan panduan tentang pemeriksaan jamur permukaan secara mikroskopik. Terdapat instruksi lengkap mulai dari persiapan sampel, pembuatan sediaan, pemeriksaan di bawah mikroskop, hingga pengiriman hasil uji. Prinsip dasarnya adalah memanfaatkan larutan KOH untuk meluruhkan kulit dan memperlihatkan hifa atau spora jamur di bawah mikroskop.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis cacing parasit pada manusia seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Onchocerca volvulus, dan Loa loa. Dokumen juga menjelaskan morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan penyakit yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis cacing tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Laboratorium histopatologi melakukan beberapa tahapan untuk mempelajari struktur dan fungsi sel pada jaringan, meliputi fiksasi spesimen, pemotongan jaringan, pematangan, embedding, sectioning, pewarnaan hematoksilin-eosin, dan pemeriksaan slide di bawah mikroskop untuk mendiagnosis sel dan jaringan.
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang HIV dan penyakit sipilis, termasuk prevalensi, gejala, penularan, pemeriksaan laboratorium, dan interpretasi hasilnya.
2. HIV adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel T dan menurunkan kekebalan tubuh, sementara sipilis disebabkan bakteri Treponema pallidum yang ditularkan melalui kontak seksual.
3. Pemeriksaan laboratorium unt
Hematology Analyzer adalah alat untuk menganalisis sampel darah secara otomatis untuk mendiagnosis penyakit. Alat ini bekerja dengan menghitung dan mengukur jenis sel darah serta hemoglobin berdasarkan prinsip aliran sel melalui celah sempit dan interaksi cahaya/listrik dengan sel-sel tersebut. Pemeriksaan darah rutin seperti hitung sel darah, hemoglobin, dan trombosit dapat dilakukan dengan cepat dan akur
Teks ini membahas tentang elektroforesis kapiler menggunakan alat Minicap untuk memisahkan molekul seperti protein, lipoprotein, isoenzim, dan hemoglobin. Metode ini bekerja dengan memisahkan molekul berdasarkan kecepatan elektroforesisnya dalam tabung kapiler dengan diameter 100 μm yang dipengaruhi pH elektrolit dan aliran elektroosmosis. Teks ini juga menjelaskan prosedur dan komponen elektroforesis protein, hemoglobin, dan immunotyping
Teks tersebut membahas tentang metode hitung bakteri secara kualitatif yaitu metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung jumlah bakteri koliform. Metode ini terdiri dari 3 langkah yaitu uji pendugaan, penguatan, dan lengkap dengan menggunakan medium tertentu dan Tabel Hopkins untuk menentukan indeks MPN.
Tiga kalimat:
Penelitian ini menganalisis pengaruh jenis kolom yang berbeda dalam HPLC terhadap hasil analisis komposisi karbohidrat pada yakult, yogurt dan kefir. Hasil menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan dari jenis kolom, meski kolom Aminex HPX-87H menunjukkan hasil tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kolom dalam mendeteksi kadar karbohidrat produk susu fermentasi
Dokumen tersebut membahas tentang hematokrit, yaitu pemeriksaan untuk menentukan persentase volume sel darah merah dalam darah. Ada dua metode utama yaitu makrohematokrit yang menggunakan tabung wintrobe dan mikrohematokrit yang menggunakan pipet mikrokapiler. Kedua metode melibatkan pemisahan komponen darah melalui sentrifugasi, dengan pembacaan nilai hematokrit berdasarkan tinggi kolom sel darah merah. Faktor-
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis leptospirosis. Terdapat beberapa metode seperti pemeriksaan langsung, kultur, serologi, dan molekular. Pemeriksaan serologi seperti MAT dan Dri-Dot merupakan metode utama untuk diagnosis. PCR juga dapat digunakan untuk diagnosis awal sebelum terbentuknya antibodi.
Uji silang serasi atau crossmatch merupakan serangkaian tes yang dilakukan sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima serta mendeteksi kemungkinan adanya antibodi yang dapat mengurangi umur hidup sel darah donor atau bahkan merusaknya. Tes ini bertujuan mencegah terjadinya reaksi transfusi dan memberikan manfaat maksimal dari transfusi untuk pasien. Ada beberapa metode crossmatch, yaitu mayor (ant
Dokumen ini memberikan pengenalan kepada Makmal Penawar, termasuk fungsi dan peranannya sebagai sokongan kepada klinik, objektifnya untuk menyediakan perkhidmatan diagnostik, jenis ujian yang ditawarkan, prosedur pengambilan dan penghantaran spesimen, serta panduan untuk mendapatkan laporan makmal.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
4. METODE
• Modifikasi Betke: HbF
• Electrophoresis cellose acetat membrane/ Elektroforesis
hemoglobin pada pH alkali dengan membranselulosa
asetat
• Metode mikrokolom: HbA2 (kuantitatif)
• Titan Gel (hemoglobin pH asam dan Alkali
• Mikrokapiler
• HPLC ( High Performance Liquid Chromatography)
5. PRINSIP
Mikrokapiler elektroforesis adalah alat yang dipakai untuk memisahkan
fraksi hemoglobin normal atau abnormal yang tergantung pada pH dan
kekuatan ion dari buffer.
Cara ini mempunyai resolusi yang tinggi sehingga hemoglobin varian dapat
terpisah dengan baik
Pada metode ini fraksi hemoglobin A2, C dan E, terpisah 1 sama lain
MIKROKAPILER
6. ALAT
• Alat mikrokapiler elektroforesis Sebia
PN 1230
• Rotating sampler
• Container kit supply
• Minicup reagen cup
• Bins for used cups
• Tabung untuk melisiskan eritrosit
8. PROSEDUR
1. Prosedur Penggunaan Alat
Sebelum alat dinyalakan pastikan Buffer, Wash Solution, H20, Dilution Cup
sudah terisi, Waste dan Bin sudah kosong.
Alat MINICAP Sebia dinyalakan
Software “PHORESIS” pada desktop dibuka
Password dimasukan pastikan tidak ada kolom yang tercentang
Akan muncul pemberitahuan level reagent pada alat. Klik “Ok” akan muncul
persetujuan, Continue Cycle (untuk melanjutkan program) dan Change
Analysis Technique (untuk berpindah parameter tanpa menunggu “Ready”)
dipilih sesuai keperluan klik “Ok”
Alat akan melakukan inisialisasi selama 15 menit
Alat siap digunakan bila sudah muncul “Ready”
9. PROSEDUR
2. Prosedur Quality Control
Dimasukkan control di carausel posisi 28 dengan tube terbuka
Dimasukan control di carausel posisi 28.
Dimasukkan Hemolysing Solution pada posisi 27
Ditunggu sekitar 10 detik, akan muncul kolom “SELECT A
CONTROL” isi number of dilution dengan angka 1.
Klik “OK”
Lihat hasil kontrol klik gambar “Curve Mosaic”
Bila kontrol sudah masuk dalam nilai batas, dimasukkan
sampel pada carausel posisi 1, 2, 3, dst.
10. PROSEDUR
3. Preparasi Sampel
Sampel diputer dengan kecepatan 4000 rpm selama
25 menit
Lapisan plasma dan buffycoat yang terbentuk dibuang
didapatkan lapisan eritrosit saja
Campurlah lapisan eritrosit tersebut
Sampel siap digunakan
Jika ditunda dapat dibekukan pada -20◦C
11. PROSEDUR
4. Pemeriksaan Sampel
Alat dalam keadaan readi dan menu pemeriksaan hB elektroforesa
Lattakan sampel yang telah disiapkan dan dilabel bar code pada posisi 1,2,3,
dst.
Tutup cover, alat secara otomatis melakukan pemeriksaan
Masukkan data pasien dipilih gambar “Worklist By Table”. diisi nama pasien,
nama dokter, jenis kelamin, umur, tanggal pemeriksaan dan kadar hemoglobin
(sesuai dengan posisi sampel)
Hasil dapat dilihat pada result esplore dan dapat dicetak dengan klik “Print”.
Alat dimatikan dengan klik “Shutdown” lalu klik “Yes”
Lama “Shutdown” sekitar 20 menit.
Tampilan saat proses shutdown telah selesai.
13. Catatan
• Sebaiknya sampel segera diperiksa, kl ditunda disimpan pada 2-8⁰C
• Jika ingin disimpan lama plasma dibuang dan eritrosit dicuci 2x
dengan larutan NaCl 0,9% smp supernatant jernih, kemudian
eritrosit divortex selama 5 menit, simpan -80⁰C tahan 3 bulan
• Sampel tidak boleh disimpan pd suhu kamar atau -20⁰C karna
hemoglobin C,O,E,S,A,F mengalami degradasi dan menjadi
methemoglobin
• Pada thalassemia terjadi peningkatan kadar hBA₂, dan atau hBF
• Hasil pemeriksaan dipengaruhi oleh penggunaan darah lengkap
atau eritrosit yang tidak disentrifus (mengandung plasma)