2. DEFINISI/ARTI
Kesehatan hewan merupakan suatu status
kondisi tubuh hewan dengan seluruh sel yang
menyusunnya dan cairan tubuh yang
dikandungnya secara fisiologis berfungsi
normal.
3. CIRI-CIRI SAPI YANG SEHAT
Aktif, sigap, sadar dan tanggap terhadap perubahan
situasi disekitarnya.
Kondisi tubuhnya seimbang, tidak
sempoyongan/pincang, langkah kaki mantap dan
teratur, dapat bertumpu dengan empat kaki dan posisi
punggung rata.
Mata bersinar, sudut mata bersih, tidak kotor dan
tidak ada perubahan pada selaput lendir/kornea mata.
Kulit/bulu halus mengkilat, tidak kusam dan
pertumbuhannya rata.
Frekuensi nafas teratur (20-30 kali/menit), halus dan
tidak tersengal-sengal.
Denyut nadi (50-60 kali/menit), irama teratur dan
nada tetap
5. Sanitasi/Biosecurity
Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan dengan
menyemprotkan insektisida pembasmi serangga, lalat dan
hama lainnya.
Membatasi penularan penyakit melalui mobilitas pegawai.
Menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk
kandang ternak yang memungkinkan terjadinya penularan
penyakit.
Membakar atau mengubur bangkai ternak yang mati karena
penyakit menular.
Menyediakan fasilitas desinfeksi untuk staf/karyawan.
Segera mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk
dikubur atau dimusnahkan oleh petugas yang berwenang.
Mengeluarkan ternak yang sakit dari kandang untuk segera
diobati atau dipotong oleh petugas yang berwenang.
6. Karantina
(Manajemen Kedatangan Ternak)
Hari 1
Kandang harus dalam keadaan bersih, kering, nyaman
dengan air minum yang cukup dan pakan yang jerami
yang bagus.
Cek ternak yang sakit dalam kandang.
Periksa dan beri pengobatan bila perlu tolak sesuai
dengan kontrak pembelian.
Beri pakan starter untuk pedet yang baru datang.
Pemberian nomor atau identitas ternak.
Pemberian obat cacing.
Vaksinasi ( PMK, Jembrana, SE, Anthrax).
7. Sesudah Hari 1
Amati kondisi ternak 2 atau 3 kali sehari apabila ada
yang sakit segera beri pengobatan.
Lakukan pencatatan terhadap pengobatan awal,
ulangan dan pengaruh pengobatan.
Pemberian pakan konsentrat dengan kualitas yang
bagus akan cepat memperbaiki kondisi ternak yang
kurang sehat.
Pemberian vaksinasi booster setelah 14 hari sesuai
dengan petunjuk dokter hewan.
Pemberian konsentrat starter secara rutin untuk
pedet selama 28 hari.
8. Program Kesehatan Sapi Potong
BETINA
Tes darah terhadap Brucellosis
Pemberian Vitamin
Vaksinasi (JD, PMK) & Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
9. PEJANTAN
Pemeriksaan Umum : postur tubuh, mata, alat
reproduksi dan kualitas serta kuantitas sperma
Vaksinasi (Jembrana, PMK).
Pemberian Vitamin
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
10. DARA
Vaksinasi (PMK, Jembrana)
Pemberian Vitamin
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
11. PEDET
Umur 2-4 bulan
Vaksinasi : (PMK, Jembrana).
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
Umur sapih (6-8 bulan)
Vaksinasi : PMK, Jembrana.
Pemberian Vitamin
Pemberian obat cacing
Kontrol terhadap parasit luar
20. Myasis/Borok
Penyebab: Chrysomya
bezziana
Gejala: luka dengan infestasi
belatung, jar. mengalami
kematian (nekrosis),
peradangan/abses di sekitar
luka.
Terapi:
Bersihkan luka dengan
antiseptik (PK)
Salf (vaselin, antibiotik,
gusanex)
Injeksi antibiotik sistemik.
23. Prolapsus Uteri/Dobolen
Penyebab: hewan selalu
dikandangkan, tingginya
estrogen, tekanan intra
abdominal saat berbaring &
genetik.
Gejala: Sapi gelisah, uterus
menggantung keluar, nafsu makan
& minum turun.
Terapi:
Ditempatkan di kandang
(kemiringan 5 –15 cm) lebih
tinggi di bagian belakang.
Uterus dibersihkan.
Reposisi ke dalam saluran
reproduksi.
Irigasi (pemasukan &
pengeluaran antiseptik (povidon
iodine).
Injeksi dengan antibiotika
spektrum luas.
Jahit vulva.
24. Distokia
Proses kelahiran sulit
dan lama (calon pedet
tidak dapat keluar)
Penyebab: genetik,
gizi, infeksi, traumatik
Penanganan:
Reposisi
Tarik paksa
Pemotongan janin
(Fetotomi)
Operasi Secar
25. Retensi Plasenta/Plasenta
Tertinggal
Penyebab: infeksi (uterus
lemah untuk berkontraksi),
pakan (kekurangan karotin,
vitamin A) dan kurangnya
exercise
Gejala: selaput calon pedet
tidak keluar (8 –12 jam)
setelah kelahiran, suhu
meningkat, nafsu makan &
minum turun,
Terapi:
Manual Enukleasi (irigasi
antiseptik).
Hormon
Pemberian preparat antibiotika
spektrum luas.
26. Keguguran/Keluron
Arti: Pengeluaran calon pedet sebelum akhir
masa kebuntingan dengan calon pedet belum
mampu untuk hidup.
Penyebab: Infeksi (bakteri, virus, jamur) dan
Non infeksi (hormon, kimia/obat, nutrisi,fisik)
Gejala: janin keluar sebelum waktunya, radang
saluran peranakan, infertilitas.
Pengobatan disesuaikan dengan penyebab.
Preventif dengan vaksinasi, sanitasi dan
biosecurity(pemeliharaan).
27. Brucellosis
Penyebab : Brucella abortus
Gejala yang nampak biasanya sapi bunting mengalami keguguran pada
6-9 bulan kebuntingan, plasenta tertinggal, radang pada saluran
peranakan, infertilitas.
Penularan: leleran alat kelamin,selaput lendir mata, IB semen
terinfeksi, makan dan minum yang tercemar.
Pencegahan dan Penanggulangan brucellosis diataranya dengan :
1. Sanitasi dan kebersihan harus terpelihara
2. Vaksinasi strain 19 usia 3 – 7 bulan
3. Hewan baru dikarantina, diperiksa dan diuji
4. Pemberian antiseptik dan antibiotika pada hewan yang sakit
5. Penyingkiran reaktor (sapi terinfeksi sebagai sumber infeksi)
6. Sapi yang terinfeksi diisolasi/ dijual/ dipotong
7. Calon pedet dan plasenta yang digugurkan dibakar kemudian
dikubur
28. IBR-IPV
Penyebabnya : virus herpes
Penularan dapat melalui air, pakan, kontak langsung
maupun tidak langsung.
Gejala yang nampak dalam berbagai bentuk, yaitu :
Respiratorik bagian atas, Konjungtiva/mata,
Pencernaan janin , Meningoencepalitis, Vulvovagina,
Preputial, keguguran (kebuntingan 1-3 bln), rahim.
Pengendalian dan pengobatan: Pemberian antibiotik,
karantina hewan dan istirahat kelamin selama 3-4
minggu, vaksinasi kombinasi (IBR, IPV dan BVD-
MD).
29. BEF/Demam Tiga Hari
penyebab: virus BEF (Rhabdovirus)
Gejala: Panas tinggi >40°C, intake pakan & minum
menurun, sakit otot/ambruk, kepincangan,
hipersalivasi.
Terapi:
Tidak ada
Sembuh spontan, jika tidak terjadi komplikasi.
Minimalisasi vektor (nyamuk).
Air gerusan daun pepaya (diminumkan).
Vitamin (supportif)